Weng Jian mengerutkan keningnya, bagaimana bisa Fang An tidak mengenal nama Yuan Feng? sementara kedua kitab Yuan Feng dikuasai oleh Fang An.
"Kamu sudah lupa ingatan? bagaimana bisa kamu melupakan guru yang sudah mengajarkan kamu semua jurus yang dia miliki?" tanya Weng Jian bingung.
Fang An akhirnya mengerti, ternyata Yuan Feng yang dimaksud Weng Jian adalah pemilik kedua kitab itu, yang mana sosok Weng Jian adalah mayat yang ditemukan Fang An didunia kecil Yuan Feng sendiri, namun Fang An sendiri masih bingung bagaimana bisa dia berada di dunia kecil itu.
"Maafkan aku tuan Weng! pemilik kitab tapak dewa naga dan pedang langit sudah meninggal, aku menemukannya ditepi pantai beberapa tahun yang lalu, kemudian aku menguburkannya," ucap Fang An menjelaskan sosok Yuan Feng yang sudah tewas.
"Bagaimana mungkin?" Weng Jian tidak percaya dengan cerita Fang An, setahunya, Yuan Feng sangat kuat, bahkan kekuatan Yuan Feng berada tiga tahap diatas Weng Jian, bagaimana mungkin Yuan Feng bisa meninggal.
"Jika aku boleh tahu, darimana Yuan Feng yang tuan Weng katakan itu berasal?" tanya Fang An ingin tahu.
"Aku berasal dari klan Weng, saudara Yuan berasal dari klan Yuan, klan Weng dan klan Yuan berada di Benua Suci, yang mana benua suci berada sebelah timur dari benua timur, hanya saja ada kabut racun yang sangat kuat," jawab Weng Jian menjelaskan asal usul dirinya dan Yuan Feng.
"Benua suci?" tanya Fang An mengerutkan kening, baru pertama kali dia mendengar ada nama benua suci.
"Benar anak muda, benua suci," jawab Weng Jian menganggukkan kepala.
"Lalu bagaimana bisa tuan Weng bisa berada disini? bukankah ada racun yang sangat kuat?" tanya Fang An lagi.
Weng Jian tersenyum masam, lalu dia bercerita kenapa bisa berada di perbatasan benua Utara dan benua tengah.
"Aku di usir dari klan seratus tahun yang lalu, karena itulah kenapa aku berada disini," jawab Weng Jian tersenyum masam, dia ingat bagaimana dia diperlakukan dengan buruk di klan Weng.
Jawaban Weng Jian juga membuat Fang An teringat akan dirinya yang juga di usir dari klan, karena nasib mereka sama, Fang An juga tersenyum masam, tapi dia juga penasaran kenapa Weng Jian di usir.
"Kenapa tuan Weng di usir dari klan? apa ada sesuatu yang menjadi penyebabnya?" tanya Fang An penasaran.
"Benar anak muda, kamu lihat tubuh ku yang tadi bukan? setengah ular dan setengah naga," jawab dan tanya Weng Jian.
"Aku melihatnya tuan Weng, lalu apa hubungannya?" jawab dan tanya Fang An.
"Aku di usir karena bentuk ku setengah ular setengah naga, semua anggota klan Weng mengatakan jika aku adalah anak pembawa sial, mereka tidak ingin melihat tubuh yang setengah setengah seperti itu, saat aku berumur 10 tahun, aku dikeluarkan dari klan,"
"Beruntung aku masih bisa bertahan hidup dan bertemu dengan saudara Yuan, lalu kami berpetualangan bersama, aku tidak menyangka jika saudara Yuan adalah tuan muda klan Yuan, terkahir kali kami bertemu, saudara Yuan Sudja menjadi Patriak klan, mengganti ayah nya yang ingin mengasingkan diri di suatu dimensi," ucap Weng Jian bercerita kenapa dia di usir.
"Jadi hanya karena bentuk tuan Weng seperti itu? tapi kenapa bentuk tuan Weng separuh naga dan separuh ular seperti itu?" tanya Fang An lagi.
"Aku juga tidak tahu pasti apa penyebab nya, namun menurut cerita para tetua klan, ibu ku menikah dengan klan Long yang merupakan ras naga, tapi cerita lain mengatakan jika ibu ku diperkosa naga, karena bercampurnya dua ras berbeda, tubuhku jadi seperti tadi," jawab Weng Jian jujur.
"Setelah ibuku bertelur, dia diusir dari klan, sementara aku di rawat oleh tetua keenam, tapi saat aku menetas, seisi klan gempar karena bentuk tubuh ku yang separuh naga dan separuh ular, namun aku tetap di rawat hingga berusia 10 tahun," ucap lanjut Weng Jian.
Saat bercerita, matanya tampak berkaca kaca, selama ini dia berpetualangan mencari ibunya, tapi dia tidak pernah bertemu dengan ibunya, Weng Jian mendapat gambaran wajah ibunya dari tetua keenam yang merawatnya itu.
"Maafkan aku tuan Weng! aku tidak bermaksud membuat tuan Weng ingat dengan masa lalu tuan yang menyedihkan itu," ucap Fang An merasa bersalah, dapat dia lihat dengan jelas mata Weng Jian berkaca kaca.
"Tidak masalah anak muda, sebaiknya kita perbaiki serangan dan cara mu bertahan! kamu sudah cukup mahir dalam menggunakan jurus jurus dari kedua kitab itu, hanya saja masih banyak cela yang bisa dimanfaatkan lawan mu jika lawan mu tangguh,"
"Benarkah? aku sangat bersyukur jika tuan Weng mau membantu ku menyempurnakan jurus jurus ini," tanya Fang An bersemangat.
"Hemm," hanya itu yang keluar dari mulut Weng Jian.
Weng Jian kemudian meminta Fang An untuk kembali mempraktekkan jurus jurus dari kitab tapak dewa naga dan pedang langit, setiap ada cela yang dibuat Fang An, Weng Jian langsung mengatakan letak cela itu.
Dua minggu kemudian.
Selama bersama Weng Jian, Fang An terus memperbaiki serangan dan pertahannya, semua tidak lepas dari pengamatan Weng Jian.
Selain menyempurnakan kedua kitab, Fang An dan Weng Jian kadang latih tanding untuk mengetahui kelemahan yang dimiliki Fang An, dan akhirnya setiap celah dan kelemahan yang ditunjukkan Fang An, dapat diperbaiki semuanya.
Weng Jian juga mengatakan pada Fang An agar jangan bersikap naif, jangan beri kesempatan kedua pada siapa saja yang menjadi lawan Fang An, karena tidak semua orang bisa membalas kebaikan yang kita berikan, istilahnya kacang yang lupa akan kulitnya.
Selain menutup semua cela yang ada, Weng Jian juga mengajarkan satu kitab andalannya, yang mana kitab juga berada di tingkat surgawi juga, dan itu adalah kitab ciptaan Weng Jian.
Kitab yang diberikan Weng Jian bernama kitab pedang hampa, yang mana kitab pedang hampa memiliki tiga jurus, Fang An kemudian mengambil kitab pedang hampa dan mulai membacanya.
Di halaman pertama, atau lebih tepatnya jurus pertama, nama jurus adalah ilusi pedang, dimana jika menggunakan ilusi pedang, lawan akan melihat ada puluhan pedang yang menyerangnya.
Sehingga dia sibuk untuk menghindar dan memblokir puluhan pedang itu, disitulah kesempatan pengguna untuk membunuh lawan, memang terdengar pengecut, tapi itulah dunia kultivator, penuh tipu muslihat.
Jurus kedua adalah jurus pedang angin, dimana pengguna bisa menggunakan elemen angin dan mengubahnya menjadi pedang, sehingga meski tidak memiliki senjata, pengguna bisa menggunakan jurus pedang angin untuk membentuk pedang dan menjadi senjata.
Sementara jurus ketiga adalah jurus pedang hampa, dimana jurus ini adalah yang terkuat dari dua jurus lainnya, pengguna jurus ini dapat membuat jari, tangan, kaki, ranting kayu, batu dan semua benda hidup maupun mati menjadi pedang.
Sehingga saat dalam gerakan menebas atau memotong, musuh akan tersayat atau terpotong hanya dengan menggunakan tangan, kaki dan lainnya, namun jurus ini juga membutuhkan Qi yang sangat besar.
Weng Jian meminta Fang An untuk tidak menggunakan jurus ini sembarangan, pasalnya, kekuatan yang Fang An miliki saat ini belum cukup untuk menggunakan jurus pedang hampa, sehingga Fang An belum boleh mempelajari kitab pedang hampa untuk saat ini.
Setelah mengobrol sebentar, Fang An berpamitan pada Weng Jian, namun sebelum pergi, Weng Jian memberikan rumput kristal api dan sebuah lencana klan Weng milik nya dulu, dia juga mengatakan jika Fang An bisa menggunakan lencana itu di benua suci, kalaupun Fang An berniat untuk pergi kesana.
Fang An kemudian melayang di udara dan melesat ke wilayah tengah, dengan santai, Fang An mencoba mengingat semua pesan yang diberikan Weng Jian padanya.
********
Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!
Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.
Terima Kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
kenta jaya
yuk.. /Casual/
2025-01-24
0
Jumadi 0707
ini br mulai teratur alurnya lanjut thor
2024-08-27
1
Indra Dedy
lanjut mantap
2024-08-23
0