MENJADI KARYAWAN TETAP

aku kaget ternyata yang aku tabrak adalah pak Dimas Anggara, aku pun segera berdiri dan menundukkan kepalaku, "maafkan saya pak, saya tidak sengaja menabrak anda." ucapku

"hmmm...oke, tidak apa-apa! lain kali harus lebih hati-hati." balasnya dan langsung meninggalkan aku sendirian di lobi.

'sombong sekali dia, kita tunggu saja tanggal mainnya'. aku pun segera menuju ruangan HRD, dan di sana aku bertemu dengan ibu sari.

ibu sari pun mulai menjelaskan padaku tentang apa saja pekerjaanku, dan juga beliau mengajakku pergi ke ruangan pak Dimas, untuk memperkenalkan diri.

TOK...TOK...TOK

"selamat pagi pak, saya mau memperkenalkan sekretaris baru untuk bapak." jelas ibu sari

"oke, baiklah! siapa namanya? seorang pria atau wanita?" tanyanya lagi

"perempuan pak, namanya susi susanti. dia lulusan sekretaris dengan nilai cumlaude." ucap ibu sari

"mana orangnya suruh masuk, dan aku mau melihat berkas-berkasnya." pinta pak dimas

lalu aku pun segera masuk ke dalam ruangan pak dimas, dan duduk di sebelah ibu sari.

"kamu yang namanya susi?" tanyanya padaku

"iya pak, nama saya susi." jawabku

dia pun melihat aku dan kembali melihat berkas- berkas tentangku yang ada di mejanya itu, "perfect, kamu termasuk mahasiswa yang cerdas ya? nilai-nilai kamu sangat memuaskan." ucapnya

"makasih pak," jawabku

"oke, satu minggu ini aku akan melihat kinerjamu, kalau kinerjamu bagus, maka kamu akan menjadi karyawan tetap di perusahaanku ini." ucapnya dengan tegas

dan aku pun menganggukkan kepalaku, dan segera duduk di kursi yang ada di depan ruangan pak dimas, dan hari ini aku mulai menjalani pekerjaanku sebagai sekretaris dari pak dimas.

***

tidak terasa sudah satu minggu aku bekerja di perusahaan pak dimas anggara, dan selama itu pula beliau selalu memuji pekerjaanku.

"kamu sangat cerdas susi, dan juga cekatan. pekerjaan yang saya berikan kepada kamu selalu kamu selesaikan tepat waktu dan juga hasilnya memuaskan. mulai hari ini kamu resmi menjadi karyawan tetap di perusahaanku dan menjadi sekretaris pribadiku." ucap pak dimas padaku

aku pun sangat senang sekali karena akhirnya aku bisa menjadi karyawan tetap di perusahaan besar ini, dan apalagi aku mempunyai tujuan yang harus aku gapai, jadi aku akan tetap semangat untuk menjalaninya.

***

hari ini aku berpenampilan sedikit berani, dengan rok pendek di atas lutut, tali satu dengan dibalut blazer warna pink dan sepatu high heelsku. aku juga memakai makeup natural dengan lipstick merah menyala menambah kesan seksiku. aku akan berusaha menarik perhatiannya sampai dia jatuh ke dalam pelukanku, di saat dia jatuh di situlah aku akan menghancurkannya.

aku segera menuju taksi online yang sudah menungguku di luar rumah, dan segera mengantarkan aku menuju perusahaan tempatku bekerja.

sesampainya di depan lobi, aku segera turun dari taksi dan berjalan ke dalam kantor. dan semua mata pria menatapku dengan penuh kekaguman dan juga nafsu, sedangkan yang perempuan pastinya menatap dengan sinis. tapi aku tidak perduli karena tujuanku cuma satu, lalu aku pun segera menaiki lift menuju lantai 28 karena memang kantor itu memiliki 30 lantai, dua lantai di atasnya adalah gudang dan juga perpustakaan.

sesampainya di atas aku segera menuju mejaku, di sana ada seorang OB yang sedang membersihkan ruangan pak dimas, dan juga di sekitaran ruangan pak dimas.

"selamat pagi ibu susi," sapa OB itu.

"selamat pagi juga pak! oh iya pak namanya siapa?" tanyaku.

"panggil saja pak Karyo buk!" jawabnya.

"oke pak karyo, pak dimas belum datang ya?" tanyaku lagi.

"belum ibu, biasanya jam delapan lewat baru pak dimas sampai di kantor." jelasnya

aku pun melihat jam ternyata baru jam setengah delapan pagi, masih ada waktu setengah jam lagi untuk aku bersiap-siap.

"ibu mau dibawakan minuman apa?" tanya pak karyo padaku.

"gak usah pak, sebentar aku akan ke pantry untuk menyiapkan minuman untukku sendiri dan juga pak dimas." jelasku

"baiklah ibu kalau begitu, saya permisi kebelakang duluan." pamit pak karyo

aku pun menganggukkan kepala dan tersenyum kepada pak karyo.

aku pun segera membereskan mejaku dan juga meja pak dimas, setelah itu aku segera ke pantry membuat minuman untukku dan juga untuk pak dimas, dan segera meletakkan di mejanya dan menyiapkan berkas-berkas yang harus beliau tandatangani.

baru saja aku duduk, pak dimas pun datang tapi kali ini tidak sendirian. beliau datang bersama istrinya yang memang sangat cantik, tinggi, putih, dan juga seksi.

"selamat pagi susi," sapa pak dimas

"selamat pagi juga pak, ibu!" jawabku sambil berdiri dan menundukkan kepalaku.

pak dimas pun langsung menuju ruangan, berbeda dengan istrinya yang menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"jadi kamu yang namanya susi?" tanyanya padaku

"iya ibu, saya susi." jawabku

"kamu cantik dan juga seksi! tapi semoga otakmu juga cantik." ucapnya seolah-olah meremehkanku, dan tanpa basa-basi dia langsung masuk ke dalam ruangan suaminya dan langsung menutup pintu.

'judes sekali perempuan itu, dia pikir aku wanita yang hanya mengandalkan kecantikanku, lihat saja nanti aku akan menunjukkan sifat asliku.'

tidak lama telepon di sebelahku berbunyi, aku pun segera mengangkatnya. "halo selamat pagi, dengan art technology di sini, ada yang bisa saya bantu?" tanyaku kepada penelepon di seberang

"bisa sambungkan ke pak dimas, saya dari robby sutara ingin berbicara penting dengannya." jawabnya

"oke, akan saya sambungkan." balasku lagi

aku pun segera menelepon pak dimas, setelah diangkat aku pun langsung berbicara, "pak, ada telepon dari pak robby sutara, katanya ada perlu penting!" ucapku

"oke, langsung sambungkan saja dengan beliau." jawab pak dimas

aku pun segera menyambungkannya, setelah terdengar obrolan mereka berdua, aku pun segera mematikan teleponku.

'uhh...' aku menarik nafasku dan menghembuskannya, aku rindu sekali dengan kak natalia, sudah dua tahun lebih dia meninggalkanku.

'kak, tenang saja ya! aku berjanji akan membalaskan dendammu kak.' ucapku dalam hati

aku pun segera melanjutkan pekerjaanku, dan tidak lama kemudian pak dimas keluar dari ruangannya.

"susi, sebentar jam 11 kita ada meeting bersama pak robby sutara di cafe mentari, tolong kamu siapkan berkas-berkasnya." perintah pak dimas padaku

"oke, siap pak! saya akan mengurus semuanya." jawabku

pak dimas pun tersenyum, dan segera masuk kembali ke dalam ruangannya, dan aku pun mengerjakan apa yang diperintahkan olehnya.

***

jam 11 tepat aku dan pak dimas sudah berada di dalam cafe mentari, menunggu pak robby.

sebenarnya tadi istrinya pak dimas mau ikut juga, tapi pak dimas melarangnya karena memang perjalanan ini untuk bisnis bukan untuk senang-senang.

15 menit kemudian pak robby datang bersama asistennya, "selamat siang pak, maaf saya terlambat karena memang agak macet tadi." ucapnya

"oke pak, tidak masalah." jawab pak dimas

kami pun saling berjabatan tangan, "lalu wanita ini siapa, pak dimas?" tanyanya sambil menatapku dari atas ke bawah.

"ini sekretaris pribadiku, namanya ibu susi." jelas pak dimas

"wahh...sekretaris anda sangat cantik dan sexy, awas bapak tergoda nanti." ucapnya sambil berbisik pada pak dimas, tapi bisikannya itu dapat terdengar olehku.

"kalaupun tergoda juga gak masalah kan pak!" ucap pak dimas sambil tersenyum, dan pak robby pun menanggapinya sambil tersenyum pula.

lalu tidak lama mereka pun terlibat dengan pembahasan tentang rencana kerja sama mereka, dan aku pun menanggapinya dengan serius, karena aku akan menulis tentang hal-hal penting di buku supaya tidak lupa.

tidak lama pelayan datang membawakan minuman untuk kami semua, dan ketika dia akan meletakkan gelas berisi orange juice di depanku, gelas itu malah terjatuh dan isinya tumpah semua di baju dan rokku.

"AKKHHH..." teriakku yang merasa dingin dan juga basah.

dan tidak lama pak dimas yang melihat itu pun seger mengambil tissue dan segera membersihkan tumpahan air jeruk di dada dan juga di pahaku.

"eh...pak tidak usah!" ucapku menyingkirkan tangannya karena aku tidak enak dengan pak robby dan asistennya yang menatapku dengan penuh tanda tanya.

"MAS, APA YANG KAMU LAKUKAN...??" aku kaget ketika mendengar suara teriakan seorang perempuan yang sepertinya marah, dan ketika aku menengok ke arah suara tersebut, aku kaget sekali, TERNYATA...??

***BERSAMBUNG***

jangan lupa like, vote, dan comment...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!