Hari ini aku pulang lebih cepat ke rumah karena pekerjaanku juga sudah selesai, dan lusa di hari sabtu kami akan berangkat ke jambi.
Sepulangnya aku dari kantor, aku mampir di pasar untuk membeli sesajen dan mencari bunga melati karena malam ini aku harus memberikan sesajen untuk Nyai Delima dan juga memakan bunga melati.
Sesampainya di rumah aku segera mandi, memasak untuk makan malam dan setelah selesai semuanya aku langsung membakar sesajen seperti yang diperintahkan oleh dukun tersebut.
Entah kenapa ketika aku membakar sesajen aku merasa sangat merinding seperti ada seseorang yang bersamaku di ruangan itu, tetapi aku tidak mau terlalu ambil pusing, intinya aku berhasil memberikan sesajen untuk nyai delima. Setelah selesai memberikan sesajen, aku masuk dalam kamar dan memakai bedak yang sudah diberikan oleh dukun tersebut sebelum aku tidur.
Malam itu ketika aku baru saja memejamkan mata, aku mendengar seperti bunyi gamelan samar-samar di ruang tamuku. Aku ingin bangun dan melihat siapa yang bermain gamelan tengah malam tapi aku terlalu mengantuk sehingga aku pun tertidur kembali hingga pagi menjelang.
***
Pagi setelah aku mandi dan bersiap-siap, aku pergi ke depan kompleks untuk membeli bubur ayam untuk sarapan pagiku.
Ketika aku melewati rumah bude lastri, bude pun memanggilku. "sini nak, bude mau bertanya sesuatu sama kamu?" ucapnya
"iya bude, ada apa?" aku pun segera berjalan menghampiri bude yang sedang duduk di teras rumahnya
"tadi malam bude mendengar bunyi gamelan dari dalam rumahmu, dan sepertinya ramai sekali, seperti sedang ada pertunjukan menari." jelas bude padaku
"haa...?? Masa sih bude?" jawabku dengan bingung
"tapi tadi malam itu aku sendirian di rumah bude, masa ada pertunjukan menari? Bude salah dengar mungkin!" ucapku lagi
"bude gak salah dengar sus! Bude yakin sekali kalau itu dari dalam rumahmu." ucapnya lagi
"ya udahlah bude, gak usah dibahas lagi! Aku mau beli bubur dulu ya untuk sarapan pagi." aku segera pamit dan tidak mau lagi melanjutkan obrolan karena aku sendiri bingung dengan bunyi gamelan itu.
***
Hari ini aku harus membereskan semua berkas-berkas dan juga laporan-laporan yang memang harus aku bawa untuk ke jambi nanti.
tidak lama datanglah pak dimas dan langsung memanggilku menuju ruangannya. "sus, semakin hari kamu semakin cantik saja. Aku jadi terpesona denganmu, besok pagi aku akan menjemputmu di rumah dan kita akan ke bandara bersama-sama." ucap pak dimas
"oke, siap pak." jawabku dan pun segera pamit karena memang ada pekerjaan yang harus aku selesaikan sesegera mungkin
Aku melihat jam ternyata sudah jam 1 siang dan akhirnya pekerjaanku selesai juga. Aku segera membereskan berkas-berkas yang ada di atas mejaku lalu dimasukkan ke dalam tas laptopku, karena besok aku harus membawanya ke jambi.
ketika aku baru saja mau berjalan untuk makan siang di kantin, pak dimas memanggilku. "susi, kamu mau ke mana?" tanyanya padaku
"saya mau ke kantin, pak! Mau makan karena saya sudah merasa sangat lapar." ucapku kepadanya
"aku ikut bersamamu ke kantin." ucap pak dimas
"jangan pak! gak enak kalau dilihat sama karyawan yang lain." ucapku kepadanya
"di sini akulah atasannya, jadi mereka tidak bisa berkata apa-apa. Kalau sampai mereka membicarakan kita di belakang maka aku akan memecat mereka semua." ucapnya dengan tegas
'hmmm...sombong sekali pria ini!' ucapku dalam hati.
Akhirnya aku pun pergi ke kantin bersama pak dimas karena dia terlalu memaksa. Dan apa yang aku pikirkan benar, banyak sekali mata yang melihat kami berdua, bahkan aku melihat sempat ada yang berbisik-bisik di belakang kami.
Pak dimas memesan makanan yang lumayan banyak, apalagi kantin di perusahaan ini terbilang mewah dengan makanan yang lumayan mahal. Tapi khusus untuk karyawan ada diskonnya sendiri, jadi kami tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak untuk makan di kantin ini.
"pak, makanan ini terlalu banyak, aku tidak akan bisa menghabiskan semuanya ini." ucapku kepada pak dimas
"kalau tidak habis kamu bisa membawanya pulang, supaya sampai rumah kamu tidak perlu memasak lagi." ucapnya lagi padaku
Aku pun hanya menganggukkan kepalaku mendengar sarannya. Kami pun melanjutkan makan siang kami dengan sangat nikmatnya.
Selesai makan aku pun kembali ke ruanganku untuk melanjutkan pekerjaanku.
"sus, jangan lupa ya hari minggu aku akan menjemputmu jam 8 pagi." ucap pak dimas dan aku pun mengiyakan ucapannya
Hari ini aku pulang lebih cepat karena akan menyiapkan perlengkapan untuk dibawa hari minggu nanti, dan hari sabtu adalah hari istirahatku melepaskan penat selama lima hari bekerja.
***
Akhirnya tibalah hari minggu di mana pak dimas menjemputku di rumah, dan aku pun menitipkan rumah dan kuncinya kepada bude lastri.
Sampai di bandara, asisten pak dimas mengurus semuanya sehingga kami tinggal siap untuk naik pesawat saja.
Akhirnya kami pun lepas landas dengan pesawat sriwijaya Air. Selama perjalanan pak dimas sangat perhatian kepadaku, aku diperlakukan seperti ratu olehnya.
"sus, kamu lapar?" tanya pak dimas
"gak pak, aku masih kenyang." jawabku
"baiklah, kalau kamu lapar kasih tau aku biar aku pesankan makanan." balasnya lagi
"oke pak, nanti kalau aku lapar baru aku kasih tau ya pak." jawabku
Dan aku pun karena merasa mengantuk, pada akhirnya aku terlelap dengan sangat nyenyaknya. Sampai saat tersadar dari tidurku, aku sangat kaget karena aku sudah ada di dalam sebuah mobil.
"haaa...aku ada di mana pak?" tanyaku kepada pak dimas
"tenang sus, kamu ada di dalam mobil. Dan mobil ini mau mengantarkan kita ke hotel. Tadi aku membangunkanmu, tapi kamu gak bangun-bangun jadi aku gendong aja kamu sampai ke dalam mobil." jelas pak dimas
"ya ampun pak...!! Maaf ya jadi merepotkan bapak." ucapku
"iya, gak apa-apa susi." jawab pak dimas
Akhirnya mobil yang kami tumpangi sampai juga di sebuah hotel yang sangat mewah. Dan ketika sampai di resepsionis, para karyawan hotel langsung mengantarkan kami ke kamar masing-masing.
aku mendapatkan kamar yang sangat besar dan juga indah, dan Baru kali ini aku masuk ke dalam kamar hotel yang sangat bagus ini.
"gimana, kamu suka kamarnya?" tanya pak dimas yang tiba-tiba sudah ada di belakangku, sementara karyawan hotel sudah keluar dari kamarku.
"bagus pak, sangat bagus. Makasih ya pak buat kamarnya ini." jawabku
"ya udah kalau begitu kamu istirahat saja dulu. Sebentar malam aku akan mengajakmu untuk ketemu client di sebuah restaurant." ucap pak dimas
aku pun menganggukkan kepalaku dan segera menutup pintu dan menguncinya ketika pak dimas sudah keluar dari kamarku.
Aku pun beristirahat sejenak untuk melepaskan lelah. Sore harinya aku terbangun dan mendapat chat dari pak dimas supaya jam 6 aku sudah harus siap, karena kami akan bertemu dengan client di sebuah restaurant.
Aku pun segera memilih pakaian terbaik yang aku punya dengan belahan paha yang sangat sexy dan segera berdandan yang cantik karena malam ini aku akan membuat pak dimas tambah bertekuk lutut kepadaku.
Tidak lama aku mendengar bunyi ketukan di pintu, dan aku pun segera membukanya. Dan Ternyata yang datang adalah pak dimas, dan pak dimas pun memandangi aku dari atas sampai bawah dengan penuh kekaguman.
"sus, kamu...??"
***BERSAMBUNG***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments