CHAPTER 2

" Apa maksudmu? " Tanya kerabat Sanjay.

Violet mengeluarkan salinan berkas dari dokumen yang di buat oleh Sanjay.

" Silahkan anda membacanya. Lalu setelah itu anda harus meninggalkan kediaman dan wilayah ini. " Ucap Violet seraya memberikan surat wasiat tersebut.

Semua kerabat Sanjay melihat surat tersebut. Mereka membacanya.

Dalam surat itu tertulis.

Jika saya mati nanti, saya ingin Arnold

selaku putra pertama saya, menjadi kepala

keluarga dan mewarisi semuanya. Tentunya

dia harus mencapai usia dewasa untuk

mengambil haknya.

Maka dari itu, saya menunjuk istri saya

Violet sebagai kepala keluarga sementara.

Hingga Arnold dewasa dan cukup untuk

mewarisi haknya.

...Marquess Sanjay...

Kerabat Sanjay yang membaca dokumen tersebut mereka membelalak. Mereka meremas dokumen itu, lalu berdalih bahwa dokumen tersebut palsu.

" Ini.....

" Ini palsu!! kau yang membuatnya!! " Ucap kerabat Sanjay.

Violet terkekeh mendengar ucapan kerabat Sanjay.

"Anda pikir dokumen ini palsu? " Tanya Violet.

" Ya...ini palsu, kau yang menulisnya sendiri. Aku akan membawa dokumen ini ke pengadilan kerajaan. " Ucap salah satu kerabat Sanjay kekeh.

" Anda salah, ini asli, apa anda tidak melihat jika tanda tangan suamiku tertera di dokumen ini. "

| Tanda tangan Sanjay tidak bisa di tiru sama sekali. Mereka tidak akan bisa berkutik. | Pikir Violet.

Mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi, jika dokumen itu di bawa ke pengadilan kerajaan. Mereka tidak akan menang, mereka hanya akan menanggung malu.

" Apa anda yakin akan membawa surat ini ke kerajaan? " Tanya Violet.

Para kerabat Sanjay diam dengan ekspresi kesal dan marah. Mereka tahu, jika mereka tidak bisa menang.

" Awas kau!!! " Ancam kerabat Sanjay.

" Ayo kita pergi.... "

Mereka pergi dengan wajah masam. Setelah kepergian kerabat Sanjay, Violet merasa lega, dia merasa bahwa dirinya sudah melewati sebagian rintangan.

Dia dengan gemetar menghela nafas lega, dan dia duduk di kursi dengan memegang kedua tangannya yang gemetar.

" Haaaaaahhhh......

" Aku melalukan itu, aku mengusir mereka. " Violet sedari tadi berusaha untuk tidak terlihat lemah. Agar mereka tidak memandang dirinya kecil dan rendahan.

" Apa aku bisa menjadi kepala keluarga di usiaku yang masih muda, aku bahkan baru 9 tahun dan itu adalah usia yang belum cukup dewasa. "

" Kau lucu Sanjay, kau mau mewariskan semuanya saat putramu dewasa, aku rasa dia sudah cukup mampu mengurus semuanya. Kenapa kau menulisnya seperti ini?!! " Violet mencurahkan isi hatinya.

" Kenapa kau menulis surat wasiat seperti ini? kau seharusnya langsung menjadikan Arnold sebagai penerus dan kepala keluarga Marqueess. Bukan aku...... "

Violet memejamkan matanya sebentar, dia sudah cukup puas mencurahkan isi hatinya.

Sanjay memberikan beban berat kepada Violet, Violet harus memperbaiki keluarga Marquees.

Sanjay hanya memiliki kekayaan sedikit, dan sisanya adalah hutang yang menumpuk. Violet harus memutar otak untuk memulihkan keadaan keluarga Marquess, hingga putra-putra Sanjay tidak mengalami kesulitan suatu hari nanti.

" Di usiaku yang cukup muda, aku sudah harus mengurus keluarga ini. " Gumam Violet seraya berdiri.

...----------------...

Sementara itu Putra-putra Sanjay, mereka sedang berkumpul di suatu ruangan, mereka tentunya membicarakan Violet.

" Kak, sepertinya ayah meninggal karena penyihir itu. Dia penyihir. " Ucap Berick, dia adalah putra Sanjay yang paling kecil, usianya 7 tahun. Penampilannya cukup menawan, dia memiliki warna mata merah jambu, begitu pula dengan rambutnya.

" Jika dia memang membunuh Ayah, aku sendiri yang akan menghukumnya. " Ucap Jack, dia adalah putra ke 2 Sanjay, usianya 10 Tahun. Dia memiliki rambut hitam ke coklatan dan bermata keemasan.

" Dia menikah dengan ayah di usianya yang muda, dan ingin berperan sebagai ibu. Lucu sekali. " Gumam Arnold, dia adalah putra pertama Sanjay, sekaligus penerus keluarga selanjutnya, usianya 11 tahun. Dia memiliki wajah tampan seperti Sanjay, rambutnya panjang dan berwarna merah, sama dengan matanya.

" Lalu apa yang harus kita lakukan? " Tanya Henric, dia adalah putra ke 3, usianya 9 tahun. Dia memiliki rambut emas dan mata biru.

Mereka berempat tidak menyukai Violet, mereka sangat membenci Violet. Apalagi sekarang, setelah kepergian Sanjay, mereka semakin membenci Violet. Padahal Violet tidak berbuat salah dengan mereka.

" Kak, kau seharusnya menjadi penerus keluarga ini. Lalu usir dia keluar dari keluarga ini. " Ucap Jack.

" Ya, kakak harus mengusirnya dari sini. " Kemudian Berick sang adik mendukung ucapan Jack.

Arnold diam, dia sedang berpikir.

| Aku belum siap menjadi kepala keluarga, kenapa ayah harus meninggalkan kami seperti ini. Padahal kemarin ayah masih berbincang-bincang dengan kami. | Pikir Arnold.

Saat mereka tengah berbicara, seseorang mengetuk pintu.

' Tok,tok,tok....' Pintu di ketuk dari luar.

" Tuan muda, Nyonya ingin bertemu dengan tuan muda. " Ucap kepala pelayan.

Mereka semua yang mendengarnya, langsung saling bertatapan. Dan mereka mengangguk seolah menyetujui sesuatu.

" Biarkan dia masuk! " Arnold mengizinkan.

Lalu, tidak lama kemudian Violet masuk, dia menatap putra-putra Sanjay dengan tatapan sendu.

Mereka berempat saling membuang muka, dan memasang wajah tidak suka.

| Aku tahu kalian tidak menyukaiku, tapi kalian harus menahannya. Karena aku tidak bisa pergi sebelum kalian dewasa dan bisa mengurus keluarga ini. | Pikir Violet.

" Aku tahu kalian masih sedih dengan kepergian ayah kalian. Tapi ada sesuatu yang harus aku katakan, terutama Arnold. " Ucap Violet.

Arnold dan Jack berbicara dengan ketus.

" Bagus, kau pergi dengan cepat. " Jack mengira jika Violet datang untuk mengatakan bahwa dia akan pergi.

" Jika kau datang ke sini hanya untuk mengatakan bahwa kau akan pergi, kau tidak perlu melakukannya. Kau boleh pergi tanpa berpamitan. " Ucap Arnold, dia juga menyangka bahwa Violet akan pergi.

Mendengar ucapan Jack dan Arnold, Violet meremas tangannya, dia menyadari kehadirannya tidak berarti bagi putra-putra Sanjay.

" Maaf.....tapi kalian salah. Aku tidak bisa keluar dari rumah ini. " Ungkap Violet.

Mereka berempat menatap Violet dengan garang dan juga sinis.

" Apa maksudmu? " Tanya Jack.

Lalu Berick merengek bahwa Violet harus pergi, dia menangis seraya mengatakan bahwa Violet harus pergi.

" Penyihir itu harus pergi!! dia harus pergi!!! huhuhuuuuuu......kak, usir dia!! usir dia, aku tidak mau melihat dia!! " Rengek dan tangisan Berick yang menolak Violet.

Henric menenangkan dan dia berbicara.

" Kau seharusnya pergi...kau tidak di butuhkan di sini. " Ucap Henric dingin, seraya menenangkan adiknya.

Violet juga merasa sesak, dia tidak tahan dengan ini. Dia tidak mau berada di rumah di mana dia tidak di anggap.

Tapi apa daya, dia tidak mau mengingkari janjinya kepada Sanjay.

| Kalian pikir aku mau tinggal di sini? kalian pikir aku tidak mau pergi? aku ingin keluar dari rumah ini, aku ingin melepas semua tanggung jawab yang mengikatku di sini.|

| Mereka tidak tahu seberapa berat beban yang ku tanggung di pundakku. | Pikir Violet dengan mengepal kedua tangannya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Septi Verawati

Septi Verawati

💪💪💪💪

2023-11-17

0

☆chika

☆chika

tampan semua😍😍

2022-12-22

0

❣🌼🍁🐰Singaקut🐇🍁🌼❣

❣🌼🍁🐰Singaקut🐇🍁🌼❣

Kakeknya, sama neneknya😂

2022-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45
46 CHAPTER 46
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 Maaf Mau Tanya Aja
62 CHAPTER 61
63 CHAPTER 62
64 CHAPTER 63
65 CHAPTER 64
66 CHAPTER 65
67 CHAPTER 66
68 CHAPTER 67
69 CHAPTER 68
70 CHAPTER 69
71 CHAPTER 70
72 PENGUMUMAN
73 CHAPTER 71
74 CHAPTER 72
75 CHAPTER 73
76 CHAPTER 74
77 CHAPTER 75
78 CHAPTER 76
79 CHAPTER 77
80 CHAPTER 78
81 CHAPTER 79
82 CHAPTER 80
83 CHAPTER 81
84 CHAPTER 82
85 CHAPTER 83
86 CHAPTER 84
87 CHAPTER 85
88 CHAPTER 86
89 CHAPTER 87
90 CHAPTER 88 END
91 PROMOSI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45
46
CHAPTER 46
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
Maaf Mau Tanya Aja
62
CHAPTER 61
63
CHAPTER 62
64
CHAPTER 63
65
CHAPTER 64
66
CHAPTER 65
67
CHAPTER 66
68
CHAPTER 67
69
CHAPTER 68
70
CHAPTER 69
71
CHAPTER 70
72
PENGUMUMAN
73
CHAPTER 71
74
CHAPTER 72
75
CHAPTER 73
76
CHAPTER 74
77
CHAPTER 75
78
CHAPTER 76
79
CHAPTER 77
80
CHAPTER 78
81
CHAPTER 79
82
CHAPTER 80
83
CHAPTER 81
84
CHAPTER 82
85
CHAPTER 83
86
CHAPTER 84
87
CHAPTER 85
88
CHAPTER 86
89
CHAPTER 87
90
CHAPTER 88 END
91
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!