"Aku yang seharusnya berterima kasih tuan, tapi sebelum itu, kenalkan nama ku Fang An, siapa nama tuan tuan ini?" balas Fang An tersenyum.
"Aku Liu Mo dan dia Yun Feng," jawab Liu Mo menyebut nama mereka.
"Baiklah tuan Liu, tuan Yun, aku ingin beristirahat," ucap Fang An, dia belum terbiasa terbang, sehingga Fang An merasa kelelahan saat terbang selama dua hari tanpa beristrahat.
Liu Mo dan Yun Feng kemudian keluar kamar dengan perasaan bahagia, sudah ada koin emas tersisa yang Fang An berikan untuk membeli pakaian dan mencari penginapan, namun masih tambah lagi oleh Fang An.
Dengan jumlah koin emas sebanyak itu, keduanya dapat meningkatkan keuangan keluarga mereka masing masing.
Setelah Liu Mo dan Yun Feng keluar, Fang An naik ke kasur dan duduk mengambil sikap lotus, lalu dia menutup mata menyerap energi spiritual untuk mengembalikan kekuatan nya.
Waktu terus berlalu.
Tak terasa sinar matahari pagi hampir mewarnai indahnya suasana pagi di kota Yuwen, burung burung juga bernyanyi merdu menyambut terbitnya sang Surya, ditambah dengan suara pada pedagang yang sudah menjajakan dagangan mereka.
Fang An yang mendengar kebisingan pun membuka mata dan menghentikan kultivasi nya, kekuatan nya juga sudah kembali ke puncaknya, lantas dia turun dari kasur dan kembali membersihkan diri dan mengganti pakaian.
Fang An kemudian keluar kamar dan turun dilantai dasar, dilantai dasar, Fang An melihat ada sedikit ketegangan, dimana dua kubu saling siaga satu untuk bertarung, Fang An yang baru mau turun, seketika berhenti di tengah tengah anak tangga dan mengitari pandangannya ke dua kelompok berbeda.
"Jangan dekati nona muda Yun! atau klan Ying akan musnah?" ucap seorang pemuda menatap tajam pemuda yang ada didepannya.
"Jangan bermimpi kamu Yan Guan, nona muda jelas jelas lebih memilihku daripada kamu, kenapa kamu menyalahkan aku? kamu hanya tuan muda bodoh yang berpikir naif," balas pemuda yang berada didepan pemuda yang tadi.
Fang An hanya mendengarkan balas pantun kedua pemuda itu, dari kedua nya, Fang An bisa menangkap jika pemuda di sebelah kanan menyukai seorang gadis, tapi gadis itu menyukai pemuda sebelah kiri.
Fang An tersenyum dan menggeleng kepala, mereka bersiap bertarung hanya karena seorang gadis, menurut Fang An jika hal itu sangat konyol.
Dengan santai, Fang An turun dari tangga menuju pintu keluar, namun saat dia berada ditengah tengah kedua pemuda yang berselisih, pemuda yang disebelah kanan menghentikan langkah Fang An.
"Berhenti!" ucap pemuda sebelah kanan menghentikan Fang An.
Fang An yang dihentikan pun berhenti, tanpa membalikkan badan, dengan malas Fang An berkata.
"Ada apa tuan muda?" tanya Fang An malas.
"Berani sekali kamu lewat didepan ku tanpa menunduk? apa kamu tidak tahu siapa aku?" bentak pemuda sebelah kanan.
Dengan tenang, Fang An tersenyum dan berkata.
"Siapa tuan muda itu tidak penting bagiku, jadi jangan mengganggu ku!" ucap Fang An datar.
Kini Fang tahu jika yang diucapkan ketua perampok beberapa hari yang lalu memang benar, dunia kultivator adalah dunia yang dimana yang kuat menindas yang lemah, dan yang lemah berusaha menjadi kuat, sehingga Fang An berpikir jika dia terus berpikir jika dia harus bertindak tegas pada siapa pun yang bersikap kasar atau merendahkan nya lagi.
"Sekarang aku sudah memiliki kekuatan, siapa pun yang menyinggung ku, akan aku musnahkan, sudah cukup aku bersabar selama ini," gumam Fang An membulatkan tekad nya untuk tidak direndahkan lagi.
"Bajingan," seru pemuda disamping kanan, lalu melesat kearah Fang An dan menyerang Fang An.
Fang An yang merasa diserang, dia membalikkan badannya dan menyambut serangan pemuda.
Boom
Kraaak
Pukulan Fang An dan pemuda beradu, lalu tangan pemuda patah hingga tulangnya menebus keluar.
"Aaaarrg,"
Jerit pemuda kesakitan, dengan memiliki kekuatan pejuang raja tahap awal, dengan mudahnya Fang An mematahkan tangannya, padahal Fang An hanya menggunakan kekuatan fisiknya saja, Fang An hanya menggunakan kekuatan fisik karena dia ingin menguji kekuatan fisiknya sekuat apa, dan ternyata hasilnya cukup memuaskan.
"Tuan muda," seru 5 pria paruh baya yang menjadi pengawal pemuda, kemungkinan kelima pria paruh baya adalah tetua klan.
Kelima pria paruh baya berlari dan mengangkat tubuh tuan muda mereka, sementara tangannya tidak ada yang berani memegangnya.
"Cepat bunuh pemuda bajingan itu!" seru pemuda dengan meringik kesakitan.
"Baik tuan muda," jawab 4 pria paruh baya, lalu keempatnya melesat kearah Fang An, sementara satu lainnya memegang tuan muda mereka.
Keempat pria paruh baya menyerang Fang An dengan tangan kosong, Fang An yang diserang pun tidak tinggal diam, dia menggunakan jurus jurus yang terdapat dalam kitab tapak dewa naga.
Masalah kultivasi, keempat pria paruh baya memiliki kultivasi pejuang surgawi tahap awal, sebagai tetua salah satu klan besar di kekaisaran Ming, menjadikan keempat tetua percaya diri dapat membunuh Fang An.
Namun saat pertarungan, dengan tenang dan lincahnya, Fang An memblokir semua serangan mereka, bahkan kadang pukulan Fang An mengenai telak dada mereka sehingga keempatnya terpukul mundur kebelakang.
Seperti yang dia lakukan pada pemuda, Fang An hanya menggunakan kekuatan fisik saja, dia tahu jika menggunakan Qi, maka penginapan akan hancur, dan sudah pasti akan ada korban didalamnya.
"Bajingan kecil ini ternyata berilmu tinggi, aku bahkan tidak merasakan dia menggunakan Qi," ucap salah satu pria paruh baya melalui telepati.
"Benar tetua kedelapan, aku juga merasakan jika pemuda itu tidak menggunakan Qi, dia hanya menggunakan kekuatan fisik," timpal yang lain membenarkan.
"Tuan muda telah salah memilih musuh, jika seperti ini, klan Yan akan mendapat masalah besar," ucap yang lain serius.
"Jadi bagaimana? apa kita tetap melawan nya?" tanya tetua yang dipanggil tetua kedelapan.
"Kita tidak punya pilihan, kita harus lindungi tuan muda, jika kita biarkan pemuda itu pergi, maka nama klan akan hancur," jawab salah satu tetua.
"Baiklah, ayo kita serang dia dari segala sisi!" ucap tetua kedelapan.
Keempat pria paruh baya kemudian mengepung Fang An, mereka ingin mengunci pergerakan Fang An, namun saat keempatnya menyerang, dengan lincah Fang An memukul jatuh dua pria paruh baya, keduanya langsung memuntahkan darah setelah terkena tapak naga emas.
Melihat dua pria paruh baya lainnya terkejut, Fang An tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dia kembali menyerang kedua pria paruh baya dan menjatuhkan mereka juga.
"Sekali lagi aku peringatkan! jangan ganggu aku!" ucap Fang An setelah membuat keempat pria paruh baya yang merupakan tetua klan Yan terluka.
Pemuda yang meringik kesakitan atau tuan muda Yan Guan hanya menggertakkan giginya, dia sangat malu dan juga sangat ingin membalaskan dendam atas rasa malu yang Fang An berikan padanya.
*******
Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!
Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.
Terima Kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
kenta jaya
hehe... ape lo /CoolGuy//Sly/
2025-01-23
0
Dwi Andrianto
harusnya "tuan muda yan guan hanya bisa menggertakkan giginya sambil menahan sakit" jgn bikin ribet kalimatnya Thor..
2024-09-05
2
asep suganda
Kultivasi nyavpada tinggi2 ya, pdhl kan ga pada punya kitab surgawi
2024-07-08
2