Di kediaman wirasena, setelah selesai dengan aktifitas paginya, Isvara melakukan pekerjaannya seperti biasa.
Saat tengah membersihkan meja pantry seseorang tiba-tiba menarik lengannya sangat kasar.
"Heh, tadi pagi ngapain lo sama kak Gerald di kolam renang? Sengaja ya lo ngegoda dia?!" Bentak Brinda.
Dahi Isvara mengernyit. "Apa maksudmu? Aku tidak pernah melakukan hal yang kau tuduhkan itu."
"Alah, pura-pura sok polos lo, gue liat sendiri di dalam kolam lo berusaha ngegoda kak Gerald!"
"Dia sendiri yang membawaku ke dalam kolam, Kenapa malah menyalahkan ku?" Isvara akhirnya terpancing emosi.
Selama ini dia sudah cukup sabar menjadi bulan-bulanan Brinda, adik sepupu Gerald ini. Namun seakan diamnya tak pernah membuat Brinda jengah untuk terus menganggunya.
"Inget ya, Lo itu gak ada apa-apanya di banding kak Laura, awas kalau sampe gue liat lagi lo ngegoda kak Gerald, abis Lo sama gue!"
Lalu gadis dengan tubuh semampai itu pergi meninggalkan Isvara dengan kebingungan.
"Apasih gaje banget tuh orang!"
"Kak Vara!" Kayra menghampirinya.
"Kak Vara tadi di apain sama Brinda?" Tanya gadis itu.
"Gak tahu Kay, gak jelas dia."
Kayra geleng-geleng kepala. "Udah kak, jangan di ladenin, emang prik orangnya."
Isvara tertawa. Lalu melanjutkan menyelesaikan tugasnya.
"Eh, Isvara buatin saya kopi!"
Isvara dan Kayra menoleh, nyonya Arini datang tanpa permisi dengan wajah pongah.
Isvara hanya mengangguk. Sementara Kayra protes dengan itu.
"Kak Vara bukan pembantu, bibi minta aja Dewi atau Rita untuk buatin."
"Eh anak kecil gak usah ikutan ya," hardik nyonya Arini pada ponakannya itu.
"Mending dari pada sok-sokan ngebela dia, kamu berangkat kuliah aja sana."
Kayra memang ada kuliah pagi ini, namun melihat Isvara yang di tindas ia tak tinggal diam.
"Tapi--"
"Udah Kay," Isvara menghentikannya. "Lebih baik kamu berangkat aja ya."
Kayra menatap sendu Isvara yang sudah ia anggap seperti kakak perempuan baginya.
"Gak apa-apa, ada Raka yang bakal nganter kamu." Bisik Isvara menjadi penyemangat untuk Kayra.
"Baiklah, tapi kakak hati-hati ya di sini!"
Isvara tersenyum guna menghilangkan keresahan adik iparnya ini.
Setelah kepergian Kayra, Isvara mendesah pelan dan membuatkan Arini kopi.
Beginilah kesehariannya, di rumah ini jika tidak ada nyonya Triani dan nyonya Indira,maka Arini dan putrinya lah yang akan sok berkuasa.
Mereka akan terus menindas Isvara selama tidak ada yang membelanya. Kadang para pelayan di sini menatapnya kasihan, ketika ia menjadi bulan-bulanan kedua orang itu.
Namun para pelayan juga tidak bisa membantunya. Dan Isvara memaklumi itu.
Nyonya Triani sibuk dengan yayasan amal dan rumah singgah bagi anak-anak terlantar yang sudah di bangunnya sejak dulu. Oleh sebabnya beliau tak selalu ada di rumah.
Begitupun dengan menantunya, Indira sendiri adalah seorang wanita karir, dirinya terbiasa untuk membantu Aryaloka, suaminya mengelola perusahaan. Dan kini mereka berdua pergi ke luar kota sejak seminggu lalu untuk mengembangkan proyek yang ada sini.
Sementara Gerald sendiri akan pergi pagi-pagi sekali dan pulang larut malam karna kesibukannya menjadi CEO di salah satu cabang. Setidaknya itulah yang Isvara tahu.
Brandon sendiri, Isvara jarang melihat pria itu ada di rumah, pria cungkring itu akan lebih sering pulang ketika ia butuh duit untuk kesenangannya.
Isvara kadang menghela nafas dengan kelakuan aneh keluarga ini, mereka tak sering akur namun sering di juluki sebagai keluarga terhamonis yang pernah ada.
***
Pyuhhh!
Isvara berjengit saat cipratan air kopi itu mengenai tepat bajunya.
Arini memasang wajah galak. "Kopi macam ini, ampas gak ada rasa sama sekali!"
Arini membentak dengan oktaf suaranya yang sangat tinggi, mengalahkan penyanyi dangdut masa kini.
"Kamu ini apasih gunanya sih di rumah ini? Buat kopi saja tidak bisa."
"Maaf, saya akan membuatnya lagi."
"Tidak perlu! Arini kembali membentak.
Lalu di lihatnya Nela yang sedang menenteng tas lebar. Arini memanggilnya.
"Iyah Nya, ada apa?"
"Mau kemana kamu?"
"Ini saya mau menyerahkan laptop tuan Gerald yang ketinggalan."
"Tidak usah,kasih Isvara aja, kamu buatkan kopi untuk saya."
"Eh?" Nela malah melongo.
"Kamu ini budek apa gimana, saya bilang kasih Isvara saja laptopnya biar dia yang antar!"
"Eh iya nya, baik-baik!" Nela merasa takut, pasalnya jika Arini marah ia akan terlihat seperti ibu tiri seperti di drama yang ia tonton di chanel ikan terbang.
***
Dan disinilah Isvara berada, bangunan kokoh dan tinggi menjulang, tempat di mana Gerald berada.
Selain keluarga tak ada yang tahu jika dia menyandang status sebagai istri seorang Gerald angkasa wirasena, jadi ia pikir akan aman untuk memasuki kantornya ini.
Kepada resepsionis, Isvara memperkenalkan diri sebagai pembantu Gerald, ia mengatakan ingin mengantar laptop pria itu yang ketinggalan.
Setelah perbincangan cukup alot, Isvara akhirnya diijinkan untuk ke ruangan Gerald.
Namun tepat di ambang pintu, di kaca besar ruangan Gerald yang tidak tertutup, ia melihat pemandangan yang cukup meringis hatinya.
Gerald yang sedang bercumbu dengan wanita yang berada di pangkuannya. mungkin wanita itu adalah kekasihnya, Isvara tidak tahu dan dia pun tidak mau tahu dan tidak minat untuk mencari tahu.
Di saat dia sedang menata hatinya, seseorang membuka pintu, terlihat seraut wajah pria tampan dengan setelannya kemeja rapi. mungkin itu asisten Gerald.
Pria itu tampak terkejut melihatnya, namun Isvara tidak peduli, ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan.
Bisa ia lihat dari ekor matanya, Gerald tampak kaget saat tahu ia ada di sini, begitupun dengan wanita yang bersamanya.
"Ngapain kau disini?" tanya pria itu, membentaknya.
"Laptop mu ketinggalan," ucap Isvara berusaha menahan sesak agar suaranya terdengar normal.
Lalu tanpa mau menengok lagi, Isvara segera membalikkan badan dan berlalu dari sana.
"Tunggu Isvara!"
Gerald memanggilnya, namun ia serasa tuli untuk menyautkan panggilan itu.
Isvara tetap berjalan ke luar, tanpa memperdulikan pria itu yang mengejarnya.
***
"Isvara tinggu, Isvara!"
Kali ini Isvara berhenti,di lorong tepat belakang parkiran gedung ini, mereka berhadapan.
"Ngapain kau ada di sini? sengaja mempermalukanku hah?!" bentak Gerald padanya.
Isvara tak mengerti, menatap aneh pria di depannya ini. Gerald menarik tangannya hingga jarak mereka terkikis.
"Kau pasti kesini dengan memperkenalkan diri sebagai istriku, dengan wajah kampungan dan baju lusuh mu itu,kau pasti sengaja mempermalukanmu kan."
Isvara meringis nyeri mendengarnya.
"Wajahku memang kampungan, bajuku memang lusuh, tapi aku tidak sepicik yang kau bayangkan!"
Sementara di dalam ruangan masih tertinggal Laura dan Samuel yang di sana.
"Wanita itu, Wanita yang di panggil Isvara, aku harus mengejar mereka!"
Laura merasa panik, ia takut Gerald kepincut oleh gadis itu, Apalagi melihat Isvara yang lebih cantik dari yang ia kira.
Laura kemudian berjalan menyusul keduanya,di ikuti Samuel yang juga penasaran.
Gerald dan Isvara masih menatap dengan kebencian yang semakin terpendam. lalu mata Isvara melihat dua orang yang berjalan menghampiri mereka.
"Lihat,wanitamu datang, lepaskan aku!" Isvara menghentak kasar tangan Gerald dari lengannya.
Gerald tertegun, Laura tiba-tiba bergelayut manja di lehernya.
"Sayang,jangan kamu hiraukan wanita itu,lebih baik kita kembali dan melanjutkan aktivitas kita yang tertunda."
Laura sengaja mengatakannya dengan nada manja di depan Isvara, agar wanita itu sadar diri akan tempatnya.
"Kau benar, lebih baik kita kembali saja," Gerald mengatakan itu tapi matanya terus saja menatap Isvara.
Laura tersenyum miring, tatapannya pada Isvara seolah mengatakan, "Gerald itu punya gue dan lu gak bakal bisa merebut dia."
Isvara menatap keduanya, tangan Gerald dengan sengaja menarik pinggang Laura dan memeluknya mesra, seakan ingin menunjukkan kemesraannya pada Isvara.
Namun Isvara bergeming, merasa tidak peduli. melirik secara bergantian lalu berbalik dan berjalan tanpa mau menoleh lagi.
Gerald geram, kenapa Isvara tidak bereaksi apa-apa? memangnya apa yang dia harapkan? Kecemburuan gadis itu.
Sementara Samuel melirik sebentar, lalu berlari mengejar Isvara.
Laura melihatnya merasa tak senang. "sialan kenapa Samuel mengejar gadis itu?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
mantap Samuel..kejar Isvara supaya Gerald dan Laura cemburu
2023-01-29
2
Desi Desri
Hhhmmmm sesak dadaku thoŕ,,,lanjuuuut
2022-10-11
0
Olga Margaretha Tuwaidan
👍👍👍👍👍
2022-06-07
1