BECOMING EMPRESS BAB 10. Pemikiran bodoh, berujung malu.

Pagi hari menyambut, burung-burung berkicau ria menyambut pagi hari yang indah dan cerah. Semua orang telah beraktivitas masing-masing ... namun, seorang gadis masih bergulung di atas peraduan dengan malas-malasan.

Siapa lagi jika bukan An Xia yang jiwanya sudah di gantian oleh Alexsa dari jaman modern. Alexsa tengah berpikir bagaimana dia bisa keluar dari dalam novel ini, dan kembali ke dunia nyata nya.

Dia rindu dengan keluarganya, dia rindu dengan teman-teman nya ... rindu bercanda gurau dan rindu akan motor kesayangannya.

“Ini semacam mimpi bukan? Ini tidak nyata kan, yaa? benarkan aku hanya sedang bermimpi ... Aku tidak mau menikah dan menjadi Permaisuri Pangeran itu, eh ... dia kan udah jadi Kaisar yaa ... ah pokonya aku nggak mau kawin jika tidak ada keluarga ku ... "

Alexsa benar-benar prustasi, jika saja dia tau akan berakhir seperti ini ... lebih baik dia tidak menolong Ibu-Ibu itu.

Namun nasi sudah menjadi bubur, Alexsa harus menerima kenyataan dan berpikir positif jika suatu saat nanti, dia akan kembali lagi ke dunianya dan tidak terjebak di sini untuk selamanya.

Ketika Alexsa bergumam sendiri, pintu besar itu terbuka bersamaan dengan Kaisar Jun masuk dengan senyuman manis.

Krekeet ...

Kaisar Jun melangkah masuk, namun Kaisar Jun menghentikan langkahnya, saat Kasim dan penjaga setianya masih mengikutinya dari belakang.

“Apa kalian ingin melihat ku bermesraan?”

“Mohon maaf yang Mulia, kami telah lancang.” Kasim menunduk takut.

“Pergi! Dasar penguntit.” Dengus Kaisar Jun.

Kasim dan pengawal setianya menunduk, lalu pergi dan menutup pintu kediaman Naga. Pengawal setia Kaisar Jun tersenyum dan bisa bernafas lega, karna sang jun-jungan akhirnya menyukai wanita. Ia pikir Jun-jungan nya itu pecinta sesama jenis.

"Ya Dewa ... apa yang aku pikirkan? jika Kaisar tau apa yang aku pikirkan, bisa bisa kepalaku tidak akan ada di tempatnya lagi." Gumam Yue dalam hati.

•

Di dalam kamar•

Alexsa berpura-pura tidur saat Kaisar Jun melangkah ke arahnya, ia malas untuk berhadapan dengan pria pemaksa itu ... dan ingin tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Rupanya Permaisuri ku masih tertidur?”

“Hah, Permaisuri? Enak banget ngaku-ngaku.” Gerutu Alexsa dalam hati.

Kaisar Jun duduk di sisi peraduan, memandang wajah cantik An Xia yang sebentar lagi akan menjadi Permaisuri nya.

“Cantik, kau memang cantik.” Puji Kaisar Jun pada An Xia.

“Siapa yang dia puji, aku atau An Xia? Ee ... sh, tentu saja dia memuji An Xia! Kenapa aku malah nanya lagi.” Gerutu Alexsa dalam hati, dengan mata masih setia terpenjam.

Kaisar Jun tersenyum, ketika dia melihat kelopak mata An Xia bergerak ke kanan dan ke kiri. Menandakan jika An Xia ternyata sudah bangun.

“Menggemaskan, mengerjainya sedikit sepertinya menyenangkan.” Gumam Kaisar Jun, dalam hati.

Cup ...

Kaisar Jun menempelkan bibirnya ke bibir Alexsa, membuat Alexsa langsung membuka kedua matanya.

“A ... ada apa ini? Di- dia menciumku?”

Kedua mata mereka saling bertemu dan menatap satu sama lain, Kaisar Jun sangat menyukai pupil mata Alexsa yang sangat besar dan bersinar.

“Kau telah mengambil hati, dan sekarang kau mengambil jiwaku. Kenapa seluruh darah di tubuhku mendidih dan menggebu, hanya menempelkan bibir kita saja.” Gumam Kaisar Jun, malah semakin berani memainkan lidahnya.

Alexsa yang tersadar, langsung membelalakkan kedua matanya ... “Bajiingan ini, malah berani mengambil ke untungan dariku!!”

Kreek ...

...Aahk ......

Kaisar Jun berteriak saat lidahnya di gigit oleh Alexsa, lalu Alexsa mendorong tubuh Kaisar Jun hingga terjungkal.

Bruugh ...

...Awuch ......

“Dasar Kaisar mesum! Berani-berani nya kau mencium bibir ku yang masih perawan ting-ting, apa kau tidak bla bla bla bla bla ...” Alexsa memarahi Kaisar Jun, seperti emak emak memarahi anaknya ketika meminta kinderJoy di mamang Lapa.

Reader : Thor, di jaman kuno mana ada mamang Lapa.

Othor : Pribahasa saja heheheh ...

Namun yang di marahi malah senyum senyum seperti anak kucing yang meminta makanan pada sang majikan, Kaisar Jun tidak tersinggung sedikit pun ... malah Kaisar Jun sangat menyukai nya.

“Ahk ...”

Alexsa begitu terkejut saat tubuhnya di angkat oleh Kaisar Jun.

“Hei ... kau mau bawa aku kemana?”

“Ke pemandian, bukankah kau harus membersihkan tubuhmu?”

“What! Apa bajiingan ini sudah gila?” Umpat Alexsa dalam hati, “Lepasakan aku! Aku tidak mau mendi bersama.” Cetus Alexsa, yang mana membuat Kaisar Jun terkekeh.

Bugh ... Alexsa memukul dada bidang Kaisar Jun, “Apa ada yang lucu!” Alexsa cemberut.

Kaisar Jun tak menjawab, ia menurunkan Alexsa di sisi pemandian air hangat bertabur kelopak bunga mawar, di setari wewangian yang memabukkan.

Alexsa terus menatap Kaisar Jun dengan tajam! Namun Kaisar Jun semakin gemas melihat tingkah wanitanya. Jika saja mereka sudah sah menjadi suami istri, tentu Kaisar Jun tidak akan pernah melepasakan wanita menggemaskan yang ada di depannya.

“Apa yang kau pikirkan hum ... apa yang ada di otak kecil mu ini berpikir jika kita akan mandi bersama? Eh, tadinya Zhèn ini hanya akan mengantarkan mu untuk membersihkan tubuh mu saja. Tapi ... jika yang ada di pikiran mu seperti itu, tentu sa ... ja Zhèn akan mengabulkan keinginan mu.” Ucap Kaisar Jun dengan kerlingan mata nakal menatap Alexsa.

Alexsa menelan ludah atas pikiran bodohnya, dia pikir Kaisar yang ada di depannya ini akan membawanya mandi bersama, tap-tapi nyatanya ... ahh betapa malunya Alexsa saat ini.

“Ka-kau mau apa?” tanya Alexsa, saat Kaisar Jun membuka jubahnya satu persatu.

“Bukankah kau ingin mandi bersama Zhèn.”

“Tidak! Bu-bukan seperti it ... tu.”

Wow ... mata Alexsa membulat sempurna, ketika melihat Kaisar Jun membuka hanfu atasnya dan menampakkan roti sobek berkotak enam yang besar besar.

Pecinta pria tampan dan pecinta body Hot, meronta ronta ...

Alexsa yang garang, kini terlihat seperti kucing jinak di dalam karung yang tidak bisa memberontak.

"Seseorang, tolong aku."

•

...••••...

...LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA ...

...jangan lupa Like sama komentar yaa para Reader, karna karya ini ikut lomba....

...🤭😘😘...