CHAPTER 6

" Sudah 9 tahun terlewat, dan aku melewati masa-masa sulit dengan baik. Siapa sangka, jika tambang itu memiliki banyak emas. Bukan hanya emas tetapi batu Ruby dan batu sihir. " Gumam Violet.

9 tahun lalu, Violet meminta ganti rugi dengan tambang milik Baron. Siapa kira, tambang itu mengubur banyak harta di dalamnya.

Sehingga Violet bisa membayar hutang Sanjay kepada para bangsawan.

" Hari ini adalah jadwalku untuk mengumpulkan uang pribadiku. " Gumam Violet.

| Sebentar lagi, Lee akan muncul. | Pikir Violet.

Lee, yang berarti Singa Merah keras, itu adalah identitas lain dari Violet.

Bukan hanya memiliki tambang emas, Violet sebenarnya bekerja sebagai pembasmi monster di malam hari.

Dia melakukan pekerjaan itu di usia 10 tahun, sampai sekarang masih berlanjut.

Berbeda dengan tambang, uang hasil dari tambang, itu milik keluarga Marqueess. Violet tidak mau menggunakan uang sepeserpun dari hasil tersebut.

Maka dari itu, dia mencari pekerjaan lain. Dan dia memutuskan untuk menjadi pembasmi monster bayaran.

Walaupun awalnya Violet kesulitan beradaptasi dengan senjata yang dia gunakan.Tapi akhirnya dia bisa beradaptasi dengan cepat dan baik.

Uang bayaran tersebut, Violet simpan. Jika Arnold sudah bisa mewarisi semuanya, Violet harus keluar dari keluarga Marqueess dan melepas segalanya.

Untuk itu, Violet harus menyiapkan uang untuk hidupnya nanti.

" Tunggu sampai kastil tua ini hening, dan aku akan pergi ke pembasmian. Mereka akan berprasangka buruk lagi, jika melihatku keluar tengah malam. " Gumam Violet.

Violet membicarakan ke empat putranya. Ada satu kejadian di mana Violet yang keluar tengah malam untuk melakukan pembasmian monster di tuduh menjadi wanita rumah bordil oleh ke empat putranya.

Violet tidak pernah marah, meski dia di perlakukan buruk dia hanya membalasnya dengan senyuman.

" Mereka mengatakan hal kotor, hanya karena aku keluar tengah malam. Lucu sekali. " Gumam Violet.

| Anak-anak itu pasti sudah tidurkan. | Gumam Violet di pikirannya.

" Mari bersiap, aku harus pergi dan menghasilkan uang. " Violet bangun, dan dia bersiap dengan jubah hitamnya.

Malam ini, dia akan melakukan pembasmian.

...----------------...

Keesokan harinya.

" Bilang pada para kesatria yang sedang berlatih, sudahi latihan ini. " Pria dengan rambut merah panjang, dan tubuh gagah. Dia adalah Arnold, sekarang dia berusia 20 tahun.

" Tuan muda, anda harus sarapan dengan Nyonya. " Eric si kepala pelayan meminta Arnold untuk makan dengan Violet.

Arnold yang mendengarnya, dia bersikap acuh, dia dengan kejam berbicara.

" Untuk apa aku sarapan dengan wanita itu, lebih baik aku sarapan dengan hewan di banding dengannya. " Ucap Arnold.

Eric yang mendengarnya, dia berpikir, mengenai satu rahasia yang tidak di ketahui oleh semua orang.

| Tuan muda tidak pernah menghormati nyonya, hanya karena Nyonya merebut tempat ibunya di hati Marquess Sanjay. Padahal Marquess sudah mengatakan bahwa beliau tidak mencintai Nyonya Violet. | Pikir Eric.

Sebenarnya, ada sebuah rahasia di balik pernikahan Sanjay dan Violet. Banyak rahasia yang tersembunyi. Dan Eric mengetahui semuanya.

" Tuan muda, anda tidak pernah ikut sarapan dengan Nyonya. Cobalah satu kali sarapan dengan Nyonya. " Eric membujuk Arnold.

" Jangan memaksa kakakku, dia sudah bilang tidak mau. " Suara yang berbeda terdengar.

Eric pun berbalik ke arah sumber suara, dan dia melihat sosok laki-laki dengan rambut merah jambu begitu pula matanya.

" Jangan memaksa kakakku. Biarkan penyihir tua itu makan sendiri. " Itu adalah Berick. Dia sekarang berusia 16 tahun.

" Selamat pagi Tuan muda Berick. " Eric menyapa.

" Kau kepala pelayan yang melayani penyihir tua itu kan? " Tanya Berick.

Eric mengangguk, penyihir tua yang di maksud adalah Violet.

" Pergilah, bilang padanya untuk menungguku." Ucap Berick.

Mendengar hal itu, Eric senang. Tapi sebelum itu, dia bertanya lagi seolah memastikan.

" Apa anda akan makan dengan nyonya? " Tanya Eric memastikan.

Dengan senyum manisnya, Berick menjawab.

" Yaa, aku akan makan bersamanya, ingat makanan jangan di hidangkan sampai aku datang. Aku tidak mau memakan makanan sisa. " Ucap Berick dengan senyum manisnya.

Eric mengerti, dia pun menuruti perintah Berick.

" Kalau begitu saya pergi tuan muda. " Eric pun pergi.

Arnold menatap Eric yang perlahan-lahan menghilang dari matanya, lalu dia bertanya kepada Berick.

" Sepertinya kau sudah akrab dengan wanita itu. " Arnold berkata.

Berick dengan senyumnya, dia menjawab.

" Kakak seperti tidak mengenalku saja. Kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti. " Ucap Berick.

" Kau mulai lagi. " Ucap Arnold.

...----------------...

Meja makan, pagi hari. Meski pagi hari atau pun malam, di dalam kastil tua itu, tetap gelap.

" Ughhh......badanku rasanya terbelah dua. " Violet meregangkan badannya, dia saat ini tengah duduk di kursi meja makan.

| Tubuhku sakit semua karena pembasmian monster semalam. Para monster itu menggeliat seperti cacing besar. Dan aku harus naik ke tubuhnya dan memotongnya. Tidak jarang tubuhku terlempar dari atasnya. | Pikir Violet.

Violet menatap meja makan, tapi di sana tidak ada satupun makanan yang terlihat.

" Kemana semua makanan yang biasanya berada ditempatnya? " Violet bertanya-tanya.

...----------------...

BERSAMBUNG...........

" Biarkan saja, kau tidak usah memperpanjang masalah. "

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***