#17

“Terima kasih banyak, Kak,” sudah berkali-kali Nicole mengatakannya. Grace hanya bisa tersenyum melihatnya.

“Aku masih banyak persediaan obat untuk Dad-mu. Jika memang sudah habis, kamu bisa ke rumahku untuk mengambilnya,” ujar Grace.

“Terima kasih, Kak,” Grace kembali tersenyum saat mendengar Nicole kembali mengucapkan kalimat itu.

“Sebaiknya sekarang aku pulang, kalau tidak kamu akan mengatakan terima kasih hingga esok. Sampai jumpa lagi gadis manis. Jaga Dad-mu baik-baik,” pesan Grace.

“Baik, Kak,” Nicole mengantarkan Grace sampai ke depan pintu rumahnya. Ia kemudian melambaikan tangan saat melihat Grace sudah memasuki mobilnya dan pergi.

**

Gregory hanya bisa melamun, memikirkan di mana sekarang Grace berada, “Lihatlah Greg. Bukan kamu yang menjauhinya, tapi dia yang menjauhimu. Bodoh!”

Tak lama, Danilo masuk ke dalam ruangan Gregory, “Capt!”

“Ada apa? Mengapa wajahmu seperti habis tercebur di selokan?” tanya Gregory.

Masih mending wajahku habis tercebur ke selokan. Lha situ, apa kabarnya? Udah berapa hari itu muka kaya abis makan pare mentah, pahitttt bener! - gerutu Danilo di dalam hatinya.

Dengan nafas yang terengah-engah, Danilo pun mulai berbicara, “Dante melarikan diri!”

Brakkk!!!

“Bagaimana bisa? Apa yang kalian lakukan? Aku sudah minta untuk terus mengawasinya sampai persidangan,” Gregory mengumpat kesal. Sudah susah payah ia menangkap Dante, kini harus mendengar gembong penjualan organ manusia itu melarikan diri.

“Siapa yang membantunya?” tanya Gregory.

“Kami belum memeriksanya,” Gregory kembali berdecak kesal. Ia mengambil senjatanya yang ia simpan di dalam laci, kemudian bangkit berdiri menuju ruang CCTV.

**

“Kamu hebat!! Aku tidak menyangka kamu dengan mudahnya bisa mengeluarkan aku dari tempat menyebalkan itu,” puji Dante pada sepupunya yang memiliki pekerjaan tak jauh berbeda dari dirinya.

“Tentu saja itu karena kepintaranku. Apa kamu tidak tahu kalau Kapten Polisi itu sedang sibuk mengurus wanitanya?”

“Apa maksudmu, Vi?”

“Informasi yang kudapat dari Gero, adalah bahwa Kapten Gregory sedang mendekati seorang wanita. Namun, wanita itu kini hilang ntah kemana.”

Dante tertawa terbahak-bahak, “Ternyata seorang Kapten Polisi bisa terjebak dengan wanita dan membuat pekerjaannya berantakan. Sungguh hal yang sangat menarik. Lalu, apa kamu tahu siapa wanita itu dan di mana dia?”

“Aku belum tahu. Bagiku itu tidak penting. Yang harus kita lakukan sekarang adalah memasok barang ke Norwegia, Tuan Marco menginginkan barang kita dalam jumlah besar dan aku tidak bisa mengurusnya seorang diri. Aku membutuhkanmu.”

Dante tersenyum dan bangga atas dirinya sendiri, “baiklah, aku akan membantumu. Tapi ingat bagianku!”

“Tentu saja. Tapi kita tetap harus hati-hati, karena salah satu anak buahku sudah tertangkap dan aku tidak tahu di mana keberadaannya saat ini.”

“Vicente Kevin, untuk apa kamu mengurus anak buahmu? Aku jamin mereka tak akan membuka mulut. Bukankah kamu selau menjamin kehidupan keluarga mereka? Sudah kupastikan bahwa mereka akan loyal padamu.”

“Kamu benar, Katon Dante. Pengajaranmu yang satu itu akan selalu kuingat. Jika ingin membuat anak buah kita loyal, maka kita harus membuat mereka nyaman dengan apa yang bisa kita berikan pada keluarga mereka.”

Vicente dan Dante kini sedang duduk di sebuah mansion yang bisa dikatakan cukup mewah. Mansion itu mereka beli dari hasil transaksi narkoba dan penjualan organ tubuh manusia.

**

Gregory mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari keberadaan Dante. Tanpa banyak bicara juga ia meminta mereka mencari Vicente, sesuai informasi yang diberikan oleh salah satu anak buah Vicente yang tertangkap.

Ia mulai mengesampingkan pikirannya tentang Grace dan fokus pada kasus yang ada di hadapannya. Jika ia tidak menemukan Dante dan Vicente, maka akan banyak nyawa yang menjadi taruhannya.

Di dalam CCTV yang langsung menyorot ke arah sel di mana Dante ditahan, terlihat seseorang berpakaian hitam-hitam dengan penutup wajah dan hanya memperlihatkan matanya saja.

“Stop!” Perintah Gregory saat CCTV memperlihatkan wajah yang tertutup kain hitam tersebut. Mereka semua melihat dan menunggu apa yang akan dikatakan oleh Kapten mereka.

“Ia seorang wanita,” kata Gregory.

“Wanita?” tanya Danilo.

“Lihatlah dari bentuk matanya, juga bagaimana dia bergerak. Meskipun ia mau mencoba menutupinya, tetap akan terlihat seperti wanita.”

Mereka mencoba mengulang video itu berkali-kali dan membenarkan tebakan Gregory bahwa yang membantu Dante untuk kabur adalah seorang wanita.

“Segera periksa siapa wanita itu!” perintah Gregory. Ia akan kembali ke ruang arsip untuk memeriksa beberapa hal yang mungkin saja terlewatkan olehnya tentang Dante.

**

Grace mengubah area ruang tamu rumahnya menjadi ruang praktek, sementara area teras akan menjadi ruang tunggu. Grace hanya akan menerima penduduk sekitar saja. Itu berarti ia tak memerlukan ruang tunggu yang besar.

“Kak!” sapa Nicole sambil melongokan kepalanya di ruang praktek Grace.

“Hi, Nicole! Apa yang kamu lakukan di sini? Apa kamu tidak bekerja?” tanya Grace, karena yang ia tahu bahwa Nicole bekerja di minimarket tempatnya berbelanja waktu itu.

“Hari ini aku diberi libur oleh Nyonya Sophie. Ia akan berbelanja ke kota karena banyak stok barang yang sudah habis. Apa aku boleh menemani kakak di sini?” tanya Nicole.

“Tentu saja, aku akan senang sekali. Oya, maukah kamu menceritakan padaku tentang desa ini?”

“Tentu saja kak, dengan senang hati.”

“Desa ini dikenal dengan sebutan Desa S. Hal itu dikarenakan penduduk asli di sini selalu menggunakan huruf S sebagai nama depan mereka. Aku dan Dad Baron adalah pendatang di sini. Kami baru tiba sekitar setahun lalu.

Nyonya Sophie Super adalah pemilik minimarket tempatku bekerja. Ia seorang wanita yang sangat suka akan kebersihan. Usianya hampir 50 tahun tapi ia belum menikah. Ia senang bepergian, karena itulah ia sangat jarang berada di minimarket.

Nyonya Shelomita Sayura adalah pemilik toko sayur-sayuran dan daging. Ia wanita yang sangat galak. Jangan pernah sekali-sekali berbelanja di sana dan melakukan tawar-menawar, bisa-bisa ia akan mengusir kita dan tak mengijinkan kita untuk berbelanja di tempatnya lagi.

Tuan Sadar Sertif pemilik hampir seluruh tanah di sini. Bisa dikatakan ia adalah orang terkaya di desa ini. Namun, ia sangat royal. Ia bisa membagi-bagikan uangnya saat ada acara atau pesta atau bahkan secara tiba-tiba jika kita bertemu dengannya.

Tuan Salah Situ, dia adalah adik dari Tuan Sadar. Jika berbicara dengannya, kakak tidak boleh melawan. Ia merasa dirinya selalu benar, karena kita yang akan selalu salah.”

Grace mulai mengerti dengan beberapa penduduk yang sepertinya memiliki pengaruh di desa ini. Ia akan berusaha hidup dengan baik dan menjalin hubungan yang harmonis, tenang dan damai.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

LH

LH

namanya pas dengan karakter nya😀

2023-11-06

2

Renireni Reni

Renireni Reni

wahh grace bakal jdi sasaran dante jg kayaknya

2023-04-15

0

⚔️🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅸🅻🅷🅰🅼👻ᴸᴷ🔱

⚔️🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅸🅻🅷🅰🅼👻ᴸᴷ🔱

Yeee,Adeq lnjt Up lg 🥳🎉💃 ... Lnjtkn,Adeq cyg 👍🌹❤️🤗😘

2022-05-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!