...----------------...
Istana Kerajaan Laontel, tepatnya di sebuah taman dekat dengan kastil pelatihan kesatria.
" Yang mulia, sepertinya Tuan muda Henric jatuh sakit. " Amon berbicara, dia berdiri dengan sopan di hadapan Pria berambut panjang.
Amon melaporkan bahwa Henric jatuh sakit setelah satu hari di tahan di penjara bawah tanah.
" Kenapa dia bisa sakit? " Tanya pria dengan rambut hitam panjang.
" Yang saya tahu, Tuan muda Henric di katakan lemah. " Amon menjawab pertanyaan pria yang dia panggil yang mulia.
" Lemah kau bilang? tidak masuk akal. " Pria itu tidak percaya bahwa Henric adalah laki-laki lemah.
" Yang mulia raja, anda mungkin tidak percaya. Tapi anda bisa melihatnya langsung ke penjara. " Ternyata pria dengan rambut hitam panjang tersebut adalah seorang raja.
Pria dengan garis dagu yang sempurna, mata hitam dengan campuran abu-abu, bahu sedikit lebar, bibir tipis terlihat lembut, serta rambut hitam panjang yang berkilau. Itu, yang pasti adalah Yang mulia Raja Edward Charles Laontel.
Dia merupakan Raja termuda yang menaiki tahta di usia 8 tahun, saat ini usianya 22 tahun. Tentunya dia tidak mudah untuk duduk di atas tahta, dia harus menyingkirkan semua saudaranya.
Jika tidak salah, raja terdahulu memiliki 4 pangeran.
Pangeran pertama, bernama Edwin Charles Laontel. Pangeran kedua, bernama Evran Charles Laontel. Pangeran ke 3 bernama, Custon Charles Laontel. Dan yang terakhir adalah Edward.
Ke tiga pangeran itu tewas oleh Edward, mereka gagal mengalahkan Edward.
Meski terbilang tidak masuk akal dan kejam.
Itu sudah biasa di kerajaan Laontel.
Karena itu sudah menjadi ketentuan dari kerajaan Laontel, di mana yang kuat menetap dan yang lemah tersingkir.
" Aku tidak memiliki banyak waktu untuk melihat anak yang lemah, Amon. " Ucap Edward, dia memberikan tatapan acuh tidak peduli.
" Pergilah, kau sendiri yang akan mengurusnya. " Ucap Edward.
" Tapi, anda seharusnya melihatnya terlebih dahulu yang mulia. Meski dia tahanan, dia tetap Tuan muda dari keluarga yang cukup berpengaruh. " Amon kukuh.
" Haaaaaahhhh.....
Edward terdengar menghela nafas, lalu dia pun akhirnya mau melihat Henric.
" Aku akan melihatnya, tapi hanya sebentar. " Ucap Edward.
| Akhirnya beliau mau juga. | Pikir Amon.
Edward berjalan dengan di dampingi oleh Amon di belakang, dia akan ke penjara untuk melihat Henric.
...----------------...
Sementara itu di penjara, Henric terlihat tidak baik, dia terus meringkuk di dalam penjara dengan keadaan yang lumayan kacau.
Dia selalu bergumam, bahwa dia tidak bersalah. Dia tidak pernah melakukan kesalahan apapun.
" Aku...
" Aku tidak bersalah.....
" Aku tidak pernah melakukan itu.....
Dia terus seperti itu selama di dalam penjara. Henric tidak menyangka bahwa dirinya akan merasakan dinginnya penjara bawah tanah.
" Aku—
" Ingin pulang.....
Asing bagi dirinya untuk merasakan dinginnya penjara, karena selama ini, Henric hidup dengan kemewahan dan kenyamanan dengan uang yang terus mengalir.
Tentunya itu karena Violet.
" Kakak......
" Aku ingin pulang......aku tidak mau di sini.
Henric merengek seperti anak yang berusia 7 tahun, padahal usianya sama dengan Violet.
Henric yang sedang meringkuk dengan keadaan kacau dia mendengar suara penjaga penjara.
" Bangun!! Yang mulia akan datang!!! " Penjaga penjara tersebut menggebrak jeruji besi.
Dia mengatakan bahwa Edward akan datang.
Henric tidak peduli, dia lemah untuk berdiri. Alasan dia menjadi lemah, itu karena dia depresi dan stress.
Henric tidak memperdulikan sekitar, dia hanya terus berpikir bahwa dirinya tidak bersalah.
" Aku tidak bersalah....."
" Kenapa mereka menyalahkanku??......
Selain dari kejadian ini, hal yang membuat Henric Depresi adalah kakaknya sendiri.
Mereka tidak mempercayai Henric, mereka tidak mendengarkan dirinya. Walau Henric sudah berteriak dan menjelaskan semuanya.
Sama seperti Violet, Henric kini merasakan bagaimana orang tidak mempercayainya walau dia sudah mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah.
Dan orang yang tidak mempercayainya adalah saudaranya sendiri, bagaimana mungkin hal itu tidak membuat Henric Depresi.
Di saat dirinya dalam keadaan susah, seharusnya saudara-saudaranya yang memberinya kekuatan dam dukungan.
" Hei!!! bangun....
" Apa kau tuli!!!
Penjaga itu terus membangun kan Henric, tapi Henric terus meringkuk dengan tatapan kosong seraya bergumam kecil.
" Keluarkan aku......
" Aku tidak mau di sini.....
Dia terus bergumam, sampai Edward dan Amon sampai di sana.
" Hormat kepada Yang mulia Laontel. " Penjaga itu memberi hormat kepada Edward.
Edward yang di temani Amon, dia mengangkat tangannya atas sapaan hormat dari penjaga Penjara.
" Lihat Yang mulia, sejak dia di masukkan ke penjara, dia menjadi seperti itu. " Amon berbicara seraya menatap Henric.
Edward, dia menatap Henric dengan alis yang mengerut.
Lalu dia berbicara.
" Apa kau yakin ini adalah anak yang waktu itu menabrakku? " Tanya Edward.
| Aku tidak percaya, baru satu hari dia di dalam penjara, tapi kondisi mentalnya sudah seperti ini. Sepertinya dia di besarkan dengan cukup baik. |
| Tapi, aku mendengar gosip. Bahwa ibu tirinya, yang di sebut wanita Penyihir Dewa, Janda muda kaya raya. Dia tidak menyayangin anak sambungnya, malah dia selalu menyiksa mereka. | Edward berpikir mengenai rumor yang beredar di kalangan bangsawan.
" Apa gosip itu tidak benar?..." Gumam Edward yang heran.
Mendengar gumaman Edward, Amon bertanya.
" Gosip apa yang mulia? " Tanya Amon.
" Tidak....." Edward tidak memberikan jawaban mengenai pertanyaan Amon.
| Gosip apa yang di bicarakan oleh yang mulia? | Amon bertanya-tanya dalam benaknya.
Edward kemudian dengan kuasanya memerintahkan Amon untuk kembali mengunjungi kastil Marquess.
" Amon, pergilah ke kastil Marquess Sanjay, dan bawa Marcioness Violet. " Perintah Edward.
Amon yang mendengarnya, dia heran dan bertanya-tanya.
| Kenapa yang mulia menyuruhku kembali ke kastil Marquess Sanjay dan membawa Marcioness Violet? | Pikir Amon.
" Aku akan kembali, ada hal yang harus aku kerjakan. " Ucap Edward, dia pergi meninggalkan Amon yang masih larut dalam pikirannya.
Amon tidak tahu jika Edward pergi, dia pun bertanya.
" Yang mulia, sebenarnya kenapa anda—
Amon melirik ke sebelah tempat Edward berdiri, tapi dia tidak ada.
" Yang mulia?....
" Kemana yang mulia?.....
Amon yang larut dalam pikirannya dia tidak tahu bahwa Edward sudah pergi.
" Hei kau, apa kau melihat yang mulia? " Tanya Amon kepada penjaga penjara yang berdiri di pintu keluar.
Penjaga itu menjawab.
" Beliau sudah lama pergi. " Jawabnya.
Amon yang mendengarnya, dia segera pergi untuk menyusul Edward seraya menggerutu.
" Yang mulia, kenapa anda tidak memberi tahu saya. " Gumam Amon di sela langkahnya.
| Yang mulia selalu seperti ini, beliau selalu menghilang entah kemana. | Pikir Amon.
Yah, Amon memang sering seperti itu, dia selalu menganggap bahwa Edward menghilang tanpa pemberitahuan, tapi nyatanya Edward selalu berbicara disaat dia akan pergi.
Tapi Amon kadang tidak menyadari itu dan beranggapan bahwa Edward selalu menghilang tanpa kata-kata.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
bunda s'as
rumor tentang violet sangat buruk kasian padahal dia ibu tiri yang baik sesuai dengan judul .... 🤭🤭👍🏻👍🏻
2022-06-01
4
Fina Tanjung
keren ceritanya.
2022-05-31
1