Rumah makan•
Di rumah makan di kota Nan Lian ... tepatnya di ruangan Vip, ada tiga manusia yang tengah membicarakan sesuatu hal yang penting.
Mereka yang tidak lain adalah Mentri Istana, Penasehat Istana dan Pangeran Dong Zhang.
Pangeran ke dua Dong Zhang anak dari Selir pertama Kaisar terdahulu, ia tengah mendiskusikan sesuatu dengan perdana mentri dan penasehat Istana akan rencana yang sudah mereka susun dengan rapih.
“Bagaimana mungkin dia tidak ingin memiliki banyak Selir.” Ucap Pangeran Dong Zhang, tak percaya dengan perkataan Penasehat Istana.
“Kaisar tengik itu hanya mencintai An Xia, Nona pertama dari keluarga An.” Jawab Penasehat Istana dengan nada kesal.
“Jika Jun tidak memiliki Selir, bagaimana aku harus menjerat dan menggulingkan nya dari tahta.”
“Hanya ada satu pilihan Pangeran, anda harus mendekati Nona An Xia dan mengajak ya untuk bergabung. Mengiming imingin dia dengan cinta semu dan palsu, hamba pernah mendengar jika Nona pertama An itu menyukai anda.”
“Benarkah? Apakah gadis sampah itu mau?”
Sang Mentri terkekeh, “Apa Pengeran tidak percaya diri? dia itu hanya wanita sampah! Dia tidak mungkin menolak Pangeran yang tampan dan berkharisma ... percayalah Pangeran, jika dia akan jatuh ke pelukan Pangeran.”
Wajah Pangeran Dong Zhang langsung berseri, saat ia mendapatkan pujian dari perdana mentri. Ia juga bertekad untuk menjerat An Xia dan bergabung untuk menggulingkan Kaisar Jun.
Tapi Pangeran Dong Zhang langsung teringat sesuatu, yang mana membuat hatinya tidak nyaman.
“Tapi ... Pangeran ini hanya mencintai putrimu.” Ucapnya jujur pada sang Mentri.
“Tenang saja Pangeran ... setelah kau bisa menggulingkan Kaisar Jun, maka kau dan pitriku yang akan berkuasa di Kekaisaran ini dan hidup bahagia menjadi penguasa.”
Ketiga orang itu tersenyum dan menyusun rencana pemberontakkan, mereka bertiga tidak menyukai Kaisar Jun yang menjabat sebagai Kaisar karna Zhang Junda tidak dapat di kendalikan oleh para mentri Istana.
Sedangkan Kaisar Jun yang tengah berkutat dengan gulungan gulungan laporan langsung bersin, saat ia tengah jadi bahan perbincangan oleh adik dan dua cunguk yang akan mengkhianatinya.
•
•
Sedangkan di kediaman An•
Jendral An Chen dan semua anggota keluarga An, tengah mengadakan upacara kreamasi untuk An Ryan yang tengah tiada.
Sedangkan Alexsa masih berleha leha di kediamannya, ia malas menghadiri kreamasi yang di adakan begitu megah. Sedangkan Ibunda nya An Xia hanya ia kuburkan seorang diri, tanpa ada yang menangisi kepergiannya.
“Jendral An sangat pilih kasih, tunggulah satu putrimu yang lainnya akan mengalami hal yang sama.” Gumam Alexsa dalam hati.
Tak berapa lama, ketukan pintu terdengar dari luar.
Tok ... Tok ..
“Nona ... ini saya, Mei.”
“Masuklah Mei.”
Mei pun masuk setelah di persilahakan, lalu ia menghampiri sang Nona untuk memberikan informasi yang dia tau.
“Nona, Nona ... apa anda tau jika Nyonya Yu mengalami lumpuh total? Banyak tabib yang di datangkan oleh Tuan untuk mengobati Nyonya, tapi hasilnya nihil.”
Alexsa pura-pura terkejut, namun dalam hati ia tersenyum karna dia adalah pelakunya.
“Hah, ya Dewa ... apakah itu benar Mei?”
“Benar Nona, dan lagi upacara kreamasi sudah selesai. Awalnya Tuan akan mengusut kenapa Nona ke dua bisa mati, tapi setelah menemukan surat bahwa dia patah hati karna putus cinta, maka Tuan pun tidak jadi mengusut kematian Nona kedua.“
Alexsa hanya mengangguk, ia sudah menebak semua yang akan terjadi, maka dari itu ia sudah mempersiapkan segalanya.
“Mari ikut aku.”
“Pergi ke mana Nona.”
“Kita akan menjenguk Selir Yu, bukankah tidak sopan jika tidak menjenguk orang yang sakit? Apa lagi dia adalah Selir kesayangan Ayah.”
Mei mengangguk, lalu mereka berdua pun pergi melangkah ke kediaman Selir Yu.
•
•
“Salam Ayah.” Alexsa sedikit membungkuk, namun salamnya tidak di respon baik oleh Jendral An. Membuat Alexsa kesal dan ingin menonjok pria yang angkuh di depannya.
“Jika kau bukan Ayah An Xia, sudah di pastikan kau akan bernasib sama dengan istrimu.” Gumam Alexsa dalam hati.
Sedangkan An Rumi yang melihat An Xia yang di acuhkan oleh sang Ayah, ia merasa puas dan senang karna sang Ayah tidak memperdulikan An Xia.
“Kakak tertua, kenapa anda datang kemari?” tanya An Rumi.
“Adik, mengapa kau berbicara seperti itu? tentu saja aku datang kemari untuk menjenguk orang yang sedang sakit.” Jawab Alexsa dengan tenang.
“Tidak biasanya kau menj-- .”
“DIAM!” Bentak Jendral An, membuat semua orang diam dan terkejut dengan bentakkan kepala keluarga di kediaman An.
“Jika kalian ingin beradu argumen, lebih baik kalian pergi dari sini, jangan menggangu kontrentrasi tabib yang tengah mengobati.”
Semua diam termasuk Alexsa, sedangkan Selir Yu ingin sekali berteriak saat netra matanya melihat Alexsa berada di kediamannya.
Ia ingin sekali mengadu dan menunjuk pada suaminya, jika anak pertamanya lah yang membuat dirinya lumpuh dan bertanggung jawab atas kematian An Rian.
Tapi sayang seribu sayang ... tubuhnya kaku tidak bisa di gerakkan, bahkan untuk mengedip pun butuh perjuangan yang keras.
“Lumpuhlah seperti itu dulu, aku akan mengirim mu pada Dewa setelah anak mu yang satunya lagi menderita.” Gumam Alexsa dalam hati, lalu ia melirik penuh minat pada An Rumi.
Sedangkan An Rumi merasakan hawa dingin di sekujur tubuhnya, membuat semua bulu kuduk, bulu roman dari segala bulu tiba tiba bediri.
“Kenapa hawanya dingin sekali ... apakah akan tiba musim dingin.” Gumam An Rumi dalam hati.
•
...•••...
...LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Min sua
terus gimana dengan perjanjiannya
2023-02-02
0
Patrish
👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤❤❤
2023-01-15
0
Patrish
menteri..
2023-01-15
0