" Mereka berbohong Arnold!! mereka tidak melakukan apapun, kau tidak boleh mempercayai mereka. " Aku mencoba meyakinkan Arnold dengan mengatakan itu.
Tapi Arnold malah membentakku dan mengatakan hal buruk.
" Percaya? bohong kau bilang?!!!....
" Aku lebih baik percaya kepada mereka di banding denganmu?!!! " Arnold berteriak kepadaku di depan semua orang.
Aku di permalukan oleh mereka, dia membentakku keras dengan penuhi rasa benci melebihi siapapun.
Aku berusaha menjelaskan dan menegaskan bahwa mereka adalah pencuri.
" Percayalah kepadaku, mereka sudah mencuri barang dari kastil ini. Aku hanya ingin memperbaiki semuanya, kenapa kau tidak percaya?.....
Dadaku saat itu sangat sesak dan sakit, mereka tidak mempercayaiku meski pun aku mengatakan semuanya.
" Kalian tidak usah mendengarkan penyihir ini, kembalilah bekerja. Dan kalian pelayan baru, pulanglah, kalian tidak di butuhkan. " Jack dengan suara lantang menyuruh pelayan lama untuk kembali bekerja, sedangkan pelayan baru mereka di pecat.
Para pelayan baru yang aku rekrut, mereka yang tadinya baik dan selalu menebar senyum kepadaku, seketika berbalik membenciku.
Mereka mengatakan, bahwa aku adalah Nyonya gadungan.
" Awalnya aku senang mendapat Nyonya seperti dirinya, tapi siapa sangka ternyata dia hanyalah nyonya gadungan. "
" Dia berlagak menjadi nyonya dan menyebarkan surat perekrutan pelayan baru. Tapi nyatanya itu hanya buang-buang waktu saja. "
" Penipu unggul!!! " Mereka mengecap ku dengan kata penipu.
Mereka berteriak bahwa aku telah menipu mereka, dan aku hanya bisa diam dengan tangan yang mengepal.
| Mereka mempermalukanku lagi, apa mereka puas dengan semua yang telah terjadi. | Pikirku.
Aku di permalukan di sana, aku sempat marah dan akan menampar mereka berdua. Tapi apa daya, aku tidak bisa melakukan itu, jika itu terjadi aku sama saja dengan mereka.
" Apa kalian puas telah mempermalukanku? " Tanyaku.
Mereka hanya menyeringai, dengan kedua tangan terlipat. Aku menatap mereka dengan mata merah dan tangan mengepal.
" Jika saja, ayahmu tidak membuat belenggu ini.....
" Aku pastikan kalian tidak akan bisa hidup mewah seperti ini....
Aku mengatupkan kedua gigiku dengan penuh kemarahan, aku ingin mengatakan, bahwa jika tidak aku, mereka hanya akan hidup dalam kemiskinan.
| Karena semua kekayaan yang kalian nikmati, adalah usahaku sendiri!! Jika aku tidak menyelesaikan semua masalah mengenai hutang Sanjay, kalian pasti akan hidup kelaparan di gorong-gorong yang sempit, bersama dengan tikus yang menjijikan!! | Yah, rasanya aku ingin mengatakan itu semua.
Tapi aku tetap sabar dan menahannya, aku kembali dengan wajah yang di permalukan. Terutama para pelayan itu sangat merendahkan diriku.
Mereka tersenyum lebar dengan kemenangan mereka.
" Wanita bodoh. " Jack berbicara dengan nada dingin dan tatapan merendahkan.
Seperti itulah kegaduhan terjadi, dan aku tidak pernah mau lagi mengganti semua pelayan yang ada.
Ingatan Violet Selesai.
...----------------...
Setelah mengingat kejadian itu, Violet memutuskan untuk menarik kembali perintahnya.
" Kau tidak usah melakukan tugas itu, lagi pula itu akan sia-sia. Mereka akan menolak penjahit tersebut dan perekrutan pelayan baru pastinya tidak akan berjalan lancar.
" Kalau pun berjalan lancar, mereka akan memecat lagi pelayan baru yang sudah aku rekrut dan menarik lagi pelayan lama.....
| Itu sudah terjadi beberapa kali, ketika aku merekrut pelayan baru, mereka memecatnya dan menarik lagi pelayan lama. Padahal pelayan lama yang ku pecat adalah pelayan yang sering mencuri dan tidak melakukan tugas dengan benar. | Pikir Violet.
" Itu hanya akan membuang-buang waktu. " Ucap Violet dengan wajah dingin dan suara yang acuh.
| Walaupun aku mengatakannya, mereka tidak akan mengerti. Jadi, lebih baik diam dan menutup mulut. | Itulah yang selalu Violet pikirkan.
Eric yang mendengarnya, dia pun mengerti dan menjawab.
" Baik, Nyonya, saya mengerti. " Jawab Eric patuh.
" Ada satu hal lagi, Nyonya. " Eric berbicara.
Elenoa menatap Eric dan dia bertanya apa itu.
" Apa? " Tanya Violet.
" Para Nyonya bangsawan akan mengadakan jamuan teh, dan Nyonya di undang untuk ikut serta. " Eric memberi tahu Violet.
Violet yang mendengarnya, dia pun menanggapi Eric.
" Pertemuan Nyonya bangsawan? entah kenapa aku tidak tertarik. " Ucap Violet.
| Mereka hanya akan membicarakanku, dan mencela diriku. Untuk apa aku ikut? | Violet bertanya-tanya.
| Tapi, sepertinya ini akan seru, karena aku sudah cukup lama tidak ikut dalam acara sosialita seperti itu. Dan aku masih memiliki satu hal yang harus aku lakukan. Aku harus menutup mulut mereka yang sudah menghinaku dulu. | Pikir Violet.
" Eric, aku akan datang ke jamuan teh itu, mari kita bersenang-senang di sana. " Violet dengan tatapan penuh ambisi, dia menerima undangan teh tersebut.
Violet harus menunjukkan bahwa dia bukan perempuan yang bisa di rendahkan oleh mereka. Karena itu, Violet harus datang dan membuktikannya langsung.
| Mari kita lihat, apa mereka akan berani berbicara sombong lagi di hadapanku. | Pikir Violet.
" Anda bisa datang besok, Nyonya. " Ucap Eric.
...----------------...
Sementara itu, Arnold dan Henric. Mereka sekarang tengah berkeliaran di luar kediaman. Tepatnya di pusat perbelanjaan.
Mereka berdua akan pergi ke kedai arak yang sering di kunjungi oleh Henric. Karena Henric sendiri yang merekomendasikan kedai arak tersebut.
" Kau bilang, ada satu kedai arak yang enak di sini. Tapi aku tidak melihat apapun. " Arnold berbicara.
Henric mengatakan bahwa kedai itu ada di sini, kedai itu selalu buka, dan Henric sudah akrab dengan beberapa orang yang ada di kedai tersebut.
" Kedai itu biasanya ada di sini dan mereka sudah buka di siang hari. " Henric terus melihat sekeliling, dan dia menemukan penduduk desa yang sedang berjalan.
Lalu Henric bertanya kemana kedai arak yang selalu buka di daerah itu.
" Hei kau?!! " Panggil Henric.
Penduduk itu terlihat sedikit muda, dan dia pun menghampiri Henric.
" Anda memanggil saya? " Tanya pemuda itu.
" Ya, aku ingin bertanya, kemana kedai arak yang biasanya buka di sini? " Tanya Henric.
Pemuda itu mengatakan bahwa kedai itu sudah di tutup dan pemilik kedai arak di tangkap atas penjualan arak ilegal sekaligus penggunaan obat terlarang.
" Kedai itu sudah di tutup kemarin, saya dengar pemilik kedai itu di tangkap karena menjual arak ilegal. Bukan hanya itu saja, dia juga menggunakan obat terlarang, obat itu katanya di campurkan kedalam arak sehingga peminum kecanduan di buatnya. " Jelas pemuda itu.
Mendengar hal itu, Henric terdiam kaku. Sedangkan Arnold dia membulatkan matanya lebar seolah tidak percaya bahwa adiknya telah meminum arak yang tercampur dengan obat terlarang.
" Saya sudah menduga itu, pantas saja setiap orang yang datang ke kedai itu selalu ramai dan tidak pernah sepi. Ternyata mereka menggunakan obat terlarang. " Pemuda itu sekali lagi.
Henric dengan ekspresi yang kaku dan tatapan kosong, menyuruh pemuda itu pergi.
" Pergilah, kau sudah selesai. " Ucap Henric dengan kaku dan tatapan kosong.
Pemuda itu pun pergi, setelah pemuda itu pergi, Arnold berbicara kepada Henric.
" Apa kau....benar-benar minum arak di kedai itu? " Tanya Arnold dengan tatapan yang sedang menahan emosi.
Henric hanya diam, lalu dia mencoba berdalih.
" Tid—tidak, itu....aku—
' Plakkk!!!!!! ' Tiba-tiba suara tamparan terdengar.
Tangan Arnold tanpa pemberitahuan mendarat di pipi mulus Henric. Arnold saat itu sangat marah dan emosi. Dia tanpa sadar telah menampar adiknya.
" Hah?...." Henric terkejut ketika kakaknya mendaratkan tangannya di pipinya.
" Apa kau bodoh?!!! " Arnold berteriak dengan emosi.
" Seharusnya aku bukan menamparmu, seharusnya aku memukulmu dengan tinjuku!!! Henriiiccc!!!!! " Arnold berteriak marah.
...----------------...
BERSAMBUNG.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nonarita
bodoh kenapa tidak pergi saja,,anak anak itu sudah besar
2023-01-01
1
Eryka Sihombing
koq jadi elenoa..hehe..thor spertinya sudah lelah
2022-10-31
1
Frando Kanan
dsr idiot 😒 msh aja pertahankn pda 4 bch busuk itu 🙄
2022-08-03
1