Melihat Revan terbentur
Yura tidak om bisa menahan dirinya untuk tertawa. "Om Revan kok pintunya di cium sihh" Ucapnya tanpa berhenti tertawa membuat Revan tambah malu saja "dasar bocah meyebalkan " gumam Revan "
"Berhenti tertawa ini sama sekali tidak lucu"
"Iya dehh maaf, abisnya lucu liat om kejedot, jarang-jarang kan ada orang ganteng ke jedot pintu, tapi om tenang aja meskipun terlihat konyol tapi itu ga ngebuat kegantengan om luntur kok "Ucap Yura di tengah-tengah tawanya yang mulai mereda.
"Otakmu memang lemot berapa kali aku bilang jangan pernah panggil om " Pura-pura marah menutupi rasa malunya .Karna sejujurnya revan termasuk orang yang tidak suka marah.
Yura pun berhenti tertawa "Oke bos, maafin segala kehilafan yura "Jawabnya tanpa merasa tersinggung dengan ucapan Revan.
"Jangan lupa belajar sebelum tidur, nilaimu harus ada kemajuan dari sebelumnya "Ucap Revan mengalihkan pembicaraan.
"Kirain om eh m-mas Revan mau bilang jangan lupa berdoa sebelum tidur, itu mah ga bakalan lupa, kalo belajar mah Yura ga janji, kepala Yura suka sakit kalo belajar ini juga kepala Yura mendadak pusing padahal baru denger katanya aja, gimana kalo Yura sampe belajar Yura bisa pingsan om, om mau tanggung jawab kalo Yura sampe pingsan. '' Yura bicara panjang lebar kepada Revan.
Mendengar ucapn Yura Revan langsung menghampiri istri bocahnya itu. "Aku akan tanggung jawab ambil bukumu dan belajar "
"Ngga mau, Yura mau bobo" Tolak Yura
Revan menganggukan kepalanya "Baik, besok aku tidak akan memberimu uang jajan '' Kata-kata Revan membuat Yura terkejut, dia tidak mau kehilangan uang jajannya.
"jangan dong om, nanti Yura kelaperan di sekolah, gimana nanti "
"kalau begitu belajar "
"Iya dehh Yura nanti belajar, tapi nanti malem yah, sekarang Yura mau tidur dulu bentar "
"Heem baiklah istirahat saja dulu, tapi nanti malam kamu harus belajar"
"oke dehh " Sambil mengangkat kedua jempolnya. regan geleng-geleng kepala melihatnya.
****
Malam pun telah tiba revan keluar kamarnya karena merasa lapar. " Nasib menikahi gadis kecil bahkan untuk makan pun dia tidak bisa "
Saat menuruni tangga Revan mmencium wangi masakan yang membuat isi perutnya semakin bergemuruh saja. Revan menghampiri dapur dan melihat Yura sedang memasak.
"Punggung kecilnya terlihat kesana kemari sibuk dengan bahan yang sedang dia siapkan. Revan langsung menghampirinya.
"Kamu sedang apa ??" Tanya Revan
Yura pun berbalik melihat suaminya sudah berdiri di belakangnya, bahkan Yura harus mengangkat kepalanya untuk melihat suaminya yang tinggi menjulang .
"Yura lagi masak buat makan malem,
Yura laper makanya Yura masak ''
"Kenapa harus repot-repot memasak kenapa tidak membelinya saja"
"Pengennya gitu tapi Yura ga punya uang om"
Mendengar Yura tidak punya uang rasa bersalah langsung menghampiri Revan. Dia lupa kalau dia belum memberinya uang.
"Maaf aku lupa belum memberimu uang "
"Ngga apa-apa lagian di kulkas ada bahan buat di masak, ya udah Yura masak aja"
Setelah beberapa saat makanan pun sudah selesai di masak oleh Yura.
"Ayo om masakannya udah selesai, kita makan " Ajak Yura.
Revan menganggukan kepala dan berjalan mengikuti Yura dari belakang. Kini di meja makan sudah tersaji ayam goreng dengan sambal di tambah kerupuk dan juga oseng-oseng kangkung. Sungguh sangat menggugah selera.
Yura mengambil piring dan mengisinya dengan nasi serta lauk yang ada dan memberikannya kepada Revan. Revan pun mengambilnya dan langsung memakannya. Setelah mencobanya ternyata rasanya tidak buruk melainkan sangat lezat. Revan sebenarnya orang yang menyukai makanan rumah, menurutnya makanan rumah walaupun sederhana tapi sangat lezat dan memanjakan lidahnya. Revan makan dengan sangat lahap, Yura senang melihatnya ternyata tidak sia-sia sejak tadi dia berkutat di dapur.
"Masakan Yura enak ga om "Tanya Yura
Revan menganggukan kepalanya karna mulutnya sedang sibuk mengunyah. "Ternyata kamu pintar juga memasak " Ucap Revan
'"Yura belajar lah, dulu di rumah Yura kalo papa lagi sibuk dan pulangnya selalu malem, bibi di rumah ga masak dan udah pulang dari sore, mamah sandra dan kiara suka makan di luar terus papa, makan di kantor " Dia bercerita dan Revan masih menyimaknya menunggu Yura melanjutkan ceritanya.
"Lalu jika mereka tidak makan di rumah, kamu tidak makan " Akhirnya Revan bertanya karna Yura tidak meneruskan ceritanya
" Ya Yura makanlah, laper kalo ga makan mah" Ucapnya santai
"Di kulkas kan suka ada bahan makanan ya Yura olah aja supaya bisa di makan, cara masaknya Yura liat di youtube ''
"Sejak kapan kamu belajar memasak " Tanya Revan
"Eemm dari SMP, dulu mah kalo masak asal mateng aja, sering nya Yura makan mie pake cabe, beeuuuhh rasanya segeeerr mantep pokoknya, tapi kalo sekarang Yura seneng liat olahan masakan di youtube, terus ngolah sendiri biar banyak dan yang pasti kenyang " Dia bicara sambil tertawa seperti tidak ada beban saja .
Hingga Revan bertanya " Apa kamu tidak tersinggung atau sakit hati dengan perlakuan mereka padamu "
''Sakit hati lah, punya bapa kandung rasa bapa tiri di tambah ibu sama sodara tiri level akut pokoknya mereka itu klop banget pokoknya''
Mendengar itu membuat hati
Revan tersentuh dan berjanji pada hatinya untuk membahagiakan Yura
"Aku berjanji akan memperlakukanmu dengan sangat baik Yura " Ucap Revan dalam hati.
****
Maaf kalau up nya kurang banyak, karna mimin mesti bagi waktu 😇 biar semua bisa selesai ya, mau di paksain banyak kalo lagi ga konsen takutnya malah jadi aneh 😁 makasih buat yang udah mampir 🙏😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Tuning Suprihatin
mengharukan sekali hidupmu yura
2022-05-22
1
Riskiya ahmad
haduuuh jadi miwik degar cerita yora lanjut thor😪😪😪😪😪😪😪🤧🤧🤧
2022-05-16
1
Asniwati
lanjut
2022-05-12
0