" Apa maksudmu? " Tanya kerabat Sanjay.
Violet mengeluarkan salinan berkas dari dokumen yang di buat oleh Sanjay.
" Silahkan anda membacanya. Lalu setelah itu anda harus meninggalkan kediaman dan wilayah ini. " Ucap Violet seraya memberikan surat wasiat tersebut.
Semua kerabat Sanjay melihat surat tersebut. Mereka membacanya.
Dalam surat itu tertulis.
Jika saya mati nanti, saya ingin Arnold
selaku putra pertama saya, menjadi kepala
keluarga dan mewarisi semuanya. Tentunya
dia harus mencapai usia dewasa untuk
mengambil haknya.
Maka dari itu, saya menunjuk istri saya
Violet sebagai kepala keluarga sementara.
Hingga Arnold dewasa dan cukup untuk
mewarisi haknya.
...Marquess Sanjay...
Kerabat Sanjay yang membaca dokumen tersebut mereka membelalak. Mereka meremas dokumen itu, lalu berdalih bahwa dokumen tersebut palsu.
" Ini.....
" Ini palsu!! kau yang membuatnya!! " Ucap kerabat Sanjay.
Violet terkekeh mendengar ucapan kerabat Sanjay.
"Anda pikir dokumen ini palsu? " Tanya Violet.
" Ya...ini palsu, kau yang menulisnya sendiri. Aku akan membawa dokumen ini ke pengadilan kerajaan. " Ucap salah satu kerabat Sanjay kekeh.
" Anda salah, ini asli, apa anda tidak melihat jika tanda tangan suamiku tertera di dokumen ini. "
| Tanda tangan Sanjay tidak bisa di tiru sama sekali. Mereka tidak akan bisa berkutik. | Pikir Violet.
Mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi, jika dokumen itu di bawa ke pengadilan kerajaan. Mereka tidak akan menang, mereka hanya akan menanggung malu.
" Apa anda yakin akan membawa surat ini ke kerajaan? " Tanya Violet.
Para kerabat Sanjay diam dengan ekspresi kesal dan marah. Mereka tahu, jika mereka tidak bisa menang.
" Awas kau!!! " Ancam kerabat Sanjay.
" Ayo kita pergi.... "
Mereka pergi dengan wajah masam. Setelah kepergian kerabat Sanjay, Violet merasa lega, dia merasa bahwa dirinya sudah melewati sebagian rintangan.
Dia dengan gemetar menghela nafas lega, dan dia duduk di kursi dengan memegang kedua tangannya yang gemetar.
" Haaaaaahhhh......
" Aku melalukan itu, aku mengusir mereka. " Violet sedari tadi berusaha untuk tidak terlihat lemah. Agar mereka tidak memandang dirinya kecil dan rendahan.
" Apa aku bisa menjadi kepala keluarga di usiaku yang masih muda, aku bahkan baru 9 tahun dan itu adalah usia yang belum cukup dewasa. "
" Kau lucu Sanjay, kau mau mewariskan semuanya saat putramu dewasa, aku rasa dia sudah cukup mampu mengurus semuanya. Kenapa kau menulisnya seperti ini?!! " Violet mencurahkan isi hatinya.
" Kenapa kau menulis surat wasiat seperti ini? kau seharusnya langsung menjadikan Arnold sebagai penerus dan kepala keluarga Marqueess. Bukan aku...... "
Violet memejamkan matanya sebentar, dia sudah cukup puas mencurahkan isi hatinya.
Sanjay memberikan beban berat kepada Violet, Violet harus memperbaiki keluarga Marquees.
Sanjay hanya memiliki kekayaan sedikit, dan sisanya adalah hutang yang menumpuk. Violet harus memutar otak untuk memulihkan keadaan keluarga Marquess, hingga putra-putra Sanjay tidak mengalami kesulitan suatu hari nanti.
" Di usiaku yang cukup muda, aku sudah harus mengurus keluarga ini. " Gumam Violet seraya berdiri.
...----------------...
Sementara itu Putra-putra Sanjay, mereka sedang berkumpul di suatu ruangan, mereka tentunya membicarakan Violet.
" Kak, sepertinya ayah meninggal karena penyihir itu. Dia penyihir. " Ucap Berick, dia adalah putra Sanjay yang paling kecil, usianya 7 tahun. Penampilannya cukup menawan, dia memiliki warna mata merah jambu, begitu pula dengan rambutnya.
" Jika dia memang membunuh Ayah, aku sendiri yang akan menghukumnya. " Ucap Jack, dia adalah putra ke 2 Sanjay, usianya 10 Tahun. Dia memiliki rambut hitam ke coklatan dan bermata keemasan.
" Dia menikah dengan ayah di usianya yang muda, dan ingin berperan sebagai ibu. Lucu sekali. " Gumam Arnold, dia adalah putra pertama Sanjay, sekaligus penerus keluarga selanjutnya, usianya 11 tahun. Dia memiliki wajah tampan seperti Sanjay, rambutnya panjang dan berwarna merah, sama dengan matanya.
" Lalu apa yang harus kita lakukan? " Tanya Henric, dia adalah putra ke 3, usianya 9 tahun. Dia memiliki rambut emas dan mata biru.
Mereka berempat tidak menyukai Violet, mereka sangat membenci Violet. Apalagi sekarang, setelah kepergian Sanjay, mereka semakin membenci Violet. Padahal Violet tidak berbuat salah dengan mereka.
" Kak, kau seharusnya menjadi penerus keluarga ini. Lalu usir dia keluar dari keluarga ini. " Ucap Jack.
" Ya, kakak harus mengusirnya dari sini. " Kemudian Berick sang adik mendukung ucapan Jack.
Arnold diam, dia sedang berpikir.
| Aku belum siap menjadi kepala keluarga, kenapa ayah harus meninggalkan kami seperti ini. Padahal kemarin ayah masih berbincang-bincang dengan kami. | Pikir Arnold.
Saat mereka tengah berbicara, seseorang mengetuk pintu.
' Tok,tok,tok....' Pintu di ketuk dari luar.
" Tuan muda, Nyonya ingin bertemu dengan tuan muda. " Ucap kepala pelayan.
Mereka semua yang mendengarnya, langsung saling bertatapan. Dan mereka mengangguk seolah menyetujui sesuatu.
" Biarkan dia masuk! " Arnold mengizinkan.
Lalu, tidak lama kemudian Violet masuk, dia menatap putra-putra Sanjay dengan tatapan sendu.
Mereka berempat saling membuang muka, dan memasang wajah tidak suka.
| Aku tahu kalian tidak menyukaiku, tapi kalian harus menahannya. Karena aku tidak bisa pergi sebelum kalian dewasa dan bisa mengurus keluarga ini. | Pikir Violet.
" Aku tahu kalian masih sedih dengan kepergian ayah kalian. Tapi ada sesuatu yang harus aku katakan, terutama Arnold. " Ucap Violet.
Arnold dan Jack berbicara dengan ketus.
" Bagus, kau pergi dengan cepat. " Jack mengira jika Violet datang untuk mengatakan bahwa dia akan pergi.
" Jika kau datang ke sini hanya untuk mengatakan bahwa kau akan pergi, kau tidak perlu melakukannya. Kau boleh pergi tanpa berpamitan. " Ucap Arnold, dia juga menyangka bahwa Violet akan pergi.
Mendengar ucapan Jack dan Arnold, Violet meremas tangannya, dia menyadari kehadirannya tidak berarti bagi putra-putra Sanjay.
" Maaf.....tapi kalian salah. Aku tidak bisa keluar dari rumah ini. " Ungkap Violet.
Mereka berempat menatap Violet dengan garang dan juga sinis.
" Apa maksudmu? " Tanya Jack.
Lalu Berick merengek bahwa Violet harus pergi, dia menangis seraya mengatakan bahwa Violet harus pergi.
" Penyihir itu harus pergi!! dia harus pergi!!! huhuhuuuuuu......kak, usir dia!! usir dia, aku tidak mau melihat dia!! " Rengek dan tangisan Berick yang menolak Violet.
Henric menenangkan dan dia berbicara.
" Kau seharusnya pergi...kau tidak di butuhkan di sini. " Ucap Henric dingin, seraya menenangkan adiknya.
Violet juga merasa sesak, dia tidak tahan dengan ini. Dia tidak mau berada di rumah di mana dia tidak di anggap.
Tapi apa daya, dia tidak mau mengingkari janjinya kepada Sanjay.
| Kalian pikir aku mau tinggal di sini? kalian pikir aku tidak mau pergi? aku ingin keluar dari rumah ini, aku ingin melepas semua tanggung jawab yang mengikatku di sini.|
| Mereka tidak tahu seberapa berat beban yang ku tanggung di pundakku. | Pikir Violet dengan mengepal kedua tangannya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Septi Verawati
💪💪💪💪
2023-11-17
0
☆chika
tampan semua😍😍
2022-12-22
0
❣🌼🍁🐰Singaקut🐇🍁🌼❣
Kakeknya, sama neneknya😂
2022-09-25
0