Bab 14

Tak terasa sebulan sudah pernikahan Revan dan Yura . Dan dalam waktu satu bulan ini sama sekali tidak ada kemajuan yang pesat untuk hubungan mereka. Hubungan mereka masih saja berjalan di tempat. Bahkan sejak kejadian malam itu Revan agak menghindari kontak dengan Yura , karna jika Revan melihat Yura, Revan selalu saja terbayang dengan tubuh Yura yang membuatnya menjadi manusia mesum. Oh tidak dia sudah berjanji tidak akan menyentuhnya, setidaknya Revan menunggu Yura mulai dewasa.

Apakah dia sanggup menahannya, entah lah bahkan Revan sendiri tidak tau kalau dia bisa menahannya atau tidak untuk tidak menyentuh Yura. Bahkan angel dan devil di tubuhnya selalu berbisik setiap malam, membuatnya bimbang antara harus menyentuhnya atau tidak. Setiap malam si devil selalu berbisik bukan kah sudah halal tidak ada salahnya dia menyentuhnya tapi si angel selalu mengingatkan kalau belum waktunya untuk menyentuh Yura , kalau masa depannya masih panjang, mungkin dia masih ingin bersenang - senang bersama teman-temannya, Revan tidak boleh merusak masa-masa remajanya.

Sore ini Yura baru saja selesai belajar les, Revan sengaja mendatangkan guru les untuk mengajari Yura . Karna jujur saja Revan tidak sanggup untuk mengajari Yura. Yura adalah titisan ratu ubur-ubur di kehidupan Revan, otaknya yang kurang pintar membuatnya lumayan pusing, Revan tidak berharap Yura adalah seorang yang sangat pintar. Minimal standar saja atau rata-rata saja itu sudah cukup untuk Revan, dan bagaimana bisa dia bisa menikah dengan gadis polos yang tidak tau apa-apa . Tingkahnya yang aneh, bicaranya asal dan juga sikapnya yang absurd benar-benar ajaib.

Ternyata di dunia ini masih ada stok gadis seperti adik iparnya yang minim akhlak itu .Dan sialnya Revan di paksa menikahi gadis yang sebelas dua belas seperti adik iparnya , benar-benar luar biasa.

Revan baru saja pulang dari kantornya sore itu, dia melihat Yura sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan ponselnya .

"Kamu sudah belajar ?" Tanya Revan

"Iya udah om, gurunya baru aja pulang , om udah makan ? Mau Yura masakin ga, tadi yura beli ayam, kita bikin ayam geprek ya , Yura baru aja liat caranya di youtube " tawar Yura

" Tidak usah, malam ini kita makan malam di rumah mamah , tadi mamah menelpon meminta kita untuk datang kesana " Yura cuma menganggukan kepalanya

"Emangnya ada apa om, tumben mamah nyuruh kita kesana "

" Mamah hanya ingin kita berkumpul saja sekaligus merayakan kehamilan Sabira, jadi mamah ingin kita berkumpul "

"Kak Bira hamil ?? " Tanya nya kaget sambil di iringi senyum setelahnya

"Iya, tadi mamah memberi tau ku kalau Sabira hamil"

" Wahhhh, Yura juga mau dong hamil " Ucap yura cengengesan namun Revan yang mendengar nya sangat terkejut. Terkejut karna hamil itu perlu proses dan prosesnya itu tau lah...... Membuat Revan menjadi panas dingin saja "

" Kamu itu masih anak-anak, tapi ingin membuat anak " Jawab Revan menutupi kegugupannya

"Tapi kita kan udah nikah om udah halal kalo mau buat anak juga " Ucapnya polos

"Sudahlah jangan bicara seperti itu lagi, sekolah saja belum lulus malah membicarakan anak " Ucap Revan sambil pergi meninggalkan Yura

" Om..... " Panggil Yura lagi

"Ada apa "

" Yura serius lohh.... " Sambil tertawa, Yura tau kalau Revan tidak mungkin melakukan hal seperti itu kepada Yura, makanya Yura senang, menggoda Revan.

Kini mereka tengah bersiap untuk pergi k rumah mamah Rita, Mereka sengaja datang lebih awalkarna tidak mau membuat orang di rumah menunggu.

Setelah menempuh perjalanan lebih dari lima belas menit, akhirnya mereka sampai di rumah utama .

Yura dan Revan pun keluar dari mobil kemudian masuk ke dalam rumah, di dalam rumah Revan melihat mamahnya sedang membantu menyiapkan makan malam untuk suami, serta anak dan menantunya.

" Mah... " Panggil Revan

Mamah Rita pun langsung menengok saat mendengar ada yang memanggilnya.

"Revan, Yura apa kabar sayang, kenapa kalian ga pernah main ke sini, mamah kangen tau " Sambil memeluk anak dan menantunya.

"Kabar kita baik mah " Jawab Revan

Yura hanya tersenyum melihat interaksi antara Revan dan mamah Rita, Yura sangat senang dengan sambutan mamah Rita yang tidak segan langsung memeluk dan menciumnya. Yura merasa bahagia karna mungkin menurut orang lain itu adalah hal sepele , tapi mendapat perhatian seperti itu sangat langka untuk Yura

****

Untuk merayakan kehamilan Sabira mamah Rita meminta anak-anak dan menantunya berkumpul di rumah utama untuk makan malam bersama. Mamah Rita sengaja mengundang Revan dan juga Yura untuk makan malam di rumah utama, Revan dan Yura pun, merasa bahagia mendapat kabar baik ini. Mereka senang mendengar Sabira kini tengah hamil.

Dan kini mereka semua tengah berkumpul di meja makan. Mamah Rita dan papa Anton sangat bahagia bisa berkumpul dengan anak dan menantunya. Karna sejak kedua putranya itu menikah mereka langsung memutuskan untuk tinggal di rumah mereka masing-masing. Walau sebenarnya keinginan mereka adalah bisa berkumpul bersama di rumah itu. Rumah utama bangunan yang luas, bahkan bisa menampung anak dan menantu serta cucu-cucunya kelak.

Namun papa Anton dan mamah Rita menghormati keputusan kedua putra nya itu. Melihat bagaimana kedua menantunya yang ajaib itu membuat mereka semakin mengerti kalau kedua putranya itu ingin tinggal di rumah mereka sendiri.

" kak Bira gimana rasanya hamil " Tanya Yura

" Emmm, ya gitu susah neranginnya , kamunya hamil atuh biar tau rasanya, kalau kita hamilnya barengan kayanya asiik ya " Jawab Bira

" Kamu kapan menyusul Yura " Ucap mamah Rita tersenyum

" Yura juga pengen hamil mah kaya kak Bira, tapi om Revannya ga mau bikin anak sama Yura, katanya Yura masih kecil padahal Yura juga tau cara bikin anak gimana " Ucapnya polos, membuat semua orang melongo dan langsung memandang Revan menelisik

" Kenapa kalian semua melihatku begitu " Revan terkejut mendengar ucapan istri bocahnya itu kenapa setiap kata yang keluar dari mulut kecilnya itu selalu terdengar ajaib di telinganya.

Regan yang mendengarnya lalu tertawa mengejek kepada Revan. " kamu sangat tidak beruntung Yura mendapatkan suami sepertinya "

Yura yang mendengarnya tertunduk lesu . Bira yang merasa tidak enak dengan ucapan suaminya kepada kakak ipar rasa adik iparnya itu langsung bicara.

" Mendingan mas suami diem dehh, udah tau mulutnya kaya bon cabe kalo ngomong pedes bangeett, amit... amit " Ucap bira sambil mengusap perutnya

"Hey aku ini ayahnya kenapa kamu bilang begitu dasar ubur-ubur menyebalkan "

Bira hanya membiarkan suaminya mengomel sendiri .

" Sudah- sudah sebaiknya kita makan dulu " Ucap pak Anton menghentikan obrolan anak dan menantunya . Mereka semua mendengarkan ucapan pak Anton dan langsung memulai makan malam mereka .

****

Setelah makan malam, Revan memutuskan untuk pulang ke rumah, karna besok Yura sudah mulai ujian , Revan tidak mau istri bocahnya itu terlambat ke sekolah. Jangan sampai, nilainya saja sudah du bawah rata-rata bagaimana jika di tambah dengan keterlambatan , sangat sempurna untuk menjadi siswa yang reputasinya tidak bagus. Bagaimana pun sekarang Yura adalah tanggung jawabnya. Dia ingin yang terbaik untuk istrinya.

Karna merasa lelah Revan langsung menuju ke kamarnya, begitu pun dengan Yura, dia sudah sangat mengantuk tapi pembicaraan Regan terhadapnya membuatnya jadi berpikir kalau Revan memang tidak ingin menyentuh Yura, apa om suaminya itu memang tidak suka padanya. Sebegitu tidak sukanya sampai-sampai sekarang Revan terlihat menghindar dan jarang bicara padanya.

Andai Yura tau kalau Revan menghindarinya karna dirinya takut tergoda olehnya takut khilaf dan melakukan sesuatu yang lebih padanya, mungkin Yura akan bersorak senang. Sayangnya Yura tidak tau hingga menimbulkan salah paham dengan sikap Revan.

''Om.... " Panggil Yura

"Ada apa Yura " Revan yang mau membuka pintu kamar pun mengurungkan niatnya.

"Beneran ga mau bikin anak sama Yura " Ucapnya sedih

Astaga anak ini benar-benar pikir Revan ,"Tidak ...." Jawabnya tegas

"Ga mau di coba dulu gitu ?"

"Sebenarnya apa yang ada dalam pikiranmu Yura, besok kamu ujian harusnya kamu belajar bukan membicarakan hal seperti ini " Revan berusaha bicara dengn lembut meskipun sebenarnya dia sedang kesal .

"Berarti om benci ya sama Yura ?"

"Bagaimana kamu bisa berpikir begitu, setelah apa yang ku lakukan padamu ?" Tanya Revan merasa heran dengan pertanyaan konyolnya .

"Karna om ga mau nyentuh Yura " Ucapnya sedih

Jadi karna hal itu anak bodoh ini bicara seperti itu " Dengar Yura aku tau kamu memang tidak pintar tapi jangan terlalu bodoh juga " Astaga barusan bicara apa pikir Revan , Revan diam sejenak untuk bicara dengan Yura tanpa menyakiti hatinya .

"Dengar Yura, aku tidak menyentuhmu bukan karna aku membencimu tapi karna aku ingin menjagamu, aku tidak ingin merusak masa depanmu. Usiamu saat ini masih remaja ,kamu pasti masih ingin bersenang-senang dengan temanmu. Aku ingin kamu melanjutkan dulu pendidikanmu, apa kamu tidak berpikir nanti saat teman-temanmu masih bisa bermain-main dan berkumpul tapi kamu sudah menggendong anak. Bisa kamu bayangkan itu ? " Melihat Yura yang diam saja dan menunduk membuat Revan menghampirinya , Rwvan tau Yura sedih karnanya

"Yura ,setelah semua yang aku lakukan padamu bagaimana kamu bisa berpikir kalau aku membencimu , jangan pernah berpikir seperti itu mengerti " Yura menganggukan kepalanya mengerti

Revan yang merasa kasihan dan juga tidak enak karna takut melukai perasaan Yura, akhirnya memeluk Yura dan satu kecupan mendarat di kening Yura. Membuat Yura terkejut sekaligus bahagia.

Yura merasa sangat nyaman ada dalam pelukan Revan. Tapi dia kemudian ingat perkataan Anggi tadi siang.

" Om... "

"Ada apa ???" Revan sangat menikmati pelukannya kepada istri bocahnya itu

" Kalo om mau Yura bisa pakai kb dulu " Ucapan Yura membuat revan melongo namun sedetik kemudian toyoran mendarat di kening Yura dan kemudian masuk ke dalam kamarnya.

Yura mencebik dengan perbuatan Revan " Tadi di sun, kok sekarang di toyor sihh !!! " Ucap Yura tidak terima

"Tidur sana anak nakal.....!! " Ucap Revan dari kamar.

*****

Alhamdulillah hari ini udah update ya 😊🙏 maafkan kalo slow karna mimin sibuk di dunia nyata 😁

Terpopuler

Comments

Tri Susanti

Tri Susanti

kok Revan malu2 aja sich, udah di tawarin lansung tancap gas aja 🤨🤨

2023-10-16

0

Tuning Suprihatin

Tuning Suprihatin

sampai kapan kamu bisa menahannya revan

2022-05-22

1

Wahyu Astuti

Wahyu Astuti

seberapa kuat mnahan babag revan... hhh

2022-05-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!