"Lalu apakah selamanya klan Tang menanggung malu? jika sampah itu tidak dikeluarkan dari klan, aku sendiri yang keluar," suara Yang Shu sedikit meninggi.
Tang Shu berpura pura marah dan merajuk, tapi dalam hati, Tang Shu berharap Tang Zhu tetap mempertahankan Tang Shan agar rencananya melengserkan Tang Zhu berjalan dengan lancar.
"Aku juga akan mengundurkan diri dan keluar dari klan, aku tidak akan memakai lagi nama klan dan akan menggantinya, aku malu sebagai tetua klan Tang," timpal Tang Shi yang juga berpura pura.
"Aku juga keluar dari klan dan mengganti nama," sahut Tang Dong yang juga berpura pura.
Ketiganya sudah bekerja sama untuk menggeser posisi Tang Zhu sebagai patriak, sehingga mereka ingin menggunakan Tang Shan sebagai alasan mereka untuk membuat goyah Tang Zhu.
Saat ketiga tetuanya berpura pura tanpa dia ketahui, Tang Zhu justru memijit pelipisnya, dia bingung harus berbuat apa, jika dia tetap mempertahankan Tang Shan, sudah pasti posisinya sebagai patriak klan akan di geser, jika dia mengusir Tang Shan, bagaimana dengan janjinya pada Feng Yin.
Harus memilih dari dua pilihan sulit, membuat Tang Zhu berpikir keras, mempertahankan posisi Patriak atau mempertahankan seorang putra yang tidak bisa berbuat apa apa.
Saat Tang Zhu berpikir, suasana aula pertemuan sangat hening, semua orang menunggu keputusan apa yang dibuat Patriak mereka, sementara Patriak mereka atau Tang Zhu masih berpikir keras.
"Bagaimana dengan tetua yang lain? apa saran kalian?" setelah berpikir lama, Tang Zhu sudah memutuskan salah satu pilihan yang dia ambil, tapi sebelum itu, dia ingin mendengar saran dan pendapat para tetua yang lain.
"Kami semua setuju dengan tetua pertama dan tetua kedua, sebaiknya tuan muda dikeluarkan dari klan, jika seperti ini terus, maka klan Tang akan hilang pamor nya," jawab tetua kelima mewakili tetua yang lain, sementara semua tetua kecuali tetua agung menganggukkan kepala mereka.
Mendengar jawaban tetua kelima dan anggukan kepala semua tetua, Tang Zhu mau tidak mau harus mengusir Tang Shan dari klan.
"Patriak?" panggil Tang Guan, dia tetap tidak setuju dengan permintaan para tetua klan.
"Aku sudah memutuskan tetua agung, Tang Shan akan dikeluarkan dari klan, dan aku juga akan menghapus nama untuk dirinya, jadi mulai sekarang, dia bukan lagi anak ku, dia tidak lagi menggunakan nama Tang didepan namanya," ucap Tang Zhu membuat keputusan.
"Maafkan aku Yin'er! aku telah mengingkari janji ku," ucap Tang Zhu membatin sedih, tapi nasi sudah menjadi bubur.
Saat Tang Shu dan Tang Shi mendengar keputusan Tang Zhu, kedua saudara kembar merasa senang, meski tidak dapat menggeser Tang Zhu dengan menggunakan Tang Shan sebagai alasan, setidaknya nama klan akan kembali di hormati seperti dulu, urusan Tang Zhu, mereka akan pikirkan lain kali.
"Kapan sampah itu dikeluarkan dari klan?" Tang Shu langsung bertanya setelah Tang Zhu membuat keputusan.
"Tetua kelima dan tetua keenam akan mengantarnya ke kota perak besok pagi!" jawab Tang Zhu yang masih memijit pelipisnya.
"Aku yang akan mengantarnya," ucap cepat Tang Guan, dia merasa sangat kesal pada Tang Shu dan Tang Shi, jika tidak memikirkan nama klan akan hancur, sudah pasti Tang Guan menghajar kedua kakak beradik itu.
*******
Di Halaman belakang kediaman Patriak.
Saat ini Tang Shan sedang beristirahat dan membaringkan tubuhnya diatas rumput, lalu menatap langit sore hari yang cerah dengan perasaan sedih.
"Ada apa dengan diriku dewa? kenapa aku tidak bisa di andalkan? kenapa aku tidak bisa berkultivasi seperti teman teman ku?" ucap Tang Shan sedih, tanpa terasa air matanya jatuh berlinang.
Cukup lama Tang Shan membiarkan dirinya terbaring diatas rumput, saat hampir gelap, Tang Shan bangkit dan masuk kedalam rumah, kemudian membersihkan diri dan memakai pakaian yang baru.
Tang Shan kemudian pergi ke dapur dan memasak, padahal kultivator tidak makan bertahun tahun pun tidak lapar, tapi Tang Zhu ingin Tang Shan memasak untuknya saat pagi dan malam hari.
Selesai memasak, Tang Shan menyajikan makanan itu diatas meja, lalu dia menatanya dengan rapi, setelah menata semua makanan dengan rapi, Tang Shan duduk di meja makan dan menunggu ayahnya pulang dari aula pertemuan klan.
Tidak beberapa lama, Tang Zhu pulang dan langsung duduk di meja makan, kemudian mengambil nasi dan sayur yang di masak Tang Shan, saat suapan pertama masuk kedalam mulut Tang Zhu.
"Uuwweeeekk"
Tang Zhu memuntahkan makanan yang baru dia makan, bukan hanya memuntahkan seperti orang yang muntah pada umum nya, namun dia semburkan kedalam wajah Tang Shan yang duduk tepat disamping kirinya.
"Makanan macam apa ini? dasar tidak berguna,"
"Plaaak,"
Emosi Tang Zhu meluap luap saat merasakan masakan yang dimasak Tang Shan sedikit asin, lalu menampar Tang Shan dengan keras dan menjatuhkannya dari atas kursi.
Tang Zhu kemudian menendang meja dan menghamburkan semua makanan yang ada diatas meja, lalu masuk kedalam kamar dengan perasaan dongkol.
Sementara itu, Tang Shan masih duduk dilantai dengan memegang pipi kirinya yang memerah karena tamparan, terlihat jelas butiran air mata menetes dikedua pipinya.
Setelah merasa tenang, Tang Shan membersihkan dapur dan menaruh kembali meja dan kursi yang berhamburan juga, lalu masuk ke kamar nya.
Didalam kamar, Tang Shan duduk diatas kasur dan memeluk kedua lututnya, dia merasa sangat sakit hati dengan perlakukan ayahnya, semua anak diperlakukan dengan baik oleh orang tua mereka, tapi tidak dengan dirinya.
"Ibu, kenapa ayah selalu jahat padaku bu? kenapa ibu tinggalkan aku sendirian? aku ingin bersama ibu, aku tidak ingin berada disini lagi bu, jemput aku bu! aku rindu ibu, hiks hiks hiks," tangis Tang Shan pecah saat berada didalam kamar.
Dia begitu merindukan kasih sayang seorang ibu, selain tidak mendapat kasih sayang seorang ibu, Tang Shan juga tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah, padahal dia memiliki ayah disisinya.
"Jangan berisik! cepat tidur!" bentak Tang Zhu yang mendengar tangisan Tang Shan, dia tidak memperdulikan perasaan Tang Shan sama sekali.
Kembali mendapat bentakan dari Tang Zhu, perasaan Tang Shan semakin hancur, air mata nya semakin mengalir deras, dia lebih memilih tidak mempunyai ayah daripada memiliki ayah seperti Tang Zhu.
Tang Shan terus menangis memanggil ibunya hingga dia tertidur dengan genangan air mata di kedua pipinya, meski sudah tertidur, Tang Shan masih saja memanggil ibunya.
Tanpa terasa mentari pagi kembali menyambut Tang Shan dan seluruh penghuni alam semesta, dan hari ini Tang Shan bangun telat, alhasil, dia kembali mendapat bentakan dari Tang Zhu.
"Dasar pemalas, sudah tidak berguna, pemalas lagi, cepat bangun! hari ini kamu akan meninggalkan klan!" bentak Tang Zhu menendang pintu kamar Tang Shan.
*******
Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!
Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.
Terima Kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
kenta jaya
sippp... ayo berpetualang sendiri.. /Casual//Determined//Determined/
2025-01-23
0
LaGg 3RSEL
😥😥😥
2024-12-28
1
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-11-03
0