Bab 9

Saat revan sedang ada di dalam mobil, Revan seperti melihat Yura. Revan memutuskan untuk berhenti dan memastikan kalau yang di lihatnya benar Yura atau bukan. Mobil Revan pun kini berhenti tepat di depan Yura.

'' Ternyata memang benar itu Yura '' Gumam Revan.

Revan melihat penampilan Yura yang sangat berantakan, rambut yang basah begitu pun dengan pakaian seragamnya yang basah kuyup. Dan penampilan Yura yang paling membuat Revan geram adalah seragamnya yang basah membuat ********** terlihat jelas di balik seragamnya yang basah, apalagi di sana ada teman laki-lakinya yang sedang menemani nya. Akhirnya Revan memutuskan untuk menghampiri Yura.

Di tengah hujan yang deras Yura merasa kedinginan, apalagi dia tidak membawa jaket. Pakaiannya yang basah benar-benar membuatnya tidak nyaman. Yura sadar betul pakaiannya yang basah membuat dalaman yang ia pakai terlihat tembus pandang untuk itu ia menutupnya dengan tas yang ia pakai. Sampai dia merasa ada orang yang menutupi tubuhnya dengan sesuatu yang terasa hangat.

Yura menoleh ke arah orang yang memberinya kehangatan itu, ternyata dia adalah Revan suaminya yang tampan. Entah mengapa Yura merasakan bukan hanya tubuhnya saja yang hangat tetapi juga hatinya ikut menghangat dengan apa yang di lakukan Revan.

Revan menutup tubuh mungil Yura dengan jas nya dan menatap ke arah Yura.

'' Apa yang sedang kamu lakukan di sini , dan siapa dia'' Tanya Revan

''Dia temen sekolah yura om e-eh mas'' jawab yura

''Saya tadi mau mengantar Yura tapi baru saja melaju tiba-tiba tiba hujan turun, makanya kita neduh dulu di sini '' Jawab Arka.

''Terima kasih, biar Yura pulang sama saya sekarang '' Ucap Revan dingin

Revan dan Yura pum pergi dari sana meninggalkan Arka sendiri di sana. Kini Yura dan Revan sudah ada di dalam mobil untuk pulang ke rumah.

''Makasih mas'' ucap Yura

'' Sama-sama, kebetulan aku tadi sedang lewat daerah sini, kamu terlihat seperti anak kucing yang kehujanan ''Balas Revan.

'Haahh... ''

Setelah beberapa saat melakukan perjalanan, kini Revan dan juga Yura sudah sampai di rumah.

''mandi dan bersihkan dirimu, lalu turunlah untuk makan '' Kata Revan

''Iya mas'' jawab Yura lemas kemudian naik ke atas ke kamarnya. Yura pun memutuskan untuk mandi air hangat agar tubuhnya merasa nyaman dan kemudian dia turun ke bawah untuk makan. Ternyata Revan sudah ada di meja makan untuk menunggunya makan bersama.

''makanlah ini ada sup hangat untuk menghangatkan tubuhmu ''Revan memberikan sup itu untuk Yura.

''Makasih mas '' Revan pun hanya mengangguk

''Mas Revan tau ga, kalo Yura makan di rumah, ga pernah ada yang perhatiin Yura kaya mas Revan''

Revan melihat Yura ad kesedihan di sana dan entah mengapa membuat hati Revan terusik mendengarnya. '' Jujur aja Yura seneng bisa nikah sama mas Revan, soalnya cuma mas Revan yang baik sama Yura selain temen-temen Yura ''

Revan hanya mendengar ucapan yura saj tanpa menjawabnya. Jujur saja Revan bingung harus menjawab apa. Pasti sangat sulit hidup di posisinya

Setelah itu tidak ada lagi obrolan antara Revan dan Yura.

kini mereka naik lagi ke atas untuk beristirahat. Saat Revan akan memaksuki kamarnya Yura memanggilnya.

''Om '' Panggil yura

''Ada apa '' Revan berbalik

''saranghaeyo''Ucap Sambil mengangkat tangannya membentuk cinta seperti yang sering di lakukan para gadis . Membuat Revan agak kaget, dia tidak ingin menanggapinya dan ingin cepat berlalu meninggalkan Yura.

jujur saja saat ini Revan merasa sedang di tembak gadis remaja. Rasanya nano-nano tidak bisa dia ungkapkan. Hingga saat Revan berbalik

Jedugghh

Sesuatu membentur kepalanya Revan, ternyata Revan lupa belum membuka pintu kamarnya.

'' Yasallam '' ucap Revan rasa malunya sampai ke ubun-ubun. Hancur sudah reputasinya sebagai pria tampan yang rupawan

Maaf ya kalo slow upadate 😊🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***