CHAPTER 13

Arnold tidak bisa mengendalikan amarahnya dan berteriak.

" Aku pikir kau sudah dewasa Henric!! " Teriak Arnold emosi.

Arnold, dia pikir Henric sudah sangat dewasa sejak dia masih kecil. Jika dia tahu akan seperti ini.

Dia tidak akan terlalu memberinya dukungan dan kebebasan, sehingga hal ini tidak akan terjadi.

" Aku salah, seharusnya aku tidak memberimu kebebasan seperti ini. " Arnold merasa frustasi dengan keputusan yang dia ambil dulu.

| Kenapa aku tidak mendengarkan dia, meski hanya satu kali pun. | Pikir Arnold.

" Aku mengatakan kepadanya, bahwa aturan tanpa kebebasan sama dengan merusak." Gumam Arnold pelan. Lalu, dia mengingat kata-kata Violet, kata-kata orang yang dia benci.

— Kebebasan tanpa aturan juga, sama-sama merusak, kau harus ingat itu Arnold.

| Tapi dia mengatakan hal yang sebaliknya, dan ucapannya benar. Bahwa kebebasan tanpa aturan, itu sama-sama merusak. | Pikir Arnold.

" Apa kakak menamparku hanya karena kesalahan yang tidak kusengaja? " Henric memecah pikiran Arnold, dengan pertanyaan bodohnya.

Satu noda darah mengalir melalui mulut Henric. Henric bisa merasakan sensasi kesemutan di mulutnya. Menghadapi kakaknya yang begitu marah.

Dia perlahan mengembalikan kepalanya kembali ke keadaan semula. Dan membuka mulutnya sekali lagi.

" Aku bahkan tidak tahu jika arak itu telah tercampur!!! dan kakak menamparku hanya karena hal sepele seperti ini. " Henric berbicara.

" Kau bajingan gila!!! " Arnold meludah kesal atas ucapan Henric.

Henric seharusnya tidak boleh menganggap masalah ini sepele, apalagi jika itu menyangkut dengan obat terlarang.

Arnold tidak bisa memarahi Henric di sini, karena itu bisa di dengar oleh seseorang. Arnold pun menyeret paksa Henric untuk kembali ke kastil.

" Kita bicarakan lagi di kastil, dan sekarang cobalah tutup mulutmu jika kau tidak ingin masuk penjara!! " Arnold memperingati Henric.

Singkat cerita mereka kembali ke kastil dan membicarakan hal itu.

...----------------...

Kastil Marqueess Sanjay.

Sesampai di kastil, Arnold membawa Henric masuk ke ruangannya dengan kasar lalu dia bertanya lagi dengan kasar di dalam ruangan tersebut.

" Jawab aku?!! sudah berapa lama kau minum arak dari kedai itu?!!! " Arnold berteriak mengeluarkan semua rasa frustasinya.

Henric pun dengan berani menjawab Arnold.

" Aku meminumnya baru-baru ini...." Jawab Henric.

Arnold tidak percaya, lalu dia bertanya lagi.

" Jawab aku dengan jujur?!!! " Arnold berteriak sekali lagi.

" Aku benar-benar mengatakan yang sebenarnya!!! kenapa kakak tidak percaya?!!! hanya karena hal sepele kakak—

" Henric!!!!!!! "

Arnold mengangkat tangannya sekali lagi. Namun, tangan itu tidak jatuh dan bergetar di udara.

Dia mendengus kesal, seraya mengusap wajahnya kasar.

" Jaga bicara mu Henric!! ini bukan masalah sepele, kau bisa saja di tangkap. " Ucap Arnold.

' Brakk!!! ' Suara pintu di buka dengan keras.

Arnold dan Henric, mereka menatap ke arah pintu.

" Siapa itu?!! " Arnold bertanya-tanya.

Di saat mereka sedang kebingungan, tiba-tiba Violet dan Eric datang dengan sebuah surat dari kerajaan.

" Di mana Henric? " Tanya Violet, dan dia pun menemukan Henric, yang diam terpojok.

Arnold bertanya untuk apa Violet datang, bahkan tanpa pemberitahuan apapun.

" Kenapa kau kemari, tanpa pemberitahuan apapun?!!! " Tanya Arnold.

Violet bilang, bahwa dia mendapatkan surat laporan. Yang menyatakan bahwa Henric harus di tahan dan menjalani sidang.

" Aku mendapat surat laporan dari kerajaan, bahwa adikmu Henirc harus di tahan dan menjalani sidang. " Ucap Violet.

| Apa yang di lakukan oleh bocah itu, sehingga dia harus masuk penjara. Padahal aku sudah cukup mengawasinya selama ini. | Violet bertanya-tanya dalam batinnya.

Violet yang mengawasi anak-anak itu, selama berada di luar maupun di dalam. Dia tidak mengerti kenapa ini bisa sampai terjadi.

" Kemari Henric. Aku ingin berbicara denganmu. " Berbeda dari Arnold, Violet memanggil Henric dengan sedikit lembut.

| Aku yakin dia tidak salah apapun, karena itu aku tidak berhak memarahinya sebelum mendengar penjelasan dari mulutnya. | Pikir Violet.

Violet mengetahui jelas bagaimana putranya, dia tahu bahwa Henric tidak melakukan sesuatu yang membuat dirinya sendiri mendapat kerugian.

| Aku tahu Henric sebenarnya tidak suka mempermainkan perempuan. Banyak yang mengatakan bahwa Henric adalah pria yang mempermainkan wanita, bahkan adik dan kakaknya percaya dengan kata-kata itu, tapi itu tidak benar, itu hanya gosip yang di buat-buat oleh orang yang iri terhadap keluarga Marquess. |

...--------------...

9 tahun yang lalu, aku benar-benar sibuk di perpustakaan pada saat itu tanpa waktu untuk tidur, karena aku harus mengurus sendiri apa yang telah dilakukan oleh Sanjaya.

Bukan hanya tentang keselamatan keluarga Marques dan juga keempat putra-putra Sanjay.

Tetapi juga tentang bagaimana memahami dan menangani laporan, petisi dari tambang emas yang baru ku dapat, bagaimana menghitung pendapatan, keuntungan, pengaturan anggaran dan metode pengelolaan buku besar atau keuangan yang dibayarkan kepada keluarga kerajaan, upah Kesatria, hukuman dan penghargaan, dan lain-lain.

Sejak aku memperbaiki semua situasi dan kembali bangkit menjadi bangsawan kaya raya yang hampir setingkat dengan bangsawan yang bergelar Duke.

Banyak dari kalangan bangsawan bawah yang iri terhadap pencapaian yang telah aku raih. Mereka berbondong-bodong ingin menjatuhkan keluarga Marques lagi.

Dan mereka sepertinya menggunakan cara seperti ini, karena ke empat putraku tidak pernah menuruti apa yang aku katakan. Walaupun aku sudah memperingati mereka, mereka tidak pernah mendengarnya.

" Henric, kemari, aku ingin berbicara denganmu. " Sekali lagi aku menyuruh Henric untuk berbicara denganku.

Arnold melirik Henric dengan tatapan bringas, itu adalah pemandangan serius yang baru ini aku lihat.

" Kau lihat apa yang telah kau perbuat!! " Arnold berteriak marah.

Singa dari keluarga ini adalah Arnold, Arnold dari luar terlihat tidak seperti itu, tetapi dia adalah yang paling tidak sabar dari keempat putraku.

Alih-alih melepaskan simpul dengan tangan, dia malah memotongnya dengan pisau. Sungguh pria yang tidak sabaran.

Jika Henric adalah seekor kuda jantan yang tidak bisa mengendalikan energinya dan berlari liar, Arnold bisa dikatakan sebagai binatang buas yang menggigit lebih dulu. Karena singa adalah mahluk agresif.

Aku sudah biasa melihat Arnold marah, hanya saja itu baru pertama kalinya dia marah kepada adiknya.

" Hentikan Arnold, adikmu bisa saja tidak dapat berbicara jika kau terus bersikap seperti itu. " Ucapku.

Arnold pastinya melirikku dengan tatapan, yang menyiratkan bahwa aku tidak perlu ikut campur.

" Kau tidak usah ikut campur, karena ini adalah urusan keluarga Marquez. " Peringatan Arnold yang sering aku dengar sejak 9 tahun.

| Kalian tidak bisa menyelesaikan ini dengan tangan kalian. Itulah sebabnya, aku belum bisa meninggalkan anak-anak ini, karena mereka belum cukup dewasa. Arnold pun masih gegabah dan tidak sabaran dalam mengambil keputusan. | Pikirku, yang memikirkan alasan aku tidak bisa meninggalkan mereka.

Melihat dari pipi merah Henric, sepertinya Arnold sudah memukul adiknya. Ini tidak terduga. Arnold yang biasanya mendukung apapun yang ingin di lakukan oleh adiknya, sekarang pasti merasa bersalah atas dukungan yang terlalu dia berikan.

Terutama kebebasan yang dia berikan tanpa aturan apapun, itu sama saja dengan dia ingin merusak adiknya. Aku sudah cukup memperingati Arnold, tapi dia tidak mendengar.

...----------------...

BERSAMBUNG....

" Gulie sudah sering di lecehkan oleh salah satu putra dari keluarga Marques Sanjay. "

Terpopuler

Comments

Sapta

Sapta

kmn jlaan cerita danira kok gx da

2023-09-15

0

Frando Kanan

Frando Kanan

gk ada gunanya peringatin 4 bch busuk....seharusny penjarakn aja tuh 🙄

2022-08-03

2

bunda s'as

bunda s'as

wah ... makin kesini koq makin seru yah ..

2022-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45
46 CHAPTER 46
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 Maaf Mau Tanya Aja
62 CHAPTER 61
63 CHAPTER 62
64 CHAPTER 63
65 CHAPTER 64
66 CHAPTER 65
67 CHAPTER 66
68 CHAPTER 67
69 CHAPTER 68
70 CHAPTER 69
71 CHAPTER 70
72 PENGUMUMAN
73 CHAPTER 71
74 CHAPTER 72
75 CHAPTER 73
76 CHAPTER 74
77 CHAPTER 75
78 CHAPTER 76
79 CHAPTER 77
80 CHAPTER 78
81 CHAPTER 79
82 CHAPTER 80
83 CHAPTER 81
84 CHAPTER 82
85 CHAPTER 83
86 CHAPTER 84
87 CHAPTER 85
88 CHAPTER 86
89 CHAPTER 87
90 CHAPTER 88 END
91 PROMOSI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45
46
CHAPTER 46
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
Maaf Mau Tanya Aja
62
CHAPTER 61
63
CHAPTER 62
64
CHAPTER 63
65
CHAPTER 64
66
CHAPTER 65
67
CHAPTER 66
68
CHAPTER 67
69
CHAPTER 68
70
CHAPTER 69
71
CHAPTER 70
72
PENGUMUMAN
73
CHAPTER 71
74
CHAPTER 72
75
CHAPTER 73
76
CHAPTER 74
77
CHAPTER 75
78
CHAPTER 76
79
CHAPTER 77
80
CHAPTER 78
81
CHAPTER 79
82
CHAPTER 80
83
CHAPTER 81
84
CHAPTER 82
85
CHAPTER 83
86
CHAPTER 84
87
CHAPTER 85
88
CHAPTER 86
89
CHAPTER 87
90
CHAPTER 88 END
91
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!