CHAPTER 7

" Apa bahan makanan sudah habis? jadi para koki tidak memasak? "

Saat Violet tengah bergumam dengan menatap meja makan di depannya. Eric muncul, dia membungkuk memberi hormat.

" Permisi Nyonya. " Eric membungkuk.

Violet melirik Eric yang datang dan dia berbicara.

" Ahhh....Eric. " Panggil Violet.

Violet sesekali melihat meja makan kosong itu, dan dia pun bertanya kepada Eric.

" Eric, kenapa makanan belum di hidangkan? " Tanya Violet bingung.

| Padahal aku sudah bilang bahwa aku akan sarapan. | Pikir Violet.

" Anda menyuruh para Tuan Muda untuk ikut sarapan. Jadi,...." Eric terdiam sementara.

Violet pun berbicara dengan menaruh siku di meja dan tangan di dagu.

" Yah, aku memerintahkan itu. Jadi?...." Violet bertanya.

Eric pun akan meneruskan omongannya, tapi—

" Jadi—

" Ahhhkkk......biar ku tebak. Para bocah itu tidak mau sarapan denganku. Aku sudah menduga itu, kau tidak perlu menjelaskannya. " Violet menyanggah Eric.

| Selama 9 tahun, aku hanya makan sendiri, tanpa ada seseorang yang menemaniku. Aku sudah cukup sering meminta ke empat bocah itu untuk sarapan denganku, tapi hasilnya nihil. | Pikir Violet.

" Tidak Nyonya, Tuan muda Berick akan sarapan dengan anda. " Ucap Eric dengan senang.

" Omong kos—

" Apa kau bilang?!! Berick apa?!! " Tanya Violet memastikan.

| Apa aku tidak salah dengar? | Pikir Violet.

" Tuan Muda Berick akan sarapan dengan anda. " Ucap Eric.

" Coba bilang sekali lagi. " Violet tidak puas dengan ucapan Eric, lebih tepatnya dia tidak menyangka.

" Tuan muda Berick akan ikut Sarapan dengan anda, Nyonya. " Eric sekali lagi.

| Berick, anak itu? Dia akan sarapan denganku? Apa itu benar? Anak itu akan sarapan denganku. | Violet terus memutar pertanyaan dalam otaknya.

Baru kali ini dia mendengar bahwa salah satu Putra yang dia besarkan selama 9 tahun, akan sarapan dengannya.

" Lalu, di mana dia? " Tanya Violet tidak sabar.

| Sebenarnya, aku ingin dekat dengan mereka. Tapi mereka selalu membuat dinding yang tebal. Sehingga aku tidak bisa mendekat dan memasuki wilayah mereka. | Pikir Violet.

" Tuan muda bilang, dia akan datang sebentar lagi. " Ucap Eric dengan senyuman di bibirnya.

Violet mengerut dan dia bertanya lagi.

" Kenapa dia tidak langsung kemari? apa hanya Berick yang ikut sarapan? " Violet mengajukkan dua pertanyaan sekaligus.

Eric menjawab dengan senang hati.

" Tuan muda Berick saat itu tengah berbicara dengan Tuan muda Arnold, dan yang akan sarapan dengan anda hanya tuan muda Berick. " Eric menjawab Violet.

" Ahhhh....seperti itu......" Violet bergumam sedikit, dia terlihat sedikit kecewa.

| Tidak apa, aku cukup bersyukur Berick mau sarapan denganku. Dan ini pertama kalinya salah satu dari mereka mau sarapan denganku. | Pikir Violet.

Kada kala, Violet berharap bisa makan bersama dengan Putra-putranya. Tapi apa daya, keempat putranya tidak pernah mau makan bersama dengannya, mereka selalu menolak dengan tolakan kasar.

Mereka bilang, tidak mau melakukan apapun dengan Violet. Apapun yang terjadi, mereka tidak mau jika itu bersangkutan dengan Violet.

Yang lebih parah, mereka bilang bahwa. Mereka tidak mau makan dengan Violet sampai Violet mati sekali pun.

" Kenapa makanan nya, belum di sajikan? " Tanya Violet heran.

" Tuan muda bilang, makanan jangan dulu di sajikan sebelum dia datang. " Jawab Eric.

Violet mengangguk, dia mengerti.

" Oh...aku tahu dia tidak menyukai makanan sisa dan dingin. " Ucap Violet.

| Aku tahu hal yang di sukai dan tidak di sukai oleh putra-putraku. Itu karena, aku yang selalu bertanya kepada para pelayan, tidak itu saja. Aku bahkan diam-diam memperhatikan mereka. | Pikir Violet.

" Baiklah Eric, aku akan menunggu, jadi jangan di sajikan dulu makanannya. " Violet memerintah.

" Baik, Nyonya. " Ucap Eric.

Eric pun pergi meninggalkan Violet.

" Tunggu!! aku harus bersikap seperti apa di hadapan Berick. "

" Ahh....pertama-tama, tersenyum dan bertanya mengenai dia. Aku harus perhatian kepadanya. "

" Tunggu, apa gaunku tidak terlalu kuno? Dengan sifatnya dia pasti akan mengejekku. "

Violet dengan antusias menunggu Berick datang. Dia menyiapkan harus bersikap seperti apa di depan Berick. Violet bahkan bertanya mengenai penampilannya.

...----------------...

Lalu di sisi lain.

" Kak Henric saat ini sedang mengencani wanita. Dia selalu mengganti wanitanya setiap hari. " Berick yang di tunggu oleh Violet, saat ini malah sedang mengobrol dengan Jack.

" Itu sudah biasa terjadi. " Jack sekarang tumbuh menjadi pria tampan dengan rambut coklat dan mata emas redup. Usianya 19tahun.

" Kak, berhenti merokok, itu akan merusak tubuhmu. " Berick sang adik memperingati.

" Tutup mulutmu Berick. Karena ucapanmu, aku jadi teringat omongan penyihir itu. " Ucap Jack yang menghisap Rokok di mulutnya.

Jack pun mengingat apa yang di ucapkan oleh Violet kepadanya, di umur 17 tahun. Di umur dirinya pertama kali merokok.

— Tubuhmu akan rusak jika terus seperti itu.

— Lebih baik kau tidak menghisapnya.

— Cepat padamkan itu, kau akan menyesal nantinya.

| Dia berbicara seperti itu, setiap kali berpapasan denganku. Perempuan sok perhatian. Tidak berguna. | Jack bergumam dalam pikiranya, tentang Violet.

" Kak, sampai kapan wanita itu akan tinggal di sini? aku sudah tidak mau melihatnya kak. " Berick bertanya mengenai Violet.

Jack hanya tersenyum, dengan asap rokok yang mengelilinginya.

" Dia tidak jera dengan perlakuan kita selama ini, biasanya kau selalu berbuat ulah, Berick. " Ucap Jack.

Berck pun tersenyum, dan dia berkata.

" Aku sudah melakukan itu, dia bodoh jika menungguku..." Ucap Berick.

" Memangnya apa yang kau lakukan ? " Tanya Jack.

" Aku bilang bahwa aku akan sarapan dengannya dan makanan jangan di hidangkan sampai aku datang. Aku tidak tahu apa dia akan menungguku atau tidak. Akan lebih bagus jika dia menungguku. Karena lewat waktu sarapan, makanan akan di berikan kepada pekerja dan dia pastinya tidak akan sarapan. " Berick menjawab.

" Mana mungkin dia menunggumu, dia sudah tahu sikapmu, kau selalu berbuat ulah, jadi dia mana mungkin menunggumu. " Jack menebak.

" Mari kita lihat nanti. " Ucap Berick.

" Kak? apa kak Henric tidak bisa mengambil satu perempuan saja untuk dia kencani. Aku sudah muak dengan mantan-mantan kekasihnya. Mereka terus mengejarku dan bertanya mengenai Kak Henric. " Berick beralih membicarakan Henric, yang terus berkencan.

" Tidak jarang, ada yang meminta pertanggung jawaban kepadaku. Mereka merengek kepadaku. " Berick mengeluarkan keluh kesahnya.

" Kau bilang saja kepada Henric, aku tidak terlalu peduli dengan urusannya. " Ucap Jack seraya pergi meninggalkan Berick

Berick yang di tinggalkan dia berpikir.

| Selalu saja seperti itu. Mereka hanya mendengarkan dan tidak pernah bertindak. | Pikir Berick.

...----------------...

Di suatu kedai arak dan alkohol, sekaligus penginapan.

" Ughhh.....aku ketiduran dengan para wanita itu. " Laki-laki dengan rambut emas dan mata biru, dia terlhat baru bangun dari tidurnya.

" Aku harus pulang, jika tidak aku akan habis di tangan kakakku. " Dia adalah Henric.

Henric bermalam di kedai itu, dan dia sekarang berencana untuk pulang. Henric memiliki kebiasaan yang sedikit absurd, dia mengencani beberapa perempuan.

Tapi, hanya mengencaninya saja, seperti memberi hadiah, perhatian, setelah dia bosan dia akan meninggalkan perempuan tersebut.

" Ayo kita pulang. " Ucap Henric, dia bergegas keluar dari penginapan kedai tersebut.

Saat dia keluar, para pengunjung di sana menggunjingkan dirinya.

" Lihat, bukankah itu adalah putra dari keluarga Marquees itu. "

" Benar, dia selalu datang ke mari dengan beberapa perempuan. "

" Kelakuannya buruk sekali. Itu pasti didikan wanita itu. "

" Ahhhhh, penyihir dewa. Benar wanita itu. "

Mereka membicarakan Henric dan mengaitkannya dengan Violet.

Henric pasti mendengarnya, tapi dia menutup telinganya tidak peduli dan dia hanya meneruskan langkahnya yang tidak setabil untuk pulang.

Saat dia berjalan dengan tidak setabil, tiba-tiba, dia menabrak seseorang.

' Bugh....' Henric menambrak tubuh seseorang.

" Kenapa kau menghalangi jalanku!! " Henric marah.

Lalu, pria dengan rambut putih mata merah garang, berbicara dengan nada tinggi.

" Beraninya kau berbicara seperti itu. Kau—

" Amon. " Panggil laki-laki yang di tabrak Henric.

Pria yang di panggil Amon berhenti berbicara dan dia diam.

" Minggir!! aku mau lewat. " Henric pergi begitu saja, tanpa meminta maaf.

" Lihat si brengsek itu, dia tidak meminta maaf sama sekali!! " Amon pria tadi marah.

" Biarkan saja, kau tidak perlu membesarkan masalah. " Ucap Laki-laki berambut panjang, bermata abu, dia adalah pria yang Henric tabrak.

" Tapi, dia telah menabrak anda yang mulia. " Ucap Amon.

" Biarkan saja. Dan kau jangan memanggilku yang mulia, di situasi sekarang. " Ucap pria yang di panggil yang mulia.

" Ahh...baik. Saya lupa. " Ucap Amon.

...----------------...

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

bner2 bodoh....kau di kerjain lg tuh 🙄

2022-08-03

2

bunda s'as

bunda s'as

wah .. makin seru makin penasaran aku thor ... ayo ayo lanjut thor ...

2022-05-10

1

Liara Dinzly

Liara Dinzly

semangat update

2022-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45
46 CHAPTER 46
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 Maaf Mau Tanya Aja
62 CHAPTER 61
63 CHAPTER 62
64 CHAPTER 63
65 CHAPTER 64
66 CHAPTER 65
67 CHAPTER 66
68 CHAPTER 67
69 CHAPTER 68
70 CHAPTER 69
71 CHAPTER 70
72 PENGUMUMAN
73 CHAPTER 71
74 CHAPTER 72
75 CHAPTER 73
76 CHAPTER 74
77 CHAPTER 75
78 CHAPTER 76
79 CHAPTER 77
80 CHAPTER 78
81 CHAPTER 79
82 CHAPTER 80
83 CHAPTER 81
84 CHAPTER 82
85 CHAPTER 83
86 CHAPTER 84
87 CHAPTER 85
88 CHAPTER 86
89 CHAPTER 87
90 CHAPTER 88 END
91 PROMOSI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45
46
CHAPTER 46
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
Maaf Mau Tanya Aja
62
CHAPTER 61
63
CHAPTER 62
64
CHAPTER 63
65
CHAPTER 64
66
CHAPTER 65
67
CHAPTER 66
68
CHAPTER 67
69
CHAPTER 68
70
CHAPTER 69
71
CHAPTER 70
72
PENGUMUMAN
73
CHAPTER 71
74
CHAPTER 72
75
CHAPTER 73
76
CHAPTER 74
77
CHAPTER 75
78
CHAPTER 76
79
CHAPTER 77
80
CHAPTER 78
81
CHAPTER 79
82
CHAPTER 80
83
CHAPTER 81
84
CHAPTER 82
85
CHAPTER 83
86
CHAPTER 84
87
CHAPTER 85
88
CHAPTER 86
89
CHAPTER 87
90
CHAPTER 88 END
91
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!