RENCANA BERHASIL

"a--aku siap mbah, apapun resikonya aku tanggung asalkan aku bisa membalaskan dendam kakakku itu." jawabku dengan penuh keyakinan

"baiklah kalau begitu, dan kamu bisa memilih susuk mana yang mau kamu ambil, susuk emas atau susuk berlian?" tanya mbah dukun

"yang paling bagus susuk yang mana?" tanyaku lagi

"susuk berlian lebih bagus, dia bisa dipasang di dagu dan akan membuat lawan jenis tergila-gila kepadamu." jelas mbah dukun

"dan berapa harga yang harus saya bayar, mbah?" tanyaku

"kamu bisa membayarku 10 juta." ucapnya

"wah...mahal sekali mbah?" jawabku

"untuk cantik apakah ada yang murah? Kalaupun murah juga itu adalah barang yang kualitasnya sangat buruk. Apalagi ini susuk sangat bagus non, dan yakinlah dengan susuk ini segala yang kamu inginkan akan berjalan dengan lancar." jelasnya padaku

Akhirnya tanpa berpikir panjang lagi, aku pun segera mengeluarkan uang 10 juta dari dalam tasku yang memang sudah kupersiapkan jika memang harga susuk lebih mahal dari yang diperkirakan dan memberikan kepada dukun itu.

Lalu mbah dukun pun segera mengambil susuk berlian kecil yang sangat indah itu, membacakan mantra-mantra dan menanamnya di bawah daguku.

"sudah beres, dan ini bedak yang harus kamu gunakan sebelum tidur untuk membuatmu wajahmu tambah berseri. Dan ingat ya menggunakan susuk ini ada pantangannya?" ucap mbah dukun

"apa pantangannya mbah?" tanyaku

"kamu tidak boleh memakan daun kelor, memakan sate yang masih ada di tusukannya, dan jangan minum air kelapa muda. Usahakan tiap malam jumat kamu harus membakar sesajen dan memakan bunga melati." jelasnya

"sesajen itu untuk siapa, mbah?" tanyaku

"untuk nyai delima, karena susuk ini mengandung kecantikan nyai delima. Jadi kamu tidak boleh lupa untuk memberikan sesajen sebab kalau kamu lupa maka akibatnya akan menjadi fatal." jelasnya lagi

aku sebenarnya takut, tapi mau bagaimana lagi? Ini adalah jalan satu-satunya supaya aku bisa menarik perhatian pak dimas.

"baiklah mbah, aku akan mengingat pesan mbah dengan baik." ucapku

Lalu aku pun segera berpamitan kepada mbah itu dan segera meninggalkan rumahnya yang membuat bulu kudukku menjadi sangat merinding.

***

Aku tiba di rumah cukup malam juga, aku pun segera mandi setelah itu membuat mie dan juga susu untukku sebelum aku tidur.

Setelah selesai makan, aku pun masuk dalam kamar, dan mengikuti perintah dari mbah dukun itu untuk memakai bedak yang dia berikan sebelum tidur, dan setelah itu aku pun tertidur dengan sangat nyenyaknya.

Aku melihat seorang wanita yang sangat cantik berpakaian kebaya dan menggunakan selendang berwarna merah menari jaipongan dengan sangat lincahnya tapi tiba-tiba wajah yang tadinya sangat cantik berubah sangat menyeramkan dengan sisik-sisik di seluruh tubuhnya dan lidahnya yang memanjang sampai ke tanah. Dan tiba-tiba wanita itu menoleh ke arahku lalu mengejarku dan melilitku dengan lidahnya yang panjang itu ke bagian leherku dan Ahhhhhh.... Aku tersadar seketika itu dan meraba leherku, hanya saja aku merasakan sakit di bagian leherku ini. Apa yang terjadi? Entah mengapa aku merasa seperti yang terjadi padaku dalam mimpi itu seperti kenyataan. Aku pun segera melihat jam tanganku ternyata sudah menunjukkan pukul lima pagi, aku pun segera bangun, minum air di dapur lalu segera mandi.

Selesai mandi aku segera sarapan dengan mie goreng dan telur, Aku selalu menyiapkan stock mie dan juga telur. Walaupun memang kata orang makan mie terus itu tidak baik tapi karena terkadang pagi aku tidak sempat memasak, aku memilih makanan yang instant saja. Setelah selesai semuanya aku pun segera berangkat menuju kantor dengan menggunakan taksi online yang sudah aku pesan.

***

Sesampainya aku di kantor, aku melihat banyak sekali mata pria yang memandangiku dan bahkan sampai melongo karena melihatku, dan itu yang membuatku menjadi sangat yakin kalau susuk yang aku pakai memang betul-betul sangat bagus.

"selamat pagi mbak susi, makin hari kok makin tambah cantik aja ya?" goda salah satu karyawan pria yang ada di perusahaan itu, dan aku pun hanya tersenyum menanggapinya karena targetku bukan mereka tapi Dimas Anggara.

aku pun segera menuju ruanganku dan seperti biasa aku melaksanakan tugasku untuk membersihkan ruangan pak dimas dan juga membuatkan kopi untuknya. Setelah itu aku pun kembali ke ruanganku untuk menunggu pak dimas datang.

Lima menit kemudian pak dimas datang dan aku pun segera berdiri untuk menyapanya, "selamat pagi pak!" ucapku sambil tersenyum. "selamat pagi juga susi! Oh iya susi, jangan lupa hari minggu kita akan pergi ke jambi dan hari sabtu baru kita akan kembali dari sana." ucap pak dimas

"oke, saya siap pak." jawabku

"jadi jangan lupa untuk menyelesaikan semua laporan yang akan dibawa nanti." pesannya lagi padaku

Aku pun hanya menganggukkan kepalaku dan tersenyum kepadanya.

***

Ketika aku sedang mengerjakan laporan-laporanku, pak dimas datang dan mengajakku untuk makan siang bersama dengannya. Awalnya aku menolak tapi karena pak dimas memaksa akhirnya aku pun pergi bersamanya ke sebuah restorant yang aku rasa memang sangat mahal. Dan sampai di sana pak dimas langsung memesan tempat yang privat untuk kami berdua.

"kamu mau pesan apa sus?" tanyanya padaku

"aku ikut aja dengan bapak." jawabku

"takutnya nanti kalau aku yang pesan, malah gak sesuai selera kamu?" ucapnya lagi

"gak kok pak, aku yakin apa yang bapak pilih pasti akan enak." jawabku sambil mengerlingkan mataku kepadanya

"baiklah kalau begitu, aku akan pilihkan yang enak untuk kamu." jawab pak dimas sambil memegang tanganku

Aku pun hanya tersenyum sepertinya susuk ini mulai bekerja dengan baik.

"sus, kamu tinggal di mana? Dan tinggal dengan siapa?" tanyanya padaku

"aku tinggal sendiri di daerah depok." jawabku

"wahhh...depok gak terlalu jauh juga dari rumahku. Tapi lumayan jauh dari kantor ya?" ucap pak dimas

"iya lumayan pak, makanya setiap pagi aku naik taksi online supaya jangan terlambat."

"trus kenapa kamu tinggal sendiri? Orangtua atau saudaramu di mana?" tanyanya lagi

"orangtuaku sudah meninggal sejak aku kecil, sedangkan kakak perempuanku juga sudah meninggal karena sakit." jelasku kepadanya

"kasihan kamu sus, nanti aku cariin apartemen yang dekat dengan kantor untukmu ya, supaya kamu jangan buang-buang ongkos taksi." ucapnya padaku

"jangan pak, gak usah! Lagian rumah yang sekarang aku tinggali adalah rumahku, satu-satunya peninggalan orangtua yang aku punya. Dan aku juga gak mau kalau nanti bermasalah lagi sama pak punya istri." jawabku

"kamu gak perlu jual rumahmu itu sus! dan apartemen itu nanti anggap saja seperti rumah singgah untukmu." ucapnya lagi

"gak usah pak! Makasih, aku udah nyaman dengan rumahku yang sekarang." balasku lagi kepadanya, aku sengaja menolaknya karena aku mau lihat lagi kehebatan dari susuk ini

"okelah kalau begitu, tapi nanti kalau kamu berubah pikiran kasih tau aku ya! Dan Kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk memberitahukannya kepadaku." pesan pak dimas padaku sambil menggenggam tanganku dengan sangat erat yang membuatku agak risih.

Dan syukurlah pesanan kami datang hingga pak dimas pun melepaskan tanganku, lalu kami pun segera menyantap makanan yang sudah terhidang di meja.

Aku melihat sikap pak dimas benar-benar berubah 180 derajat kepadaku. Dia menjadi sangat baik dan juga romantis, bahkan dia sampai melap bibirku dengan tangannya karena dia bilang ada bekas kecap di bibirku ini.

'kena kamu Dimas Anggara! akhirnya rencanaku berhasil. Tapi ini belum ada apa-apanya, karena balas dendamku masih sangat panjang' ucapku dalam hati.

***BERSAMBUNG***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!