" Jadi, pria itu adalah putra Marquess Sanjay. " Pria dengan rambut hitam panjang, menatap ke arah pintu keluar.
" Ya, anda benar. Pria tadi adalah putra ke 3 Marquees Sanjay. Apa ada masalah? " Tanya Amon.
Pria dengan rambut hitam panjang tersebut, melirik ke arah amon dengan tatapan dingin dan penuh misteri.
Dia pun berkata dengan ekspresi serius di wajahnya sebagai tanggapan atas pertanyaan Amon.
" Amon, kau tidak boleh terlalu penasaran dengan semua urusanku. Jangan melebihi batasmu. " Itu adalah peringatan untuk Amon. Bahwa dia tidak boleh terlalu banyak mencampuri urusannya.
Mendengar peringatan tersebut, Amon mengangguk mengerti dengan wajah segan.
" Kalau begitu, lanjutkan tugasnya. " Ucap Pria berambut hitam panjang.
...----------------...
Ruang makan kastil Marquess Sanjay.
Di dalam ruang makan yang gelap dan dingin, Violet duduk di kursi meja makan dengan penuh harapan dan kepercayaan.
Violet sudah menunggu Berick selama 3 jam, dia terus meneguhkan hatinya bahwa Berick akan datang.
" Ini sudah 3 jam. Kenapa dia belum datang? " Violet bertanya-tanya, dengan mata yang terus melihat ke arah pintu masuk ruang makan.
| Padahal aku sudah lapar, tapi untuknya, aku menahan laparku. | Pikir Violet.
" Tidak, Berick mungkin masih memiliki urusan sehingga dia bisa setelat ini. " Violet meneguhkan hati dan pikirannya.
Dengan penuh harapan, Violet duduk di sana dan menunggu Berick.
Dia menunggu dan terus menunggu di sana. Hingga Eric pun datang, dan bertanya.
" Nyonya? " Eric memanggil Violet yang masih duduk di kursi meja makan.
| Nyona masih ada di kursi meja makan, apa nyonya masing mengenang makan pertamanya dengan Tuan muda? | Pikir Eric.
Violet menatap Eric dan dia bertanya, ada apa.
" Ada apa Eric? " Tanya Violet.
" Tidak, saya hanya ingin bertanya bagaimana sarapan anda dengan tuan muda Berick? "
Eric bertanya seperti itu, karena dia pikir Violet sudah selesai sarapan dan masih ingin mengingat bagaimana perasaan makan bersama dengan putranya, untuk pertama kalinya.
Violet yang mendapat pertanyaan seperti itu, dia dengan wajah lelahnya tersenyum dan menjawab Eric.
" Aku belum sarapan dengan Berick. Dia belum datang. " Jawab Violet sedikit kecewa.
Eric yang mendengarnya, dia heran dan bingung. Tadi dia bertemu dengan Berick, dan Berick bilang bahwa dia sudah sarapan.
" Nyonya, saya tadi berpapasan dengan Tuan muda, dan dia bilang. Sudah sarapan. " Eric mengatakan hal itu kepada Violet.
Violet seketika diam, wajahnya berubah menjadi murung.
" Nyonya? " Eric bertanya.
| Dia tahu, jika makanan akan di berikan kepada pekerja jika sudah lewat jam makan. Dia memperminkanku. | Violet baru mengingat itu.
...----------------...
Ketika aku mendengar salah satu putraku akan sarapan denganku, aku sangat senang, sehingga aku berpikir. Mungkin Berick sudah membuka hatinya untukku.
Berick adalah anakku yang paling sering aku perhatikan, karena dia masih kecil. Aku selalu menyempatkan diri untuk melihat dan mengelus rambutnya di saat malam.
Sesekali aku menepuk halus dirinya, di kala dia bermimpi buruk. Dia mungkin tidak tahu, jika aku melakukan itu untuknya.
Aku terus menunggunya di kursi meja makan tersebut dengan berpikir bahwa aku harus bersikap baik di depannya.
Sudah hampir 4 jam aku menunggu dia untuk sarapan denganku. Mungkin dia masih ada urusan, sehingga dia bisa setelat ini.
Aku terus berpikir seperti itu, hingga akhirnya Eric datang dan mengatakan bahwa Berick bilang dia sudah sarapan.
Padahal, nyatanya tidak seperti itu. Aku hanya menunggunya di depan meja makan yang kosong dan sunyi. Serta mata yang terus menatap pintu masuk ruang makan.
Aku berpikir, bagaimana aku harus bersikap di depannya saat dia tiba. Tapi ternyata, Berick hanya mempermainkanku.
Dan aku baru ingat, jika makanan di kastil ini akan di berikan kepada pekerja setelah lewat jam makan.
Dan itu sudah menjadi ketentuan yang mutlak, di sini.
Berick, dia mempermainkanku. Kupikir dia sudah berubah. Tapi nyatanya tidak.
Eric yang masih berdiri di sampingku, dia bertanya lagi.
" Nyonya? " Eric bertanya khawatir.
Aku menatap kosong pada Eric, karena aku bingung dengan apa yang aku lakukan sekarang.
Aku menatapnya kosong sejenak, lalu berbalik tanpa berkata-kata. Dan aku berdiri dari dudukku.
Eric yang melihatku berdiri, dia bertanya dengan resah.
" Nyonya? apa anda tidak makan sama sekali?? " Tanya Eric.
Aku menjawab, seraya pergi meninggalkan ruang makan tersebut.
" Aku akan makan di luar, saja. " Ucapku dingin.
...----------------...
Violet kembali ke kamarnya, dan dia mengurung dirinya di dalam.
Eric yang merasa bersalah dia mengunjungi Berick dan bertanya kepadanya.
" Tuan muda, kenapa anda tidak datang waktu itu? apa anda tahu, jika nyonya menunggu anda. " Eric bertanya.
Berick yang tengah menulis, dia berbicara dengan nada acuh dan tidak peduli.
" Apa kau pikir, aku mau makan dengannya? Tentu saja aku tidak mau. Bisa-bisa aku mati muda karena makan bersamanya. " Ucap Berick acuh.
" Beliau bahkan belum makan apapun Tuan. Anda tidak boleh seperti itu terus. " Eric memperingati.
Berick meminta Eric untuk pergi, karena dia tidak mau mendengar apapun mengenai Violet.
" Pergilah Eric. " Perintahnya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
♛┈⛧┈┈•༶ Legends Girll ༶•┈┈⛧┈♛
jika aku jadi violet udah ku jitak kepala anak itu😠
2024-01-16
1
levi
sedihh bgt thor...😭😭😭
2023-09-01
0
Elfin Carolina Arikalang
thor sampai kapan Violet hrus sprti ini, masih kecil tpu hsrus brpikir dewasa dn brkorban, sedang anak" itu tdk tau diri, dn menuduh Violet sbagai penyihir
yg membunuh ayah mereka
2023-02-08
2