CHAPTER 12

" Mereka berbohong Arnold!! mereka tidak melakukan apapun, kau tidak boleh mempercayai mereka. " Aku mencoba meyakinkan Arnold dengan mengatakan itu.

Tapi Arnold malah membentakku dan mengatakan hal buruk.

" Percaya? bohong kau bilang?!!!....

" Aku lebih baik percaya kepada mereka di banding denganmu?!!! " Arnold berteriak kepadaku di depan semua orang.

Aku di permalukan oleh mereka, dia membentakku keras dengan penuhi rasa benci melebihi siapapun.

Aku berusaha menjelaskan dan menegaskan bahwa mereka adalah pencuri.

" Percayalah kepadaku, mereka sudah mencuri barang dari kastil ini. Aku hanya ingin memperbaiki semuanya, kenapa kau tidak percaya?.....

Dadaku saat itu sangat sesak dan sakit, mereka tidak mempercayaiku meski pun aku mengatakan semuanya.

" Kalian tidak usah mendengarkan penyihir ini, kembalilah bekerja. Dan kalian pelayan baru, pulanglah, kalian tidak di butuhkan. " Jack dengan suara lantang menyuruh pelayan lama untuk kembali bekerja, sedangkan pelayan baru mereka di pecat.

Para pelayan baru yang aku rekrut, mereka yang tadinya baik dan selalu menebar senyum kepadaku, seketika berbalik membenciku.

Mereka mengatakan, bahwa aku adalah Nyonya gadungan.

" Awalnya aku senang mendapat Nyonya seperti dirinya, tapi siapa sangka ternyata dia hanyalah nyonya gadungan. "

" Dia berlagak menjadi nyonya dan menyebarkan surat perekrutan pelayan baru. Tapi nyatanya itu hanya buang-buang waktu saja. "

" Penipu unggul!!! " Mereka mengecap ku dengan kata penipu.

Mereka berteriak bahwa aku telah menipu mereka, dan aku hanya bisa diam dengan tangan yang mengepal.

| Mereka mempermalukanku lagi, apa mereka puas dengan semua yang telah terjadi. | Pikirku.

Aku di permalukan di sana, aku sempat marah dan akan menampar mereka berdua. Tapi apa daya, aku tidak bisa melakukan itu, jika itu terjadi aku sama saja dengan mereka.

" Apa kalian puas telah mempermalukanku? " Tanyaku.

Mereka hanya menyeringai, dengan kedua tangan terlipat. Aku menatap mereka dengan mata merah dan tangan mengepal.

" Jika saja, ayahmu tidak membuat belenggu ini.....

" Aku pastikan kalian tidak akan bisa hidup mewah seperti ini....

Aku mengatupkan kedua gigiku dengan penuh kemarahan, aku ingin mengatakan, bahwa jika tidak aku, mereka hanya akan hidup dalam kemiskinan.

| Karena semua kekayaan yang kalian nikmati, adalah usahaku sendiri!! Jika aku tidak menyelesaikan semua masalah mengenai hutang Sanjay, kalian pasti akan hidup kelaparan di gorong-gorong yang sempit, bersama dengan tikus yang menjijikan!! | Yah, rasanya aku ingin mengatakan itu semua.

Tapi aku tetap sabar dan menahannya, aku kembali dengan wajah yang di permalukan. Terutama para pelayan itu sangat merendahkan diriku.

Mereka tersenyum lebar dengan kemenangan mereka.

" Wanita bodoh. " Jack berbicara dengan nada dingin dan tatapan merendahkan.

Seperti itulah kegaduhan terjadi, dan aku tidak pernah mau lagi mengganti semua pelayan yang ada.

Ingatan Violet Selesai.

...----------------...

Setelah mengingat kejadian itu, Violet memutuskan untuk menarik kembali perintahnya.

" Kau tidak usah melakukan tugas itu, lagi pula itu akan sia-sia. Mereka akan menolak penjahit tersebut dan perekrutan pelayan baru pastinya tidak akan berjalan lancar.

" Kalau pun berjalan lancar, mereka akan memecat lagi pelayan baru yang sudah aku rekrut dan menarik lagi pelayan lama.....

| Itu sudah terjadi beberapa kali, ketika aku merekrut pelayan baru, mereka memecatnya dan menarik lagi pelayan lama. Padahal pelayan lama yang ku pecat adalah pelayan yang sering mencuri dan tidak melakukan tugas dengan benar. | Pikir Violet.

" Itu hanya akan membuang-buang waktu. " Ucap Violet dengan wajah dingin dan suara yang acuh.

| Walaupun aku mengatakannya, mereka tidak akan mengerti. Jadi, lebih baik diam dan menutup mulut. | Itulah yang selalu Violet pikirkan.

Eric yang mendengarnya, dia pun mengerti dan menjawab.

" Baik, Nyonya, saya mengerti. " Jawab Eric patuh.

" Ada satu hal lagi, Nyonya. " Eric berbicara.

Elenoa menatap Eric dan dia bertanya apa itu.

" Apa? " Tanya Violet.

" Para Nyonya bangsawan akan mengadakan jamuan teh, dan Nyonya di undang untuk ikut serta. " Eric memberi tahu Violet.

Violet yang mendengarnya, dia pun menanggapi Eric.

" Pertemuan Nyonya bangsawan? entah kenapa aku tidak tertarik. " Ucap Violet.

| Mereka hanya akan membicarakanku, dan mencela diriku. Untuk apa aku ikut? | Violet bertanya-tanya.

| Tapi, sepertinya ini akan seru, karena aku sudah cukup lama tidak ikut dalam acara sosialita seperti itu. Dan aku masih memiliki satu hal yang harus aku lakukan. Aku harus menutup mulut mereka yang sudah menghinaku dulu. | Pikir Violet.

" Eric, aku akan datang ke jamuan teh itu, mari kita bersenang-senang di sana. " Violet dengan tatapan penuh ambisi, dia menerima undangan teh tersebut.

Violet harus menunjukkan bahwa dia bukan perempuan yang bisa di rendahkan oleh mereka. Karena itu, Violet harus datang dan membuktikannya langsung.

| Mari kita lihat, apa mereka akan berani berbicara sombong lagi di hadapanku. | Pikir Violet.

" Anda bisa datang besok, Nyonya. " Ucap Eric.

...----------------...

Sementara itu, Arnold dan Henric. Mereka sekarang tengah berkeliaran di luar kediaman. Tepatnya di pusat perbelanjaan.

Mereka berdua akan pergi ke kedai arak yang sering di kunjungi oleh Henric. Karena Henric sendiri yang merekomendasikan kedai arak tersebut.

" Kau bilang, ada satu kedai arak yang enak di sini. Tapi aku tidak melihat apapun. " Arnold berbicara.

Henric mengatakan bahwa kedai itu ada di sini, kedai itu selalu buka, dan Henric sudah akrab dengan beberapa orang yang ada di kedai tersebut.

" Kedai itu biasanya ada di sini dan mereka sudah buka di siang hari. " Henric terus melihat sekeliling, dan dia menemukan penduduk desa yang sedang berjalan.

Lalu Henric bertanya kemana kedai arak yang selalu buka di daerah itu.

" Hei kau?!! " Panggil Henric.

Penduduk itu terlihat sedikit muda, dan dia pun menghampiri Henric.

" Anda memanggil saya? " Tanya pemuda itu.

" Ya, aku ingin bertanya, kemana kedai arak yang biasanya buka di sini? " Tanya Henric.

Pemuda itu mengatakan bahwa kedai itu sudah di tutup dan pemilik kedai arak di tangkap atas penjualan arak ilegal sekaligus penggunaan obat terlarang.

" Kedai itu sudah di tutup kemarin, saya dengar pemilik kedai itu di tangkap karena menjual arak ilegal. Bukan hanya itu saja, dia juga menggunakan obat terlarang, obat itu katanya di campurkan kedalam arak sehingga peminum kecanduan di buatnya. " Jelas pemuda itu.

Mendengar hal itu, Henric terdiam kaku. Sedangkan Arnold dia membulatkan matanya lebar seolah tidak percaya bahwa adiknya telah meminum arak yang tercampur dengan obat terlarang.

" Saya sudah menduga itu, pantas saja setiap orang yang datang ke kedai itu selalu ramai dan tidak pernah sepi. Ternyata mereka menggunakan obat terlarang. " Pemuda itu sekali lagi.

Henric dengan ekspresi yang kaku dan tatapan kosong, menyuruh pemuda itu pergi.

" Pergilah, kau sudah selesai. " Ucap Henric dengan kaku dan tatapan kosong.

Pemuda itu pun pergi, setelah pemuda itu pergi, Arnold berbicara kepada Henric.

" Apa kau....benar-benar minum arak di kedai itu? " Tanya Arnold dengan tatapan yang sedang menahan emosi.

Henric hanya diam, lalu dia mencoba berdalih.

" Tid—tidak, itu....aku—

' Plakkk!!!!!! ' Tiba-tiba suara tamparan terdengar.

Tangan Arnold tanpa pemberitahuan mendarat di pipi mulus Henric. Arnold saat itu sangat marah dan emosi. Dia tanpa sadar telah menampar adiknya.

" Hah?...." Henric terkejut ketika kakaknya mendaratkan tangannya di pipinya.

" Apa kau bodoh?!!! " Arnold berteriak dengan emosi.

" Seharusnya aku bukan menamparmu, seharusnya aku memukulmu dengan tinjuku!!! Henriiiccc!!!!! " Arnold berteriak marah.

...----------------...

BERSAMBUNG.........

Terpopuler

Comments

Nonarita

Nonarita

bodoh kenapa tidak pergi saja,,anak anak itu sudah besar

2023-01-01

1

Eryka Sihombing

Eryka Sihombing

koq jadi elenoa..hehe..thor spertinya sudah lelah

2022-10-31

1

Frando Kanan

Frando Kanan

dsr idiot 😒 msh aja pertahankn pda 4 bch busuk itu 🙄

2022-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45
46 CHAPTER 46
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 Maaf Mau Tanya Aja
62 CHAPTER 61
63 CHAPTER 62
64 CHAPTER 63
65 CHAPTER 64
66 CHAPTER 65
67 CHAPTER 66
68 CHAPTER 67
69 CHAPTER 68
70 CHAPTER 69
71 CHAPTER 70
72 PENGUMUMAN
73 CHAPTER 71
74 CHAPTER 72
75 CHAPTER 73
76 CHAPTER 74
77 CHAPTER 75
78 CHAPTER 76
79 CHAPTER 77
80 CHAPTER 78
81 CHAPTER 79
82 CHAPTER 80
83 CHAPTER 81
84 CHAPTER 82
85 CHAPTER 83
86 CHAPTER 84
87 CHAPTER 85
88 CHAPTER 86
89 CHAPTER 87
90 CHAPTER 88 END
91 PROMOSI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45
46
CHAPTER 46
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
Maaf Mau Tanya Aja
62
CHAPTER 61
63
CHAPTER 62
64
CHAPTER 63
65
CHAPTER 64
66
CHAPTER 65
67
CHAPTER 66
68
CHAPTER 67
69
CHAPTER 68
70
CHAPTER 69
71
CHAPTER 70
72
PENGUMUMAN
73
CHAPTER 71
74
CHAPTER 72
75
CHAPTER 73
76
CHAPTER 74
77
CHAPTER 75
78
CHAPTER 76
79
CHAPTER 77
80
CHAPTER 78
81
CHAPTER 79
82
CHAPTER 80
83
CHAPTER 81
84
CHAPTER 82
85
CHAPTER 83
86
CHAPTER 84
87
CHAPTER 85
88
CHAPTER 86
89
CHAPTER 87
90
CHAPTER 88 END
91
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!