Kota Yuwen

"Sekarang kalian pergilah! aku tidak ingin membunuh lebih banyak orang lagi," ucap Fang An yang memang tidak mau lagi membunuh.

Setelah berkata, Fang An melayang pergi dan meninggalkan ketua perampok yang masih memegang dadanya karena terluka, sementara anggota perampok berlarian kearah ketua mereka untuk membopongnya dan meninggalkan para pengawal dan pedagang yang masih berada di jalan.

Meski begitu, para pengawal dan pedagang merasa sangat berterima kasih pada Fang An, jika saja Fang An tidak membantu, sudah pasti nasib mereka akan sangat mengerikan.

Setelah melayang selama tiga hari, akhirnya Fang An menemukan sebuah kota, namun dia bingung sesaat, pasalnya pakaian yang dia gunakan saat ini adalah pakaian dari kulit hewan buas.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Fang An bingung, jika dia masuk kedalam kota, sudah pasti dia akan dihina dan di katakan orang gila, apalagi jika membeli pakaian di toko, sudah pasti dia akan di usir.

"Masa bodoh dengan cacian dan hinaan itu, aku sudah terlalu sering mendapatkan semua itu, kenapa sekarang aku harus takut?" gumamnya menggeleng kepala, dia masih ingat bagaimana dia diperlakukan dengan buruk oleh anggota klan Tang, beruntung tetua agung klan sangat baik padanya.

"Lin'er," saat mengingat semua cacian dan hinaan seluruh anggota klan Tang, Fang An teringat pada Yue Lin yang entah dimana keberadaan nya.

Setelah berpikir cukup lama, Fang An memutuskan untuk masuk kedalam kota, tidak mungkin selamanya dia terus terusan menggunakan kulit hewan buas sebagai pakaiannya.

Dengan memantapkan hati, Fang An turun dari atas pohon dan berjalan kearah gerbang kota, saat tiba dan ikut mengantri, semua orang memandang rendah dirinya, segala cacian dan hinaan mulai mereka lemparkan untuk Fang An.

Dengan sabar Fang An hanya diam dan mendengar semua cacian dan hinaan itu, dia sudah sering mendapat perlakuan seperti itu, jadi tidak mempan lagi jika dihina dan di rendahkan.

Keributan yang diciptakan Fang An mendapat perhatian dari penjaga gerbang, lantas dia penjaga gerbang melihat keributan apa yang terjadi dibelakang sama, saat mereka melihat penduduk kota, kultivator bebas dan pedagang merendahkan dan menghina Fang An.

"Apa yang kalian lakukan? hentikan!" seru salah satu penjaga gerbang, dia merasa kesal karena Fang An di rendahkan dan dihina, meskipun dia adalah prajurit kota, tapi keluarganya hidup pas pasan, sehingga dia tahu betul bagaimana rasanya direndahkan.

Para kultivator bebas, penduduk kota dan pedagang yang hentikan pun segera menjauhi Fang An, namun tetap saja ada cibiran cibiran yang tidak enak di dengar.

"Maafkan sikap mereka anak muda!" ucap penjaga gerbang ramah.

"Tidak masalah tuan, aku sudah terbiasa diperlukan seperti itu," balas Fang An tersenyum.

"Bolehkah aku minta bantuan tuan tuan?" ucap lanjut Fang An.

"Bantuan seperti apa anak muda?" tanya penjaga gerbang ramah.

"Tolong belikan aku pakaian, dan juga Carikan aku penginapan untuk membersihkan diri!" jawab Fang An, lalu memberikan sekantong koin emas, yang mana jumlah emas dalam kantong itu 300 koin emas.

"Apa?"

Saat penjaga gerbang melihat isi kantong, matanya terbelalak dengan mulut terbuka berbentuk huruf O.

"Bisa tuan muda, kami akan membelikan pakaian dan mencarikan tuan muda penginapan," dengan cepat penjaga menjawab setelah sadar dari keterkejutan nya.

Fang An tersenyum dan mengangguk, kedua penjaga gerbang kemudian masuk kedalam kota dan membawa Fang An, sementara semua orang penasaran dengan isi kantong yang diberikan Fang An pada penjaga gerbang.

"Kota Yuwen," Fang An membaca nama kota didepan gerbang.

Setelah masuk kedalam kota, semua mata mengarah pada Fang An, mereka berpikir jika Fang An ditangkap oleh kedua penjaga gerbang, sehingga mereka Fang An ke istana kota untuk di adili.

Tidak jauh masuk kedalam kota, mereka menemukan sebuah penginapan, lalu salah satu penjaga pergi mencari pakaian untuk Fang An, sementara yang satunya lagi membawa Fang An masuk kedalam penginapan.

"Salam tuan," ucap pelayan menyapa penjaga gerbang, lalu melirik Fang An dengan lirikan merendahkan.

"Aku ingin memesan kamar untuk tuan muda ini," ucap penjaga ramah.

Mendengar Fang An dipanggil tuan muda, pelayan kembali melirik malas Fang An, dia berpikir bagaimana bisa seorang pengemis dipanggil tuan muda, bahkan pakaiannya saja terbuat dari kulit hewan buas.

"Apa aku tidak salah lihat tuan?" tanya pelayan tidak percaya, dia tetap meremehkan Fang An.

"Benar nona, aku ingin pesan kamar untuk tuan muda, berapa harga permalam nya?" jawab dan tanya penjaga, dia mengerti dengan sikap pelayan, namun dia juga sedikit kesal karena hanya seorang pelayan tapi bersikap sombong.

"Permalamnya 5 koin emas tuan, tuan pesan berapa malam?" jawab dan tanya pelayan.

"Aku pesan tiga hari nona," Fang An yang sedari tadi diam, kini dia membuka suara, lalu mengeluarkan 30 koin emas dan dia berikan pada pelayan.

Seketika mata pelayan jadi berbinar, dia tahu kelebihan koin emas itu adalah tips untuk dirinya, sikapnya juga seketika berubah 180°c, yang tadinya melirik malas dan merendahkan Fang An, seketika berubah menjadi ramah.

"Baik tuan muda, mari saya antar ke kamar tuan muda!" ucap pelayan yang berubah ramah.

Fang An tersenyum dalam hati melihat sikap pelayan yang seketika berubah menjadi ramah.

"Dasar penjilat," gumam Fang An membatin.

Fang An dan penjaga gerbang lalu mengikuti pelayan naik ke kamar mereka, sampai diatas, pelayan membuka salah satu kamar kosong dan mempersilahkan Fang An dan penjaga gerbang masuk.

"Baru saja mereka masuk, penjaga gerbang yang membeli pakaian untuk Fang An juga kembali dan masuk kedalam kamar, Fang An kemudian pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya, sementara kedua penjaga gerbang masih menunggunya.

Tidak berselang lama, Fang An keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang dibelikan penjaga gerbang, saat keluar dari kamar mandi, kedua penjaga gerbang tersenyum penuh arti, keduanya sudah menebak jika Fang An adalah pemuda tampan, hanya saja pakaian yang dia gunakan saja yang membuatnya seperti pengemis.

"Aku tidak percaya dengan apa yang terlihat saat ini, ternyata tuan muda sangat tampan," ucap salah satu penjaga gerbang memuji.

"Terima kasih tuan tuan, jika bukan karena tuan tuan, mungkin aku masih berada di luar kota dan tidak dapat masuk kedalam kota," ucap Fang An tulus, lalu dia mengeluarkan dua kantong emas, yang mana setiap kantong berisikan 250 koin emas dan dia berikan pada kedua penjaga gerbang.

"Ini ada sedikit hadiah dariku, aku harap tuan tuan tidak menolaknya," ucap lanjut Fang An, lalu memberikan kantong emas pada kedua penjaga gerbang.

"Terima kasih tuan muda, jika ada yang tuan muda butuhkan, silahkan hubungi kami," ucap salah satu penjaga gerbang, lalu mengambil kantong emas dan memberikan sebuah lencana perak pada Fang An.

********

Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!

Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.

Terima Kasih...

Terpopuler

Comments

hasbullah 123

hasbullah 123

athoorx terlalu goblokk dlm menulis masa MCx di buat terlalu Lebayy &Borosss sangat kurang bermutuu ceritax

2024-04-09

0

Mr. Smile

Mr. Smile

hmmm

2024-03-27

0

Syamsu Arif

Syamsu Arif

kalau nggak suka lebih baik tinggalkan aja. lu lebih goblok tau

2024-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Diperlakukan Dengan Buruk
3 Di Usir Dari Klan
4 Dikejar Pembunuh Bayaran
5 Menjadi Kultivator
6 Berlatih
7 Keluar Dari Dunia Kecil
8 Pertarungan Pertama
9 Kota Yuwen
10 Jangan Ganggu Aku!
11 Pergerakan Aliran Hitam
12 Fang An Vs Tiga Patriak Sekte
13 Fang An Vs Tangan Emas
14 Kematian Tangan Emas & Pasukan Aliran Hitam
15 Ambisi Patriak Mo He
16 Weng Jian
17 Menuju Benua Tengah
18 Markas Perampok
19 Lawan Yang Tangguh
20 Di Tolong Pria Misterius
21 Menjadi Murid Topeng Bayangan (Chen Chu)
22 Pergerakan Bendera 5 Warna & Berlatih
23 Latih Tanding Bersama Guru
24 Berpisah Dengan Guru
25 Diserang Perampok
26 Membunuh Ketua Perampok
27 Pengalaman Pertama Diatas Kapal
28 Merampok Perompak
29 Apa Aku Sekaya Ini?
30 Di Kota Danau
31 Masih Di Kota Danau
32 Di Kediaman Bangsawan Han & Pertempuran Dikota Lemon
33 Pertempuran Dikota Lemon 2
34 Berakhirnya Pertempuran Dikota Lemon
35 Jiao Lin
36 Dua Kitab Tangan Kosong
37 Berlatih Kembali
38 Singkirkan Tangan Kotor Mu!!
39 Membuat Tuan Muda Suzho Cemburu
40 Tuan Muda Chan Rui & Tiba Di Klan Jiao
41 Fang An Vs Patriak Klan Jiao (Jiao Xu)
42 Memenangkan Pertarungan
43 Fang An Vs Tiga Ketua Pemuja Iblis
44 Membunuh Tiga Ketua Pemuda Iblis
45 Tersedot Ke Benua Selatan
46 Membunuh Wu Jao & Jinshi
47 Bertemu Yue Lin
48 Pergi Ke Istana Kerajaan Bei
49 Menemani Yue Lin Berbelanja
50 Tiba Di Istana Kerajaan Bei
51 Meninggalkan Istana Kerajaan Bei
52 Sosok Hitam Transparan
53 Proses Membuka Titik Titik Meridian
54 Menembus Ranah Pendekar Dewa
55 Teknik Sepasang Pedang & Teknik Pedang Malam
56 Berpisah Dengan Guru Xiao He Long
57 Kekesalan Yue Lin
58 Pembantaian Sepihak
59 Kekesalan Fang An
60 Menyambut Bendera Lima Warna
61 Kematian Gu Gao & Pembantaian
62 Di Istana Kekaisaran Zhou
63 Masih Di Istana Kekaisaran Zhou
64 Hukuman Untuk Para Patriak
65 Hukuman Untuk Tang Shu, Tang Shi & Tang Dong
66 Bertemu Pasukan Bendera Lima Warna
67 Membunuh Tiga Kultivator Sewaan
68 Identitas Chen Chu
69 Identitas Yuan Feng
70 Ibukota Kerajaan Xin
71 Membersihkan Ibukota Kerajaan Xin
72 Yue Lin Mabuk Udara
73 Musnahnya Bendera Lima Warna
74 Merasa Kesal
75 Di Rumah Lelang
76 Lelang
77 Lelang 2
78 Akhir Lelang & Bertemu Guru
79 Menuju Benua Suci
80 Pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Diperlakukan Dengan Buruk
3
Di Usir Dari Klan
4
Dikejar Pembunuh Bayaran
5
Menjadi Kultivator
6
Berlatih
7
Keluar Dari Dunia Kecil
8
Pertarungan Pertama
9
Kota Yuwen
10
Jangan Ganggu Aku!
11
Pergerakan Aliran Hitam
12
Fang An Vs Tiga Patriak Sekte
13
Fang An Vs Tangan Emas
14
Kematian Tangan Emas & Pasukan Aliran Hitam
15
Ambisi Patriak Mo He
16
Weng Jian
17
Menuju Benua Tengah
18
Markas Perampok
19
Lawan Yang Tangguh
20
Di Tolong Pria Misterius
21
Menjadi Murid Topeng Bayangan (Chen Chu)
22
Pergerakan Bendera 5 Warna & Berlatih
23
Latih Tanding Bersama Guru
24
Berpisah Dengan Guru
25
Diserang Perampok
26
Membunuh Ketua Perampok
27
Pengalaman Pertama Diatas Kapal
28
Merampok Perompak
29
Apa Aku Sekaya Ini?
30
Di Kota Danau
31
Masih Di Kota Danau
32
Di Kediaman Bangsawan Han & Pertempuran Dikota Lemon
33
Pertempuran Dikota Lemon 2
34
Berakhirnya Pertempuran Dikota Lemon
35
Jiao Lin
36
Dua Kitab Tangan Kosong
37
Berlatih Kembali
38
Singkirkan Tangan Kotor Mu!!
39
Membuat Tuan Muda Suzho Cemburu
40
Tuan Muda Chan Rui & Tiba Di Klan Jiao
41
Fang An Vs Patriak Klan Jiao (Jiao Xu)
42
Memenangkan Pertarungan
43
Fang An Vs Tiga Ketua Pemuja Iblis
44
Membunuh Tiga Ketua Pemuda Iblis
45
Tersedot Ke Benua Selatan
46
Membunuh Wu Jao & Jinshi
47
Bertemu Yue Lin
48
Pergi Ke Istana Kerajaan Bei
49
Menemani Yue Lin Berbelanja
50
Tiba Di Istana Kerajaan Bei
51
Meninggalkan Istana Kerajaan Bei
52
Sosok Hitam Transparan
53
Proses Membuka Titik Titik Meridian
54
Menembus Ranah Pendekar Dewa
55
Teknik Sepasang Pedang & Teknik Pedang Malam
56
Berpisah Dengan Guru Xiao He Long
57
Kekesalan Yue Lin
58
Pembantaian Sepihak
59
Kekesalan Fang An
60
Menyambut Bendera Lima Warna
61
Kematian Gu Gao & Pembantaian
62
Di Istana Kekaisaran Zhou
63
Masih Di Istana Kekaisaran Zhou
64
Hukuman Untuk Para Patriak
65
Hukuman Untuk Tang Shu, Tang Shi & Tang Dong
66
Bertemu Pasukan Bendera Lima Warna
67
Membunuh Tiga Kultivator Sewaan
68
Identitas Chen Chu
69
Identitas Yuan Feng
70
Ibukota Kerajaan Xin
71
Membersihkan Ibukota Kerajaan Xin
72
Yue Lin Mabuk Udara
73
Musnahnya Bendera Lima Warna
74
Merasa Kesal
75
Di Rumah Lelang
76
Lelang
77
Lelang 2
78
Akhir Lelang & Bertemu Guru
79
Menuju Benua Suci
80
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!