Hari pernikahan pun tiba, acara pernikahan di lakukan secara sederhana. Karna resepsi akan dilaksanakan setelah Yura lulus sekolah.Kini Revan sudah rapi dengan setelan jas nya dia terlihat sangat tampan dan gagah. Pernikahan ini bukan seperti yang di inginkannya, dia menginginkan pernikahannya dengan seseorang yang dia cintai, seperti Regan misalnya yang menikah dengan Sabira.
Beberapa kali Revan menghembuskan nafas kasar, seolah enggan untuk mengahadiri pernikahannya sendiri. " Kau tidak akan mencoba untuk melarikan diri kan " Ucap Regan kepada Revan. Regan melihat Revan yang sedang duduk sendiri dan mencoba menghampirinya.
"Tertawalah " Revan melihat Regan yang sedang menahan tawanya. Tak lama setelah Revan bicara Regan tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Revan hanya melihat adiknya tertawa puas.
"Sudah puas, tawamu terdengar menyeramkan" Ejek Revan.
"Ya Tuhan, apa salahmu Revan hingga kau bisa menikah dengan anak kecil, kau akan jadi tersangka pedofil anak " Regan melanjutkan tawanya lagi.
"Salah ayahmu yang sudah menjodohkanku dengan bocah itu " Revan mencebik
"Dia juga ayahmu, sialan" Regan melempar bantal sofa kepada Revan tawanya masih belum hilang kepada kakak satu-satunya itu.
"Aku tidak mengerti dengan papa, kenapa papa memaksaku menikah dengan bocah itu " Keluh Revan
"Aku juga tidak mengerti dengan papa, mungkin dia takut kau tidak menikah seumur hidupmu. Lagi pula apa yang bisa di lakukan bocah seumuran dia" Regan bertanya setengah mengejek kepada Revan.
"Kau tidak perlu khawatir dia sudah tau cara membuat anak" Ucap Revan kesal meninggalkan adiknya yang mulai tertawa lagi.
Saat hendak berjalan meninggalkan Regan, Revan bertemu dengan Bira, Revan melihat Bira seperti sedang mencari seseorang. Kemudian Revan menghampiri Bira.
"Kamu mencari suamimu Bira ? " Tanya Revan
" Iya, A Revan liat ga ?"
"Dia ada di ruang tengah sebaiknya kamu lihat dia, sepertinya suamimu itu sudah gila, karna dia tidak bisa berhenti tertawa dari tadi"
Sabira mengerti, kalau sebenarnya suaminya Regan sedang menertawakan kakak iparnya sekarang karna menikah dengan anak kecil. Bira pun ingin mencoba menghibur Revan.
"Yang sabar ya A Revan, ini sudah takdirnya A Revan. Bersyukur ga jadi nikah sama tukang pecel itu, A Revan sekarang dapet istri yang jauh lebih muda dari A Revan, A Revan kebawa keliatan kaya anak abg lagi nanti " Ucap Bira
"Terima kasih Bira, tapi itu tidak menghiburku " Ucap Revan sambil berlalu meninggalkan Sabira.
"Kasiaaan" Ucap Bira sedih
"Siapa yang kasihan ? " Regan kini sudah ada di belakang Sabira
"A Revan atuh, kaya yang tertekan mau nikah teh"
"Jangan hiraukan itu, nanti dia juga akan menikmatinya" Ucap Regan sambil mengecup pipi istrinya.
"Jangan mulai ahh, ini bentar lagi mau berangkat Bira ga mau dan-dan lagi"
"Aku hanya sedang mencium istriku, memangnya tidak boleh ?"
"Regan Bira, ayo kita berangkat sekarang" Ibu Rita memanggil mereka berdua karna sebentar lagi akan berangkat ke rumah mempelai wanita.
***
Di rumah Yura
" Duhh yang mau nikah, cup-cup jangan nangis ya" Ejek Kiara kepada Yura
"Siapa yang nangis malah aku seneng nikah sama Om Revan, udah ganteng, baik , sopan, kaya lagi " Ucap Yura tersenyum.
"Nikah sama Om-Om aja bangga"
"Ya bangga lah, siapa coba yang ga tau Revan Maheswara anak sulung dari keluarga Maheswara, pengusaha muda tampan dan sukses dan juga kaya" Yura berkata dengan senang.
"Revan Maheswara ? Kok papa nyuruh kamu yang nikah siihh bukan aku?" Kiara mulai merengek
"Katanya ga mau nikah? " Ejek Yura
"Kalo sama dia mah mau aku"
" Iya kamunya mau sama Om Revan, tapi Om Revannya yang ga mau sama kamu "
"Emangnya kamu tau dari mana dia ga mau sama aku" Kiara nyolot
"Kemaren kan kita ketemuan, terus aku nanya kok milih aku dari pada kamu, terus Om Revan bilang katanya karna aku tuhh jauh lebih cantik dari kamu" Tentu saja Yura berbohong dia tidak mau terlihat kalah ataupun meratapi nasibnya yang menyedihkan, karna itu akan membuat Sandra dan Kiara bahagia.
"Ihhh dasar nyebelin, nanti aku bilang mamah ya "
Yura mengabaikan rengekan Kiara dia tidak peduli apa yang akan di lakukan oleh adik tirinya itu.
"Yura, kamu sudah siap ?" Pak Hendra datang menghampiri Yura
"Udah pah, kenapa pengantin laki-lakinya udah datang ?" Tanya Yura
"Iya mereka semua baru sampai"
"Baiklah ayo" Yura yang sudah di rias dari tadi pun menghampiri ayahnya untuk melaksanakan akad yang sebentar lagi akan di mulai.
"Kamu cantik sekali nak persis mamahmu " Ucap Hendra
"Makasih " Ucap Yura dingin.
"Maafin papa nak "
" Buat apa ?" Yura bertanya pada papanya.
"Karna kamu harus menikah di usia yang sangat muda nak "
"Cuman itu" Hendra pun menganggukan kepalanya
" Ga usah di pikirin, lagian Yura udah biasa" Yura pergi meninggalkan papa nya sendirian
Hendra pun mengerti kesedihan putrinya itu, namun ia tidak bisa berbuat banyak. Demi menyelamatkan perusahaanya dia mengorbankan putrinya.
"Maafin papa Yura " Ucap pak Hendra sedih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Hendri Safran
perusahan jadi alesan. bilang aja takut sama istrinya
2022-11-06
1
fahri salwa
udah biasa sakit hati jdi y mo gmna lg..... sabarin aja
2022-09-07
0
Fa Rel
jd ne si tayo temen si timi anak embek 😂🙄 kok q liat nama bira jg
2022-07-01
1