BECOMING EMPRESS BAB 5. Ketertarikan pada An Xia.

Di dalam Aula Istana, semua orang tengah menunggu keputusan Kaisar. Dimana putri perdana mentri meminta keadilan karna giok itu hilang.

An Rian tersenyum dalam diam nya, ia yakin seyakin yakin nya jika kali ini An Xia akan mati terkena hukuman dari Kaisar.

Di singgah sana ... sang Kasim membisikkan sesuatu pada Kaisar, lalu Kaisar mengangguk tanda setuju dengan usul sang Kasim.

“Baiklah, karna giok itu sangat berharga dan tidak ternilai harganya ... maka Zhèn perintahkan untuk menggeledah semua orang.” Titah sang Kaisar, yang tidak bisa di bantah.

Semua orang berdiri dari tempatnya, dan di periksa satu persatu. Setelah cukup lama memeriksa, kini bagian An Xia yang di periksa oleh pengawal perempuan.

An Rian dan An Rumi diam diam tersenyum, namun tak berapa lama ... senyuman itu pudar ketika An Xia lolos begitu saja dari pemeriksaan.

“Bagaimana jalangg itu bisa lolos kakak?” An Rumi bertanya.

“Tidak tau, yang pasti pelayan bodoh itu telah berkhianat!” An Rian kesal karna rencananya gagal untuk mempermalukan An Xia, sekaligus memberi hukuman.

An Xia yang sudah di periksa, melirik kedua sodarinya dan tersenyum mengejek.

"Sudah aku bilang, tidak semudah itu furgoso! Yang kalian lawan sekarang adalah Alexsa. Bukan An Xia yang bisa kalian gertak." gumam Alexsa dalam hati.

“Aku menemukannya ... Pelayan ini yang mencuri giok putri perdana mentri.” Teriak salah satu pengawal, dan memperlihatkan giok berwarna putih pada semua orang.

“Beraninya kau mencuri di istanaku, dan mempermalukan Zhèn!” Bentak Kaisar Zhang Dai Lian menggema di Aula, membuat semua orang menelan ludahnya masing-masing.

“Pengawal ... seret pelayan itu dan penegal kepalanya.” Titah sang Kaisar, membuat pelayan itu takut setengah mati.

“Jangan ... jangan! aku mohon yang Mulia, aku ... aku akan mengaku. Jika yang menyuruh hamba adalah Nona An Rian.” Tunjuk pelayan itu ketakutan. “Nona An Rian menyuruh hamba untuk memasukkan giok milik putri perdana mentri kedalam saku pakaian Nona An Xia ... ta-tapi hamba tidak tau mengapa giok ini berada di saku hamba yang Mulia.”

Semua orang yang ada di dalam Aula berbisik-bisik.

“Jadi selama ini ... Nona dari kediaman An tidak akur dan ingin saling memfitnah?

“Tidak bisa di percaya.”

“Tapi ... bukannya Nona pertama An itu bodoh dan tidak memiliki bakat sama sekali.”

“Itu yang di rumorkan.”

Sedangkan An Rian membelalak kan matanya tak percaya, jika pelayan yang dia suruh akan mengaku. “Bohong! Dasar pelayan rendahan, untuk apa aku menyuruhmu mencuri giok itu! Kau pikir aku miskin!” Bentak An Rian mengelak.

Semua orang berbisik-bisik lagi.

Jendral An Chen yang mendengar anaknya di fitnah, langsung berdiri dan memberi hormat pada Kaisar.

“Mohon maaf yang Mulia Kaisar, putri hamba tidak mungkin menyuruh pelayan untuk mencuri giok orang lain. Hamba masih mampu membelikan perhiasan pada putri putri hamba, dan lagi ... tidak mungkin putri ke dua hamba mempunyai sifat jahat terhadap kakak nya.” Ucap Jendral An Chen.

Alexsa mendecih terhadap sikap ayah An Xia, yang terlihat pilih kasih terhadap anak-anaknya.

“Lihat saja An Xia, kau juga akan segera di kenal memiliki bakat! Bahkan bakatmu akan menggemparkan Kekaisaran Zhang ini.” Ucap Alexsa dalam hati.

“Pengawal ... seret pelayan itu dan hukum dia.” Titah Kaisar.

Dua pengawal menyeret pelayan itu keluar Istana, lalu menghukum penggal tanpa mendengarkan apakah perkataannya benar atau tidak.

Mungkin itu sudah menjadi hukum alam, jika orang kecil tidak akan di dengar perkataannya ketimbang orang yang memiliki jabatan atau uang.

Perjamuan makan pun di mulai kembali, Kaisar meminta maaf atas gangguan yang tidak menyenangkan.

Sementara An Xia keluar dari Aula, ia ingin mencari angin. Ia bosan melihat drama drama yang menurutnya tidak penting.

“Apa yang harus aku kerjakan yaa ... apa aku harus membuka usaha? Em ... kalau aku membuka usaha, tentu saja aku harus mempunyai modal. Tapi modal dari mana ya, An Xia kan miskin.” Dumel Alexsa.

Kini dirinya berada di kolam Istana, duduk sendirian dan memejamkan matanya ... menikmati semikir angin yang sejuk.

Dalam pikiran Alexsa, ia teringat akan kehidupan di dunianya yang mengasyikkan. Dia teringat akan sang ibu yang entah apa kabarnya.

Alexsa juga tidak tau bagaimana nasib tubuhnya saat ini. Jika jiwanya di sini ... lalu raganya dimana? Alexsa mendesah pusing, jika teringat akan keluarga dan kenapa bisa masuk kedunia entah berantah ini..

“Tidak baik, seorang gadis terhormat duduk sendirian di tepi kalam.” Ucap seseorang dari arah samping.

Membuat Alexsa membuka matanya, lalu melihat ke arah suara. Dilihatnya ternyata Pangeran Jun tengah tersenyum kepadanya.

Alexsa mengerutkan keningnya, melihat kanan kiri tidak ada orang ... lalu Alexsa bangun dari duduknya.

“Anda berbicara padaku Pangeran?” tanya Alexsa.

“Tentu saja aku bicara padamu, memangnya disini ada gadis lain selain dirimu?”

Alexsa memggidikkan bahunya, lalu Pangeran Jun mengajak An Xia berkeliling Istana sambil sesekali terlibat obrolan, walau Alexsa tidak terlalu menimpali dan ogah ogahan menjawab pertanyaan Pangeran Jun.

Tak jauh dari arah An Xia dan Pangeran Jun, terlihat An Rian keluar dari aula Istana untuk menyusul Pangeran Jun, yang dia lihat keluar beberapa menit lalu.

Namun langkah An Rian terhenti, ketika melihat Pengeran Jun dan An Xia tengah berjalan beriringan dan terlihat akrab. Membuat An Rian mengepalkan kedua tangannya di dalam hanfu.

“Bukankah itu Pangeran dan ... sialan! Sialan! Sialan! Bagaimana mereka bisa akrab seperti  itu.” Gerutu An Rian tidak terima, “awas saja kau An Xia ... akan aku buat kau mati untuk kedua kalinya.”

Paviliun taman Istana•

Sedangkan An Xia tengah mendengarkan ocehan Pangeran Jun.

“Hey... wait a minute, don't rumors say that he's a cold, untouchable guy? why is he so chatty.” (Hei ... tunggu dulu sebentar, bukankah rumor mengatakan jika dia ini pria dingin tak tersentuh? kenapa dia cerewet sekali?)” Gumam An Xia dalam hati.

“Seperti itulah di dalam Istana Nona pertama An.” Jelas Pangeran Jun panjang lebar, namun An Xia hanya mendengar kalimat akhirnya saja.

“Khem ... Maaf Pangeran, hamba harus pergi.”

“Ahh baiklah, lain waktu aku bisa menceritakan tentang Istana ini lagi.”

“JANGAN!” Bentak An Xia  terburu-buru, namun sedetik kemudian Alexsa sadar. “Ah-mm ... maksud hamba, ja- jangan pernah menolak, hehe hehe baiklah hamba undur diri.” Alexsa langsung berbalik dan berlari kecil, membuat Pangeran Jun tersenyum melihatnya.

“Sepertinya aku semakin tertarik padanya.” Ucap Pangeran Jun.

...••••...

...**Hallo para Reader, tolong dukung yaaa ... pastikan setelah membaca kalian semua sudah ngasih Like di bab ini....

...Jangan lupa juga untuk...

... LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA** ...

Terpopuler

Comments

Ayunda Cinta Wahyuni

Ayunda Cinta Wahyuni

sampah

2023-06-22

0

Yuli Yanti

Yuli Yanti

💐

2023-02-13

0

fares Faresya

fares Faresya

please terlalu santai sih alexsa gk suka gw gak kayak moza ckkk alexsa bodoh jalang menjjikan ckk usah jdi tokoh utamanya dianya dehlea gw

2023-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 BECOMING EMPRESS BAB 1 . Dunia berbeda
2 BECOMING EMPRESS BAB 2. Niat merubah segalanya.
3 BECOMING EMPRESS BAB 3. Rencana Licik
4 BECOMING EMPRESS BAB 4. Perjamuan makan malam di Istana.
5 BECOMING EMPRESS BAB 5. Ketertarikan pada An Xia.
6 BECOMING EMPRESS BAB 6. Menerima tantangan.
7 BECOMING EMPRESS BAB 7. Pembataian di tengah hutan
8 BECOMING EMPRESS BAB 8. Ancaman Alexsa
9 BECOMING EMPRESS BAB 9. Menjadi Permaisuri (Becoming Empress)
10 BECOMING EMPRESS BAB 10. Pemikiran bodoh, berujung malu.
11 BECOMING EMPRESS BAB 11. Misi penyelamatan
12 BECOMING EMPRESS BAB 12. Terkejut di tengah hutan
13 BECOMING EMPRESS BAB 13. Menyelamatkan
14 BECOMING EMPRESS BAB 14. Kematian Nona di kediaman Jendral An
15 BECOMING EMPRESS BAB 15. Rencana pemberontakkan.
16 BECOMING EMPRESS BAB 16. Penyusup di Kediaman An.
17 BECOMING EMPRESS BAB 17. Rencana Lain
18 BECOMING EMPRESS BAB 18. Menyingkirkan An Xia.
19 BECOMING EMPRESS BAB 19. Kaisar Jun mengetahui
20 BECOMING EMPRESS BAB 20. Kepergian An Xia Dan Pembunuh Bayaran
21 BECOMING EMPRESS BAB 21. Nona kedua Fang
22 BECOMING EMPRESS BAB 22. Menyamar.
23 BECOMING EMPRESS BAB 23. Hanya An Xia
24 BECOMING EMPRESS BAB 24. Tidak Tau Malu
25 BECOMING EMPRESS BAB 25. Penolak'kan Tuan muda Li.
26 BECOMING EMPRESS BAB 26. Penolakan Li Yuqi
27 BECOMING EMPRESS BAB 27. Kembali ke Istana
28 BECOMING EMPRESS BAB 28. Terkejut
29 BECOMING EMPRESS BAB 29. Sisi kejam.
30 BECOMING EMPRESS BAB 30. Malam penuh drama.
31 BECOMING EMPRESS BAB 31. Malam yang aah.
32 BECOMING EMPRESS BAB 32. Harusnya aku
33 BECOMING EMPRESS BAB 33. Berkunjung ke Kediaman An.
34 BECOMING EMPRESS BAB 34. Membalas jasa?
35 BECOMING EMPRESS BAB 35. Nasib An Rumi
36 BECOMING EMPRESS BAB 36. Permaisuri vs Ibu Suri
37 BECOMING EMPRESS BAB 37. Rencana
38 BECOMING EMPRESS BAB 38. Eksekusi
39 BECOMING EMPRESS BAB 39. Pergi ke Kerajaan Han.
40 BECOMING EMPRESS BAB 40.
41 BECOME EMPRESS BAB 41.
42 BECOMING EMPRESS BAB 42.
43 A Grandmother's Time Trevel.
Episodes

Updated 43 Episodes

1
BECOMING EMPRESS BAB 1 . Dunia berbeda
2
BECOMING EMPRESS BAB 2. Niat merubah segalanya.
3
BECOMING EMPRESS BAB 3. Rencana Licik
4
BECOMING EMPRESS BAB 4. Perjamuan makan malam di Istana.
5
BECOMING EMPRESS BAB 5. Ketertarikan pada An Xia.
6
BECOMING EMPRESS BAB 6. Menerima tantangan.
7
BECOMING EMPRESS BAB 7. Pembataian di tengah hutan
8
BECOMING EMPRESS BAB 8. Ancaman Alexsa
9
BECOMING EMPRESS BAB 9. Menjadi Permaisuri (Becoming Empress)
10
BECOMING EMPRESS BAB 10. Pemikiran bodoh, berujung malu.
11
BECOMING EMPRESS BAB 11. Misi penyelamatan
12
BECOMING EMPRESS BAB 12. Terkejut di tengah hutan
13
BECOMING EMPRESS BAB 13. Menyelamatkan
14
BECOMING EMPRESS BAB 14. Kematian Nona di kediaman Jendral An
15
BECOMING EMPRESS BAB 15. Rencana pemberontakkan.
16
BECOMING EMPRESS BAB 16. Penyusup di Kediaman An.
17
BECOMING EMPRESS BAB 17. Rencana Lain
18
BECOMING EMPRESS BAB 18. Menyingkirkan An Xia.
19
BECOMING EMPRESS BAB 19. Kaisar Jun mengetahui
20
BECOMING EMPRESS BAB 20. Kepergian An Xia Dan Pembunuh Bayaran
21
BECOMING EMPRESS BAB 21. Nona kedua Fang
22
BECOMING EMPRESS BAB 22. Menyamar.
23
BECOMING EMPRESS BAB 23. Hanya An Xia
24
BECOMING EMPRESS BAB 24. Tidak Tau Malu
25
BECOMING EMPRESS BAB 25. Penolak'kan Tuan muda Li.
26
BECOMING EMPRESS BAB 26. Penolakan Li Yuqi
27
BECOMING EMPRESS BAB 27. Kembali ke Istana
28
BECOMING EMPRESS BAB 28. Terkejut
29
BECOMING EMPRESS BAB 29. Sisi kejam.
30
BECOMING EMPRESS BAB 30. Malam penuh drama.
31
BECOMING EMPRESS BAB 31. Malam yang aah.
32
BECOMING EMPRESS BAB 32. Harusnya aku
33
BECOMING EMPRESS BAB 33. Berkunjung ke Kediaman An.
34
BECOMING EMPRESS BAB 34. Membalas jasa?
35
BECOMING EMPRESS BAB 35. Nasib An Rumi
36
BECOMING EMPRESS BAB 36. Permaisuri vs Ibu Suri
37
BECOMING EMPRESS BAB 37. Rencana
38
BECOMING EMPRESS BAB 38. Eksekusi
39
BECOMING EMPRESS BAB 39. Pergi ke Kerajaan Han.
40
BECOMING EMPRESS BAB 40.
41
BECOME EMPRESS BAB 41.
42
BECOMING EMPRESS BAB 42.
43
A Grandmother's Time Trevel.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!