AWAL PETAKA

"di...di mana aku...?" tanya natalia

"syukurlah kamu sudah sadar natalia, kamu sekarang ada di rumah sakit kak." susi lega karena akhirnya kakaknya sudah sadar.

"kenapa aku bisa di sini? kenapa kamu tidak membiarkan aku mati?" tanya natalia sambil menangis terisak.

"nat, kalau ada masalah cerita sama aku, jangan sampai kamu nekat seperti ini! bersyukurlah karena Tuhan masih memberikan kamu kesempatan untuk hidup." susi marah sekali padanya.

"buat apa aku hidup? hidup aku sudah tidak ada artinya lagi!" teriaknya pada susi.

"kamu tau karena perbuatan kamu ini, kamu keguguran nat! anak yang kamu kandung meninggal." teriak susi

natalia hanya terdiam, karena memang itu yang dia inginkan. dia ingin bunuh diri karena tidak sanggup menghadapi kenyataan bahwa dia hamil anak dari laki-laki yang memang tidak akan pernah mau bertanggung jawab.

"sekarang lebih baik kamu ceritakan sama aku, ada masalah apa sebenarnya sama kamu nat, sampai kamu nekat meminum baygon itu! ceritakan yang sejujur-jujurnya nat, jangan ada yang ditutup-tutupi dariku. kita akan cari jalan keluarnya sama-sama, dan aku janji tidak akan pernah meninggalkan kamu sendiri." kata susi dengan tegas padanya.

***

POV NATALIA

aku Natalia Sudirja adalah seorang sekretaris dari pak Arthur Anggara, beliau adalah seorang CEO dari perusahaan teknologi terbesar di indonesia, aku bekerja sudah sangat lama dengan beliau.

beliau mempunyai anak laki-laki yang kuliah di luar negeri bernama Dimas anggara.

hari itu pak arthur memanggil aku untuk datang ke ruangannya.

TOK... TOK... TOK

aku pintu ruangan pak arthur,

"ya, masuk" jawab pak arthur

"selamat siang pak" tegurku sambil menundukkan kepala.

"natalia, mari duduk dulu. ada yang ingin aku sampaikan padamu." jawab pak arthur

"nat, besok kan putraku datang dari luar negeri. tapi, tidak ada yang menjemputnya di bandara. besok aku ada meeting penting, sedangkan istriku sedang sakit, dia tidak bisa menjemput dimas. aku bisa minta bantuanmu untuk menjemput putraku di bandara nat, dan langsung ajak dia ke sini. karena nanti dia yang akan menggantikanku di perusahaan ini." jelas pak arthur panjang lebar padaku.

"bisa pak, tapi jam berapa aku harus menjemput pak dimas?" tanyaku pada beliau

"kamu bisa menjemputnya jam 11 siang. besok pagi kamu persiapkan dulu berkas-berkas untuk aku meeting."

"baik, saya akan siapkan semuanya besok. kalau begitu saya kembali bekerja dulu pak." pamitku pada pak arthur.

aku betah bekerja di perusahaan ini. karena pak arthur adalah sosok yang sangat berwibawa, tegas tapi juga lembut, humoris, dan sangat perduli dengan pegawai-pegawainya.

hari sudah sore dan akhirnya pekerjaanku selesai, jadi aku bisa pulang ke rumah lebih cepat.

aku dan semua pegawai yang berada di lantai yang sama dengan pak arthur bergegas melakukan absen pulang dan segera menaiki lift untuk menuju lantai 1.

sesampainya di lantai 1 aku bergegas keluar dari gedung itu dan mampir di supermaket untuk belanja kebutuhan bulanan aku dan adikku.

selesai belanja aku segera menaiki taksi dan pulang ke rumah. sampai di rumah aku lihat lampu ruang tamu sudah menyala itu berarti susi sudah pulang.

"selamat malam susi," sapaku padanya

"malam kak, tumben kamu pulang cepat biasanya jam 9 baru kamu sampai rumah." jawab susi

"kebetulan hari ini pekerjaanku udah beres sus, jadi aku pulang lebih cepat." jelasku padanya

"ya udah kamu mandi dulu sana kak, setelah kamu mandi kita makan. karena, aku udah masak kak. nanti barang belanjaan kakak biar aku yang bereskan." ucap susi

aku pun segera mengambil handuk dan pergi mandi cepat-cepat.

susi adalah adikku satu-satunya, dia sangat rajin dan juga sangat perduli dengan aku, apalagi aku juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kami dan juga untuk kuliahnya susi.

aku berharap susi bisa menjadi manusia yang baik dan juga sukses.

selesai mandi aku pun bergegas menyusul susi di dapur dan langsung makan malam dengannya.

selesai mandi aku dan susi segera tidur karena memang kegiatan hari ini sangat melelahkan, apalagi besok aku masih harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kami berdua.

***

hari ini aku berangkat pagi-pagi sekali ke kantor, karena banyak berkas yang harus aku persiapkan untuk meetingnya pak arthur hari ini.

"selamat pagi natalia." sapa pak arthur yang ternyata sudah datang dan sekarang berdiri di depan meja kerjaku

"jangan lupa segera siapkan berkas-berkasnya dan antar ke ruangan saya ya natalia." pesan pak arthur padaku.

"'siap pak" jawabku sambil menundukkan kepalaku padanya.

setelah berkutat selama 1 jam akhirnya selesai sudah berkas-berkas yang harus aku siapkan untuk meeting dan aku pun segera mengantarkannya ke ruangan pak arthur.

"selamat pagi pak" ucapku sambil membuka pintu ruangannya pelan-pelan.

"pagi nat, mari sini masuk" jawabnya dengan ramah padaku.

"saya mau mengantarkan berkas-berkas yang bapak minta" ucapku dengan meletakkan berkas-berkasnya di meja kerja pak Arthur.

"oke, terimakasih banyak ya nat" ucapnya sambil tersenyum padaku. dan pak arthur pun melihat jam tangannya dan berkata padaku, "nat, berhubung ini sudah jam 9 lewat kamu siap-siap berangkat ke bandara jemput putraku ya. kamu bisa pake mobil kantor untuk menjemput pak dimas. dan nanti aku akan kirim foto putraku lewat chat ya supaya kamu jangan bingung." pesan pak arthur padaku.

akhirnya aku pun berangkat ke bandara untuk menjemput pak dimas dan untungnya jalanan tidak macet, jadi aku tidak terlambat sampai di bandara.

aku menunggu pak dimas di pintu penjemputan. tidak lama aku melihat seorang pria tinggi, putih dan sangat tampan yang persis seperti foto yang dikirim pak arthur padaku. aku pun segera menghampirinya dan bertanya, "apa anda pak dimas anggara?" tanyaku dengan sopan padanya.

"iya, aku dimas. apakah kamu adalah orang yang dikirim papa untuk menjemputku?" tanyanya balik padaku.

"iya pak, aku natalia, sekretaris pak arthur. aku disuruh oleh pak arthur untuk menjemput bapak di sini." jelasku padanya

dia menatapku dari atas ke bawah dengan tatapan yang aku rasa seperti tatapan yang sangat tajam dan dingin.

"baiklah kalau begitu bantu aku untuk membawa koperku ini." perintahnya padaku dan aku pun menurutinya untuk membawa kedua kopernya itu.

aku segera mengantarkan pak dimas ke perusahaannya itu sesuai dengan perintah pak arthur.

sesampainya di perusahaan aku mengantarkan pak dimas langsung ke ruangan pak arthur.

"papa, i miss you so much." ucap pak dimas sambil memeluk papanya dengan sangat erat.

pak arthur pun balas memeluk putranya itu dengan sangat erat dan penuh kasih sayang.

aku pun segera pamit untuk keluar dari ruangan pak arthur dan tidak ingin mengganggu kebahagiaan ayah dan anak itu.

***

Pak Dimas sudah mau satu bulan bekerja di kantor ini. dia masih harus banyak belajar beberapa hal dari ayahnya tentang mengurus perusahaan. karena tinggal 2 bulan lagi pak dimas akan menggantikan ayahnya untuk menjadi CEO di perusahaan ini.

siang itu pak arthur memanggilku kembali untuk menghadapnya di ruangannya.

TOK..TOK..TOK

"ya, silakan masuk" jawabnya dengan lembut.

aku pun segera masuk dan pak arthur mempersilakan aku untuk duduk. di sana juga ada pak dimas yang sedang berkutat dengan laptopnya sambil sesekali melirikku.

"ada apa bapak memanggil saya?" tanyaku padanya.

"oh iya begini nat, bisakah besok kamu ikut meeting 3 hari bersama dengan dimas di bandung?" tanya pak arthur padaku

"besok pak? maaf sebelumnya apa bapak tidak ikut ke bandung?" tanyaku lagi padanya

"iya besok. saya gak bisa nat, karena ada yang lebih penting yang harus saya urus di sini." jawabnya padaku.

aku merasa canggung sekali kalau hanya berjalan berdua dengan pak dimas dan entah mengapa aku merasa perasaanku tidak enak.

"nat, gimana kamu bersedia atau tidak?" pak arthur bertanya lagi padaku

"ba-baik pak, saya bersedia ke bandung besok pagi dengan pak dimas" ucapku dengan sangat gugup.

"oke, kalau begitu terima kasih banyak. kamu mengerti saja dengan dimas ya. dia orang baru, jadi butuh sekretaris handal seperti kamu" ucap pak arthur memujiku.

"bapak bisa aja. aku juga masih harus banyak belajar pak. kalau begitu aku pamit untuk kembali bekerja pak."

***

keesokan harinya aku pamit kepada susi untuk pergi ke bandung selama 3 hari dengan pak dimas, dan aku pun memberikan uang kepada susi untuk uang jajannya selama aku di bandung.

susi pun mengijinkan dan berpesan padaku agar selalu hati-hati. entah hati-hati dengan apa, hehehe.

jam sembilan pagi kami naik pesawat menuju bandung. sesampainya di sana kami dijemput oleh supir hotel yang mengantarkan kami langsung ke hotel, tempat kami akan menginap selama 3 hari.

sesampainya di hotel kami langsung bertemu dengan klien kami dan melaksanakan meeting di sebuah restaurant mewah.

meeting kali ini sangat lama dan juga dipenuhi dengan perdebatan yang lumayan membuat kepala sakit.

tapi pada akhirnya mereka pun setuju dengan kerjasama ini, dan besok pagi kami disuruh datang ke kantor mereka untuk menandatangani kontrak kerjasama ini. meeting ini baru berakhir sekitar jam 7 malam, betul- betul sangat melelahkan.

kami pun segera bersiap untuk pulang kembali ke hotel karena memang aku sudah sangat lelah sekali.

"oh iya, nanti kalau mau makan malam, kamu bisa pesan sendiri ya supaya nanti diantarkan ke kamar kamu. karena, sehabis mandi saya mau pergi ke club." pesan pak dimas padaku dan aku pun hanya menganggukkan kepalaku karena aku sudah merasa sangat lelah dan mengantuk.

sesampainya di hotel kami segera masuk ke kamar masing-masing.

aku pun segera mandi dan berendam di bathup, untuk menyegarkan badanku ini.

selesai mandi aku segera menelepon layanan hotel untuk mengantarkan makanan padaku. dan setelah selesai makan malam tanpa dikomando aku segera memejamkan mata dan tertidur dengan sangat pulas.

sampai aku tersadar di jam dua pagi karena ada yang mengetuk-ngetuk pintu kamarku.

aku kaget dan bertanya-tanya dalam hati sebenarnya siapa yang mengetuk pintu di jam dua pagi ini.

aku pun segera membuka pintu tersebut dan sangat kaget karena aku melihat pak dimas dengan pakaian yang sangat berantakan dan mulut yang bau alkohol.

dia langsung masuk ke kamarku dan menutup pintu dengan sangat kencang dan langsung mendorongku ke tempat tidur.

dan dia langsung menciumku dan memaksaku untuk membuka bajuku dan setelah itu dia pun langsung memperkosaku tanpa ampun...

***BERSAMBUNG***

maaf ya author susah menjelaskan cerita dengan adegan seperti itu.

jangan lupa like, vote, dan comment ya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!