BECOMING EMPRESS BAB 7. Pembataian di tengah hutan

Kediaman An Xia•

Pagi ini, Alexsa tengah terdiam memikirkan bagaimana dirinya bisa memenangkan lomba itu.

“Mei ... lomba apa sekiranya yang akan di gelar oleh anggota Istana?” tanya Alexsa, yang memang tidak mengetahui.

“Nona, tahun kemarin di gelar lomba menyulam, menari dan bermain musik. Tapi untuk tahun sekarang hamba belum mendengar bocoran apapun dari Istana, mengenai loba tahunan ini.”

“Apakah aku sering ikut dalam lomba tahunan?”

Dayang Mei terdiam dan menunduk, membuat Alexsa mengerti arti diamnya Dayang Mei. “Bisakah aku minta tolong padamu, untuk mencari tau?”

“Baik Nona, saya akan segera kembali.” Dayang Mei pergi dari kediaman majikannya untuk mencari tau.

Setelah Dayang Mei pergi, Alexsa terdiam sejenak. “Kok, badanku pegal pegal yaa ... apa jangan-jangan aku jarang berlatih hingga seluruh tubuhku merasa pegal. Ck, aku harus berlatih tapi di mana yaa?”

Alexsa berpikir sejenak, lalu teringat akan hutan yang pernah dia lalui saat pertama datang ke jaman kuno ini. Alexsa pun dengan semangat beranjak pergi dari kediamannya untuk meminjam kuda, karna dia tidak mau berjalan kaki karna jarak dari kota ke hutan sangatlah jauh.

“Mei ...” Teriak Alexsa saat netra matanya melihat Dayang Mei berjalan ke arahnya.

“Nona.”

“Bagaimana? Apa kau mengetahui sesuatu?”

Dayang Mei mengangguk, lalu membisikkan sesuatu pada Alexsa yang mana membuatnya tersenyum senang.

“Rupanya seperti itu? Baiklah, sekarang ikut aku.”

“Kita mau ke mana nona?”

“Kita akan ke hutan dan membuat markas, untuk aku berlatih memperkuat tubuhku.”

“Ke hutan? Tapi ... Nona, di sana banyak bandit dan binatang buas! Saya takut.”

“Tidak apa, tidak perlu takut! Ada aku di samping mu. Cepat kita pinjam dua kuda untuk ke hutan.”

“Apa tidak sebaiknya kita naik kereta kuda saja Nona? Sepertinya itu lebih aman.”

“Tidak mau, aku tidak suka kereta kuda! Sudah, tidak usah banyak tanya dan ikuti saja aku.”

“Baik Nona.”

Alexsa dan Dayang Mei dalam perjalanan menuju hutan, namun Alexsa yang lelah terpaksa harus berhenti untuk beristirahat. Padahal jarak dari kota ke hutan sangatlah dekat, tapi Alexsa nya saja yang terlalu lebay.

Setelah cukup beristirahat, kedua gadis itu menunggang kuda kembali dan masuk kedalam hutan. Tak ada yang di takuti oleh Alexsa, namun berbeda dengan Dayang Mei yang beberapa kali menelan salivanya dengan susah payah.

“Nona, lebih baik kita kembali ... banyak rumor mengatakan jika di hutan ini banyak sekali penjahat yang berkumpul. Kenapa kita tidak pergi saja ke hutan di arah selatan, hutan sebelah sana juga yang akan di jadikan perlombaan.”

“Tidak usah takut, ada aku.”

Keduanya masuk kedalam hutan semakin dalam, tanpa mereka berdua sadari jika beberapa orang tengah mengintainya..

Tiba-tiba perut Alexsa melilit dan meminta untuk segera di tuntaskan. “Mei ... ak- ah perutku sakit Mei.”

“Nona Anda tidak apa-apa?”

“Aku ingin Pup Mei, sepertinya di sebelah sana ada genangan air mengalir. Kau ingin ikut atau tunggu di sini?”

“Aku di sini saja Nona, cepatlah kembali lagi.”

“Tunggu di sini yaa ...”

Alexsa turun dari kudanya lalu berlari ke arah air, sedangkan Dayang Mei menunggu sang Jun-jungan dengan setia.

Thak_ Bruughh ...

Orang-orang yang ada di atas pohon, melemparkan jaring yang sangat berat sehingga Dayang Mei tertangkap.

“Heii ... lepaskan! Siapa kalian.” Teriak Dayang Mei memberontak.

“Nona, tolong saya Nona ... tolong saya Nonaa ...”Teriak Dayang Mei, namun Alexsa malah asik mengejan dengan santai sambil bernyanyi.

Beberapa orang penjahat langsung membawa Dayang Mei ke tempat perkemahan para perampok..

“Ketua, kami menangkap gadis ini ketua.” Ucap salah satu perampok dengan gembira, sedangkan ketua perampok tersenyum.

“Antar dia ke kemahku, aku akan mencicipinya terlebih dahulu.”Ucap ketua perampok.

Dayang Mei melototkan mata mereka tak percaya, lalu Dayang Mei mencoba untuk melawan sekuat tenaga. Namun apalah daya, para perampok itu begitu banyak dan main keroyokan membuat Dayang Mei kewalahan dan pasrah.

Sedangkan Alexsa yang sudah pup, langsung kembali ke tempat di mana Mei menunggunya, namun alangkah terkejutnya Alexsa saat dirinya tidak mendapati Dayang setianya..

“Mei ... Mei ...” Teriak Alexsa mencari Dayang nya, lalu Alexsa dengan jeli melihat bekas telapak kaki banyak orang di tanah.

“Shiit!”

Plaaakk ... Dayang Mei mendapatkan tamparan yang sangat keras, membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah..

Bugh ... Pukulan mendarat di perut Dayang Mei, saat dirinya terus memberontak saat di seret ke kemah sang ketua.

"Menurutlah, dasar jalangg cilik."

"Jika tidak mau, maka biarkan aku menikmati tubuhnya di sini. Setelah itu kalian bisa menikmatinyq setelah diriku." Ucap sang ketua berdiri dari duduknya.

Para perampok yang lainnya bersorak gembira, ketika mereka juga akan mencicipi tubuh Dayang Mei.

"Lucuti dia." Titah sang ketua perampok.

Salah satu perampok mengangguk dan merobek baju Dayang Mei, namun terhenti ketika dia terpental jauh membentur pohon..

Buugh ...

Semua menoleh secara bersamaan saat seseorang muncul dari arah belakang.

''Hei ... siapa kau telah berani bermain-main dengan kami.'' Teriak si ketua perampok.

Alexsa menatap Dayang setianya yang sudah lemas tak berdaya, lalu Alexsa maju dan mengeluarkan dua buah belati di tangannya, Alexsa berlari menyerang dengan brutal dan menebas salah satu kaki perampok hingga terputus..

"Ahhhkkk ..."

Yang mana aksi itu membuat Dayang Mei terkejut bukan main, begitu pun dengan semua perampok yang mulutnya sampai menganga tak percaya dengan apa yang dia lihat..

"Apakah seorang gadis bisa berkelahi dengan ganas? Gumam sang ketua perampok dalam hati.

''Tangkap gadis itu agar kita bisa menikmatinya bersama, jika dia melawan bunuh saja dia.'' teriak Sang ketua perampok.

Alexsa mengambil pedang kedua perampok yang sudah dia bunuh, lalu bersiap untuk melawan.

Sreeng ... Sreeng ...

Suara pedang saling beradu di siang hari yang sunyi, Alexsa terus saja menyerang tanpa henti. Namun tanpa di duga, salah satu perampok menarik hanfu belakang Alexsa sehingga Alexsa terjungkal kebelakang ... namun Alexsa yang memang pandai dalam bidang beladiri langsung bersalto dan menyikut wajah perampok dan menimpanya hingga terjatuh ketanah..

Bugh ... Sreet ...

Alexsa menebas salah satu orang yang ada di depannya, dan memulai pembantaian yang sangat mengerikan di siang hari. Dayang Mei tersenyum bangga karna Nona nya bisa melawan para perampok dengan mudah.

Bugh ... Bugh ... Traakk.

Alexsa menekan kepala musuh ke dalam tanah dengan kakinya, kemudian menangkap kedua kaki musuh dan membalikkan dia hingga badan musuh berputar lalu membenturkannya ke batu, membuat kepalanya langsung pecah seketika..

Sang ketua yang melihat anak buahnya di bantai, ia berteriak tidak terima lalu dia mengeluarkan belati dan langsung menyerang Alexsa..

Sreengg ...

...Sreeng ......

Thak ...

...Bugh ......

Alexsa memegang pergelangan tangan musuh, lalu mendorongnya dengan sekuat tenaga dan berbalik menyerang dengan brutal hingga....

JLEEEBB ..

...ARGH......

Ketua perampok dan para antek-anteknya itu mati tak tersisa, lalu Alexsa berdiri dan membersihkan penampilannya.

"Nona."

"Dayang Mei, apa kamu baik-baik saja?"

"Saya baik-baik saja Nona, terima kasih telah sudi menolong saya."

"Ayo kita pulang, dan mengobati luka mu." Ajak Alexsa pada Dayang Mei. Namun kaki Alexsa berhenti ketika ia teringat sesuatu, Alexsa melangkah ke arah kemah milik ketua perampok lalu dia mengambil semua uang beserta perhiasan.

"Aku menjadi orang kaya." Ucap Alexsa dengan gembira, lalu menggulung kain yang sudah terisi uang serta perhiasan.

Alexsa menggendong harta rampokannya, lalu netra matanya tak sengaja melihat pedang di atas ranjang.

"Ini, satu lagi yang berharga. Tidak dosa bukan jika aku merampas harta para penjahat?"

Alexsa menggidikkan bahunya, lalu pergi dengan Dayang Mei menggunakan kuda hitam milik ketua perampok.

Tanpa Alexsa sadari jika Pangeran Jun dan pengawal setianya melihat semuanya.

"Pangeran."

"Kau lihat itu Yue, dia itu sangat berbeda dengan gadis lainnya hingga aku begitu tertarik padanya."

...••••...

...Jangan lupa...

...LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA...

Terpopuler

Comments

Aisyah Sitv

Aisyah Sitv

wkwk

2024-02-07

0

Lay's

Lay's

Ngerampok dari perampok ya sayyy

2024-02-05

2

༺Emak2 OP Lovers༻

༺Emak2 OP Lovers༻

gimana nasib ibunya alexa yg dikurung di bawah tanah

2023-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 BECOMING EMPRESS BAB 1 . Dunia berbeda
2 BECOMING EMPRESS BAB 2. Niat merubah segalanya.
3 BECOMING EMPRESS BAB 3. Rencana Licik
4 BECOMING EMPRESS BAB 4. Perjamuan makan malam di Istana.
5 BECOMING EMPRESS BAB 5. Ketertarikan pada An Xia.
6 BECOMING EMPRESS BAB 6. Menerima tantangan.
7 BECOMING EMPRESS BAB 7. Pembataian di tengah hutan
8 BECOMING EMPRESS BAB 8. Ancaman Alexsa
9 BECOMING EMPRESS BAB 9. Menjadi Permaisuri (Becoming Empress)
10 BECOMING EMPRESS BAB 10. Pemikiran bodoh, berujung malu.
11 BECOMING EMPRESS BAB 11. Misi penyelamatan
12 BECOMING EMPRESS BAB 12. Terkejut di tengah hutan
13 BECOMING EMPRESS BAB 13. Menyelamatkan
14 BECOMING EMPRESS BAB 14. Kematian Nona di kediaman Jendral An
15 BECOMING EMPRESS BAB 15. Rencana pemberontakkan.
16 BECOMING EMPRESS BAB 16. Penyusup di Kediaman An.
17 BECOMING EMPRESS BAB 17. Rencana Lain
18 BECOMING EMPRESS BAB 18. Menyingkirkan An Xia.
19 BECOMING EMPRESS BAB 19. Kaisar Jun mengetahui
20 BECOMING EMPRESS BAB 20. Kepergian An Xia Dan Pembunuh Bayaran
21 BECOMING EMPRESS BAB 21. Nona kedua Fang
22 BECOMING EMPRESS BAB 22. Menyamar.
23 BECOMING EMPRESS BAB 23. Hanya An Xia
24 BECOMING EMPRESS BAB 24. Tidak Tau Malu
25 BECOMING EMPRESS BAB 25. Penolak'kan Tuan muda Li.
26 BECOMING EMPRESS BAB 26. Penolakan Li Yuqi
27 BECOMING EMPRESS BAB 27. Kembali ke Istana
28 BECOMING EMPRESS BAB 28. Terkejut
29 BECOMING EMPRESS BAB 29. Sisi kejam.
30 BECOMING EMPRESS BAB 30. Malam penuh drama.
31 BECOMING EMPRESS BAB 31. Malam yang aah.
32 BECOMING EMPRESS BAB 32. Harusnya aku
33 BECOMING EMPRESS BAB 33. Berkunjung ke Kediaman An.
34 BECOMING EMPRESS BAB 34. Membalas jasa?
35 BECOMING EMPRESS BAB 35. Nasib An Rumi
36 BECOMING EMPRESS BAB 36. Permaisuri vs Ibu Suri
37 BECOMING EMPRESS BAB 37. Rencana
38 BECOMING EMPRESS BAB 38. Eksekusi
39 BECOMING EMPRESS BAB 39. Pergi ke Kerajaan Han.
40 BECOMING EMPRESS BAB 40.
41 BECOME EMPRESS BAB 41.
42 BECOMING EMPRESS BAB 42.
43 A Grandmother's Time Trevel.
Episodes

Updated 43 Episodes

1
BECOMING EMPRESS BAB 1 . Dunia berbeda
2
BECOMING EMPRESS BAB 2. Niat merubah segalanya.
3
BECOMING EMPRESS BAB 3. Rencana Licik
4
BECOMING EMPRESS BAB 4. Perjamuan makan malam di Istana.
5
BECOMING EMPRESS BAB 5. Ketertarikan pada An Xia.
6
BECOMING EMPRESS BAB 6. Menerima tantangan.
7
BECOMING EMPRESS BAB 7. Pembataian di tengah hutan
8
BECOMING EMPRESS BAB 8. Ancaman Alexsa
9
BECOMING EMPRESS BAB 9. Menjadi Permaisuri (Becoming Empress)
10
BECOMING EMPRESS BAB 10. Pemikiran bodoh, berujung malu.
11
BECOMING EMPRESS BAB 11. Misi penyelamatan
12
BECOMING EMPRESS BAB 12. Terkejut di tengah hutan
13
BECOMING EMPRESS BAB 13. Menyelamatkan
14
BECOMING EMPRESS BAB 14. Kematian Nona di kediaman Jendral An
15
BECOMING EMPRESS BAB 15. Rencana pemberontakkan.
16
BECOMING EMPRESS BAB 16. Penyusup di Kediaman An.
17
BECOMING EMPRESS BAB 17. Rencana Lain
18
BECOMING EMPRESS BAB 18. Menyingkirkan An Xia.
19
BECOMING EMPRESS BAB 19. Kaisar Jun mengetahui
20
BECOMING EMPRESS BAB 20. Kepergian An Xia Dan Pembunuh Bayaran
21
BECOMING EMPRESS BAB 21. Nona kedua Fang
22
BECOMING EMPRESS BAB 22. Menyamar.
23
BECOMING EMPRESS BAB 23. Hanya An Xia
24
BECOMING EMPRESS BAB 24. Tidak Tau Malu
25
BECOMING EMPRESS BAB 25. Penolak'kan Tuan muda Li.
26
BECOMING EMPRESS BAB 26. Penolakan Li Yuqi
27
BECOMING EMPRESS BAB 27. Kembali ke Istana
28
BECOMING EMPRESS BAB 28. Terkejut
29
BECOMING EMPRESS BAB 29. Sisi kejam.
30
BECOMING EMPRESS BAB 30. Malam penuh drama.
31
BECOMING EMPRESS BAB 31. Malam yang aah.
32
BECOMING EMPRESS BAB 32. Harusnya aku
33
BECOMING EMPRESS BAB 33. Berkunjung ke Kediaman An.
34
BECOMING EMPRESS BAB 34. Membalas jasa?
35
BECOMING EMPRESS BAB 35. Nasib An Rumi
36
BECOMING EMPRESS BAB 36. Permaisuri vs Ibu Suri
37
BECOMING EMPRESS BAB 37. Rencana
38
BECOMING EMPRESS BAB 38. Eksekusi
39
BECOMING EMPRESS BAB 39. Pergi ke Kerajaan Han.
40
BECOMING EMPRESS BAB 40.
41
BECOME EMPRESS BAB 41.
42
BECOMING EMPRESS BAB 42.
43
A Grandmother's Time Trevel.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!