BECOMING EMPRESS BAB 19. Kaisar Jun mengetahui

Nyonya besar An Rong adalah wanita tegas dalam mengambil sikap, dulu dia sangat menyukai An Xia ... namun secara bertahap, kasih sayang itu pudar karna hasutan dari Selir Yu dan kedua anaknya An Rian dan An Rumi yang selalu menjelek-jelekkan dirinya.

Apa lagi ... An Xia yang lemah dan tidak di dampingi oleh siapapun, termasuk sang Ibu yang di jebloskan kedalam ruang bawah tanah akibat hasutan Selir Yu tidak bisa berbuat apa apa selain menangis.

Itulah yang dia tau dari Dayang Mei, yang sedikit menceritakan apa yang dia tau.

“Nona, semua akan baik baik saja.”

Alexsa tersenyum dan mengangguk. “Aku bisa mengatasinya.” Jawab Alexsa yang sudah memiliki rencana di kepalanya.

•

Kediaman An•

“Mana Nona pertama An?” tanya Nyonya besar Rong, pada para pelayan dan Dayang.

Namun semuanya hanya menunduk, dan tidak berani untuk menjawab.

"Nenek, jangan terlalu emosi ... Kakak memang seperti itu, dia selalu pergi entah kemana dan selalu pulang larut malam." An Rumi menyiram bensin di api yang kecil.

“Cih, dia masih sama seperti dulu? Tak berguna. Di saat suasana masih berkabung,  berani-beraninya dia keluar sesuka hati.” Kesal Nyonya besar Rong.

Tak berapa lama, Alexsa dan dayang Mei masuk ke Aula keluarga.

“Nenek, An Xia memberi salam.” Alexsa sedikit membungkuk kan, kepalanya.

“Hmpt! Dari mana saja kau.” Cetus Nyonya besar Rong, yang mana membuat An Rumi tersenyum bahagia.

“An Xia. An Xia. Tamatlah riwayat mu ... kau pasti menangis seperti dulu, jika Nenek mengintimidasi dirimu.” Gumam An Rumi dalam hati.

Sementara Alexsa biasa saja, saat sang Nenek mengintimidasi dirinya denga Aura dang Nenek yang tegas.

“Menjawab Nenek, An Xia baru saja keluar untuk membeli obat herbal.” Jawab An Xia, menunjukkan obat yang sengaja dia beli. Relat! Dia mengambil punya orang lain tanpa ada yang mengetahui, alias mencuri.

“Apa kau sakit?” Sang Nenek menurunkan nada suaranya.

Namun An Rumi merasa kesal, karna sang Nenek menjadi terharu oleh perkataan manis An Xia. “Jalangg ini sudah pandai berkata manis, dari mana dia belajar semua itu.” Gumam An Rumi dalam hati.

“Tidak Nenek, hanya saja kepala An Xia akhir-akhir ini merasa pening.”

“Istirahatlah, nanti kita bisa berbicara lagi.”

Alexsa mengangguk, “Baik Nenek, An Xia undur diri.”

Ketika Alexsa akan berbalik pergi, suara pengawal menggema dan mengumumkan kedatangan Kasim Zhao dari istana ... yang mana membuat Nyonya besar Rong terkejut, termasuk An Rumi.

“Salam Kasim Zhao.”

“Salam Nyonya Rong, saya datang kemari membawa titah dari Kaisar Jun untuk memerintahkan Nona pertama An untuk pergi ke perguruan Wuzeng untuk berlatih tatakrama menjadi Permaisuri.”

“Apa! pe-permaisuri ...” Nyonya besar Rong terkejut bukan main, saat mendengar jika cucu pertamanya akan menjadi Permaisuri di Kekaisaran ini.

Sang kasim mengangguk dan memberikan gulungan pada Nyonya besar Rong.

An Rumi mengepalkan kedua tangannya di dalam hanfu, ia masih tak percaya jika sang Kakak bisa mengalahkan dirinya.

Kasim Zhao yang sudah memberika titah pada keluarga An, langsung pamit pergi ... namun saat dia ingin pergi, matanya berpapasan dengan mata Alexsa yang tajam bak elang sedang mengintai mangsa.

“Kenapa aku merasakan Aura yang aneh.” Gumam Alexsa dalam hati, melihat kepergian Kasim Zhao yang misterius.

•

•

•

Di sisi lain, tepatnya di dalam restoran yang tertutup. Dimana hanya kelas menengah ke atas yang bisa makan di restoran paling terkenal di Kekaisaran ini.

Kaisar Jun dan Yue tengah duduk di meja paling pojok dan mengintai para pengkhianat yang akan memberontak.

“Yue, apa kau melihat itu? ketiga anjing itu ingin mencari masalah dan berkhianat.” Ucap Kaisar Jun yang baru saja mendapatkan laporan.

“Apa yang harus kita lakukan, agar mereka tidak mengulanginya lagi Yang Mulia?”

“Biarkan saja terlebih dahulu, Zhèn ingin melihat usaha mereka sampai mana mengkhianati Zhèn.”

Yue hanya mengangguk, Kaisar Jun selama ini mengetahui bahwa ada pengkhianat di dalam istananya, untuk itu ... Kaisar Jun sudah memiliki rencana lain untuk menghukum mereka yang sudah berani bersekongkol.

“Yang Mulia, mereka juga sudah membentuk pasukan tersembunyi di desa Tie An.”

“Jika kita biarkan, maka mereka akan membentuk pasukan dan semakin banyak untuk berkontribusi melawan Yang Mulia.”

“Besok kita akan mengintai desa Tie An.”

Yue mengangguk.

•

•

•

Malam hari•

Swoosh ...

Alexsa turun dari kediaman An, dan pergi menunggangi kudanya dengan kecepatan maksimal. Dia sudah berpakaian layaknya seorang pria, menggunakan topeng untuk pergi ke suatu tempat.

Tak berapa lama, Alexsa turun dari kudanya ketika sudah sampai di pasar gelap.

Alexsa akan membeli beberpa keperluan untuk dia pergi esok hari, dimana dirinya akan tinggal selama satu bulan di perguruan Wuzeng..

Entah mengapa, Alexsa mempunyai insting jika perjalanan kali ini tidaklah mudah untuk dia gapai. Maka dari itu, dia akan menyediakan payung sebelum hujan.

Dimana dirinya akan menyiapkan segala sesuatu, agar dia tidak terluka sama sekali. Alexsa memiliki firasat tidak baik pada kasim yang menatapnya dengan tatapan aneh dan membingungkan, seperti ada sesuatu yang di sembunyikan kasim Zhao dan Alexsa harus mencari tau apa yang tengah di sembunyikan oleh Kasim Zhao..

Namun baru saja Alexsa akan masuk, dia melihat bayangan Kaisar Jun dan pengawal setianya yang tengah meloncat di atap genteng.

Alexsa yang penasaran langsung ngikuti dua pria itu, namun sesampainya Alexsa mengikuti calon suaminya .. alangkah terkejutnya Alexsa melihat rumah bordir yang di kunjungi oleh Kaisar Jun.

Kepala Alexsa tiba-tiba mengeluarkan dua tanduk, dengan kepulan asap. “Berani-berani nya dia ingin bermain di belakangku.” Gerutu Alexsa langsung menghampiri Kaisar Jun dan Yue yang tengah bersembunyi di balik pohon.

“Sedang apa kalian?”

Kaisar Jun dan Yue langsung menoleh dan mengerutkan keningnya.

“Ada yang bisa di bantu Tuan?” tanya Yue melihat sosok laki-laki di depannya, dia tidak mengetahui jika di depannya ada Alexsa.

Namun, Kaisar Jun yang jeli bisa mengenali calon permaisurinya karna aroma Alexsa sangat dua kenal.

Tidak mau salah paham, Kaisar Jun langsung membawa Alexsa ke suatu tempat.

“Heii lepaskan aku brengsek!” Teriak Alexsa, yang di gendong dengan gaya karung beras.

•

...••••...

...LIKE.KOMEN.VOTE.BUNGA ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***