Tidak menghiraukan Yue Lin, Fang An terus menarik tangan Yue Lin Dan berlari, sepanjang dalam pelarian, Yue Lin terus menangis, namun dia juga tidak punya pilihan kecuali terus berlari.
"Berhenti!" seru salah satu pembunuh bayaran, kesembilan nya terus mengejar Fang An dan Yue Lin.
Tiga jam berlari, Fang An dan Yue Lin terpaksa berhenti berlari, pasalnya, didepan mereka saat ini ada sebuah jurang yang cukup dalam, meski tidak terlalu dalam dan tidak akan terbunuh, tapi akan mengakibatkan patah tulang jika sampai melompat atau terjatuh kebawah.
"Hehehe.. mau lari kemana kalian?" ucap salah satu pembunuh bayaran terkekeh.
Fang An dan Yue Lin bingung harus berbuat apa, maju dapet jurang, mundur ditangkap, keduanya tidak punya pilihan lain sama sekali.
"Apa yang harus kita lakukan An gege?" Yue Lin terlihat sangat ketakutan, seumur umur dia belum pernah merasakan ketakutan seperti itu, dan baru kali ini dia rasakan.
"Tenanglah Lin'er! kita akan baik baik saja," jawab Fang An mencoba menghibur.
Kesembilan pembunuh bayaran semakin mendekati Fang An dan Yue Lin, sementara Yue Lin semakin ketakutan, kesembilan pembunuh bayaran tidak buru buru menangkap mereka karena mereka tahu Fang An dan Yue Lin tidak bisa lari lagi.
"An gege," Yue Lin semakin ketakutan.
"Tidak ada jalan lain, aku tidak ingin mereka menangkap ku dan Lin'er," gumam Fang An membatin, lalu dia memegang tangan Yue Lin erat erat dan membawanya melompat kedalam jurang.
"Dasar bodoh!" ucap salah satu pembunuh bayaran kesal, hampir setengah hari mereka bermain kejar kejaran, saat sudah hampir berhasil menangkap Fang An dan Yue Lin, justru Fang An dan Yue Lin melompat kedalam jurang.
Saat melompat kedalam, Fang An yang memegang erat tangan Yue Lin, tiba tiba dia kehilangan Yue Lin, tangan Fang An menggenggam kosong, entah Yue Lin terjatuh atau bagaimana, hal itu membuat Fang An panik, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa apa, karena saat ini tubuhnya masih mengambang.
Jurang yang harusnya hanya butuh beberapa menit untuk berada didasar jurang, sudah 3 jam lebih terjatuh tapi Fang An belum juga mencapai dasar jurang, semakin lama dia merasa tubuhnya kepanasan, Fang An merasakan panas disekujur tubuhnya dalam waktu cukup lama.
Pakaian Fang An sampai basah karena keringatnya sendiri, Fang An masih belum mengerti dengan apa yang dia alami saat ini, setelah cukup lama merasa panas, tiba tiba Fang An muncul dibibir pantai.
"Dimana ini? kenapa aku bisa berada di pantai?" Fang An bingung bercampur terkejut, sebelumnya dia melompat kedalam jurang bersama Yue Lin, namun saat ini dia kehilangan Yue Lin dan juga berada di pantai, hal itu menimbulkan pertanyaan besar bagi Fang An.
Setelah menenangkan pikiran, Fang An mencoba menyusuri pantai, rasa haus yang sangat kuat dia rasakan setelah muncul di pantai, rasa haus karena aura panas yang dia rasakan beberapa tadi.
2 jam kemudian.
Fang An menemukan sesosok pria paruh baya yang terbaring di pasir, Fang An kemudian berjalan mendekati pria paruh baya untuk memeriksa apakah masih hidup ataukah sudah keok.
Fang An kemudian menyandarkan telinga nya di dada pria paruh baya untuk merasakan dan mendengar denyut jantung, namun tidak ada denyut jantung yang dia dengar maupun rasakan.
"Siapa dia? kenapa dia bisa berada disini? dan dimana ini?" gumam Fang An setelah memeriksa detak jantung pria paruh baya yang ternyata sudah tewas.
"Aku sangat haus," gumamnya lanjut.
Saat akan meninggalkan pria paruh baya, mata Fang An menangkap cincin penyimpanan yang melingkar di tangan pria paruh baya, Fang An kemudian melepaskan cincin penyimpanan itu dari jari pria paruh baya.
Setelah melepaskan, Fang An menggigit ujung jari dan meneteskan darah untuk membuat kontrak darah dengan cincin penyimpanan, selesai melakukan kontrak darah, Fang An ingin memeriksa isinya.
"Apa?"
Fang An mematung dengan mata terbelalak dan mulut terbuka berbentuk huruf O, bagaimana tidak, di dalam cincin penyimpanan itu ada 10 juta batu roh tingkat tinggi, 15 juta batu roh tingkat menengah, 20 juta batu roh tingkat rendah, 30 juta koin platinum dan 100 juta koin emas.
Selain itu, ada juga sumber daya berupa pil dengan jumlah 12 butir dan buah buah abadi berjumlah 10 buah dari 3 jenis berbeda, yaitu persik emas, anggur hitam dan ceri emas, namun ada satu pil dan satu botol air yang sangat menarik perhatian Fang An.
Karena sangat haus, tanpa pikir panjang lagi, Fang An mengeluarkan sebotol air di dalam cincin penyimpanan dan meneguknya.
"Guk guk guk,"
Fang An meneguk habis sebotol air yang dia dapatkan dari cincin penyimpanan, tiba tiba tubuh Fang An bercahaya sangat terang, cahaya itu bahkan mengalahkan cahaya matahari.
Selain tubuhnya bercahaya, Fang An juga merasakan meridian nya dilewati energi spiritual dengan sangat pekat, laku energi spiritual itu mengalir kedalam dantian Fang An dan melonjak hebat.
Fang An lalu duduk mengambil sikap lotus dan mencoba mengontrol energi Qi yang melonjak hebat itu, bahkan beberapa kali Fang An memuntahkan darah karena tidak mampu mengendalikan energi spiritual yang terus melonjak.
Beberapa menit kemudian.
Boom Boom Boom Boom Boom Boom..
Terdengar suara teredam dari dalam tubuh Fang An, yang mana Fang An mengalami penerobosan sebanyak 6 kali, pertanda Fang An sudah bisa berkultivasi seperti teman sebayanya, kultivasi Fang An sendiri meningkat ke pejuang prajurit tahap puncak.
Saat mengalami penerobosan beruntun, pondasi kultivasi Fang An kacau, sehingga membuat Fang An sekali lagi memuntahkan darah dari mulutnya, namun Fang An tidak panik dan tetap tenang menstabilkan pondasi kultivasi nya.
Dua hari kemudian.
Setelah menyerap energi spiritual untuk mengokohkan pondasi kultivasi, Fang An membuka mata dan menghentikan kultivasi nya, saat ini pondasi kultivasi nya sudah sangat kokoh.
Saat membuka mata, tidak ada yang bisa Fang An ungkapkan untuk mewakili perasaannya, dia sangat bahagia karena bisa berkultivasi seperti teman sebayanya, bahkan kultivasi Fang An melewati jenius klan mereka.
Yang mana jenius klan Tang saat ini dipegang oleh Tang Yuan, anak dari Tang Shu, kultivasi Tang Yuan saat ini berada di ranah pejuang prajurit tahap awal.
"Hahaha... aku sudah bisa berkultivasi, aku sangat senang, aku sudah bisa berkultivasi," Fang An menghadap langit dan berseru lantang, dia sangat bahagia sekali, belum pernah ada perasaan bahagia seperti yang dia rasakan sekarang.
Fang An kemudian kembali memeriksa cincin penyimpanan pria paruh baya yang dia temukan, Fang An ingin mencari kitab bela diri jika ada, saat Fang An memeriksa, dia melihat ada dua kitab di dalam cincin penyimpanan.
Fang An kemudian mengeluarkan kedua kitab dan membawa nama kedua kitab.
"Tapak Dewa Naga,"
"Pedang Langit,"
Fang An membaca nama kedua kitab.
********
Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!
Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.
Terima Kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Fuad Sutanto
bahaimana bisa tahu jumlah batu roh ada 10jta, 15jta bahkan biss menghitung jumlah sampai 100jta. Intuk menghitung puluhan ribu saja sangat sulit kalau batunya ditumpuk
2025-01-08
1
Bagiastra
baru juga keluar dah mati,,,,
2025-01-06
1
kenta jaya
haha... sippp.. /Joyful//Determined//Determined//Chuckle/
2025-01-23
0