Mendengar Yura berteriak Revan langsung berlari ke kamar Yura karna takut terjadi sesuatu padanya. Setelah sampai di kamar Yura dia melihat di kamarnya tidak ada siapa-siapa . Tetapi Revan mendengar suar rintihan di kamar mandi.
"Yura.... " Panggil Revan
Yura yang sedang di kamar mandi mendengar suara Revan memanggilnya sangat kaget .Saat dia ingin bicara, ternyata Revan sudah keburu masuk ke kamar mandi .Revan dan Yura sama-sama kaget, Revan langsung berbalik dan keluar ke kamar mandi.
" Bagaimana ini bisa terjadi " Revan menngusap wajahnya kasar sedang Yura yang ada di dalam kamar mandi keadaannya yang sangat mengenaskan dia tergeletak terlentang dalam keadaan tanpa pakaian karna dia sedang mandi, karna kurang hati-hati Yura terpeleset dan akhirnya terjatuh dia merasakan pinggangnya sangat sakit hingga membuatnya susah untuk berdiri . Dia terjatuh dalam keadaan terlentang dengan posisi air shower menyala hingga terus menyirami tubuhnya yang tergeletak di bawah.
Mendengar tidak ada pergerakan dengan posisi air yang masih menyala, Revan yakin saat ini Yura masih ada di posisi yang sama . Apa yang harus dia lakukan pikirnya, tidak mungkin dia membiarkan Yura terus tergeletak di sana dalam keadan seperti itu. Dia bukan suami yang jahat yang akan membiarkan istrinya dalam keadaan seperti itu terus.
Akhirnya Revan menarik sprei yang ada di kamar dan langsung pergi ke kamar mandi lalu mematikan air kemudian menyelimutkan sprei ke tubuh Yura dan langsung mengangkatnya ke dalam kamar lalu membaringkannya ke tempat tidurnya.
Revan melihat Yura sudah sangat menggigil kedinginan, bibirnya membiru dan sesekali merintih kesakiatan.
"Yura kamu baik-baik saja " Tanya Revan khawatir
Yura menggeleng sepertinya dia memang sedang tidak baik-baik saja .Revan khawatir melihat keadaan Yura. " Kita ke dokter ya, aku takut ada tulangmu yang patah"
" Ngga om, Yura ga pa pa Yura ga mau ke dokter Yura takut di amputasi " Jawabnya sambil masih meringis kesakitan.
" Justru aku takut terjadi apa-apa sebaiknya kamu di periksa " Terang Revan
" Ngga mau, Yura malu, pinggang Yura cuman keseleo aja kayanya Yura ga pa pa " Tapi Yura masih saja meringis membuat Revan khawatir.
Revan langsung membuka lemari baju Yura dan asal mengambil baju yang menurutnya mudah untuk di pakai . Melihat Revan mengambil pakaian dan juga pakaian dalamnya membuat wajah Yura semakin merah saja , belum hilang malu yang tadi di tambah sekarang Revan mengambil pakaian dan juga pakaiaan dalam nya.
" Ya ampun om Revan ngambil segitiga pengaman sama kacamata pelindung gue lagi, malu....malu......malu..... malu , muka gue mau gue taro dimana nihh aaaaaahhhhh....... " Jerit Yura dalam hati
Revan mengahampiri Yura dan membantu untuk Yura untuk bangun . Kini posisi Yura sudah setengah duduk dengan di sangga bantal oleh Revan . " Aku akan membantumu memakai pakaian, ayo pakailah "
"Whaatttt....... " Dia mau ngebajuin gue, omg gue bukan bayi yang di baju aja mesti di bantuin Ucapnya dalam hati . Dengan reflek Yura langsung menggeleng
"Yura bisa sendiri om" ucapnya perlahan
" Memangnya kamu udah bisa gerak, tadi aja kamu di kamar mandi ga bisa ngapa-ngapain kamu cuma diem terlentang kan, kalo sampai saya ga tau mungkin kamu bisa semalaman di sana, lagian kamu tidak perlu malu, saya ini suami kamu dan juga saya sudah melihat semuanya sudah terlanjur " Jawab Revan enteng
" Bisa ga om kalo ngomong tuhh di sensor jangan di perjelas gitu, Yura kan malu "
" Maaf tapi tidak ada siaran ulang, saya sudah terlanjur mengatakannya " Jawab Revan santai
Sebenarnya memang benar yang di katakan Revan kalau dia memang sedang tidak baik-baik saja. Bahkan untuk bangun pun dia membutuhkan bantuan Revan hanya dia terlalu malu saja untuk mengatakannya.
Dibalik ketenangan Revan, Yura tidak tau kalau sebenarnya jantung Revan kini sedang berdetak dengan sangat kencang, detakannya tidak karuan. Sebagai laki-laki normal melihat seorang gadis tanpa busana apalagi sudah sah membuat dia ingin melakukan sesuatu yang lebih . Tapi sekuat tenaga dia menahannya melihat Yura yang statusnya masih pelajar apalagi dia sedang kesakitan mana mungkin dia tega melakukannya .
Akhirnya dengan terpaksa Yura mau di bantu oleh Revan untuk memakai pakaiannya, karna tidak mungkin semalaman dia tidak memakai pakaian. Akhirnya selesai juga Yura memakai pakaiannya denagn di bantu Revan. Kejadian barusan membuat dua insan itu menjadi panas dingin.
" Kalau aku meninggalkanmu sendiri tidur di sini apa kamu tidak apa-apa " Tanya Revan
" Ngga pa pa kok om makasih " Ucap Yura
Revan mengangguk " Emm iya, saya tinggal mandi dulu sebentar ya "
" Iya om " Jawab Yura
Setelah Revan pergi meninggalkan kamar Yura, Yura langsung menutup wajahnya dengan selimut
" Sumpah gue malu bangeeettttt" Ucap yura
Di depan kamar Yura Revan masih berdiri sambil melamun membayangkan pemandangan indah tadi dia langsung menggelengkan kepala.
"Tahan Revan tahan, belum saatnya "
Huuffttt
"Pikiranku jadi mesum gara-gara melihatnya seperti itu. Astaga Revan ada apa dengan dirimu dia itu masih bocah"
"tapi dia seksi dan juga sangat mulus aku jadi mau"
"Kamu tidak boleh melakukannya Revan"
"Tapi aku sangat mau "
Aaaarrgggggg
"aku sudah gila gara-gara bocah itu, sejak tadi pikirannya terus berjalan dua arah yang membuatnya sangat bingung"
Makasih buat yang udah mampir 🙏😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Samaniah
posisi jatuh yang...memasrahkan diri🤣🤣🤣🤣🤣
2023-10-17
0
Yuli Atesy
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-05-16
0
Yulia Barkah
om revan,, bimbang 😁😁
2023-05-03
0