Chapter 13 : Dark History

"Apa yang kalian lakukan!" Cynthia tiba-tiba datang kemudian menghadap Zielle dengan perasaan cemas. "Kau baik-baik saja? Matamu ...."

"Mata? Kenapa?" Zielle bingung. Dia masih tidak menyadari perubahan matanya. Dia sendiri ikut terkejut karena kekuatannya keluar sebesar itu sebelum segalanya menjadi normal. Padakah Zielle berniat mengeluarkannya sedikit.

"Matamu hitam."

Zielle terdiam. Dia melihat ke arah telapak tangan kanan kemudian membacakan mantra yang diajarkan Ratu Guinevere untuk membuat cermin di tangan. Tangannya memantulkan pencerminan seperti cermin sungguhan.

Saat itu juga iris matanya berubah kembali seperti semula yakni merah sehingga Zielle tidak dapat melihat wujud lainnya.

"Itu ... bayangan!" Violetta terlihat takut.

Zielle masih bingung, tidak tahu apa istimewanya kekuatan bayangan sampai membuatnya takut seperti itu. Dia hanya tahu sejarah bayangan yang membunuh ribuan pasukan Werewolf 1000 tahun yang lalu.

Cynthia juga menatapnya dengan mata membulat. Dia menangkup wajah Zielle berusaha melihat mata temannya kembali dengan teliti berharap pengelihatannya tidak salah.

"Serius, aku melihat itu menghitam. Seluruhnya menjadi hitam. Bahkan kulitmu ...." Dia menarik-narik wajah Zielle membuatnya kesal sendiri.

Zielle menyingkirkan tangannya dari wajah. "Kulitku juga hitam, begitu?"

Cynthia menggeleng pelan. "Sulit menjelaskannya jika kau tidak melihatnya sendiri. Kau benar-benar tidak tahu?"

Zielle menggeleng pelan. "Itu terjadi tiba-tiba."

Cynthia menghela napas kemudian melihat ke kedua Vampir yang masih terpojok itu. Mereka menatap Zielle seakan dia adalah monster. Dia juga memperhatikan murid-murid yang masih mematung dalam diam seperti orang ketakutan.

Cynthia menjentikkan jarinya kemudian bergumam, "Lupakan kejadiannya." Setelah itu dia langsung menarik temannya melesat jauh.

Semua orang dalam keadaan kosong sejenak dan sadar dalam keadaan baru. Mereka tidak lagi ingat apa yang baru saja terjadi.

Itu adalah hipnotis. Kekuatan utama Cynthia adalah manipulasi dan dia bisa memanipulasi apa pun sesuai keinginannya tanpa batasan. Hanya saja, dia hanya bisa menggunakan hipnotis untuk bangsa Otherworld dan Manusia saja. Dia tidak bisa melakukannya pada monster atau hewan. Itu sebabnya dia kalah dalam pertarungan melawan anaconda.

Alasan Cynthia ditakuti adalah kekuatan hipnotisnya yang begitu kuat. Jika dia tidak suka pada seseorang, dia akan menghipnotis orang itu sehingga menuruti segala keinginannya. Itu sebabnya tidak ada yang berani menyinggungnya atau akan berakhir pada kematian.

Mereka telah sampai di asrama. Zielle duduk di bangku sedangkan Cynthia pergi ke perpustakaan dan keluar dengan sebuah buku tebal bersampul kulit yang tampak sudah sangat lama.

Dia duduk di sebelah Zielle, meletakkan buku tebal tersebut dan membukanya. Memang jelas sudah sangat lama, bahkan kertasnya saja sudah menguning dan sangat tebal. Umurnya sekitar ribuan tahun.

"Apa yang ingin kau tunjukkan?"

"Moon Shadow." Dia berhenti di sebuah halaman. Halaman itu terdapat sebuah gambar vampir beserta sesuatu yang hitam disekitarnya yang diyakini sebagai bayangan. Bahkan matanya hitam.

"Aku tidak pernah mendengarnya."

"Karena informasi itu rahasia. Tidak ada Vampir sembarangan yang bisa mengetahuinya," jelas Cynthia.

"Bagaimana kau mendapat bukunya?" Zielle penasaran.

"Aku mendapatkannya dari Raja Hermes, ayahku. Awalnya untuk memecahkan masalah kekuatanku yang tidak terkendali sampai membuat semua orang saling membunuh. Setelah mendapat solusi, aku simpan dalam perpustakaan rahasia. Kau orang pertama yang melihatnya."

Pantas saja Cynthia merupakan Vampir yang paling ditakuti. Kecil-kecil sudah banyak membunuh walau tanpa sengaja. Hipnotis memang mengerikan.

"Lalu bagaimana kau bisa tahu kekuatanku adalah Moon Shadow? Apa hubungannya denganku? Apa itu Moon Shadow?"

"Ini adalah buku kumpulan kekuatan berbahaya bagi semua makhluk. Raja Aldric pernah memilikinya, itu sebabnya dia tidak terkendali di medan perang sehingga membunuh banyak tentara lawan dan tentara sendiri. Karena tidak terkendali, beliau meminta Raja Kerajaan Nychterida yang merupakan sahabatnya untuk membunuhnya. Zielle, yang kita dengar tidak sepenuhnya benar. Mereka mengatakan itu adalah kemenangan ras Vampir, tapi sebenarnya awal kehancuran ras Vampir jika Raja Aldric tidak dibunuh."

Pertama kalinya Cynthia tampak serius. Dia gelisah memikirkannya karena berdasarkan buku yang dia baca, semua gambarannya ada di sana sehingga Cynthia dapat melihatnya sendiri. Semua itu terlalu mengerikan. Dia bahkan takut dengan kekuatannya sendiri.

"Lalu, kenapa kau mengatakan mataku menjadi hitam? Apa itu kekuatanku?"

"Itu adalah ciri seseorang yang memiliki kekuatan Moon Shadow. Seluruh mata menjadi hitam, pandangan melambat dan penuh bayangan, kulitmu menjadi jauh lebih pucat sampai uratmu menghitam, kamu juga akan merasa jauh lebih kuat dibandingkan kekuatan bayangan biasa. Bahkan, kamu bisa berubah menjadi bayangan."

Zielle mengerti sekarang. Ketika dia bertarung dengan anaconda kemarin, dia telah memasuki mode iblis seperti sebelumnya sehingga dapat mudah membunuh anaconda. Dia mudah kehilangan kendali dan membunuh apa pun di sekitarnya, itu terlalu berbahaya.

"Bagaimana aku mengendalikannya?"

"Lebih baik kamu baca ini. Kekuatanku adalah manipulasi, aku tidak mengerti selebihnya," katanya menyerahkan bukunya. "Di sana sudah ada beberapa penjelasan. Buku ini dibuat ribuan tahun yang lalu dan dikembangkan tiap 500 tahun tahun sekali."

Zielle membaca isi buku. Ada banyak berbagai macam keterampilan kekuatan bayangan. Bahkan jika digunakan ketika malam hari akan jauh lebih kuat dibandingkan siang hari. Sangat berbeda dengan kekuatan bayangan biasa.

"Aku akan meminjamnya darimu."

"Ambil saja, aku sudah tahu semua isinya walau masih ada yang tidak mengerti." Cynthia bersikap santai kembali.

"Terima kasih."

Zielle kembali membaca. Kemudian, sesuatu terlintas di benak dan melirik Cynthia yang asik memainkan ponsel. Dia penasaran bagaimana dengan kekuatan manipulasi Cynthia.

"Bagaimana dengan kekuatanmu? Apa yang membuatmu sangat berbahaya?" Zielle bertanya. Meski dia sudah tahu, tetap saja dia ingin mengetahui yang lebih mendetail bagaimana Cynthia bisa menjadi monster di mata semua orang.

"Ketika aku 10 tahun, tanpa sengaja menghipnotis seseorang secara acak untuk menuruti semua keinginanku. Kemudian, kekuatanku semakin mengerikan dan membuat otakku dipenuhi kebengisan. Aku bahkan menyuruh pelayanku sendiri saling membunuh. Karena kekuatan ini, aku menjadi ketergantungan darah selama beberapa tahun. Walau aku sudah puasa darah, aku selalu melakukan hal bodoh untuk mendapatkan darah. Itu sebabnya aku takut pada kekuatanku sendiri dan jarang menggunakannya. Kekuatanku membuat pikiranku kacau dan liar."

"Maaf membuatmu teringat hal tidak menyenangkan." Zielle jadi merasa bersalah. Pengalamannya lebih buruk.

"Tak apa. Semenjak aku puasa darah dan mempelajari pengendaliannya, aku sudah baik-baik saja. Aku senang terkenal sebagai Putri terkejam di Vampland. Jika aku putri terkejam, maka kau adalah Putri terkuat di Vampland. Andai ada Artemis, dia akan menjadi Putri terpintar di Vampland. Holandcia hanya seekor semut." Cynthia mengatakannya penuh nada mengejek. Dia sangat membenci Violet.

"Kau sangat membencinya."

"Tentu saja. Bahkan di saat seperti ini dia masih berlagak sok polos. Untung saja aku menghapus ingatan mereka semua sebelum terlambat."

Zielle terkekeh mendengar ocehannya yang terus memaki Violet. Kasihan Violetta yang menjadi korban makian pedas Cynthia setelah terkena serangan kuat tadi.

Mengingat hal tadi, karena Cynthia telah menghapus ingatannya, pasti dia akan datang lagi untuk memperingati. Zielle harus mempersiapkan mental.

Pintu salah satu kamar terbuka tiba-tiba menampilkan sosok gadis berambut perak diikat kuda keluar dari asrama setelah melihat kehadiran mereka berdua. Anehnya, matanya itu berwarna hijau lumut.

"Artemis, sudah kubilang dia bersikap acuh tak acuh seperti itu." Cynthia mengenalkannya setelah Artemis keluar dari asrama.

"Kenapa matanya hijau? Dia Vampir Murni, 'kan?" Zielle penasaran.

"Dia memang Vampir Murni, lebih tepatnya Vampir Murni setengah Penyihir. Half selalu dijuluki sebagai darah kotor, itu yang membuatnya dijauhi banyak Vampir di akademi. Namun kepintarannya, tidak ada yang bisa menandingi kepintaran Penyihir." Cynthia menjelaskan.

"Tapi bukankah kau ingin berteman dengannya?"

"Aku memang berpikir seperti itu, tapi pandangan Artemis berbeda. Dia terlalu sering menjadi bahan ejekkan, itu sebabnya dia menutup diri. Seharusnya dia memiliki kekuatan istimewa sebagai setengah penyihir."

Zielle mengangguk-angguk paham. Rupanya kehidupan Artemis tidak jauh lebih buruk dibanding mereka berdua. Sepertinya, penghuni asrama ini memang memiliki masa lalu suram sejak awal. Zielle yang diburu, Cynthia yang membantai, Artemis yang diasingkan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah melalui beberapa kelas dan melewati makan malam—karena sibuk membaca buku, akhirnya sampai pada kelas terakhir. Kelas kali ini adalah kelas bertarung. Kelas bertarung fokus mempelajari kemampuan bertarung seseorang baik menggunakan kekuatan fisik maupun kekuatan spiritual.

Sebelumnya, Zielle merasa bersyukur tidak lagi sekelas dengan Vince di dua kelas sebelumnya. Tapi sekarang, lebih buruk dibandingkan kehadiran Vince. Ada Violetta dan antek-anteknya! Zielle merasa hari ini benar-benar suram.

Zielle duduk di sebelah Cynthia bagian pinggir. Di sebelah Cynthia ada Calixto diikuti Darren dan terakhir di ujung ada Vince. Di belakangnya tentu ada si Calon Putri Mahkota tersasar dan 'anjing' setianya.

Sejak tadi Violetta terus saja memandangi Vince seperti seseorang yang sedang jatuh cinta. Itu membuat Zielle sedikit ... tidak nyaman. Walau suka, tapi tidak harus sampai sebegitunya. Zielle heran, orang seperti Vince dikagumi banyak orang. Apa yang menarik darinya selain tampan?

Mr. Black—Guru kelas bertarung—masuk ke kelas dan berdiri di atas arena. "Karena kemarin kita sudah mempelajari beberapa hal mengenai bela diri tingkat lanjut dan melakukan pengajaran di hutan, maka sekarang adalah waktunya untuk ujian praktek," katanya dapat respon antusias dari para murid. "Oh iya, sebelumnya ada murid baru di kelas ini. Apa kamu ingin tetap melakukan ujian praktek atau diundur?"

Zielle kosong sejenak memikirkan jawabannya. Jika dipikir, akan rumit jika harus mengundur ujian. Zielle tidak ingin terlalu banyak hal menumpuk. Lagi pula, kekuatannya lumayan dan setara dengan kesatria kerajaan.

"Aku ikut." Zielle menjawab dengan senang hati.

"Baiklah jika itu maumu," sahutnya kemudian mengambil sebuah tablet dari meja. Biasanya guru di sini menggunakannya sebagai pengganti kertas untuk melihat berbagai data agar tidak tercecer.

"Peraturan ujian kali ini, dilarang menggunakan kekuatan spiritual. Jika salah satu dari kalian yang merasa terpojok dan akan kalah, boleh menggunakan kekuatan spiritual untuk pertarungan selanjutnya. Sekarang, aku akan menyebutkan nama yang akan maju untuk ujian praktek."

Zielle resah. Sebagai vampir kedua yang berhasil lolos seleksi dengan sempurna tentu takut jika di panggil yang pertama. Sebenarnya Zielle tidak terlalu takut, dia hanya belum siap.

"Artfael dan Quincella."

"Ck, si lumut." Darren berdecak sebal sambil berjalan ke arena. Umpatannya itu sangat terdengar, bahkan Cynthia mulai cekikikan karena wajah masamnya.

"Aku yakin Darren akan terus mengumpat ketika bertarung dengannya," bisik Cynthia.

"Apa selalu seperti itu?"

"Sejujurnya ini pertama kali Darren dan Artemis ada di satu arena. Ini mengejutkan."

Calixto tiba-tiba mencondongkan tubuhnya kearah Zielle melewati Cynthia begitu saja. "Zielle, kau tidak akan takut jika lawanmu adalah Wall Prince?"

Zielle menggedikkan bahu tidak peduli. "Who cares?" Walau sebenarnya dia tidak mengharapkannya. Dia hanya ingin melihat cara bertarungnya sampai bisa mengalahkan kelompok Vampir Pemburu di Dunia Manusia.

Cynthia merangkul bahu Zielle tiba-tiba. "Sepertinya banyak yang mengharapkan pertarungan kalian. Di generasi ini, hanya kalian berdua yang bisa mengalahkan anaconda sebesar itu. Pertarungan kalian akan sangat ditunggu-tunggu."

"Aku pikir Mr. Black juga tertarik." Calixto menyengir.

"Bisakah kalian tidak menyebalkan?" Suara tajam itu datang dari ujung, tepatnya sebelah Calixto. Spontan dua vampir yang sejak tadi bergosip kembali ke posisi semula. Itu adalah suara Vince yang dicampakkan.

Kembali pada arena, pertarungan kedua vampir di arena sudah dimulai. Darren menggunakan pedang ganda sedangkan Artemis tanpa senjata. Kekuatan Artemis adalah dirinya sendiri, dia tidak memerlukan senjata apa pun kecuali jika ingin menggunakan sihir penyihir.

Artemis menghindar tiap serangan Darren. Kecepatannya tidak sebaik Zielle, tapi reaksinya cukup baik untuk dikatakan seorang kesatria. Tiap kali Darren menyerang, dia menghindarinya tepat berjarak 5 cm dari serangan.

Semua orang cukup kagum dengan ketelitian Artemis. Namun masih ada juga yang terus mencibirnya seperti para fans Darren atau hatters Artemis. Reputasi Artemis di kalangan Vampir memang tidak terlalu bagus karena darah penyihirnya.

Ketika pedang Darren diluruskan nyaris mengenai tubuh lawan, Artemis menahan ujung pedang dengan tangan kosong. Tidak ada darah menetes di tangannya melainkan Artemis memutar pedangnya hingga genggaman Darren terlepas. Itu terlalu kuat sehingga Darren hanya memegang satu pedang.

Mulut Artemis menggumamkan sesuatu, saat itu juga seakan sesuatu mendorong Darren lebih jauh hingga nyaris kehilangan keseimbangan.

"Itu mantra," bisik Cynthia. "Kau tahu sendiri dia adalah setengah Penyihir."

"Jadi kalau setengah Manusia akan memiliki kekuatan seperti Manusia, begitu?" Pada saat itu, Zielle mulai berpikir, kekuatan apa yang Manusia miliki?

Cynthia tersenyum kecut seperti mengetahui sebuah hal. "Aku takut kau tidak ingin mendengarnya."

Darren mulai mengeluarkan aliran listrik ditangannya yang disatukan ke kedua pedang. Dia sudah mengambil pedangnya kembali yang sebelumnya telah dilucuti. Listrik itu tampak sangat nyata dan akan menyengat siapa pun yang berani melawannya.

"Aku menyerah."

Semua orang terkejut. Bukan hanya Darren atau teman-temannya, Zielle juga ikut tekrejut. Dia pikir ini akan semakin seru jika Artemis dan Darren menggunakan kekuatan sesungguhnya.

Bayangkan bagaimana dua murid rank 10 besar bertarung dengan kekuatan sesungguhnya, tentu akan sangat menarik perhatian. Artemis yang berada di rank 10 besar jika menang akan naik tingkat ke posisi Darren yang 5 besar.

"Kenapa kau menyerah?" Darren tampak bingung.

"Aku terluka dan tidak bisa bertarung lagi," katanya dan langsung kembali ke bangku podium acuh tak acuh.

Zielle merasa itu terlalu disia-siakan. Jika Artemis adalah Zielle, tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Seharusnya Artemis bisa menggunakan mantra untuk memukul mundur Darren.

"Haha, tahu diri juga dia."

"Hanya Vince saja yang bisa mengalahkan Darren. Apa apaan dia, bilang saja tidak mampu!"

"Penyihir itu seharusnya tidak di sini!"

"Bisakah kalian diam?" Cynthia mengomentari para penggosip di belakang dengan tatapan membunuh. Mereka menciut seketika dan menunduk seperti budak yang berlutut di hadapan tuannya.

"Mereka sangat takut padamu," bisik Zielle terperangah.

"Para pengecut itu secara tidak langsung telah menghinaku. Memangnya hanya Vince saja yang bisa menghabisi saklar itu?" Cynthia menggerutu dan langsung ditempeleng Darren yang ingin duduk.

"Kau menyebutku apa tadi?" Darren tampak tidak terima.

"SAKLAR, KAU TULI?"

"Dasar psikopat kecil!" Darren pun duduk di antara Calixto dan Vince setelah menggumamkan umpatan pada Cynthia.

Zielle hanya diam-diam tertawa. Dia baru tahu bahwa mereka memiliki julukan masing-masing. Mereka hanya terlihat seperti musuh dari luar, tapi sebenarna sangat akrab.

Mr. Black yang awalnya terdiam melihat keputusan Artemis kembali ke atas podium. "Sepertinya akan menyenangkan jika melihat pertarungan dua murid terhebat kita yang mengalahkan anaconda ketika ujian, apa kalian setuju?"

"Ya!" Sahut mereka serempak begitu juga ketiga teman Vince dengan super lantang.

Perasaan Zielle tidak enak.

"Baiklah kalau begitu, Lewellyn dan Eugenie, silahkan maju!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!