Bab 15

Yura merasa kesal dengan kelakuan Revan , baru saja dia di bawa terbang ke langit dalam sekejap dia di dorong ke dunia nyata , sungguh tuan menyebalkan . Revan pun sama dia merasa kesal dengan istri bocahnya itu kenapa otak mesumnya tidak pernah hilang . Dia tidak tau kalo Revan harus menahan keinginan untuk membuat anak dengannya . Tapi gadis itu dengan entengnya selalu mengajaknya .

"Dia bilang kb dulu , dari mana anak itu tau masalah seperti itu , harus aku cuci bersih otak mesumnya itu " Gumam Revan .Malam ini mereka habiskan untuk tidur di kamar masing-masing seperti biasanya .

Pagi menjelang Yura sudah siap karna hari ini adalah ujian kelulusan di sekolahnya . Jika kebanyakan siswa lain akan tegang serta sibuk terus mengulang-ulang pelajarannya maka lain dengan Yura , karna semalam dia sangat mengantuk dan tidak sempat belajar , pagi ini dia sibuk berdoa di dalam hatinya agar dia di beri kelancaran dalam setiap mengisi semua soalnya nanti . Benar-benar anak ajaib .

Yura sedang menunggu Revan di meja makan untuk beerangkat sekolah , setelah menunggu beberapa saat akhitnya yang di tunggu turun juga .

"Om lama banget , Yura nungguin dari tadi " Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya

"Maaf tadi aku kesiangan " Ucap Revan sambil meminum kopinya yang mulai dingin . Revan merasa terganggu karna Yura terus saja menatapnya . "kenapa anak ini melihatku terus dari tadi " Ucap Revan dalam hati

"Ada apa , kenapa kamu melihatku seperti itu " Tanya Revan penasaran .

"Om minum kopinya lama banget , Yura takut telat hari ini Yura kan ujian kalo Yura ga lulus gimana "

Huufftt

"Aku pikir ada apa , sebentar aku habiskan kopiku dulu sebentar " Yura menganggukan kepala

Setelah itu Revan pun mengantar Yura ke sekolahnya . Tak berselang lama Yura dan Revan pun sudah sampai di sekolah a.Dengan cepat Yura berlari karna dia hampir terlambat .Dia keluar dari mobil tanpa berpamitan kepada Revan saking buru-burunya ,Revan yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala .

Untung saja saat Yura masuk ke kelas guru pengawas belum datang . Dia kemudin duduk dengan nafas terengah-engah .

"Lo abis maraton tay ??" tanya Anggi

"Telat gue gara-gara om suami " jawab Yura

"Ciehhh, om suami geli gue dengernya ngikutin siapa lo ?" Tanya Anggi

"Gue ngikutin kemesraan adik ipar rasa kakak ipar "

"kok rasa-rasanya aneh ya gue denger nya "

"udah , jomblowati mah ga bakal ngerti " Anggi hanya berdecih mendengarnya

Tak lama setelah itu guru pengawas datang untuk memberikan soal ujian .

Setelah jam pertama ujian selesai para siswa langsung berburu keluar untuk istirahat .

"Tay , ke kantin yukk gue laper ? Ajak Anggi

"Yuk , gue juga laper " yura meng iya kan

Saat di kantin seperti biasa Arka duduk di samping Yura . Setiap hari Arka mencoba untuk mendekati Yura namun yura selalu menghindar , dia tidak mau dekat dengan lelaki mana pun . Yura jelas-jelas menolaknya namun Arka bersikeras terus mendekatinya .

"Yura....." Pnaggil Arka

"kenapa ?" Jawab Yura sambil asik memakan mie goreng kesukaanya

" Aku mau bicara sama kamu "

"Ya tinggal ngomong aja ka "

"Ga di sini ,aku tunggu kamu nanti pas pulang sekolah dan aku harap kamu jangan menghindar lagi" Ucap Arka sambil pergi meninggalkan Yura

"Ribet banget sih mau ngomong juga ,tinggal bilang I love you doang juga, lagian mau ngomong di atas awan juga dia bakalan di tolak sama lo " Ucap Anggi

"Emang lo tau dia mau ngomog apaan ?" Tanya Yura

"Ya tau lah, pastinya dia mau nembak lo apa lagi coba " Sambil menyuapkan sisa baso terakhirnya

"Mati dong gue kalo di tembak " Jawab Yura sambil tertawa

"Ya mati kalo lo di tembaknya pake pistolnya rambo ,ini mah di tembaknya pake cinta yang ada malah klepek -klepek " Ucap Anggi

"Oh tidak timmy , cinta Yuraa hanya untuk om Revan "

"Terus nanti kalo dia beneran nembak lo, lo mau bilang apa sama dia " Tanya Anggi penasaran

"Ya gue bilang aja kalo gue udah nikah " Jawab Yura enteng

"seriusan ..."

"Ya lah, gue pengen hidup tenang dan gue juga ga mau ngasih harapan palsu sama dia , yang ada nanti malah makin terluka "

"Tumben lo pinter "

" Kebetulan posisi otak gue lagi bener , nanti kalo geser lagi kembali ke posisi semula "

"Dasar lo ya....."

Akhirnya ujian pun selesai kini para siswa mulai pulang , begitu pun Yura dia langsung keluar kelas dan buru-buru ingin pulang , namun ia lupa kalau ia harus bertemu dengan Arka .Yura pun memutuskan untuk menemuinya dulu dan mengatakan semuanya agar Arka tidak berharap lagi kepadanya , lagian ini sudah ujian baginya tidak masalah jika ada yang tau kalau statusnya sudah menikah .

Yura menemui Arka di belakang sekolah , saat Yura kesana ternyata Arka sudah duluan menunggunya . Yura pun kemudian menghampiri Arka .

"Hai, aku pikir kamu ga kan dateng "

"Kamu mau ngomong apa ?" Yura langsung bertanya ke intinya . Arka pun tidak ingin membuang waktu dan langsung mengatakan tujuannya meminta untuk bertemu dengan Yura.

"Yura , aku suka sama kamu " Ucap Arka tanpa ada keraguan di matanya .

Yura menarik nafas dan kemudian membuangnya .

"Maaf Arka tapi udah nikah aku udah punya suami jadi ga mungkin kalo aku nerima cinta kamu "

"Aku tau......" Jawab Arka

"Hahhh....." jawab Yura pikir Arka yang akan terkejut denagn pengakuannya , tapi malah sebaliknya sungguh di luar dugaan .

"Dan aku tau siapa suamimu " Semakin terkejut saja Yura mendengarnya .

"Aku tau dia tidak mencintaimu dan juga mungkin hingga saat ini dia masih mencintai kekasihnya yang dulu, apa kamu tau dulu Revan Maheswara hampir menikah dengan gadis bernama Sintia, hingga membuatnya tidak mau menjalin hubungan dengan wanita manapun , hingga dia di paksa di jodohkan untuk menikah denganmu " Pernyataan terakhir Arka membuat hatinya menjadi ngilu .Jadi karna itu Revan tidak menyukai Yura tak terasa cairan hangat meleleh di pipinya yang mulus .

Yura menangis ,dia merasa terluka dengan penuturan Arka hatinya sakit mendengar semua itu.

Arka mendekatkan dirinya kepada Yura dia mencoba mengahapus air mata di pipi Yura . Namun Yura menghindar .Sikap Yura yang menghindar membuat Arka semakin mendekat kepada Yura dan memaksa memeluknya .

Yura pun kaget dan langsung mendorong tubuh Arka dan lari menjauh darinya sambil menangis. Arka memamandang sedih kepergian Yura. Sungguh dia mencintai gadis itu.

Di kantor Revan

Saat sedang sibuk melakukan pekerjaannya, tiba-tiba ponselnya berbunyi dia melihat nomor yang tidak di kenal memanggilnya . Karna penasaran Revan mengambil ponselnya, namun saat hendak mengangkatnya telponnya tiba-tiba mati .

Lalu sebuah foto masuk ke pesan berlogo hijaunya itu dan menunjukan sebuah foto yang membuat Revan geram .Foto itu memperlihatkan Yura sedang berdua dengan laki-laki sambil memegang pipinya . Kemudian pesan kedua muncul memperlihatkan foto Yura sedang di peluk oleh lelaki yang sama dia temui waktu itu saat Yura terjebak hujan . Melihat foto Yura yang seperti itu membuat Revan semakin geram dan memutuskan untuk pulang ke rumah.

Revan berjalan cepat dengan amarah di dadanya...

"Yura......"

****

Makasih buat yang udah mampir 😊🙏😘

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

aduh siapa tuh penjahatnya...

2023-07-22

0

Arka kerjasana dgn Sintia. mungkin kebetulan dia tau klo Arka suka sama Yura dan dia ajak kerjasama.
terus diajak ketemuan di belakang sekolah, di ambil kesempatan utk foto mereka berdua dan di kirim ke Revan.

2022-06-08

1

Tuning Suprihatin

Tuning Suprihatin

waduh Revan cemburu nih

2022-05-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!