" Apa bahan makanan sudah habis? jadi para koki tidak memasak? "
Saat Violet tengah bergumam dengan menatap meja makan di depannya. Eric muncul, dia membungkuk memberi hormat.
" Permisi Nyonya. " Eric membungkuk.
Violet melirik Eric yang datang dan dia berbicara.
" Ahhh....Eric. " Panggil Violet.
Violet sesekali melihat meja makan kosong itu, dan dia pun bertanya kepada Eric.
" Eric, kenapa makanan belum di hidangkan? " Tanya Violet bingung.
| Padahal aku sudah bilang bahwa aku akan sarapan. | Pikir Violet.
" Anda menyuruh para Tuan Muda untuk ikut sarapan. Jadi,...." Eric terdiam sementara.
Violet pun berbicara dengan menaruh siku di meja dan tangan di dagu.
" Yah, aku memerintahkan itu. Jadi?...." Violet bertanya.
Eric pun akan meneruskan omongannya, tapi—
" Jadi—
" Ahhhkkk......biar ku tebak. Para bocah itu tidak mau sarapan denganku. Aku sudah menduga itu, kau tidak perlu menjelaskannya. " Violet menyanggah Eric.
| Selama 9 tahun, aku hanya makan sendiri, tanpa ada seseorang yang menemaniku. Aku sudah cukup sering meminta ke empat bocah itu untuk sarapan denganku, tapi hasilnya nihil. | Pikir Violet.
" Tidak Nyonya, Tuan muda Berick akan sarapan dengan anda. " Ucap Eric dengan senang.
" Omong kos—
" Apa kau bilang?!! Berick apa?!! " Tanya Violet memastikan.
| Apa aku tidak salah dengar? | Pikir Violet.
" Tuan Muda Berick akan sarapan dengan anda. " Ucap Eric.
" Coba bilang sekali lagi. " Violet tidak puas dengan ucapan Eric, lebih tepatnya dia tidak menyangka.
" Tuan muda Berick akan ikut Sarapan dengan anda, Nyonya. " Eric sekali lagi.
| Berick, anak itu? Dia akan sarapan denganku? Apa itu benar? Anak itu akan sarapan denganku. | Violet terus memutar pertanyaan dalam otaknya.
Baru kali ini dia mendengar bahwa salah satu Putra yang dia besarkan selama 9 tahun, akan sarapan dengannya.
" Lalu, di mana dia? " Tanya Violet tidak sabar.
| Sebenarnya, aku ingin dekat dengan mereka. Tapi mereka selalu membuat dinding yang tebal. Sehingga aku tidak bisa mendekat dan memasuki wilayah mereka. | Pikir Violet.
" Tuan muda bilang, dia akan datang sebentar lagi. " Ucap Eric dengan senyuman di bibirnya.
Violet mengerut dan dia bertanya lagi.
" Kenapa dia tidak langsung kemari? apa hanya Berick yang ikut sarapan? " Violet mengajukkan dua pertanyaan sekaligus.
Eric menjawab dengan senang hati.
" Tuan muda Berick saat itu tengah berbicara dengan Tuan muda Arnold, dan yang akan sarapan dengan anda hanya tuan muda Berick. " Eric menjawab Violet.
" Ahhhh....seperti itu......" Violet bergumam sedikit, dia terlihat sedikit kecewa.
| Tidak apa, aku cukup bersyukur Berick mau sarapan denganku. Dan ini pertama kalinya salah satu dari mereka mau sarapan denganku. | Pikir Violet.
Kada kala, Violet berharap bisa makan bersama dengan Putra-putranya. Tapi apa daya, keempat putranya tidak pernah mau makan bersama dengannya, mereka selalu menolak dengan tolakan kasar.
Mereka bilang, tidak mau melakukan apapun dengan Violet. Apapun yang terjadi, mereka tidak mau jika itu bersangkutan dengan Violet.
Yang lebih parah, mereka bilang bahwa. Mereka tidak mau makan dengan Violet sampai Violet mati sekali pun.
" Kenapa makanan nya, belum di sajikan? " Tanya Violet heran.
" Tuan muda bilang, makanan jangan dulu di sajikan sebelum dia datang. " Jawab Eric.
Violet mengangguk, dia mengerti.
" Oh...aku tahu dia tidak menyukai makanan sisa dan dingin. " Ucap Violet.
| Aku tahu hal yang di sukai dan tidak di sukai oleh putra-putraku. Itu karena, aku yang selalu bertanya kepada para pelayan, tidak itu saja. Aku bahkan diam-diam memperhatikan mereka. | Pikir Violet.
" Baiklah Eric, aku akan menunggu, jadi jangan di sajikan dulu makanannya. " Violet memerintah.
" Baik, Nyonya. " Ucap Eric.
Eric pun pergi meninggalkan Violet.
" Tunggu!! aku harus bersikap seperti apa di hadapan Berick. "
" Ahh....pertama-tama, tersenyum dan bertanya mengenai dia. Aku harus perhatian kepadanya. "
" Tunggu, apa gaunku tidak terlalu kuno? Dengan sifatnya dia pasti akan mengejekku. "
Violet dengan antusias menunggu Berick datang. Dia menyiapkan harus bersikap seperti apa di depan Berick. Violet bahkan bertanya mengenai penampilannya.
...----------------...
Lalu di sisi lain.
" Kak Henric saat ini sedang mengencani wanita. Dia selalu mengganti wanitanya setiap hari. " Berick yang di tunggu oleh Violet, saat ini malah sedang mengobrol dengan Jack.
" Itu sudah biasa terjadi. " Jack sekarang tumbuh menjadi pria tampan dengan rambut coklat dan mata emas redup. Usianya 19tahun.
" Kak, berhenti merokok, itu akan merusak tubuhmu. " Berick sang adik memperingati.
" Tutup mulutmu Berick. Karena ucapanmu, aku jadi teringat omongan penyihir itu. " Ucap Jack yang menghisap Rokok di mulutnya.
Jack pun mengingat apa yang di ucapkan oleh Violet kepadanya, di umur 17 tahun. Di umur dirinya pertama kali merokok.
— Tubuhmu akan rusak jika terus seperti itu.
— Lebih baik kau tidak menghisapnya.
— Cepat padamkan itu, kau akan menyesal nantinya.
| Dia berbicara seperti itu, setiap kali berpapasan denganku. Perempuan sok perhatian. Tidak berguna. | Jack bergumam dalam pikiranya, tentang Violet.
" Kak, sampai kapan wanita itu akan tinggal di sini? aku sudah tidak mau melihatnya kak. " Berick bertanya mengenai Violet.
Jack hanya tersenyum, dengan asap rokok yang mengelilinginya.
" Dia tidak jera dengan perlakuan kita selama ini, biasanya kau selalu berbuat ulah, Berick. " Ucap Jack.
Berck pun tersenyum, dan dia berkata.
" Aku sudah melakukan itu, dia bodoh jika menungguku..." Ucap Berick.
" Memangnya apa yang kau lakukan ? " Tanya Jack.
" Aku bilang bahwa aku akan sarapan dengannya dan makanan jangan di hidangkan sampai aku datang. Aku tidak tahu apa dia akan menungguku atau tidak. Akan lebih bagus jika dia menungguku. Karena lewat waktu sarapan, makanan akan di berikan kepada pekerja dan dia pastinya tidak akan sarapan. " Berick menjawab.
" Mana mungkin dia menunggumu, dia sudah tahu sikapmu, kau selalu berbuat ulah, jadi dia mana mungkin menunggumu. " Jack menebak.
" Mari kita lihat nanti. " Ucap Berick.
" Kak? apa kak Henric tidak bisa mengambil satu perempuan saja untuk dia kencani. Aku sudah muak dengan mantan-mantan kekasihnya. Mereka terus mengejarku dan bertanya mengenai Kak Henric. " Berick beralih membicarakan Henric, yang terus berkencan.
" Tidak jarang, ada yang meminta pertanggung jawaban kepadaku. Mereka merengek kepadaku. " Berick mengeluarkan keluh kesahnya.
" Kau bilang saja kepada Henric, aku tidak terlalu peduli dengan urusannya. " Ucap Jack seraya pergi meninggalkan Berick
Berick yang di tinggalkan dia berpikir.
| Selalu saja seperti itu. Mereka hanya mendengarkan dan tidak pernah bertindak. | Pikir Berick.
...----------------...
Di suatu kedai arak dan alkohol, sekaligus penginapan.
" Ughhh.....aku ketiduran dengan para wanita itu. " Laki-laki dengan rambut emas dan mata biru, dia terlhat baru bangun dari tidurnya.
" Aku harus pulang, jika tidak aku akan habis di tangan kakakku. " Dia adalah Henric.
Henric bermalam di kedai itu, dan dia sekarang berencana untuk pulang. Henric memiliki kebiasaan yang sedikit absurd, dia mengencani beberapa perempuan.
Tapi, hanya mengencaninya saja, seperti memberi hadiah, perhatian, setelah dia bosan dia akan meninggalkan perempuan tersebut.
" Ayo kita pulang. " Ucap Henric, dia bergegas keluar dari penginapan kedai tersebut.
Saat dia keluar, para pengunjung di sana menggunjingkan dirinya.
" Lihat, bukankah itu adalah putra dari keluarga Marquees itu. "
" Benar, dia selalu datang ke mari dengan beberapa perempuan. "
" Kelakuannya buruk sekali. Itu pasti didikan wanita itu. "
" Ahhhhh, penyihir dewa. Benar wanita itu. "
Mereka membicarakan Henric dan mengaitkannya dengan Violet.
Henric pasti mendengarnya, tapi dia menutup telinganya tidak peduli dan dia hanya meneruskan langkahnya yang tidak setabil untuk pulang.
Saat dia berjalan dengan tidak setabil, tiba-tiba, dia menabrak seseorang.
' Bugh....' Henric menambrak tubuh seseorang.
" Kenapa kau menghalangi jalanku!! " Henric marah.
Lalu, pria dengan rambut putih mata merah garang, berbicara dengan nada tinggi.
" Beraninya kau berbicara seperti itu. Kau—
" Amon. " Panggil laki-laki yang di tabrak Henric.
Pria yang di panggil Amon berhenti berbicara dan dia diam.
" Minggir!! aku mau lewat. " Henric pergi begitu saja, tanpa meminta maaf.
" Lihat si brengsek itu, dia tidak meminta maaf sama sekali!! " Amon pria tadi marah.
" Biarkan saja, kau tidak perlu membesarkan masalah. " Ucap Laki-laki berambut panjang, bermata abu, dia adalah pria yang Henric tabrak.
" Tapi, dia telah menabrak anda yang mulia. " Ucap Amon.
" Biarkan saja. Dan kau jangan memanggilku yang mulia, di situasi sekarang. " Ucap pria yang di panggil yang mulia.
" Ahh...baik. Saya lupa. " Ucap Amon.
...----------------...
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Frando Kanan
bner2 bodoh....kau di kerjain lg tuh 🙄
2022-08-03
2
bunda s'as
wah .. makin seru makin penasaran aku thor ... ayo ayo lanjut thor ...
2022-05-10
1
Liara Dinzly
semangat update
2022-05-09
1