Segera musik dihentikan, para penari tanpa busana juga berlari masuk ke ruangan yang lain, sementara para perampok segera bersiap bertarung.
Saat dia diteriaki penyusup, Fang An langsung masuk kedalam ruangan yang mana dijadikan sebagai bar, lalu dia keluarkan ke 25 pisau beracun dan mulai melemparkan pada perampok yang berjumlah 50 orang itu.
Dengan bergerak zig zag, melompat kekiri dan kekanan, Fang An terus melemparkan pisau beracun, lalu dia susul untuk mencabut dan melemparkan ke yang lain.
Gerakan dan kecepatan yang ditunjukkan Fang An, membuat pilihan perampok sangat kesulitan untuk dapat melukainya, dalam hitungan waktu 10 menit, sudah ada 20 perampok yang tewas karena pisau racun yang Fang An lemparkan.
Saat dia terus membunuh para perampok dengan pisau racun, sebuah senjata rahasia dengan jenis yang sama melesat kearah Fang An, beruntung Fang An dapat bergerak cepat dan menghindari senjata rahasia jenis pisau beracun itu.
"Kamu cukup berani anak muda," ucap salah satu dari tiga pria paruh baya yang baru masuk, ketiganya adalah saudara seperguruan, dimana dua diantara mereka memiliki kekuatan pejuang surgawi tahap menengah, sementara satunya lagi pejuang surgawi tahap puncak.
Merasakan kekuatan ketiga pria paruh baya sangat besar, Fang An langsung bersikap siaga, dia tahu ketiga pria paruh baya itu adalah lawan tangguh, meski sudah pernah membunuh tangan emas yang memiliki kekuatan pejuang surgawi tahap menengah, tapi kali ini Fang An menghadapi dua orang, dan satu lainnya memiliki kekuatan diatas tangan emas.
"Habisi pemuda itu!" ucap pria paruh baya yang merupakan ketua perampok.
"Baik ketua," jawab puluhan perampok patuh, lalu mereka bergerak menyerang Fang An.
Segera Fang An mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan, lalu dia mulai memainkan jurus tarian pedang dengan sangat indah, meski terlihat indah, namun setiap tusukan dan tebasan yang dilepaskan Fang An, tepat dileher para perampok, sehingga para perampok langsung tumbang karena tewas.
"Kita terlalu meremehkannya kak," ucap salah satu pria paruh baya yang baru masuk tadi.
"Benar, kalian berdua maju dan habisi pemuda itu!" balas pria paruh baya yang berbicara dengan Fang An tadi.
"Baik kak," jawab dua pria paruh baya lainnya, lalu keduanya maju menyerang Fang An bersamaan.
Saat kedua pria paruh baya menyerang, Fang An masih sibuk menebas dan menusukkan pedangnya pada anak buah perampok, sehingga dia tidak sempat menghindari satu serangan dari dua pria paruh baya, alhasil, lengan kiri Fang An terkena sayatan pedang salah satu pria paruh baya.
Setelah terkena sayatan pedang, Fang An melompat mundur, lalu dia menatap tajam kedua pria paruh baya yang menyerangnya diam diam.
Meski begitu, Fang An menekan lukanya dengan Qi untuk mengehentikan darah yang mengalir, merasa cukup, Fang An memegang kembali pedangnya dan mengacungkan pada kedua pria paruh baya.
"Pengecut," ucap Fang An kesal, sebagai seorang kultivator, menyerang secara diam diam adalah sifat pengecut.
"Hahaha.. dasar bocah bodoh, kamu hanyalah anak kemarin sore yang tidak tahu aturan dunia kultivator, jangan menggurui ku bocah bodoh!" ucap salah satu pria paruh baya tertawa.
Dari ucapan pria paruh baya, Fang An kembali mengingat ucapan Weng Jian, dimana Weng Jian pernah mengatakan,saat bertarung, setiap yang bertarung akan menggunakan segala cara untuk memenangkan pertarungan itu, baik dengan cara yang benar maupun dengan cara curang.
"Sekarang aku sadar, kalian hanyalah sekumpulan pengecut yang bersembunyi disini," ucap Fang An tanpa ekspresi sedikit pun.
"Hahaha.. akhirnya kamu sadar anak muda, ayo temani aku bermain main sebentar!" balas pria paruh baya yang tadi, dia tertawa karena sudah tahu kekuatan yang dimiliki Fang An, yaitu dua tahap dibawahnya, sehingga dia percaya 100% dapat membunuh Fang An dengan sangat mudah.
Whush.. Whush..
Setelah berkata, kedua pria paruh baya melesat menyerang Fang An, sementara Fang An juga sudah siaga untuk menyambut serangan kedua pria paruh baya.
Treeeng Treeeeng Treeng..
Senjata mereka beradu, namun kadang Fang An melompat mundur untuk menghindari serangan keduanya, serangan kedua pria paruh baya sangat serasi, dimana keduanya saling menutupi cela yang tercipta dari serangan mereka.
Menghadapi dua lawan yang tangguh, membuat Fang An sangat kesulitan, sewaktu bertarung dengan tangan emas, meski bertahan, tapi sesekali Fang An dapat membalas serangan, tapi tidak kali ini, kedua pria paruh baya terus menyerang tanpa membiarkan Fang An menyerang balik.
Setelah bertarung selama 30 menit, meski terus menekan, tapi kedua pria paruh baya belum berhasil melukai Fang An sedikit pun, sehingga membuat keduanya semakin menikmati pertarungan tidak seimbang itu.
Beruntung Fang An mendapat latihan dari Weng Jian, sehingga pertahanan nya sangat kuat, tidak ada cela yang dia buat, hal itu membuat kedua pria paruh baya tidak dapat melukai nya dengan begitu banyak serangan.
"Ternyata kamu sangat hebat anak muda," ucap salah satu pria paruh baya memuji.
"Terima kasih atas pujiannya pak tua," balas Fang An datar.
"Hahaha.. kamu sangat dingin dan juga hebat, aku suka itu," ucap pria paruh baya tertawa.
"Terima kasih pak tua, tapi sebaiknya kita selesaikan urusan kita," balas Fang An tetap datar.
Kali ini Fang An ingin menyerang salah satu dari mereka, Fang An berpikir jika dia menyudutkan salah satu dari mereka, kemungkinan besar dia dapat membunuhnya, Fang An juga berencana menggunakan pedang tanpa wujud, dia tidak punya pilihan lain selain menggunakan jurus itu.
Whush.. Whush..
Kedua pria paruh baya kembali melesat dan menyerang Fang An, namun kali ini Fang An melompat menghindari serangan keduanya, lalu dia lepaskan serangan pada salah satu dari mereka.
Treeng Treeng Treeng..
Senjata mereka kembali beradu, Fang An mencoba menyudutkan salah satu dari mereka, namun rencana Fang An gagal, kedua pria paruh baya sudah menduga akan rencana Fang An itu, sehingga keduanya saling menutupi cela seperti tadi.
Setelah bertukar puluhan serangan, kedua pria paruh baya masih belum bisa melukai Fang An, pertahanan Fang An terlalu kuat bagi mereka, begitu juga sebaliknya, Fang An masih belum juga melukai keduanya.
Kali ini Fang An menggunakan jurus pedang hampa, dia ingin melukai salah satu lebih lebih, karena hal itu akan memudahkan Fang An untuk mengalahkan mereka.
Setelah kembali bertarung, Fang An akhirnya menggunakan jurus pedang hampa, saat keduanya terus menyerang Fang An tanpa ampun, sementara Fang An terus melompat menghindar dan memblokir serangan keduanya.
Tiba tiba lengan salah satu dari kedua pria paruh baya itu tersayat oleh sebuah pedang yang entah darimana munculnya, sayatan itu cukup besar dan juga dalam, sehingga membuat pria paruh baya yang tersayat meringis kesakitan.
"Bajingan," umpat kesal pria paruh baya yang tersayat.
Saat salah satu dari dua pria tersayat pedang hampa, Fang An melakukan gerakan tipuan, dia mengecoh pria paruh baya yang satunya lagi, Fang An berpura pura menyerang pria paruh baya yang tidak terluka, tali sebenarnya dia ingin menyerang pria paruh baya yang terluka.
Saat pria paruh baya tidak terluka menduga dia yang diserang, pria paruh baya itu melompat mundur, sementara pria paruh baya yang terluka juga tidak siaga, saat ini dia sibuk menekan luka nya untuk menghentikan pendarahan.
Tapi siapa sangka, dugaan keduanya salah, saat melompat menyerang, dengan cepat Fang An berbalik dan menyerang pria paruh baya yang terluka, Fang An mengayunkan pedangnya dengan energi Qi yang cukup banyak, lalu menebas kearah pria paruh baya yang terluka.
Slash..
Sekali lagi Fang An menambah luka pada pria paruh baya yang terluka, tebasan yang dilepaskan Fang An itu tepat di lengan kanan, sehingga kedua lengan pria paruh baya itu mendapat luka sayatan.
*******
Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!
Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.
Terima Kasih.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
kenta jaya
sipp/Determined/
2025-01-24
0
Rwin Dompas
sayatan doankkkk😂🤣🤣
2024-12-23
1
Imam Sutoto
mantap gan lanjutkan
2024-06-08
3