BECOMING EMPRESS BAB 20. Kepergian An Xia Dan Pembunuh Bayaran

Kaisar Jun melepasakan cengkraman dari tangan Alexsa. Menatap tajam penuh selidik pada wanita yang sudah dia cap sebagai Permaisuri pemilik hatinya.

“An Xia ... sedang apa kau berada di sini? ini sudah larut malam, bukannya seorang wanita seharusnya tertidur di jam malam seperti ini?”

Alexsa berdehem, mencari alasan yang tepat. “Mohon maaf Tuan, apa anda mengenal saya?” tanya Alexsa berpura-pura, seakan dirinya orang lain.

Pletak!!

Ayyy ...

Kaisar Jun menjitak kening Alexsa hingga sang empu menguduh kesakitan, “Kau pikir bisa mengelabuhi Zhèn? hanya dengan mencium aroma mu saja Zhèn sudah sangat mengenal bau mu.”

Alexsa cemberut, “Aish, memangnya aku bau apa? perasaan aku mandi setiap hati. Aaahh ... aku memang tidak punya bakat untuk menyamar rupanya? kalau begini jadinya, lebih baik aku menyamar jadi Aquaman.” Gumam Alexsa dalam hati, menatap Kaisar Jun dengan cemberut.

“Ayoo, Zhèn akan mengantarkan mu pulang! Dasar gadis nakal.”

“Tunggu Yang Mulia, aku ingin membeli sesuatu.”

“Apa itu?”

Alexsa menarik tangan Kaisar Jun ke tempat penjualan senjata, kali ini Alexsa akan merampok uang milik Kaisar Jun, “Lagi pula, dia itu Kaisar kan? jadi untuk membelikan ku sebuah belati tidak ada masalah.” Gumam Alexsa dalam hati.

Alexsa cukup senang karna uang yang ada di dalam kantungnya bisa terselamatkan, dan dia bisa memakai uang Kaisar Jun untuk membeli apapun yang dia inginkan.

Pagi hari•

Kereta kuda utusan dari Istana sudah siap menjemput An Xia yang akan pergi hari ini, namun sang empu masih bermalas malasan di dalam kediaman nya.

“Nona cepatlah sedikit, para pengawal dan kereta kuda anda sudah menunggu di depan. Tidak baik membuat mereka menunggu terlalu lama.” Dayang Mei terus memperingati sang Nona, agar lebih cepat membersihkan tubuhnya.

“Iya, iya, iya. Meii ... kau itu bawel sekali.”

“Cepatlah kembali Nona, saya akan selalu menunggu Nona di sini.”

Dayang Mei sebenarnya sedih, namun ia tidak bisa berbuat apapun karna ini demi kebaikan sang Nona di masa depan nanti.

Hanya butuh waktu satu bulan untuk menunggu sang Nona kembali, dan dia akan selalu setia menunggu di kediaman An.

“Jaga dirimu baik-baik Mei.”

“Aku akan menjaga diriku dengan baik Nona, begitu pun sebaliknya ... jaga diri Nona baik-baik.”

Alexsa mengangguk, lalu mereka pergi dari kediaman Anggrek menuju gerbang di kediaman An, yang mana para pengawal sudah menunggu dirinya.

Bukan hanya pengawal yang sudah menunggunya, tapi Jendral An, Nyonya besar Rong dan An Rumi sudah menunggu kedatangannya.

“Salam Ayah, salam Nenek.”

“Kenapa begitu lama sekali! apa kau tidak lihat jika pengawal dari istana sudah menunggu mu!” Bentak Jendral An.

“Mohon maaf Ayah.”

“Sudah, sudah, jangan ribut.” Nyonya besar Rong melerai perdebatan yang akan di mulai, lalu melihat cucunya dengan bangga karna keluarga besar An akan menjadi bagian dari keluarga Istana.

“An Xia, cucuku ... juga dirimu baik baik dan cepatlah kembali.”

“Baik Nenek.”

Alexsa pun berpamitan dan masuk kedalam kereta kuda, awalnya Alexsa nggan untuk masuk kedalam kereta kuda karna dirinya pasti akan merasakan pening.

Namun apa lah daya ...

Para pengawal yang bertugas menjaga An Xia, mereka saling pandang dengan lirikan yang begitu mencurigakan, tapi tidak ada yang menyadarinya termasuk Alexsa.

Kediaman Kasim Zhao•

“Rombongan nya sudah berangkat?” tanya Kasim Zhao pada bawahannya.

“Sudah kasim Zhao, seperti yang sudah anda rencanakan. Tapi ... bagaimana jika kaisar mengetahui rencana anda?”

Kasim Zhao menyunggingkan bibirnya, “Dia tidak akan mengetahui rencana ku, jika pun dia tau ada pengkhianat di dalam istana ... sudah di pastikan jika Pengeran ke dua yang akan dia curigai, terlebih Kaisar saat ini sudah berangkat ke desa Shaoxing untuk melihat desa yang tengah terkena telor.”

“Desa Shaoxing? Kasim, bagaimana kalau ...”

Orang itu membisikkan sesuatu, yang mana membuat kasim Zhao tersenyum jahat.

“Lakukan rencana mu.”

Orang itu mengangguk, lalu pergi.

Sedangkan di sisi lain•

Di perjalanan, Alexsa mati matian menahan rasa pusingnya dengan cara memejamkan kedua matanya, mereka sudah cukup jauh dari kota Kekaisaran hingga mereka kini berada di perbatasan antar desa.

Dua pengawal saling pandang, ketika mereka melihat ada persimpangan jalan dan saling menganggukkan kepala mereka masing-masing.

Jalan yang seharusnya lurus kini berbelok arah entah kemana, membuat jalan yang tadinya bagus menjadi sedikit terguncang akibat batu yang ada di setiap jalan.

Alexsa membuka matanya dan melihat ke luar jendela, ia mengerutkan keningnya saat melihat pemandangan di depannya.

“Hutan? Bukankah perguruan Wuzeng tidak melewati hutan? sudah berapa lama aku berada di perjalanan.”

Tak berapa lama, kereta berhenti secara mendadak membuat Alexsa bertambah bingung dan waspada dengan sekitar.

“Pengawal ... Tuan Kusir?” Panggil Alexsa, namun tidak ada jawaban.

Alexsa keluar dari dalam kereta, melihat jika tidak ada siapapun.

“Kemana para pengawal?” Alexsa celingak-celinguk mencari semua orang yang mengantarnya.

Tak berselang lama, beberapa orang tidak di kenal turun dari atas pohon dengan pakaian serba hitam dengan wajah di tutup dan hanya menyisakan kedua mata mereka.

Alexsa semakin waspada, ketika orang orang berpakaian hitam itu mengeluarkan pedang panjang dan sangat tajam.

“Siapa orang orang ini? apa mereka akan membunuhku? apa salahku?” Alexsa bertanya tanya dalam hati.

“Bunuh dia.”

Alexsa membelalakkan kedua matanya, lalu mengeluarkan dua buah belati yang ada di sakunya. Bersiap untuk melawan para pembunuh itu walau ia hanya seorang diri.

Alexsa pun bertarung dengan gesit tampa ada kesulitan sama sekali. dentingan pedang dengan belati saling bertahan dan melawan.

Sreeng ...

...Bruugh!!...

Alexa menendang, memukul, membanting para penjahat dan menusuk tubuh mereka menggunakan belati.

Ia adalah Alexsa Alberto, gadis dengan segudang bakat yang dia punya. Jangankan melawan beberapa pembunuh, dua puluh penjahat pun ia sanggup melawan hanya dengan tangan kosong.

“HIYAA ... RASAKAN INI JALANGG KECIL.”

Alexsa yang tengah menahan pedang dengan belatinya, melirik dengan ekor matanya bahwa ada serangan mendadak dari arah samping.

Ia pun menendang lawan di depanya dan menangkis serangan itu.

Sreeng!

“Siapa orang yang telah menyuruh kalian?”

“Tidak usah banyak bicara Nona, tugas ku hanya untuk membunuh mu.”

“Baik jika itu kehendak mu, akan aku pastikan kalian bertemu Dewa saat ini juga.”

Sreeng ...

...Bugh!...

Craakk ...

Percikan darah mengenai wajah Alexsa, dengan tatapan dingin namun penuh dengan tanda tanya. Alexsa membunuh semua penjahat itu tanpa tersisa satu pun.

Alexsa mengambil giok tanda pengenal, yang di miliki oleh salah satu pembunuh itu dan memperhatikannya dengan jeli.

“Cepat atau lambat, aku akan tau siapa yang menyuruh mu.”

Alexsa baru saja sadar, jika dia di kelilingi oleh bahaya di sekitarnya dan harus berhati hati mengambil langkah, apa lagi mempercayai seseorang.

...••••...

...LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA ...

Terpopuler

Comments

Aisyah Sitv

Aisyah Sitv

Emang boleh se telor itu 😭😭😭

2024-02-07

0

Ida Blado

Ida Blado

ish sebenernya kesel alexa lembek bgt sma si bpk durjana ini

2023-02-22

0

mama yuhu

mama yuhu

karyamu thor bikin kau klepek-klepek.. aku suka cerita tentang reinkarnasi

2023-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 BECOMING EMPRESS BAB 1 . Dunia berbeda
2 BECOMING EMPRESS BAB 2. Niat merubah segalanya.
3 BECOMING EMPRESS BAB 3. Rencana Licik
4 BECOMING EMPRESS BAB 4. Perjamuan makan malam di Istana.
5 BECOMING EMPRESS BAB 5. Ketertarikan pada An Xia.
6 BECOMING EMPRESS BAB 6. Menerima tantangan.
7 BECOMING EMPRESS BAB 7. Pembataian di tengah hutan
8 BECOMING EMPRESS BAB 8. Ancaman Alexsa
9 BECOMING EMPRESS BAB 9. Menjadi Permaisuri (Becoming Empress)
10 BECOMING EMPRESS BAB 10. Pemikiran bodoh, berujung malu.
11 BECOMING EMPRESS BAB 11. Misi penyelamatan
12 BECOMING EMPRESS BAB 12. Terkejut di tengah hutan
13 BECOMING EMPRESS BAB 13. Menyelamatkan
14 BECOMING EMPRESS BAB 14. Kematian Nona di kediaman Jendral An
15 BECOMING EMPRESS BAB 15. Rencana pemberontakkan.
16 BECOMING EMPRESS BAB 16. Penyusup di Kediaman An.
17 BECOMING EMPRESS BAB 17. Rencana Lain
18 BECOMING EMPRESS BAB 18. Menyingkirkan An Xia.
19 BECOMING EMPRESS BAB 19. Kaisar Jun mengetahui
20 BECOMING EMPRESS BAB 20. Kepergian An Xia Dan Pembunuh Bayaran
21 BECOMING EMPRESS BAB 21. Nona kedua Fang
22 BECOMING EMPRESS BAB 22. Menyamar.
23 BECOMING EMPRESS BAB 23. Hanya An Xia
24 BECOMING EMPRESS BAB 24. Tidak Tau Malu
25 BECOMING EMPRESS BAB 25. Penolak'kan Tuan muda Li.
26 BECOMING EMPRESS BAB 26. Penolakan Li Yuqi
27 BECOMING EMPRESS BAB 27. Kembali ke Istana
28 BECOMING EMPRESS BAB 28. Terkejut
29 BECOMING EMPRESS BAB 29. Sisi kejam.
30 BECOMING EMPRESS BAB 30. Malam penuh drama.
31 BECOMING EMPRESS BAB 31. Malam yang aah.
32 BECOMING EMPRESS BAB 32. Harusnya aku
33 BECOMING EMPRESS BAB 33. Berkunjung ke Kediaman An.
34 BECOMING EMPRESS BAB 34. Membalas jasa?
35 BECOMING EMPRESS BAB 35. Nasib An Rumi
36 BECOMING EMPRESS BAB 36. Permaisuri vs Ibu Suri
37 BECOMING EMPRESS BAB 37. Rencana
38 BECOMING EMPRESS BAB 38. Eksekusi
39 BECOMING EMPRESS BAB 39. Pergi ke Kerajaan Han.
40 BECOMING EMPRESS BAB 40.
41 BECOME EMPRESS BAB 41.
42 BECOMING EMPRESS BAB 42.
43 A Grandmother's Time Trevel.
Episodes

Updated 43 Episodes

1
BECOMING EMPRESS BAB 1 . Dunia berbeda
2
BECOMING EMPRESS BAB 2. Niat merubah segalanya.
3
BECOMING EMPRESS BAB 3. Rencana Licik
4
BECOMING EMPRESS BAB 4. Perjamuan makan malam di Istana.
5
BECOMING EMPRESS BAB 5. Ketertarikan pada An Xia.
6
BECOMING EMPRESS BAB 6. Menerima tantangan.
7
BECOMING EMPRESS BAB 7. Pembataian di tengah hutan
8
BECOMING EMPRESS BAB 8. Ancaman Alexsa
9
BECOMING EMPRESS BAB 9. Menjadi Permaisuri (Becoming Empress)
10
BECOMING EMPRESS BAB 10. Pemikiran bodoh, berujung malu.
11
BECOMING EMPRESS BAB 11. Misi penyelamatan
12
BECOMING EMPRESS BAB 12. Terkejut di tengah hutan
13
BECOMING EMPRESS BAB 13. Menyelamatkan
14
BECOMING EMPRESS BAB 14. Kematian Nona di kediaman Jendral An
15
BECOMING EMPRESS BAB 15. Rencana pemberontakkan.
16
BECOMING EMPRESS BAB 16. Penyusup di Kediaman An.
17
BECOMING EMPRESS BAB 17. Rencana Lain
18
BECOMING EMPRESS BAB 18. Menyingkirkan An Xia.
19
BECOMING EMPRESS BAB 19. Kaisar Jun mengetahui
20
BECOMING EMPRESS BAB 20. Kepergian An Xia Dan Pembunuh Bayaran
21
BECOMING EMPRESS BAB 21. Nona kedua Fang
22
BECOMING EMPRESS BAB 22. Menyamar.
23
BECOMING EMPRESS BAB 23. Hanya An Xia
24
BECOMING EMPRESS BAB 24. Tidak Tau Malu
25
BECOMING EMPRESS BAB 25. Penolak'kan Tuan muda Li.
26
BECOMING EMPRESS BAB 26. Penolakan Li Yuqi
27
BECOMING EMPRESS BAB 27. Kembali ke Istana
28
BECOMING EMPRESS BAB 28. Terkejut
29
BECOMING EMPRESS BAB 29. Sisi kejam.
30
BECOMING EMPRESS BAB 30. Malam penuh drama.
31
BECOMING EMPRESS BAB 31. Malam yang aah.
32
BECOMING EMPRESS BAB 32. Harusnya aku
33
BECOMING EMPRESS BAB 33. Berkunjung ke Kediaman An.
34
BECOMING EMPRESS BAB 34. Membalas jasa?
35
BECOMING EMPRESS BAB 35. Nasib An Rumi
36
BECOMING EMPRESS BAB 36. Permaisuri vs Ibu Suri
37
BECOMING EMPRESS BAB 37. Rencana
38
BECOMING EMPRESS BAB 38. Eksekusi
39
BECOMING EMPRESS BAB 39. Pergi ke Kerajaan Han.
40
BECOMING EMPRESS BAB 40.
41
BECOME EMPRESS BAB 41.
42
BECOMING EMPRESS BAB 42.
43
A Grandmother's Time Trevel.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!