" Maaf, tapi aku tidak bisa pergi. Tolong dengarkan aku." Ucap Violet.
Jack pun menyela, dia berbicara dengan kasar kepada Violet.
" Tidak ada yang perlu di bicarakan, kau lebih baik keluar!! " Jack berbicara dengan keras.
Violet tidak menyerah, karena dia harus membicarakan hal ini kepada mereka berempat, dia berbicara lagi.
" Tidak bisa karena ini menyangkut tentang ahli waris!! " Ucap Violet cepat.
Mereka diam, hanya Berick yang masih merengek di balik pelukan Henric. Yah, mungkin dia belum mengerti tentang warisan. Karena dia masih kecil.
Mendengar itu, Arnold pun menyuruh Berick dan Henric untuk keluar. Karena mereka masih kecil.
" Henric, bawa adikmu ke kamarnya. " Arnold memerintah.
Henric pun dengan patuh membawa Berick pergi dari ruangan itu.
...----------------...
" Kau bicara mengenai ahli waris? " Tanya Arnold serius.
Violet mengangguk, dia memberikan salinan dokumen yang di tulis oleh Sanjay sebelum dia mati.
" Bacalah ini..." Violet memberikan salinan dokumen tersebut.
Arnold mengambilnya, dan dia membacanya.
" Apa isinya kak? " Tanya Jack penasaran.
Mata Arnold masih menyusuri setiap bait dalam salinan dokumen tersebut. Sesekali alisnya mengerut.
Jack yang menunggu jawaban Arnold, dia melirik Violet dengan tatap sinis.
" Gadis pembunuh.... " Jack mencela Violet.
" Haahhh....." Arnold tiba-tiba saja menghela nafas.
Dan pandangannya beralih ke arah Violet. Arnold pun meremas dokumen itu.
" Aku tidak tahu mantra apa yang kau gunakan kepada ayahku!! " Arnold berteriak.
" Tidak bisa di percaya gadis berusia 9 tahun akan menjadi kepala keluarga dan mengurusi semuanya!! Apa yang kau lakukan kepada ayahku?!! " Arnold marah.
Violet pun memejamkan matanya seolah menahan bentakkan tersebut.
| Ini bukan kemauanku. | Pikir Violet.
Jack pun menarik baju lusuh yang di gunakan Violet dengan kasar. Dia pun melontarkan cacian demi cacian kepada Violet.
" Apa yang kau lakukan?!!! apa tidak cukup kau membuat ayah kami meninggal?!! dan sekarang kau ingin menguasai keluarga ini??!!! " Jack berteriak marah.
" Kau hanya gadis kecil yang bahkan lebih muda dariku, bagaimana bisa kau menjadi kepala keluarga?!! " Arnold kesal.
Violet yang merasa tertekan, dia bicara.
" Aku tidak melakukan apapun, itu kemauan ayahmu sendiri. " Ucap Violet.
| Aku....aku tidak berbuat apapun!! kenapa kalian terus memojokkanku!! | Pikir Violet.
" Kau wanita serakah!! pergi kau dari keluarga kami!! " Jack marah.
Kemarahan seperti kilat yang menyengat di mata emas itu cukup jelas untuk dirasakan melalui kulit.
Violet hanya diam, meski dia mengatakan sesuatu mereka tidak akan percaya, dan hanya menutup telinga mereka.
" Lebih baik kau pergi dari sini!! Keluar!! " Arnold menyuruh Violet keluar dari ruangan itu.
Violet pun keluar dari ruangan itu dengan cepat, dia berlari dengan pipi yang basah. Wajar bagi dirinya untuk menangis, di usianya yang masih 9 tahun.
Saat Violet berlari, tiba-tiba kepala pelayan menghadang jalan Violet.
" Maaf Nyonya....ada surat yang datang dari ibu kota. " Ucap Kepala pelayan.
Kepada pelayan itu adalah Erik, dia adalah kepada pelayan di kediaman Marquess, dan dia sudah sedari kecil di pekerjakan di kediaman ini.
Violet yang sedang menangis, dia menyembunyikan wajahnya dan bertanya.
" Surat?....
" Ibu kota? jika ibu kota, itu pasti dari kerajaan. " Tanya Violet yang menyembunyikan kesedihannya.
" Benar Nyonya....surat dari kerajaan. " Jawab Erik rendah.
Dari pada itu, Violet yang mendengar Erik memanggil dirinya dengan sebutan Nyonya, dia merasa geli dengan panggilan itu.
| Nyonya? entah kenapa itu terdengar menjijikan. | Pikir Violet.
" Bawa surat itu ke kamarku. " Perintah Violet dingin
...----------------...
Kamar Violet.
Erik memberikan surat tersebut.
" Ini Nyonya. " Erik menyodorkan surat tersebut.
" Terima kasih, kau boleh keluar. " Ucap Violet.
" Baik, Nyonya. Tapi, sebelum itu ada sedikit masalah. " Ucap Erik.
Violet yang tadinya akan membaca surat itu, dia beralih dan menatap Erik serta bertanya apa masalah yang di maksud.
" Ada apa? " Tanya Violet dingin.
" Para pekerja. Seperti tukang kebun, pelayan yang membersihkan rumah, dan koki. Mereka meminta gaji mereka. " Erik melaporkan.
| Apa yang harus aku lakukan? | Tanya Violet, dia masih tidak mengerti dengan pengaturan uang dan pemberian gaji kepada pekerja.
" Aku akan mengurusnya nanti. " Ucap Violet.
| Aku harus belajar sendiri di perpustakaan mulai malam ini. | Pikir Violet.
" Baik, Nyonya, saya undur diri. " Ucap Erik seraya meninggalkan ruangan.
Violet mengesampingkan gaji para pelayan terlebih dahulu, dia segera membuka surat dari istana.
Saat surat itu di buka, Violet lebih terpukul lagi. Isinya tenyata adalah perintah pelunasan hutang.
" Apa mereka tidak punya perasaan, kami bahkan baru mengadakan pemakaman, mereka sudah menagih hutang. "
" Bahkan sebagian bangsawan mengaku pernah meminjamkan uang kepada Sanjay. "
Dalam surat itu tertulis, bahwa para bangsawan datang ke istana kerajaan dan menuntut keluarga Marquess karena hutang yang di tinggalkan Sanjay.
Mereka tidak memberikan kelonggaran kepada Violet, mereka seakan menjadikan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan.
Karena mereka pikir Violet adalah gadis gampangan dan mudah di tipu.
" Aku tidak akan membiarkan keluarga ini jatuh, karena aku sudah berjanji kepada Sanjay. Meskipun aku tidak tahu apakah aku bisa menanggung semuanya di pundakku. " Gumam Violet.
Mulai dari malam itu, Violet belajar di ruang perpustakaan, dia belajar bagaimana cara menjadi kepala keluarga tanpa adanya tutor di sampingnya.
Dia mengambil banyak buku untuk dia baca.
...----------------...
Satu minggu kemudian.
Putra-putra Sanjay, mereka sedang belajar.
Awalnya mereka memang belajar, tapi karena Tutor yang mengajar mereka sangat mahal, jadi Sanjay memberhentikannya sementara.
Sampai keuangan keluarga Marquess kembali seperti semula. Tapi sayangnya keuangan keluarga Marquess malah semakin berkurang dan menyisakan hutang, sampai akhirnya Marquess Sanjay meninggal.
" Kenapa tutor kita diganti? " Tanya Jack malas.
Lalu Arnold berbicara, dan menjawab Jack.
" Aku tidak tahu. " Jawab Arnold.
" Apa gadis itu yang mengambil uangnya dan menyewa tutor murah. " Jack berprasangka buruk.
Lalu adiknya, Henric, dia pun ikut berbicara.
" Aku lebih suka libur. " Gumam Henric yang memainkan alat tulisnya malas.
Sanjay yang tidak mau bilang bahwa keuangannya telah jatuh, dia beralasan bahwa semua tutor sedang libur, makannya mereka mengira jika Violet mengganti tutor dengan tutor yang murahan dan mengambil uang mereka.
Tapi nyatanya tidak seperti itu, Violet memerintahkan Eric untuk mencarikan Tutor belajar untuk putra-putra Sanjay, meskipun awalnya Violet harus berdebat dengan Eric.
" Tuan muda, bisakah kalian fokus kemari. " Sang tutor menegur mereka.
Mereka pun fokus kembali.
...----------------...
Lalu, di sisi lain.
Violet masih berada di perpustakaan. Dia belajar dengan giat tanpa adanya tutor, dalam waktu satu minggu dia bisa menguasai setengah dari semua buku yang dia baca.
" Aku sekarang mengerti mengenai laporan keuangan. " Gumam Violet.
" Apa mereka belajar dengan giat? seharusnya begitu. Akan sangat di sayangkan jika mereka tidak belajar dengan giat. " Gumam Violet.
" Mereka pasti menyadari pergantian tutor tersebut, apalagi Arnold dan Jack. " Gumam Violet sekali lagi.
| Aku memaksakan memanggil tutor untuk mengajari mereka, karena mereka harus cepat dewasa agar aku bisa melepas belenggu dan beban ini. | Pikir Violet.
...----------------...
BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
rika comell
😢
2024-01-16
0
Senopati Arya Mada
sabar vio,suatu saat mereka kan tau yg sebenarnya😊
2022-12-25
0
⁴ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🇳🇮🇩🇦
tanggung jawab yang sungguh berat ditinggal suami utk selama²nya dan anak² pda benci sma ibu tirinya
2022-07-19
2