Jangan Ganggu Aku!

"Aku yang seharusnya berterima kasih tuan, tapi sebelum itu, kenalkan nama ku Fang An, siapa nama tuan tuan ini?" balas Fang An tersenyum.

"Aku Liu Mo dan dia Yun Feng," jawab Liu Mo menyebut nama mereka.

"Baiklah tuan Liu, tuan Yun, aku ingin beristirahat," ucap Fang An, dia belum terbiasa terbang, sehingga Fang An merasa kelelahan saat terbang selama dua hari tanpa beristrahat.

Liu Mo dan Yun Feng kemudian keluar kamar dengan perasaan bahagia, sudah ada koin emas tersisa yang Fang An berikan untuk membeli pakaian dan mencari penginapan, namun masih tambah lagi oleh Fang An.

Dengan jumlah koin emas sebanyak itu, keduanya dapat meningkatkan keuangan keluarga mereka masing masing.

Setelah Liu Mo dan Yun Feng keluar, Fang An naik ke kasur dan duduk mengambil sikap lotus, lalu dia menutup mata menyerap energi spiritual untuk mengembalikan kekuatan nya.

Waktu terus berlalu.

Tak terasa sinar matahari pagi hampir mewarnai indahnya suasana pagi di kota Yuwen, burung burung juga bernyanyi merdu menyambut terbitnya sang Surya, ditambah dengan suara pada pedagang yang sudah menjajakan dagangan mereka.

Fang An yang mendengar kebisingan pun membuka mata dan menghentikan kultivasi nya, kekuatan nya juga sudah kembali ke puncaknya, lantas dia turun dari kasur dan kembali membersihkan diri dan mengganti pakaian.

Fang An kemudian keluar kamar dan turun dilantai dasar, dilantai dasar, Fang An melihat ada sedikit ketegangan, dimana dua kubu saling siaga satu untuk bertarung, Fang An yang baru mau turun, seketika berhenti di tengah tengah anak tangga dan mengitari pandangannya ke dua kelompok berbeda.

"Jangan dekati nona muda Yun! atau klan Ying akan musnah?" ucap seorang pemuda menatap tajam pemuda yang ada didepannya.

"Jangan bermimpi kamu Yan Guan, nona muda jelas jelas lebih memilihku daripada kamu, kenapa kamu menyalahkan aku? kamu hanya tuan muda bodoh yang berpikir naif," balas pemuda yang berada didepan pemuda yang tadi.

Fang An hanya mendengarkan balas pantun kedua pemuda itu, dari kedua nya, Fang An bisa menangkap jika pemuda di sebelah kanan menyukai seorang gadis, tapi gadis itu menyukai pemuda sebelah kiri.

Fang An tersenyum dan menggeleng kepala, mereka bersiap bertarung hanya karena seorang gadis, menurut Fang An jika hal itu sangat konyol.

Dengan santai, Fang An turun dari tangga menuju pintu keluar, namun saat dia berada ditengah tengah kedua pemuda yang berselisih, pemuda yang disebelah kanan menghentikan langkah Fang An.

"Berhenti!" ucap pemuda sebelah kanan menghentikan Fang An.

Fang An yang dihentikan pun berhenti, tanpa membalikkan badan, dengan malas Fang An berkata.

"Ada apa tuan muda?" tanya Fang An malas.

"Berani sekali kamu lewat didepan ku tanpa menunduk? apa kamu tidak tahu siapa aku?" bentak pemuda sebelah kanan.

Dengan tenang, Fang An tersenyum dan berkata.

"Siapa tuan muda itu tidak penting bagiku, jadi jangan mengganggu ku!" ucap Fang An datar.

Kini Fang tahu jika yang diucapkan ketua perampok beberapa hari yang lalu memang benar, dunia kultivator adalah dunia yang dimana yang kuat menindas yang lemah, dan yang lemah berusaha menjadi kuat, sehingga Fang An berpikir jika dia terus berpikir jika dia harus bertindak tegas pada siapa pun yang bersikap kasar atau merendahkan nya lagi.

"Sekarang aku sudah memiliki kekuatan, siapa pun yang menyinggung ku, akan aku musnahkan, sudah cukup aku bersabar selama ini," gumam Fang An membulatkan tekad nya untuk tidak direndahkan lagi.

"Bajingan," seru pemuda disamping kanan, lalu melesat kearah Fang An dan menyerang Fang An.

Fang An yang merasa diserang, dia membalikkan badannya dan menyambut serangan pemuda.

Boom

Kraaak

Pukulan Fang An dan pemuda beradu, lalu tangan pemuda patah hingga tulangnya menebus keluar.

"Aaaarrg,"

Jerit pemuda kesakitan, dengan memiliki kekuatan pejuang raja tahap awal, dengan mudahnya Fang An mematahkan tangannya, padahal Fang An hanya menggunakan kekuatan fisiknya saja, Fang An hanya menggunakan kekuatan fisik karena dia ingin menguji kekuatan fisiknya sekuat apa, dan ternyata hasilnya cukup memuaskan.

"Tuan muda," seru 5 pria paruh baya yang menjadi pengawal pemuda, kemungkinan kelima pria paruh baya adalah tetua klan.

Kelima pria paruh baya berlari dan mengangkat tubuh tuan muda mereka, sementara tangannya tidak ada yang berani memegangnya.

"Cepat bunuh pemuda bajingan itu!" seru pemuda dengan meringik kesakitan.

"Baik tuan muda," jawab 4 pria paruh baya, lalu keempatnya melesat kearah Fang An, sementara satu lainnya memegang tuan muda mereka.

Keempat pria paruh baya menyerang Fang An dengan tangan kosong, Fang An yang diserang pun tidak tinggal diam, dia menggunakan jurus jurus yang terdapat dalam kitab tapak dewa naga.

Masalah kultivasi, keempat pria paruh baya memiliki kultivasi pejuang surgawi tahap awal, sebagai tetua salah satu klan besar di kekaisaran Ming, menjadikan keempat tetua percaya diri dapat membunuh Fang An.

Namun saat pertarungan, dengan tenang dan lincahnya, Fang An memblokir semua serangan mereka, bahkan kadang pukulan Fang An mengenai telak dada mereka sehingga keempatnya terpukul mundur kebelakang.

Seperti yang dia lakukan pada pemuda, Fang An hanya menggunakan kekuatan fisik saja, dia tahu jika menggunakan Qi, maka penginapan akan hancur, dan sudah pasti akan ada korban didalamnya.

"Bajingan kecil ini ternyata berilmu tinggi, aku bahkan tidak merasakan dia menggunakan Qi," ucap salah satu pria paruh baya melalui telepati.

"Benar tetua kedelapan, aku juga merasakan jika pemuda itu tidak menggunakan Qi, dia hanya menggunakan kekuatan fisik," timpal yang lain membenarkan.

"Tuan muda telah salah memilih musuh, jika seperti ini, klan Yan akan mendapat masalah besar," ucap yang lain serius.

"Jadi bagaimana? apa kita tetap melawan nya?" tanya tetua yang dipanggil tetua kedelapan.

"Kita tidak punya pilihan, kita harus lindungi tuan muda, jika kita biarkan pemuda itu pergi, maka nama klan akan hancur," jawab salah satu tetua.

"Baiklah, ayo kita serang dia dari segala sisi!" ucap tetua kedelapan.

Keempat pria paruh baya kemudian mengepung Fang An, mereka ingin mengunci pergerakan Fang An, namun saat keempatnya menyerang, dengan lincah Fang An memukul jatuh dua pria paruh baya, keduanya langsung memuntahkan darah setelah terkena tapak naga emas.

Melihat dua pria paruh baya lainnya terkejut, Fang An tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dia kembali menyerang kedua pria paruh baya dan menjatuhkan mereka juga.

"Sekali lagi aku peringatkan! jangan ganggu aku!" ucap Fang An setelah membuat keempat pria paruh baya yang merupakan tetua klan Yan terluka.

Pemuda yang meringik kesakitan atau tuan muda Yan Guan hanya menggertakkan giginya, dia sangat malu dan juga sangat ingin membalaskan dendam atas rasa malu yang Fang An berikan padanya.

*******

Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!

Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.

Terima Kasih...

Terpopuler

Comments

kenta jaya

kenta jaya

hehe... ape lo /CoolGuy//Sly/

2025-01-23

0

Dwi Andrianto

Dwi Andrianto

harusnya "tuan muda yan guan hanya bisa menggertakkan giginya sambil menahan sakit" jgn bikin ribet kalimatnya Thor..

2024-09-05

2

asep suganda

asep suganda

Kultivasi nyavpada tinggi2 ya, pdhl kan ga pada punya kitab surgawi

2024-07-08

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Diperlakukan Dengan Buruk
3 Di Usir Dari Klan
4 Dikejar Pembunuh Bayaran
5 Menjadi Kultivator
6 Berlatih
7 Keluar Dari Dunia Kecil
8 Pertarungan Pertama
9 Kota Yuwen
10 Jangan Ganggu Aku!
11 Pergerakan Aliran Hitam
12 Fang An Vs Tiga Patriak Sekte
13 Fang An Vs Tangan Emas
14 Kematian Tangan Emas & Pasukan Aliran Hitam
15 Ambisi Patriak Mo He
16 Weng Jian
17 Menuju Benua Tengah
18 Markas Perampok
19 Lawan Yang Tangguh
20 Di Tolong Pria Misterius
21 Menjadi Murid Topeng Bayangan (Chen Chu)
22 Pergerakan Bendera 5 Warna & Berlatih
23 Latih Tanding Bersama Guru
24 Berpisah Dengan Guru
25 Diserang Perampok
26 Membunuh Ketua Perampok
27 Pengalaman Pertama Diatas Kapal
28 Merampok Perompak
29 Apa Aku Sekaya Ini?
30 Di Kota Danau
31 Masih Di Kota Danau
32 Di Kediaman Bangsawan Han & Pertempuran Dikota Lemon
33 Pertempuran Dikota Lemon 2
34 Berakhirnya Pertempuran Dikota Lemon
35 Jiao Lin
36 Dua Kitab Tangan Kosong
37 Berlatih Kembali
38 Singkirkan Tangan Kotor Mu!!
39 Membuat Tuan Muda Suzho Cemburu
40 Tuan Muda Chan Rui & Tiba Di Klan Jiao
41 Fang An Vs Patriak Klan Jiao (Jiao Xu)
42 Memenangkan Pertarungan
43 Fang An Vs Tiga Ketua Pemuja Iblis
44 Membunuh Tiga Ketua Pemuda Iblis
45 Tersedot Ke Benua Selatan
46 Membunuh Wu Jao & Jinshi
47 Bertemu Yue Lin
48 Pergi Ke Istana Kerajaan Bei
49 Menemani Yue Lin Berbelanja
50 Tiba Di Istana Kerajaan Bei
51 Meninggalkan Istana Kerajaan Bei
52 Sosok Hitam Transparan
53 Proses Membuka Titik Titik Meridian
54 Menembus Ranah Pendekar Dewa
55 Teknik Sepasang Pedang & Teknik Pedang Malam
56 Berpisah Dengan Guru Xiao He Long
57 Kekesalan Yue Lin
58 Pembantaian Sepihak
59 Kekesalan Fang An
60 Menyambut Bendera Lima Warna
61 Kematian Gu Gao & Pembantaian
62 Di Istana Kekaisaran Zhou
63 Masih Di Istana Kekaisaran Zhou
64 Hukuman Untuk Para Patriak
65 Hukuman Untuk Tang Shu, Tang Shi & Tang Dong
66 Bertemu Pasukan Bendera Lima Warna
67 Membunuh Tiga Kultivator Sewaan
68 Identitas Chen Chu
69 Identitas Yuan Feng
70 Ibukota Kerajaan Xin
71 Membersihkan Ibukota Kerajaan Xin
72 Yue Lin Mabuk Udara
73 Musnahnya Bendera Lima Warna
74 Merasa Kesal
75 Di Rumah Lelang
76 Lelang
77 Lelang 2
78 Akhir Lelang & Bertemu Guru
79 Menuju Benua Suci
80 Pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Diperlakukan Dengan Buruk
3
Di Usir Dari Klan
4
Dikejar Pembunuh Bayaran
5
Menjadi Kultivator
6
Berlatih
7
Keluar Dari Dunia Kecil
8
Pertarungan Pertama
9
Kota Yuwen
10
Jangan Ganggu Aku!
11
Pergerakan Aliran Hitam
12
Fang An Vs Tiga Patriak Sekte
13
Fang An Vs Tangan Emas
14
Kematian Tangan Emas & Pasukan Aliran Hitam
15
Ambisi Patriak Mo He
16
Weng Jian
17
Menuju Benua Tengah
18
Markas Perampok
19
Lawan Yang Tangguh
20
Di Tolong Pria Misterius
21
Menjadi Murid Topeng Bayangan (Chen Chu)
22
Pergerakan Bendera 5 Warna & Berlatih
23
Latih Tanding Bersama Guru
24
Berpisah Dengan Guru
25
Diserang Perampok
26
Membunuh Ketua Perampok
27
Pengalaman Pertama Diatas Kapal
28
Merampok Perompak
29
Apa Aku Sekaya Ini?
30
Di Kota Danau
31
Masih Di Kota Danau
32
Di Kediaman Bangsawan Han & Pertempuran Dikota Lemon
33
Pertempuran Dikota Lemon 2
34
Berakhirnya Pertempuran Dikota Lemon
35
Jiao Lin
36
Dua Kitab Tangan Kosong
37
Berlatih Kembali
38
Singkirkan Tangan Kotor Mu!!
39
Membuat Tuan Muda Suzho Cemburu
40
Tuan Muda Chan Rui & Tiba Di Klan Jiao
41
Fang An Vs Patriak Klan Jiao (Jiao Xu)
42
Memenangkan Pertarungan
43
Fang An Vs Tiga Ketua Pemuja Iblis
44
Membunuh Tiga Ketua Pemuda Iblis
45
Tersedot Ke Benua Selatan
46
Membunuh Wu Jao & Jinshi
47
Bertemu Yue Lin
48
Pergi Ke Istana Kerajaan Bei
49
Menemani Yue Lin Berbelanja
50
Tiba Di Istana Kerajaan Bei
51
Meninggalkan Istana Kerajaan Bei
52
Sosok Hitam Transparan
53
Proses Membuka Titik Titik Meridian
54
Menembus Ranah Pendekar Dewa
55
Teknik Sepasang Pedang & Teknik Pedang Malam
56
Berpisah Dengan Guru Xiao He Long
57
Kekesalan Yue Lin
58
Pembantaian Sepihak
59
Kekesalan Fang An
60
Menyambut Bendera Lima Warna
61
Kematian Gu Gao & Pembantaian
62
Di Istana Kekaisaran Zhou
63
Masih Di Istana Kekaisaran Zhou
64
Hukuman Untuk Para Patriak
65
Hukuman Untuk Tang Shu, Tang Shi & Tang Dong
66
Bertemu Pasukan Bendera Lima Warna
67
Membunuh Tiga Kultivator Sewaan
68
Identitas Chen Chu
69
Identitas Yuan Feng
70
Ibukota Kerajaan Xin
71
Membersihkan Ibukota Kerajaan Xin
72
Yue Lin Mabuk Udara
73
Musnahnya Bendera Lima Warna
74
Merasa Kesal
75
Di Rumah Lelang
76
Lelang
77
Lelang 2
78
Akhir Lelang & Bertemu Guru
79
Menuju Benua Suci
80
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!