SUSUK SANG PELAKOR
POV SUSI
namaku Susi Susanti, aku bekerja sebagai sekretaris dari CEO muda yang bernama Dimas Anggara, pemilik dari perusahaan teknologi terbesar di negara ini.
Pak Dimas sangat tampan, hanya saja beliau termasuk orang yang arogant, cuek dan juga sangat tegas.
jika ada karyawannya yang melakukan hal-hal yang diluar batas kewajaran. maka dia pasti akan langsung memecatnya tanpa ampun. jadi selama aku menjadi sekretarisnya, aku berusaha untuk bisa mengambil hatinya itu.
aku sudah mencari dimas selama 2 tahun, dan di situ aku mendengar kalau dimas sudah menikah dan mempunyai seorang anak.
dan saat aku tahu kalau dimas adalah CEO di suatu perusahaan besar, maka aku pun yang mempunyai ijazah S1 jurusan sekretaris segera melamar di perusahaan tersebut. dan setelah melewati persaingan yang ketat akhirnya aku pun diterima sebagai sekretarisnya itu.
dengan begitu pembalasan dendamku bisa aku lakukan dengan lebih muda. aku bukan hanya akan menghancurkan rumah tangganya tapi juga kehidupannya yang sempurna ini, seperti yang sudah dia lakukan pada kakakku.
END POV ***
"aku pulang" teriak susi pada orang rumah. tapi tidak ada jawaban sama sekali dan rumah juga dalam keadaan yang sangat gelap.
susi dan kakak perempuannya yang bernama natalia tinggal di rumah peninggalan orangtuanya yang sederhana. saat itu susi masih kuliah jurusan akhir, yang artinya hampir diwisuda, sedangkan natalia adalah karyawan di sebuah perusahaan besar.
gaji natalia lumayan besar, cukup untuk membiayai hidup mereka berdua dan selama ini natalia lah yang telah membiayai kuliah susi, karena memang mereka berdua adalah anak yatim piatu.
tapi hidup mereka tidak terlalu susah sekali karena orangtua mereka sebelum meninggal sempat memberikan sedikit harta warisan untuk mereka berdua.
"natalia, natalia?" susi memanggil-manggil nama natalia tapi tidak ada yang menjawab.
akhirnya susi pun membuka pintu kamar natalia, dan ketika pintu itu terbuka susi kaget karena melihat natalia sudah tergeletak di lantai dengan mulut yang penuh busa.
susi pun menepuk- nepuk pipinya tapi dia tidak bangun juga, bahkan badannya sangat dingin.
susi pun segera berteriak memanggil tetangga.
"tolong...tolong...!!" teriak susi di luar rumah.
tetangga pun semuanya pada berdatangan, "ada apa sus?" tanya bude lastri.
"bude, tolong saya. siapa pun yang punya kendaraan? tolong bantu antar kakak saya ke rumah sakit. natalia sepertinya menenggak racun serangga." jawabnya sambil menangis.
bude lastri pun segera memanggil anaknya bang joni untuk mengantarkan kami ke rumah sakit.
sesampainya di rumah sakit, perawat segera memindahkan natalia ke atas kereta dorong dan segera membawanya ke ruang UGD.
susi dan bang joni ikut mengantarkan natalia sampai di ruang UGD. tapi, ketika mereka mau ikut masuk, seorang perawat melarangnya dan meminta mereka menunggu di luar.
susi menunggu kabar dari dokter tentang keadaan kakaknya dengan sangat khawatir. dan dia pun hanya mondar-mandir di depan ruang UGD.
tidak lama bang joni datang sambil membawakan 2 botol air mineral dan memberikan satu botol padanya. "minumlah dulu sus, supaya kamu lebih tenang. kita serahkan semuanya pada Allah, dia maha mengetahui segalanya." nasehat bang joni pada susi agar aku lebih tenang.
"makasih banyak ya bang joni untuk bantuannya, semoga Allah membalas semua kebaikan bang joni dan bude lastri." ucap susi tulus dari hati.
bang joni pun hanya menganggukkan kepalanya pada susi sambil tersenyum. tidak lama kemudian dokter yang menangani susi keluar dari ruang UGD, kami pun segera menghampiri dokter.
"bagaimana dok, keadaan kakak saya?" tanya susi pada dokter itu.
"mbak natalia sekarang dalam keadaan kritis dan bayi yang ada dalam kandungannya tidak bisa kami selamatkan. jadi, kami harus melakukan tindakan penguretan." jawaban dokter itu yang membuat susi sangat terkejut.
"maksud dokter, kakak saya sedang hamil? tapi gak mungkin dok? dan berapa usia kandungan kakak saya dok" jawab susi dengan kebingungan.
"gak mungkin bagaimana mbak? tapi kenyataannya memang seperti itu. usia kandungannya sudah 3 bulan mbak. begini saja sekarang lebih baik mbak cepat tanda tangan supaya tindakan penguretan bisa segera dilakukan." jawab dokter itu dengan tegas.
pada akhirnya susi yang masih dipenuhi kebingungan ditemani bang joni untuk pergi ke bagian administrasi untuk pengurusan berkas-berkas dan juga biayanya.
kak natalia dibawa ke ruangan ICU untuk tindakan penguretan. "anak siapa sebenarnya yang dikandung natalia? aku tidak tau kalau natalia hamil, dan kenapa sampai dia berani melakukan percobaan bunuh diri? kalaupun laki-laki itu tidak mau tanggung jawab, aku masih bisa membantunya menjaga dan merawat bayi itu." pikir susi dalam hati.
susi dan bang joni menunggu-nunggu di depan ruangan ICU, sampai pada akhirnya kami melihat perawat dan dokter keluar dari ruang ICU membawa janin bayi yang sudah dibungkus oleh kain putih itu. "ini janin bayi yang sudah meninggal itu, dan bisa dibawa pulang dulu untuk dikuburkan." pesan dokter pada susi
"dan bagaimana dengan keadaan kakak saya, dok?" tanya susi dengan cemas.
"untuk saat ini dia belum sadarkan diri dan mbak susi bisa masuk ke dalam untuk melihatnya." jawab dokter padaku.
susi dan bang joni mengucapkan terimakasih pada dokter itu, dan mereka segera masuk untuk melihat keadaan natalia.
wajah natalia sangat pucat dan dia juga belum sadarkan diri. susi menarik kursi dan segera duduk di samping tempat tidur natalia sambil memegang tangannya. "Tuhan, aku mohon sadarkan dia, karena hanya dialah yang aku miliki sekarang" gumam susi.
"bang joni, gimana ini? aku gak mungkin kasih tinggal kakak sendirian, sedangkan janin ini harus segera kita kuburkan." tanya susi dengan perasaan bingung.
"kamu tenang aja sus, nanti biar aku dan ibu yang menguburkan janin ini. kamu jaga saja natalia di sini. aku juga sekalian pamit ya. besok pagi aku akan ke sini lagi dengan ibu" jelas bang joni pada susi.
susi pun mengucapkan banyak terimakasih pada bang joni, karena selama ini bang joni dan bude lastri lah yang banyak membantu mereka. bang joni dan bude lastri sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
natalia dan susi adalah anak yatim piatu, kedua orang tua mereka meninggal karena mengalami kecelakaan mobil dan mobil itu jatuh ke jurang.
butuh waktu 1 minggu sampai mayat kedua orangtuanya ditemukan. pada saat kecelakaan itu natalia sudah mau tamat SMA sedangkan susi baru kelas 3 SMP.
kecelakaan itu membuat natalia dan susi sangat terpukul dan mengalami trauma yang berat.
tapi karena adanya perhatian dan dukungan dari tetangga dan kerabat dekat. akhirnya, natalia dan susi bisa melupakan kejadian itu dan menjalani kembali hari-hari mereka dengan keadaan normal.
setelah natalia tamat SMA, dia langsung melamar pekerjaan sebagai karyawan di suatu perusahaan besar. dan, akhirnya dia diterima juga bekerja di perusahaan itu.
natalia pun akhirnya bekerja sambil kuliah, dan juga sambil membiayai sekolah susi sampai tamat.
gaji yang diberikan oleh perusahaan itu sangat besar makanya natalia bisa membiayai kuliah susi.
susi sangat menyayangi natalia. karena, hanya dia saudara satu-satunya yang dimiliki. dan semenjak ayah dan ibu mereka meninggal, tidak ada satupun keluarga dari ayah maupun ibu yang pernah menengok keadaan mereka.
susi merasakan kantuk yang teramat sangat. tapi saat susi mau meletakkan kepalanya di samping tubuh natalia, tiba-tiba natalia menggerakkan tangannya dan membuka matanya.
"kamu sudah sadar?" tanya susi kepadanya.
"di...di mana aku...?"
***Bersambung dulu ya***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments