Revan mencium Yura dengan sangat lembut, Yura masih kaget dengan tindakan Revan . Yura tidak menolak atau pun membalas ciuman Revan . Tapi meskipun begitu Revan sangat menikmati ciumannya dengan Yura .
Setelah beberapa saat Revan pun melepaskan pagutannya, kemudian ia memandang Yura . Melihat Revan memandangnya Yura hanya menunduk dia merasa sangat malu . Revan menyentuh bibir Yura yang basah karna ulahnya dan mengangkat dagu Yura supaya bisa dengan jelas melihat gadis itu.
Matanya sangat sembab juga hidungnya yang merah karna habis menangis tidak mengurangi kecantikan Yura di mata Revan .
"Kenapa om nyium Yura ....?" tanya nya
"Karna aku menginginkannya, kenapa tidak boleh ?" tanya Revan mengerutkan keningnya . Yura menggelengekan kepalanya.
"Yura cuman kaget aja " Jawabnya, Revan langsung memeluk Yura kembali, mengingat kejadian tadi hati Revan merasa sangat sakit .Betapa malangnya gadis kecilnya itu. "Harusnya aku melindunginya, bukan malah menyakitinya " Ucap Revan dalam hati.
"Om ga bakal ninggalin Yura kan...?"
"Tentu saja tidak Yura, itu tidak akan terjadi " jawab Revan
"Mandilah, kamu lapar ? Malam ini kita makan di luar ya kamu mau ? " Sebagai permintaan maafnya Revan ingin mengajak Yura makan di luar.
"Iya Yura mau " Ucapnya sambil tersenyum
"Kalo gitu kamu mandi dulu, aku juga akan siap-siapa "
"Iya om " Yura pun pergi ke kamarnya dan membersihkan dirinya . Yura merasa sangat senang ketika Revan menciumnya tadi, ciumannya bahkan masih terasa sampai sekarang .Yura merasa kalau ini adalah mimpi berulang kali dia mencubit dirinya sendiri untuk memastikan kalau ini semua kenyataan . Dan ternyata ini memang kenyataan.
Begitu pun dengan Revan, dia terlihat seperti remaja jatuh cinta. Berulang kali dia tersenyum , masih sangat terasa bibir mungil Yura yang terasa sangat manis bagi Revan. Sungguh baru sekali saja Revan mencium Yura dia sudah merasakan candu.
"Ahh..aku ingin menciumnya lagi " Ucap Revan sambil tersenyum-senyum seperti orang gila . "Kenapa tidak dari dulu saja aku menciumnya " masih dengan senyum yang mengembang .
Tidak ingin Yura lama menunggu Revan pun bergegas mandi dan bersiap-siap untuk makan di luar . REvan sudah siap dengan setelan santainya , dia hanya menggunakan kaos hitam lengan panjang juga celana jeans warna abu- abu di padu padakan dengan sepatu warna hitam serta jam tangan mahl melingkar di tangannya , membuat Revan terlihat sangat tampan dan sangat menawan serta terlihat sangat mainly .
Yura pun sudah menunggu Reva di ruang depan penampilannya sangat terlihat manis di mata Revan, Yura menggunkan dress berwarna pink muda rambut di gerai dengan sedikit curly di ujungnya membuatnya terlihat sangat imut dan menggemasakan .
"Harusya tadi aku mengajaknya ke kamar bukan ke luar " Ucap Revan dalam hati.
"Ayo om Yura udah nungguin dari tadi " Ucap Yura sambil tersenyum
"lihat senyumnya itu benar-benar sangat cantik, Tuhan kenapa aku jadi mesum begini " Revan terus bergumam dalam hati. Pertarungan antara devil dan angel selalu ia rasakan ketika berdekatan dengan Yura
" Om kita mau ke restoran mana " Tanya Yura
"Aku ingin ke kamar " jawab Revan dalam hati
" Om mau makan apa ?"
"Memakanmu......" Revan masih bergumam dalam hatinya, sungguh sangat menyiksa
"Om dari tadi Yura nanya sama om ,kok malah diem aja sihh, om terpaksa ya ngajak Yura makan " Ucapnya sedih
Revan yang tersadar dari lamunannya meraa tidak enak pada Yura " Maaf tadi aku sedang berpikir kita makan dimana tadi "
"Oh gitu, Yura terserah om aja yang penting enak terus ada nasinya, Yura ga kenyang kalo ga makan nasi "
"Badanmu kecil tapi makanmu banyak tapi pertumbuhanmu sangat jelek, tidak besar-besar "
"Bagus dong Yura awet muda " Jawabnya sambil tertawa
Melihat Yura tertawa sudah sangat membuat Revan bahagia.
****
Mereka pun sampai di restoran seperti yang di inginkan Yura . Revan dan Yura mencari tempat duduk yang sangat nyaman . Saat sedang melihat-lihat di sana , Yura tidak sengaja melihat ayahnya di restoran yang sama bersama ibu dan saudara tirinya . Mereka tengah makan malam dengan keluarga relasi atau teman papanya atau mungkin kenalan mamah tirinya,entah lah Yura tidak tau.
Namun yang menarik perhatian Yur di sana ada seseorang yang sangat ia kenal, seseorang yang tadi siang mengungkapan perasaan cinta padanya .
Ya, Arka berada di sana, apa hubungannya Arka dengan keluarganya itu . Revan yang penasaran melihat pandangan Yura mengikuti arah tatapan matanya . Ternyata dia melihat ayahnya dan juga mamah dan saudara tirinya .Mereka terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia .Apa mereka lupa bahwa ada Yura diantara mereka .
Revan yang mengerti langsung memegang erat tangan Yura . "jangan melihat yang sesuatu yang menyakitimu " ucap Revan Yura hanya mengangguk menanggagpinya, sebenarnya bukan itu yang sedang Yura rasakan, tapi keberadaan Arka lah yang membuatnya penasaran .
Makanan pesanan Yura dan Revan pun datang ,kini Yuradan Revan pun langsung menikmati makanan mereka .Untuk sekarang Yura tidak ingin memikirkan dulu hal itu. Saat ini Yura hanya sedang ingin fokus kepada Revan saja, dia tidak ingin merusak moment bahagianya dengan memikirkan hal lain, nanti saja dia akan menyelidikinya sendiri .
Setelah makan malam mereka tidak pergi kemana-mana karna Yura ingin belajar untuk ujiannya besok. Hal yang sangat langka jika Yura ingin belajar Revan tidak boleh menyia-nyiakan hal itu .
Yura tidak ingin sampai dia tidak lulus sekolah, dia ingin menjadi seorang yang layak untuk berada di samping Revan, untuk itu dia harus belajar .
Kini mereka sudah ada di depan pintu kamar nya masing-masing . Saat ingin masuk ke kamar Revan merasa ada sesuatu yang kurang.
"Yura, kamu tidak melupakan sesuatu ?" Tanya Revan
"Ngga om, kenapa ?"
"kamu tidak iingin megucapkan selamat malam padaku "
"Oh, malem om " Ucanya sambil tersenyum
"Anak ini memang tidak peka " Gumam Revan ,saat Yura hendak masuk ke kamar Revan langsung menarik tangan Yura ,membawa ke dalam dekapannya dan langsung saja menciumnya . Revan tidak ingin menahannya lagi untuk mencium Yura . Untuk saat ini cukup menciumnya saja .
Yura sedang ujian dia tidak boleh mengganngunya dulu. Setelah puas mencium Yura Revan melepaskan pagutannya . Dia tersenyum melihat wajah Yura yang sangat merah .
"Yura masuk dulu om, sambil masuk ke dalam kamarnya " Revan yang melihatnya hanya tersenyum.
"Anak manis ,tunggu sebentar lagi Revan " Ucapnya pada diri sendiri.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ternyata Arka mau hancurin hubungan Revan dengan Yura dan kerjasama dgn Kaira sepertinya.
2022-06-08
2
Tuning Suprihatin
sabar Revan ujian sebentar lagi selesai
2022-05-22
1
Nopi Anti
suka bageet
2022-05-18
0