“Apa Permaisuri ku ada di dalam?” tanya Kaisar Jun, saat dirinya sudah berada di depan Dayang Mei.
“Hah, Permaisuri ... bukankah mereka belum menikah? Kenapa Nona ku sudah di cap sebagai Permaisuri nya?” Gumam Dayang Mei dalam hati.
“Dayang! Apa kau bisu.” Sentak Kaisar Jun, membuat Dayang Mei tersadar dan terkejut.
“Eh, mohon maaf yang Mulia ... saya sudah lancang.” Dayang Mei bersujud, meminta pengampunan nyawanya.
“Ada apa ini ribut-ribut?” Alexa datang menyelamatkan nyawa Dayang Mei.
“Huft ... selamat.” Dayang Mei, menghela nafasnya dengan lega.
“Permaisuri ku, dari mana sana kau?” Kaisar Jun berlari kecil seperti bocah umur 4thn, lalu Kaisar Jun memeluk Alexsa dari arah samping yang mana membuat Yue, Kasim dan Dayang Mei terheran-heran.
“Ck ... belum apa apa sudah bucin.” Gumam ketiga orang yang menyaksikan Jun-jungan mereka tengah jatuh cinta.
“Minggirr ...” Dengan berani, Alexsa menjauhkan wajah Kaisar Jun dari bahunya dengan cap lima jari.
Kaisar Jun cemberut.
“Apa Permaisuriku sudah makan?”
“Belum ... tapi aku memang lapar.”
“Baiklah, ayo kita makan bersama.” Ucap Kaisar Jun, dengan mata berbinar.
•
•
Kini ... kedua insan itu sedang memakan makanan yang sudah di sajikan oleh para pelayan Istana.
Tapi sebelum Kaisar mencoba makanan yang tersaji, ada orang khusus yang akan mencicipinya sedikit untuk menjaga keamanan Kaisar.
Kaisar Jun mengambilkan semua makanan yang ada di atas meja kedalam mangkuk Alexsa, yang mana membuat Alexsa mengerutkan keningnya.
“Makanlah, biar kau tumbuh dengan sehat.”
“What! Tumbuh dengan sehat?” ulang Alexsa dalam hati, yang Alexsa pikir tumbuh dengan sehat. Berarti Kaisar ini menyuruh nya untuk menjadi wanita gemuk?
“Kucup! Ini sudah terlalu banyak, kau menyuruhku untuk menjadi wanita gemuk dan di tertawakan oleh semua orang? Ish, sudah cukup hamba ini di cap sebagai gadis sampah masyarakat! Jangan menambah julukan ku lagi YANG MULIA ...” Alexsa mengatakan yang Mulia penuh dengan tekanan.
“He-he-he jangan menghiraukan apa kata orang, cepat makanlah.”
Alexsa tidak protes lagi, ia makan dengan tenang bahkan menulikan kedua telinganya saat Kaisar Jun tengah berceloteh ria.
Setelah selesai ... Alexsa meminta izin pada Kaisar Jun, untuk pergi menginap di kediaman An beberapa hari.
Awalnya Alexsa tidak di berikan izin, namun dengan segala akal bulus dan rayuan maut walau masih amatiran. Akhirnya Alexsa di izinkan menginap selama dua hari di kediaman An sebelum mereka melangsungkan pernikahan.
•
•
Malam hari, di kediaman An•
Alexsa terbangun dari tidurnya ... bergegas untuk mengganti hanfu laki-laki yang sudah dia siapkan.
Setelah selesai, Alexsa keluar dari jendela dan meloncat ke arah pohon lalu berjalan santai di atas atap kediaman An.
Hap ...
Alexsa meloncat ke bawah dengan gampang, lalu menaiki kuda yang sudah dia siapkan dari siang hari.
Alexsa menunggangi kuda miliknya menuju hutan perbatasan, sebelum fajar tiba ... ia harus membawa Ibu An Xia pergi dari hutan dan menyembuhkan penyakitnya.
Alexsa juga menyuruh Dayang setianya untuk menyebar rumor jika An Xia terkena penyakit cacar dan menular, untuk itu ... Alexsa berpesan pada Dayang Mei untuk mencegah siapapun masuk kedalam kediamannya.
Alexsa yang sudah gagah dengan kuda hitam dan pedang di pinggangnya, bak seorang Tuan Muda tampan yang berkharisma ... apa lagi memakai topeng berwarna perak, membuat semua orang tidak akan mengenalinya sama sekali.
Di tengah hutan, ketika ia memacukan kudanya, Alexsa mendengar suara tangisan seseorang dan berteriak meminta pertolongan.
Alexsa yang penasaran, ia pun menghentikkan kudanya lalu menghampiri suara itu dengan perlahan. Alexsa pun melihat ada seorang gadis remaja yang tengah di kejar oleh beberapa pria dewasa.
"Berhenti, jangan lari ..." Teriak pria yang sedang mengejar gadis remaja itu.
"Heii ... berhenti ku bilang."
Namun gadis itu semakin cepat untuk melarikan diri, dan berharap bisa lepas dari orang-orang jahat di belakangnya.
Thaap ...
...Thaap ......
Thaap ...
Gadis itu berlari kencang di malam hari yang gelap, hanya ada cahaya bulan yang menerangi indra penglihatan.
Gadis itu menghiraukan rasa sakit di telapak kakinya, karna dirinya tidak memakai alas kaki, walau kakinya berlumuran dengan darah.
“Ha-ha-ha-ha, kau mau kemana gadis kecil!” Empat pria itu benar-benar membuat gadis remaja itu takut, saat mendengar tawa mereka yang menyeramkan.
Dhuukk!!
Aahhk ...
Gadis itu malah tersandung dan jatuh ke tanah, yang mana membuat para preman itu menertawakannya.
“HAHAHAHAHAH ...”
“Tolong jangan ganggu aku, aku mohon ...” Gadis remaja itu memohon walau rasa takut menyelimutinya.
“Kau harus memuaskan kami terlebih dahulu, baru kami lepasakan.” Ujar salah satu pria itu, “Ayo kita cicipi tubuhnya bersama sama.”
“Aku mohon jangan!” gadis itu mundur kebelakang.
Ketika mereka akan menyentuh bahu gadis itu, tiba-tiba ada yang melempar batu ke arah wajah mereka hingga kesakitan.
Syuuut ...
Thak ...
...Thak .....
Thak ..
...Arrrghh ......
Tiga orang itu mengiris kesakitan, membuat salah satu pria terbengong karna heran.
"Heii ... siapa itu! Keluarlah, jangan bersembunyi." Teriaknya.
Tak berapa lama, muncul lah sosok yang berjalan menunduk dari balik pohon.
Kemunculan sosok itu, membuat bulu kuduk empat pria itu merinding ketakutan. Bagaimana tidak, ini sudah malam dan suasana pun entah mengapa menjadi mencekam dan menyeramkan.
Namun mereka berempat mengacuhkan rasa takut itu karna mereka ingin mencicipi mangsa yang lezat.
"Heii, siapa kau?"
Diam ... tak ada jawaban.
"Hei ... jangan ikut campur urusan kami." Sentak salah satu pria itu, namun tak ada jawaban dari sosok misterius itu.
Sosok itu masih setia menunduk dengan rambut menjuntai kedepan, menutupi wajahnya dan terlihat sangat menyeramkan.
"Sodara ku, periksa orang itu."
"Baik Kakak."
Pemuda itu dengan perlahan berjalan ke arah mahluk misterius itu, tetesan keringat di keningnya bercucuran dengan jantung berdebar tak karuan.
Tenggorokan nya terasa kering, ia sangat kesusahan untuk menelan ludah sendiri karna rasa takut semakin menjelejar di sekujur tubuhnya.
Ketika pria itu sudah berada tak jauh dari posisi mahluk itu, pria itu mengulurkan tangannya secara perlahan dan ...
Aaaa ... uwooo ... uwoooo.
Aahhkk ...
Jerit pria itu terkejut bukan kepalang, saat mendengarkan teriakkan Alexsa yang tiba-tiba mengejutkan mereka semua.
Pria itu berlari ketakutan. Bahkan ketiga temannya pun lari kocar kacir tulang punggang menyelamatkan diri mereka dari rasa keterkejutannya.
"Hahah-hahah, emang enak di kerjain." Tawa Alexsa pecah, saat dia berhasil mengerjai empat pria mesum itu.
Tidak perlu kekerasan untuk menghadapi orang-orang yang tidak berguna, karna itu akan membuang buang tenaga dan waktu.
•
...•••••...
...LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
myels
tunggang langgang
2024-03-02
0
Patrish
lhah... malah jadi tarsan.. 🙈🙈
2023-01-15
1
nyebelline♋❗❗❗🤪
ha ha ha bandit takut 👻👻👻
2023-01-04
0