#14

Hari ini Grace harus pergi keluar untuk membeli beberapa obat-obatan yang persediaannya sudah habis. Ia memang bertanggung jawab untuk semuanya, mulai dari pembelian, persediaan, hingga pengobatan.

Grace keluar dari Camp Pelatihan dengan mobilnya. Seseorang yang mengawasinya pun tersenyum dan langsung menghubungi atasannya, “ia keluar, Nal.”

Mata Grace menangkap sesuatu yang tidak biasa. Sebuah mobil berwarna hitam selalu ada di belakangnya sejak ia keluar dari Camp Pelatihan. Apa yang ia kuatirkan ternyata benar, ada seseorang yang mengawasinya.

Ia langsung menuju ke sebuah apotik besar karena di sana semua persediaan obat sangatlah lengkap. Ia menghentikan mobilnya persis di depan apotik tersebut. Sebelum turun, ia mengambil senjata yang ia miliki dan menyimpannya di dalam tas.

Ia memang tak memiliki izin untuk senjata tersebut karena ia membelinya melalui online dengan suatu jaringan bawah tanah. Ia tahu seharusnya ia memiliki izin, tapi itu terlalu lama baginya.

Saat turun, ujung mata Grace melihat ke kiri dan ke kanan. Ketika merasa aman, ia berjalan masuk ke dalam apotik. Ia mengeluarkan daftar obat yang ingin ia beli dan mendapatkan semuanya dalam waktu kurang dari 30 menit.

Di dalam apotik tersebut, terdapat sebuah kaca besar yang memperlihatkan keadaan di luar apotik. Grace melihat ada 2 orang berpakaian hitam dan berada di samping apotik.

Ia terus memikirkan bagaimana cara ia keluar dengan aman, tanpa menyakiti pengunjung apotik, juga dirinya sendiri.

Dengan sebuah paperbag di tangannya, Grace berjalan keluar. Ia berpura-pura sedang berbicara di ponsel dengan seorang polisi dan memperbesar suaranya. Hal itu membuat kedua orang tersebut mengambil jarak aman.

Grace langsung masuk ke dalam mobil dan menguncinya. Jantungnya berdetak sangat cepat karena ia tak pernah dihadapkan pada situasi seperti ini. Ia membuka ponsel dan melihat kontak Gregory. Ia ingin menghubungi tapi juga tak ingin membuat pria itu dalam masalah. Lagipula, Gregory berada di kantor pusat di Kota Meksiko saat ini. Andaikan ia menelepon, pria itu tak akan sampai dengan cepat untuk menolongnya.

Ia menyalakan mesin dan mulai menjalankan mobilnya untuk kembali ke Camp Pelatihan. Sebuah mobil hitam kembali mengikutinya dengan kecepatan tinggi hingga kini berada di sebelahnya. Mereka membuak jendela kaca dan tersenyum remeh pada Grace seakan mengejek.

Grace menginjak gas mobilnya lebih dalam hingga mobil melaju lebih cepat. Namun, mobil hitam itu terus mengikutinya.

Dorrr!!

Sebuah tembakan dilepaskan dan mengenai ban mobilnya. Hal itu menghalangi kecepatan mobil Grace. Namun untung saja ia sudah berada dekat dengan Camp Pelatihan hingga ia langsung masuk ke dalam karena anggota kepolisian yang berjaga di depan pagar sudah mengenalnya.

Grace menghentikan mobilnya. Ia bersandar dan menyembunyikan wajahnya di balik kemudi. Ia mengatur nafasnya yang begitu cepat karena irama jantungnya yang sudah mulai melebihi batas.

Tokkk tokk …

Jendela kaca mobilnya diketuk, membuat Grace tersadar. Ia segera turun dan membawa paperbag yang berisi obat-obatan yang ia beli. Kakinya masih terasa bergetar hingga hampir jatuh karena merasa lemas.

Kamu payah, Grace! Bagaimana kamu mau melawan Pamanmu jika baru seperti ini saja kamu sudah lemah. - Grace masih belum bisa menyembunyikan ketakutannya.

Di dalam ruang prakteknya, ia memikirkan banyak hal, terutama keselamatan keluarga angkatnya. uncle Chris, Aunty Maria, juga Theo dan istrinya. Keluarga Alexander sudah begitu baik padanya, ia tak akan membawa mereka masuk ke dalam masalahnya dan mendapatkan bahaya.

Rumah Sakit Horison juga pasti akan mendapatkan gangguan jika seperti ini terus-menerus. Ia harus menghindari semua orang, itu akan membuat mereka aman.

Aku membuat keputusan yang benar, bukan begitu Dad, Mom? Aku harus berbicara dengan Dokter Steve. - batin Grace.

“Hi!” Grace yang sedang melamun pun kaget dengan kedatangan Gregory di sana. Belakangan pria itu sering sekali datang dan berada di sampingnya. Grace menjadi merasa sedikit ketergantungan. Seperti tadi, ia hampir saja menghubungi Gregory dan berharap pria itu datang dan melindunginya.

“Apa yang anda lakukan di sini?” tanya Grace. Ia mengambil keputusan untuk kembali ke mode dingin. Ia akan menjauh dan tak membuat orang tak bersalah terlibat dalam kehidupannya.

“Anda? Mengapa kamu memanggilku begitu lagi, Grace,” ungkap Gregory kesal.

“Aku sudah mengambil keputusan. Bukankah kamu pernah berkata, jika aku tidak nyaman dengan keberadaanmu, maka kamu akan menjauhiku, bukan begitu?”

Gregory menolehkan wajahnya dan menatap Grace, “Apa yang ingin kamu katakan?” Ada sedikit nada kuatir dalam perkataan Gregory mendengar perkataan Grace.

“Aku ingin kamu menjauh, aku tidak nyaman.”

“Benarkah seperti itu?” Gregory berjalan mendekat ke arah Grace.

Ia mengangkat dagu Grace dengan tangannya, hingga mata mereka kini saling beradu. Grace memalingkan wajahnya karena ia tak bisa terus memandang wajah Gregory. Ada rasa di dalam hatinya untuk pria itu meskipun masih sedikit. Semua perhatian yang diberikan oleh Gregory membuatnya ingin mendapatkan pria itu.

“Lihat aku dan katakan kamu ingin aku menjauh!” kata Gregory dengan nada agak sedikit naik.

Grace menghela nafasnya pelan kemudian menatap manik mata Gregory, “menjauhlah dariku.”

Gregory menarik tubuh Grace kemudian mengungkungnya di dinding. Ia memegang dagu Grace kemudian mencium bibir Grace dengan dalam. Kelembutan yang diberikan oleh Gregory membuat Grace membuka mulutnya dan membalas ciuman itu. Keduanya berhenti ketika sama-sama mulai kekurangan oksigen.

“Katakan padaku sekali lagi,” kata Gregory.

“Menjauhlah, aku tidak nyaman,” Grace mengucapkannya sambil memalingkan wajahnya. Ia tak ingin Gregory melihat matanya karena pasti pria itu akan menemukan kebohongan di sana saat ini.

“Baiklah kalau begitu. Aku menghargai keputusanmu,” Gregory memundurkan tubuhnya dan meninggalkan ruangan Grace. Grace hanya bisa melihat kepergian Gregory, “Maaf.”

**

Grace menemui Kapten Cedro. Ia mengatakan ia harus segera meninggalkan Camp karena ada masalah keluarga yang perlu ia atasi. Grace juga mengirimkan surat resign-nya kepada Dokter Steve, dengan alasan pendidikan.

Ia membereskan semua barang-barangnya di apartemen dan segera masuk ke dalam mobilnya. Ia akan pergi ke bandara untuk pergi ke suatu tempat yang aman, di mana tak akan ada yang mengenalnya dan tak bisa mencarinya.

Saat ia keluar dari Camp Pelatihan, ia meminta bantuan salah seorang anggota kepolisian untuk menemaninya. Untung saja memang tak ada yang mengikutinya, dikarenakan anak buah Naldo saat itu tengah melakukan transaksi narkoba di tempat yang tak jauh dari sana.

“Kamu akan ke mana, Grace?” tanya Dokter Steve.

“Maafkan saya, Dok. Saya sudah mengambil pendidikan spesialis dan harus segera berangkat. Maaf jika saya harus mangkir dari hukuman yang diberikan, tapi saya sudah mengaturnya sejak lama,” Grace berusaha mencari alasan. Untung saja Dokter Steve mengerti dan mengijinkannya.

“Kembalilah ke mari jika kamu sudah lulus. Aku akan dengan senang hati menerimamu kembali.”

“Terima kasih, Dok. Maafkan saya jika ada salah-salah kata dan perbuatan saya selama ini,” Dokter Steve memeluk Grace yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri.

“Keberhasilanmu adalah yang utama,” Grace menganggukkan kepalanya. Ia merasa sangat bersalah saat ini karena sudah membohongi dokter Steve dengan alasannya. Namun, apa yang ia lakukan juga untuk keamanan Rumah Sakit Horison juga.

Selamat tinggal. Kalau ada kesempatan, aku akan melihatmu lagi. - batin Grace sambil melihat ke arah bangunan rumah sakit. Ia pun langsung masuk ke dalam mobil dan melajukannya.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Alejandra

Alejandra

Kenapa seolah" dia pasrah akan hidupnya, seharusnya dia mempersiapkan diri untuk menghadapi ini, memperkuat diri untuk melindungi diri sendiri. Bukan menjalani hidup seperti biasa aja...

2024-02-22

1

HNF G

HNF G

ban mblnya kan tertembak, apa sdh diganti?

2023-11-29

0

HNF G

HNF G

knp gak telp greg aja

2023-11-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!