"Apa yang harus kita lakukan saudara?" tanya salah satu tetua sekte aliran hitam, mereka bingung harus bertempur atau menunggu perintah Patriak mereka.
"Entahlah saudara, aku juga bingung," jawab tetua yang lain.
Saat ini pertarungan Fang An dan ketiga Patriak sudah memasuki babak akhir, ketiga Patriak sudah mengalami luka cukup banyak, sayatan pedang Fang An merobek dada, lengan dan juga paha ketiganya, sehingga pergerakan mereka sudah sangat melambat.
"Aku sudah memberi kalian kesempatan untuk hidup, tapi rupanya peringatan itu tidak bermanfaat buat kalian, karena kalian yang minta untuk mati, dengan senang hati aku mengabulkannya," ucap Fang An menatap ketiga Patriak.
Ketiga Patriak sendiri hanya bertumpuk pada pedang mereka, kaki mereka sudah gemetar karena tidak kuat menopang tubuh mereka, saat Fang An akan menghabisi nyawa ketiganya.
Tiba tiba pedang Fang An ditepis oleh satu sosok yang tiba tiba muncul.
Treeeng...
Pedang Fang An ditepis oleh sosok itu, seketika Fang An melompat mundur dan menyeimbangkan tubuhnya.
"Guru," ucap Patriak Kun gemetar.
"Kalian, bawa dia kembali!" ucap sosok yang dipanggil guru oleh Patriak Kun kepada tetua sektenya, sosok itu memiliki kekuatan dua tahap diatas Fang An, artinya jika dia dan Fang An bertarung, Fang An akan menghadapi lawan yang sangat tangguh.
"Baik leluhur," jawab para tetua, lalu terus dari ketiga sekte membawa ketiga Patriak yang sudah terluka parah itu.
"Kamu melukai murid ku? hukuman mu adalah kematian anak muda," ucap sosok yang dipanggil guru menatap tajam Fang An.
"Tuan muda, hati hati!" Patriak Tien menghawatirkan Fang An, dia tahu siapa yang dipanggil guru oleh Patriak Kun itu, sosok itu dikenal dengan nama tangan emas, dimana pukulan dan tinjunya sangat mematikan.
"Maafkan aku tuan! tapi aku tidak bisa diam saja disaat orang orang tidak bersalah dibunuh, sebagai kultivator, aku berkewajiban membasmi kejahatan," dengan tenang, Fang An membalas.
"Hahaha... kamu terlalu naif anak muda, ini adalah dunia yang kuat menindas yang lemah," tangan emas tertawa dengan ucapan Fang An.
"Tidak ada kata maaf bagi siapapun yang telah melukai murid ku," ucap lanjut tangan emas, lalu dia melesat menyerang Fang An dengan sebuah tinju, yang mana tinju itu dikenal dengan nama tinju perak.
Jurus tinju angkasa yang dikuasai tangan emas memiliki 3 jurus, yaitu jurus baja, tinju perak dan tinju emas, dari ketiga jurus itu, tinju emas adalah yang terkuat, karena itulah dia dijuluki tangan emas.
Fang An yang melihat sebuah serangan tinju melesat kearahnya, dia juga menggunakan jurus tapak dewa naga untuk melawan tinju emas.
Boom..
Kedua serangan mematikan itu beradu, lalu melemparkan Fang An dan tangan emas puluhan meter ke belakang.
Beradunya dua kekuatan besar itu mengejutkan semua orang, bahkan Patriak Kun yang terluka parah pun terbelalak tidak percaya, bahkan gurunya yang memiliki kekuatan pejuang surgawi tahap menengah, masih terpental saat beradu serangan dengan Fang An.
Tangan emas sendiri mengibaskan tangannya karena terasa keram, dia terkejut karena Fang An dapat menahan serangan terkuatnya, awalnya tangan emas ingin mengakhiri hidup Fang An dengan secepatnya, lalu dia lanjutkan dengan membantai Patriak Tien dan pasukan yang dia bawa.
Tapi siapa sangka, Fang An yang dianggap sepele, mampu membuatnya terpukul mundur dan merasakan tangannya kebas, hal itu membuat tangan emas semakin penasaran dengan sosok Fang An.
Sementara Fang An sendiri juga merasakan tangannya keram, beruntung dia memiliki teknik tingkat surgawi, ditambah lagi dengan dukungan kekuatan fisiknya yang kuat, jika tidak, sudah pasti saat ini tangan Fang An akan patah.
Whush..
Tidak ingin melepaskan Fang An, tangan emas kembali melesat kearah Fang An yang masih mengibaskan tangannya karena keram, Fang An yang melihat tangan emas melesat kearah nya, dia juga tidak menghiraukan tangannya yang kebas, lalu dia mengambil ancang ancang untuk bertarung dengan tangan emas.
Buuk Buuk Buuk..
Tangan dan kaki Fang An dan tangan emas beradu, keduanya saling bertukar serangan, kadang Fang An melompat mundur dan kadang juga melepaskan serangan tapak.
Sebaliknya dengan tangan emas, dia menggunakan teknik tangan emas untuk menguatkan tinju dan pukulannya, sehingga setiap pukulan dan tinju yang dia lepaskan itu sangat mematikan.
Saat bertarung, selain memblokir dan menghindari serangan tangan emas, kadang Fang An memblokir serangan dengan tangan, tapi diwaktu yang sama, dia juga melepaskan tendangan, sehingga kadang membuat tangan emas terkejut.
Dan yang membuat tangan emas lebih terkejut lagi adalah teknik yang digunakan Fang An, tangan emas tahu jika teknik yang Fang An gunakan adalah teknik tingkat tinggi, sehingga menyulitkan tangan emas, dia tidak bisa membaca pergerakan yang dilakukan Fang An.
Satu jam Fang An dan tangan emas bertarung dengan tangan kosong, tangan emas melompat mundur dan menatap Fang An sejenak, dia berusaha mengingat serangan yang dilepaskan Fang An, tangan emas mencoba mengingat serangan serangan itu, karena dia ingin mencari kelemahan dari setiap serangan yang Fang An lepaskan.
"Ada apa pak tua? apa kamu sudah terlalu tua sehingga sudah kehabisan nafas?" tanya Fang An mengejek.
"Aku cukup terkejut dengan teknik yang kamu gunakan anak muda, aku tidak percaya kamu dapat menguasai teknik tingkat tinggi, sudah lama aku tidak bertarung dengan lawan tangguh seperti mu, sehingga aku cukup puas dengan pertarungan kita," jawab tangan emas tenang, dia tidak ingin bertindak gegabah lagi, beberapa kali Fang An berhasil mendaratkan tendangan ke arah dadanya dan membuatnya terpukul mundur.
"Keluarkan senjata mu anak muda! aku ingin lihat apakah kamu juga pandai dalam menggunakan senjata," ucap lanjut tangan emas, lalu dia mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan.
Tangan emas tahu dia tidak akan menang jika terus terusan bertarung dengan tangan kosong, dia akui Fang An sangat lincah dan tangguh dengan menggunakan tangan kosong, sehingga dia ingin mencari kelemahan Fang An.
"Dengan senang hati pak tua," balas Fang An tenang, lalu dia mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan juga
Saat Fang An mengeluarkan pedang berwarna biru dari cincin penyimpanan, mata tangan emas terbelalak, dia tahu dari aura yang keluar dari pedang biru itu, pedang biru juga merupakan senjata tingkat tinggi, yang mana belum ada satupun kultivator di kekaisaran Ming yang memiliki nya.
"Aku harus mendapatkan pedang itu," gumam tangan emas penuh keserakahan.
Whush...
Selesai bergumam, tangan emas menyerang Fang An dengan pedang, Fang yang juga bersiap untuk kembali bertarung dengan tangan emas.
Treeeng Treeeeng Treeng..
Bunyi senjata keduanya beradu, kali ini tangan emas lebih serius dalam menyerang Fang An, dia tidak ingin membiarkan Fang An dapat menyerang balik, tangan emas terus berusaha menekan Fang An dengan teknik mematikan.
Sementara itu, Fang An yang terus ditekan, dia dengan tenang terus memblokir dan menghindari setiap serangan yang dilepaskan tangan emas, dan memang benar tekanan yang diberikan tangan emas, membuat Fang An sedikit kesulitan, namun dia tetap tenang untuk dapat keluar dari tekanan itu.
Selain memblokir dan menghindari setiap tebasan dan sayatan yang dilakukan tangan emas, Fang An juga mencoba mempelajari gerakan yang ditunjukkan tangan emas, Fang An ingin mencari kelemahan dari serangan yang tangan emas lepaskan.
Treeeng Treeeeng Treeng..
Senjata keduanya terus beradu, bersamaan dengan teknik tingkat tinggi yang keduanya terus keluarkan untuk saling mengalahkan, namun belum juga ada yang terkena tebasan atau tusukan dari masing masing mereka.
Satu jam setelah bertarung, pertarungan keduanya semakin sengit, tangan emas dan Fang An semakin meningkatkan serangan mereka, sehingga membuat Patriak Tien, Patriak Gu, Patriak Kun, Patriak Su Ju dan ketiga Patriak lainnya ternganga.
*********
Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!
Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.
Terima Kasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
kenta jaya
haass/Casual/
2025-01-23
0
Imam Sutoto
mantuul Thor lanjut
2024-06-08
3
Mr. Smile
next lagi
2024-03-27
2