MAKAN MALAM

"'Sus, kamu cantik sekali...??" ucap pak dimas sambil terus menatapku

"makasih pak," jawabku sambil tersenyum

"kita jadi bertemu client kan pak? Atau kita akan terus berdiri di depan sini pak?" tanyaku

"ohh...ja-jadilah sus! Ayo kita jalan." ajak pak dimas sambil mengulurkan tangannya padaku dan kami pun segera berjalan ke lobi hotel untuk mengambil mobil.

selama perjalanan menuju restaurant aku dan pak dimas hanya terdiam tanpa berbicara sepatah katapun, sehingga akhirnya kami pun sampai di sana.

Aku segera turun dan masuk ke dalam bersama dengannya, pak dimas pun memesan tempat yang privasi untuk makan malam bersama clientnya itu.

"kita duduk dulu di sini ya sambil nunggu client kita." ucap pak dimas sambil duduk di sofa yang sangat empuk itu.

"kamu cantik sekali malam ini, susi! Aku rasa aku jatuh cinta kepadamu." ucap pak dimas memujiku

"pak dimas ini bisa aja! Awas istri di rumah marah?" jawabku

"kalaupun dia tau, tidak masalah kan?" ucapnya dengan santai.

Sampai akhirnya datanglah dua orang pria yang sangat tampan da juga berkharisma.

"selamat malam pak dimas," ucapnya saat masuk ke dalam ruangan privat itu

"malam pak agung, apa kabar?" jawabnya sambil memeluk pria itu

"kabar saya baik dimas, dan perkenalkan ini putra saya andika yang akan menggantikan saya menyelesaikan proyek bersamamu." ucapnya sambil memperkenalkan putranya kepada kami berdua

"dan perempuan yang bersamamu ini siapa?" tanya pak agung

"ini sekretaris saya pak." jawabnya

"ohh...tadinya saya pikir tiara, istrimu." ucap pak agung

"istriku tidak ikut pak! Ya sudah silakan duduk dulu pak, aku akan memesankan minuman untuk kalian berdua." jawab pak dimas

"gimana kabar tiara? Apakah dia baik-baik saja? Setelah ayahmu meninggal, saya sudah jarang datang ke tempatmu." jelas pak agung

"seperti yang pak lihat saya baik-baik saja, perusahaanku pun semakin maju dari tahun ke tahun." balasku

"iya aku tau, sepak terjangmu dalam dunia bisnis memang sangat luar biasa," puji pak agung

"siapa namamu nona?" tanya pak agung padaku

"namaku susi, pak?" jawabku

"dia adalah sekretaris pribadiku, dia sangat cerdas dan juga cekatan." puji pak dimas

"kalau begitu bolehkah kapan-kapan aku meminjam sekretarismu ini?" tiba-tiba andika, anak pak agung menyeletuk.

"pinjam?? Memangnya dia ini barang apa pake dipinjam segala!" jawab pak dimas degan ketus

"hahahaha...!! Aku hanya bercanda kenapa mimik wajahmu seperti orang yang cemburu." ucap pak andika

"sudah...!! tidak usah berbicara hal yang tidak penting, lebih baik sambil menunggu makanan datang kita bicarakan tentang kerjasama bisnis kita." ucap pak agung dengan tegas

Aku dapat melihat kalau pak andika dari tadi terus memperhatikanku, sedangkan pak dimas wajahnya kelihatan sangat kesal. Mungkin dia cemburu karena melihat pak andika terus menatapku sejak tadi.

setelah pembicaraan tentang bisnis selesai kami pun segera menyantap makanan yang sudah disiapkan.

"ibu susi kapan hari kuliahnya di mana?" tanya pak andika

"aku kuliah di UI, pak" jawabku

"wahhh hebat...!!" ucapnya sambil tersenyum

"dan dia lulus dengan nilai cumlaude, makanya aku memilih dia sebagai sekretarisku." sambung pak dimas

"aku rasa kamu memilh dia bukan hanya karena pintar, tapi juga pasti karena dia cantik kan?" skak pak andika yang membuat pak dimas langsung terdiam

"sudahlah tidak usah dibahas lagi yang tidak penting. Hari sudah malam, sebaiknya kita segera pulang karena besok pagi-pagi sekali kita sudah harus ada di tempat proyek." ucap pak agung

Akhirnya pak andika dan pak agung pun pamitan dengan kami berdua.

"kamu mau pulang kah, sus?" tanya pak dimas

"iya, tentu saja aku mau pulang. Sudah malam dan aku juga sudah merasa lelah, apalagi besok pagi-pagi kita ada kerjaan." ucapku

"baiklah kalau begitu." jawabnya

Kami pun segera pulang kembali menuju hotel, sampai di hotel pak dimas mengantarkan aku ke dalam kamar, dan dia duduk di sofa yang ada di dalam kamar hotel itu.

"pak, aku ganti pakaian dulu ya? Pak duduk saja dulu di sini." ucapku

Aku pun segera berganti pakaian dengan pakaian tidur yang mini dan tipis, aku akan memulai untuk menggoda dirinya, tapi sebelum itu aku memakai bedak yang diberikan oleh dukun itu.

"hai pak," sapaku sambil duduk di sampingnya

"su-susi kamu seksi sekali?" ucap pak dimas

"hmmm...pak suka?" tanyaku sambil mengerlingkan sebelah mataku

"ak-aku suka sekali sus." jawabnya

Tanpa diminta aku segera duduk di pangkuannya, dan mencium bibirnya itu. Dan pak dimas pun langsung menciumku dengan penuh nafsu, lalu menggendongku ke atas tempat tidur dan menindihku. Dia pun menciumku sambil mulai meraba area sensitifku dan dia hampir saja mau membuka gaun malamku. Kalau saja aku tidak berhenti, mungkin akan bertambah jauh hubungan kami.

"pak, sudah malam! Aku sangat lelah, bisakah aku beristirahat dulu malam ini." jawabku

"ahhh...kamu terlalu sus, kamu sudah menggodaku duluan. Di saat aku sudah merasa turn on malah kamu menyuruhku untuk tidur." ucapnya dengan wajah kesal

"masih banyak waktu untuk kita berdua sayangku, sekarang ijinkan aku beristirahat." jawabku sambil mencium pipinya

Diapun yang senang aku mencium pipinya, pun segera balas menciumku pipi dan juga bibirku, setelah itu dia pun langsung pamit menuju kamarnya.

Setelah kepergiannya aku pun segera menuju kamar mandi untuk mencuci wajah dan leherku dan juga menyikat kembali gigiku. Aku sangat jijik kepada pria itu, tapi demi membalaskan dendam kakakku, aku akan melakukan apapun. Tapi aku tidak akan mengijinkan dia merebut mahkotaku, sebelum dia menikahiku.

Setelah mengganti pakaian tidurku dengan piyama yang lebih sopan, aku pun segera mematikan lampu kamar dan segera tidur.

Di dalam mimpi aku melihat seorang perempuan muda yang sangat cantik menari dengan begitu indahnya menggunakan selendang merah, tapi pada akhirnya wajahnya yang cantik itu berubah menjadi sangat menyeramkan dengan lidah terjulur sampai bawah tanah.

Aku pun sampai tersadar dari tidurku, 'Ya Tuhan, mimpi yang sama lagi. siapa sebenarnya perempuan dalam mimpiku itu?" ucapku dalam hati

Aku pun segera berlari menuju kamar mandi untuk segera mandi dan bersiap-siap karena ternyata sudah jam 5 pagi.

Selesai mandi, aku segera menyiapkan semua barang-barangku dan langsung membawanya ke bawah. aku tidak mau kalau pak dimas sampai menemuiku di dalam kamar. Dan Aku pun segera menuju restaurant untuk makan pagi sambil menunggu pak dimas di bawah.

"kamu kenapa tidak menungguku, susi?" tanyanya padaku

"pak terlalu lama, dan aku pun sudah merasa sangat lapar, makanya aku ke bawah duluan." jawabku

Dan pak dimas pun hanya tersenyum sambil mengelus kepalaku. Setelah selesai sarapan kami segera berangkat menuju tempat proyek.

***

Sesampainya kami di tempat proyek ternyata sudah banyak sekali orang di sana, bahkan pak agung dan pak andika pun sudah tiba di sana.

"selamat pagi nona cantik," sapa pak andika sambil mencium tanganku

Aku kaget melihat kelakuannya itu, dan dia pun hanya tersenyum menanggapinya, tetapi pak dimas wajahnya memerah menahan marah karena melihat adegan itu.

"ayok pak dimas, saya ajak kamu berkeliling untuk melihat tempat ini." ajak pak agung

Kami pun segera berjalan bersama-sama untuk melihat-lihat tempat itu. tetapi disaat aku baru saja mau melangkah, aku kaget karena tiba-tiba pak andika berteriak memanggil namaku, "SUSI, AWASSS...??"

***BERSAMBUNG***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!