CHAPTER 9

" Tapi tuan, beliau adalah ibu anda. " Ucap Eric.

' Prangg!!! " Suara pecahan.

Mendengar hal itu, Berick marah. Dia melempar Vas bungan ke arah Eric, tapi untungnya, Eric menghindar dengan cepat.

" Pergi!!! " Berick berteriak marah.

Saat Berick berada di tengah kemarahan, tiba-tiba, pintu ruangannya terbuka, dan terlihat sosok perempuan dengan rambut merah panjang yang berkibar, dia mengenakan pakaian putih polos.

' Tap,tap,tap.....'

Dan itu adalah Violet.

Violet berjalan ke arah Berick, Berick yang melihat Violet masuk begitu saja ke dalam ruangannya, matanya sekarang di penuhi kebencian, dia memelototi Violet.

" Beraninya kau masuk ke ruanganku!!! " Bentak Berick dengan tatapan jijik.

Violet diam tepat di depan Berick. Lalu dia berbicara.

" Kau tidak perlu melampiaskan amarahmu kepada Eric. Jika ada keluahan, kau boleh berbicara sekarang. " Ucap Violet.

Berick mendekati Violet, dan dia mendorong bahu Violet kasar dengan tangannya.

" Kau pikir kau siapa? " Tanya Berick remeh.

" Aku ibumu. " Violet menjawab Berick serius.

" Ibu kau bilang?....." Berick menyeringai.

" Ya, aku ibumu Berick. " Violet sekali lagi menegaskan.

| Lihatlah, tatapan matanya itu Violet. Tatapan punuh kebencian, tatapan jijik, dan merendahkan. Apa kau yakin akan terus bertahan. | Pikir Violet.

Berick dengan tatapan emosi penuh kebencian, dia berbicara dengan meninggikan suaranya.

" Omong kosong!!!...

" Jangan pernah menyebut kata ibu dari mulutmu!!! kau bukan ibuku!!! kau hanyalah wanita murahan yang masuk kedalam keluargaku!!! " Berick berteriak, dia terus menatap Violet dengan penuh amarah.

" Kau wanita murahan!!!....

" Tuan muda.." Eric kaget mendengar perkataan Berick.

Sedangkan Violet, dia hanya diam dengan mata dingin yang menatap Berick.

" Apa?!! " Tanya Berick, karena Violet menatapnya dingin.

" Apa kau marah??!!!

" Kalau begitu marahlah!! Tunjukkan sifat aslimu sekarang!!! "

Violet membuka mulutnya perlahan dan berbicara.

" Apa kau sebegitu membenciku? " Tanya Violet rendah.

| Dia membenciku, tanpa tahu apapun. | Pikir Violet.

" Aku membencimu, sangat membencimu!!! "

" Bukan hanya aku, tetapi kakak-kakakku. Mereka berusaha mengusirmu dari kediaman ini, dengan berbagai macam cara....

" Tapi kau memang sulit di usir dari sini....sebenarnya kau itu mahluk apa? " Berick bertanya dengan tatapan nyolot.

Di saat ke gaduhan terjadi, tiba-tiba, ke tiga putranya yang lain datang.

" Ada apa ribut-ribut?! " Henric yang pertama masuk bertanya.

Di susul oleh Arlond dan Jack.

" Kenapa di sini kacau sekali!! " Jack bergumam seraya melihat pecahan vas bunga yang berantakan.

Bukan hanya mereka, ada beberapa pelayan yang sedang menguping di balik pintu, setelah ke 3 putra Sanjay masuk.

Karena mereka mendengar ke gaduhan, terutama mereka tertarik jika itu menyangkut dengan Violet. Bukan karena kasihan atau iba, mereka hanya suka melihat Violet di perlakukan seperti itu.

" Sepertinya wanita itu sudah melebihi batas lagi. " Para pelayan berbisik di balik pintu tersebut.

" Dia tidak tahu malu, Tuan muda sudah beberapa kali mengusirnya, tapi dia tidak pergi. "

" Entah apa yang J*lang itu pikirkan, setiap saat Tuan muda selalu bersikap garang, itu karena J*lang ini. "

Mereka para pelayan membicarakan Violet dengan kasar dan dengki.

Sementara di dalam, para putra Violet berkumpul.

Mereka mengalihkan pandangannya kepada Violet. Mereka pun memasang wajah dingin dan menunjukkan ketidaksukaan mereka.

" Wanita ini lagi ? " Jack menatap Violet dengan tatapan rendah.

Lalu Henric terdengar mendecakkan lidahnya, dia pun duduk di sopa dengan kaki terangkat.

" Apa kau berteriak karena wanita penyihir ini? " Tanya Henric, acuh.

" Ada apa sampai kau berteriak dan memecahkan barang? " Arnold bertanya kepada Berick, tapi tatapannya menatap Violet sinis.

Berick pun menjawab pertanyaan kakaknya dengan mata yang menyoroti Violet.

" Dia berani mengatakan bahwa dirinya adalah ibuku. " Berick berbicara benci.

Nuansa di sana sangat mencekam, di tambah dengan kehadiran Henric, Jack, dan Arnold.

Mereka seakan sedang menghakimi seorang yang hina, tidak ada tatapan yang normal. Mereka menatap Violet dengan sinis, benci, dan jijik.

" Ternyata wanita ini masih berpikir untuk menjadi ibu. Ku pikir dia sudah sadar dengan semua yang kami tunjukkan kepadanya. " Jack berbicara, dengan nada dingin.

" Kami tidak butuh pemeran badut di kediaman ini, jadi lebih baik kau menyumpal mulutmu dan enyahlah. " Henric pun mencela Violet.

| Akan lebih baik jika aku merobek mulutnya. | Henric berpikir kejam, mengenai dirinya yang akan merobek mulut Violet.

Lalu Arnold, dia terlihat diam, sebagai seorang putra tertua, dia seharusnya lebih dewasa dari adik-adiknya.

Akan tetapi, dia sama dengan yang lainnya.

" Pertama kali kau masuk kemari, yaitu saat kau masih kecil. Pada saat pertama kali kau masuk dan menginjakkan kaki di sini, kami sudah membencimu. Kedatangan dan keberadaanmu tidak pernah kami anggap, kami bahkan sudah mengusirmu dari sini....

Arnold memberhentikan perkataannya, lalu dia menatap mata Violet dengan hawa dingin dan penuh kebencian.

" Tapi badut tetaplah badut. Kau berperan sebagai ibu badut di kediaman ini. Padahal orang yang menjadi penonton sudah cukup muak dan membencinya. Jadi berhentilah sekarang juga. " Arnold dengan perkataan yang tajam, seperti pisau, dia sungguh mengatakan itu dengan mata yang di penuhi amarah.

" Aku tidak tahu, ibu seperti apa yang melahirkan mahluk seperti mu. Atau dia sama sepertimu, j*lang yang merangkak untuk meraih kakayaan." Jack berbicara dengan sedikit seringai.

" Tuan muda, anda tidak seharusnya berbicara seperti itu......" Eric berbicara. Dia merasa keadaan saat ini sudah cukup ricuh.

" Diam Eric!! ini bukan urusan pelayan sepertimu!! " Jack memperingati.

Violet yang sedari tadi diam dan mendengarkan hinaan dari putranya. Dia akhirnya angkat bicara.

" Cukup.......

| Berapa perkataan lagi yang akan mereka lontarkan kepadaku. Aku tidak masalah, tapi ini sudah melebihi batasnya. Mereka berani menghina ibuku, aku bahkan belum pernah melihat ibuku dengan benar. Mereka sudah mencapnya seperti itu. | Pikir Violet.

" Aku tidak mau lagi mendengar hinaan dari kalian semua, kalian boleh menghinaku sesuka hati kalian....

" Tapi jika kau menghina ibuku, itu lain cerita. Jangan pernah menghina ibuku seperti itu!! apa kau pernah mendengar aku menghina ibumu? " Violet meninggikan suaranya.

Pertengkaran sudah terjadi, kini Violet tidak bisa diam dan mendengarkan hinaan mereka.

" Aku bertanya!!! apa aku pernah menghina ibu yang telah melahirkan kalian?!!!! "

" ...... "

" ..... "

" ..... "

Mereka terdiam, tidak menjawab. Itu pertama kalinya Violet melawan mereka dan meninggikan suaranya. Mungkin mereka berpikir, Violet akan memiliki reaksi yang sama, seperti diam dengan tatapan biasa saja, dan pergi kembali ke kamarnya.

Tapi, sekarang berbeda..

" Kenapa kalian tidak menjawabnya?!!! apa kalian bisu, hah?!! " Violet dengan tegas bertanya.

" Cepat jawab?!! " Tanya Violet sekali lagi.

" Aku ingin mendengarnya dari kalian. "

Lalu, suara tawa terkekeh terdengar di iringi tepuk tangan.

' Prok,prok,prok. '

" Hebat.....

" Kau akhirnya menunjukkan sisimu yang seperti ini. Kau bilang, tidak menghina ibuku, tapi dengan kau menikahi ayahku, itu sama saja kau menghina mendiang ibuku. " Berick berbicara dengan tawa terkekeh.

Violet melirik sinis ke arah Berick, dan dia berjalan mendekat ke arah Berick.

| Kau tanpa sadar menghina ayahmu sendiri Berick, karena aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini. Ayah mu lah yang membawaku. | Pikir Violet.

Berick yang melihat Violet mendekat, dia melebarkan matanya. Violet mendekat, sangat dekat, dia sekarang berhadapan dengan Berick, itu hampir menyentuh dada Berick.

Violet sedikit mencondongkan badannya dan dia berbicara.

" Apa kau pikir pertunjukkan ini lucu untukmu, Berick? " Violet berbicara pelan, tapi terdengar dingin dan menakutkan.

Berick pun merasakan hawa yang berbeda.

" Apa yang kau katakan? " Tanya Berick dengan mata yang menatap Violet.

" Kau anak yang belum dewasa, kau hanya ingin di perhatikan oleh kakak-kakakmu, sehingga kau membuat kegaduhan ini...." Ucap Violet.

Berick yang mendengarnya, dia langsung mendorong Violet menjauh.

" Menyingkir!!! "

Berick memang ingin di perhatikan oleh kakak-kakaknya, dia selalu membuat ulah karena ingin dilihat oleh kakaknya.

" Ada apa Berick?!! " Tanya Arnold.

" Tidak......dia....dia hanya berbicada omong kosong saja. " Berick gagap.

" Seharusnya kalian bersikap dewasa, tapi apa ini? kalian tidak dewasa sama sekali. " Ucap Violet.

Setelah mengatakan itu, Violet pergi meninggalkan mereka, begitu pun dengan Eric.

" Penyihir itu?! " Henric mendengus kesal.

...----------------...

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

💞penggemar novel dan komik💞

💞penggemar novel dan komik💞

udah tinggalin aja anak" sampah itu
biarin mereka yg mengatasi masalh keluarganya.....biarkan miskin aja sekalian😡😡😡

2022-09-18

0

Frando Kanan

Frando Kanan

violet violet....lo ini bner2 idiot....

2022-08-03

0

Anisnikmah

Anisnikmah

bagus karya mu

2022-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45
46 CHAPTER 46
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 Maaf Mau Tanya Aja
62 CHAPTER 61
63 CHAPTER 62
64 CHAPTER 63
65 CHAPTER 64
66 CHAPTER 65
67 CHAPTER 66
68 CHAPTER 67
69 CHAPTER 68
70 CHAPTER 69
71 CHAPTER 70
72 PENGUMUMAN
73 CHAPTER 71
74 CHAPTER 72
75 CHAPTER 73
76 CHAPTER 74
77 CHAPTER 75
78 CHAPTER 76
79 CHAPTER 77
80 CHAPTER 78
81 CHAPTER 79
82 CHAPTER 80
83 CHAPTER 81
84 CHAPTER 82
85 CHAPTER 83
86 CHAPTER 84
87 CHAPTER 85
88 CHAPTER 86
89 CHAPTER 87
90 CHAPTER 88 END
91 PROMOSI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45
46
CHAPTER 46
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
Maaf Mau Tanya Aja
62
CHAPTER 61
63
CHAPTER 62
64
CHAPTER 63
65
CHAPTER 64
66
CHAPTER 65
67
CHAPTER 66
68
CHAPTER 67
69
CHAPTER 68
70
CHAPTER 69
71
CHAPTER 70
72
PENGUMUMAN
73
CHAPTER 71
74
CHAPTER 72
75
CHAPTER 73
76
CHAPTER 74
77
CHAPTER 75
78
CHAPTER 76
79
CHAPTER 77
80
CHAPTER 78
81
CHAPTER 79
82
CHAPTER 80
83
CHAPTER 81
84
CHAPTER 82
85
CHAPTER 83
86
CHAPTER 84
87
CHAPTER 85
88
CHAPTER 86
89
CHAPTER 87
90
CHAPTER 88 END
91
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!