Kini Revan sudah duduk dekat penghulu menunggu mempelai perempuannya datang . Tak lama mempelai perempuan pun datang di gandeng ayahnya dan kemudian duduk di sebelah Revan. Yura terlihat sangat cantik Revan akui itu mungkin hanya karna usia yang terpaut jauh yang membuatnya enggan menikahinya.
Ijab kabul pun berlangsung dengan lancar, kini Revan dan Yura sudah resmi menjadi suami istri, tidak ada pesta mewah, tamu yang datang pun hanya dari keluarga Revan dan Yura. Karena pernikahan ini juga masih rahasia karna Yura yang statusnya masih pelajar.
"A Revan selamat ya, alhamdulillah sekarang udah ga jomblo lagi " Bira cekikikan
"Dasar adik ipar minus akhlak" Jawab Revan tertawa
"Selamat, setidaknya istrimu sudah bisa mencetak bayi " goda Regan.
"Berhenti menggodaku adik sialan" Sambil meninju pundak Regan. Yura yang melihat serta mendengar interaksi keluarga Revan merasa senang, dia ingin sekali dekat dengan keluarganya tidak seperti yang dia jalani sekarang dia merasa hidup sendiri di tengah-tengah keluarganya. Karna bahkan mereka hampir tidak pernah menyapanya, begitupun ayahnya yang selalu sibuk bekerja. Ketika pulang pun hanya mamah Sandra lah yang selalu di tanyakannya.
"Hai, Yura kamu cantik banget kaya aku, iya kan mas suami" Bira menyapa Yura
"Selamat ya" tanpa mempedulikan ucapan istrinya yang absurd.
"Makasih ka" Jawab Yura
"Bira bingung mesti manggilnya gimana, soalnya kan Yura nikahnya sama A Revan tapi umurnya di bawah Bira "
"Panggil Yura aja kak biar enak manggilnya, Yura ga mau di panggil kakak serasa tua" Ucap Yura polos Bira pun tertawa mendengarnya.
"Sepertinya mereka berdua akan cocok" Ucap Regan
"Kau benar " Balas Revan
"Ya ampuun, menantu mamah imut-imut semua, mamah suka dehh" Mamah Rita datang menghampiri mereka.
"Mirip Bira kan mah cantik, imut dan lucu "
"Iya, Yura cantik dan imut kaya kamu " Kata mamah Rita
"Makasih mah Yura emang udah cantik dari lahir " Balas Yura tersenyum. Mereka pun tertawa bersama, baru kali ini Yura merasa bahagia bisa berinteraksi dengan orang lain, yang kini sudah menjadi bagian dari keluarganya.
Setelah acara selesai seluruh keluarga Revan pun pulang. Revan juga tidak ingin menginap di sana karena dia tidak terbiasa tidur di tempat asing, makanya dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Sekarang Yura dan Revan sedang berada di kamar Yura, Yura sedang melepas semua aksesoris pernikahannya di depan meja rias. "Yura , malam ini kita tidur di rumahku bereskan semua barang yang akan kamu bawa" Yura kaget mendengarnya kenapa mendadak sekali Revan mengajaknya pindah.
"Tapi barang Yura banyak Om, pasti lama" Jawab Yura
"Bawa saja yang kamu perlukan, sisanya nanti aku akan menyuruh orang" Ucap Revan.
"Okee Om"
"Dan jangan panggil saya Om, saya jadi merasa sudah tua"
"Umur kita kan emang beda sepuluh tahun Om" Jawabnya polos
"Tidak usah di ingatkan aku sudah tau" Revan sebal
Yura pun membereskan barang-barangnya kemudian pergi mandi sedangkan Revan pergi ke depan untuk menghubungi seseorang. Saat hendak ke kamar Revan tidak sengaja melihat Yura sedang berganti baju dan hanya menggunakan pakaian dalam saja. Sontak saja Revan kaget melihat pemandangan indah di depannya. Saat hendak berteriak buru-buru Revan membekap mulut Yura. "Jangan teriak" Revan berbisik
Keadaan mereka yang sangat dekat membuat Revan panas dingin, karna baru pertama kali melihat perempuan setengah telanjang berada di dekatnya bahkan dalam pelukannya, membuat sesuatu terbangun di sana. Melihat Yura mengangguk Revan pun melepasakan bekapannya.
"Kenapa tidak mengunci pintu " Ucap Revan sambil membalikan tubuhnya membelakangi Yura.
"Udah kebiasaan Om" Regan berdecak
" jangan panggil Om "
"Iya-iya kak" Yura nyengir
"Kenapa ? ada yang aneh " Revan bertanya
"Iya, ga cocok di panggil kakak umurnya udah lewat" Yura tertawa
"Apa aku boleh menjewer telinga bocah ini" Ucap Revan dalam hati.
"Cepat pakai bajumu, atau kamu ingin membuat anak denganku sekarang" Ucapan Revan membuat Yura takut.
"Nanti aja Om bikin anaknya, Yura belum siap" Kemudian Yura pun cepat- memakai bajunya. Mereka pun akhirnya berpamitan keluarga Yura untuk menginap di rumah Revan. Hendra pun mengijinkannya meskipun dia berat melepas putrinya tapi kini tanggung jawab putrinya sudah berpindah.
Setelah beberapa saat perjalanan mereka pun sampai di rumah Revan.
"Kok rumahnya sepi Om" Revan langsung melihat Yura
"Kamu sudah pikun? tadi aku menyuruhmu memanggilku apa ?" Tanya Revan tanpa menjawab pertanyaan Yura
Yura menepuk keningnya " Yura lupa ma-as" dengan gaya nyengir kudanya.
"Anak pintar dan jika ada orang yang bertanya siapa kamu, kamu jawab kalo kita kakak beradik mengerti"
"Siap boosss" Sambil memberi hormat pada Revan.
Huuftt
"Sebenarnya papa menyuruhku menikah atau menjaga anak" Gumam Revan
****
Buat yang udah mampir makasih banyak, dukung terus ya😊🙏 yang mau ngasih poin, vote sama koin Mimin tunggu 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Atiah arini
🤭🤭🤭
2022-12-21
0
Sus Susyla
bagus karakter yura yg konyol muhoris
2022-10-31
0
Sepertinya papa Anton jg tau kali ya klo kehidupan Yura ga seperti yg terlihat, makanya dia minta Revan nikahin Yura dalam hitungan hari. untuk nyelamatin hidupnya Yura.
2022-06-07
2