Bab 08 : Kejadian di kamar mandi

"Apa-apaan ini!"

Isvara tersentak beberapa saat, di rematnya kain lap di tangan. Ingin rasanya dia memaki pria di depannya ini.

"Itu sudah pas kan? Apalagi?"

"Rasanya sangat asin, kau mau meracuniku apa gimana?" Suara Gerald menggelengar Membuat para pelayan pun hanya diam.

Jam 3 pagi, bayangkan seorang Gerald angkasa wirasena Membuat keributan hanya karna semangkuk soto Lamongan.

Pria itu mengobrak-abrik seisi pantry dan menyuruh Isvara Membuatnya dalam waktu 40 menit.

Tentu Isvara di buat kelimpungan, para pelayan pun bangun, namun Gerald melarang para pelayan itu membantunya hanya diijinkan menonton saja.

Walaupun Isvara bisa memasak, tapi soto Lamongan? Isvara baru kali ini, ia pun sampai rela Mencari tutorialnya di YouTube untuk tuan muda itu.

"Cepat bikin lagi!"

"Tapi ini sayang, Gerald.lihat, aku bahkan Membuatnya sepanci besar."

Isvara bahkan masih sangat mengantuk hanya untuk sekedar memasak lagi.

"Aku tidak peduli, cepat buat lagi dalam waktu 10 menit!"

"Apa kau sudah gila? Bagaimana bisa makanan itu di bikin dalam waktu 10 menit?"

"Aku tidak peduli, cepat buat atau ku bunuh kau!"

Semua tercengang dengan ancaman Gerald yang seperti tidak main-main. Gerald memang memiliki trempramen yang buruk tapi mereka baru kali ini melihat Gerald sebenci itu dengan orang.

Sementara Isvara sama sekali tak gentar.

"Oh aku mengerti sekarang, kau melakukan ini hanya untuk mempermainkan ku saja bukan?"

Semua pelayan refleks menoleh melihat keberanian Isvara, termasuk Nela yang selalu menyelepehkan gadis itu.

Gerald menatap sinis,lalu tertawa.

"Kau sudah mengerti rupanya, aku hanya memperkenankanmu pada penderitan yang akan terus kau alami selama di sini."

"Kau pikir aku akan takut? Tidak sama sekali,tuan muda." Isvara berkata dengan nada tajam dan yakin.

Gerald menarik lengan Isvara hingga lebih dekat dengannya. "Kegigihan mu memang perlu di apresiasi, tapi itu tidak akan lama, karna selama 6 bulan ini akan ku buat hidupmu seperti di neraka."

"Waah makin seru nih," bisik Nela pada Dewi, yang langsung di hadiahi geplakan oleh Dewi. semua pelayan hanya bisa menonton tanpa mau memisahkan mereka.

"Lucu sekali, siapa hidupnya seperti di neraka di sini, Aku atau kau? yang bahkan tidak mampu menikahi wanita yang kau inginkan," ucap Isvara, menantang.

"Isvara!" Gerald melayangkan tatapan membunuh padanya.

Byur! Kuah soto yang sudah dingin itu Isvara layangkan pada Gerald hingga setengah tubuh pria itu basah.

Semua orang terkesiap, melongo dengan tindakan berani Isvara.

"Ini hanya secuil hal yang pernah kau lakukan padaku, mulai sekarang akan ku balas setiap hinaanmu itu!"

Tak ada reaksi, Dada mereka sama-sama bergemuruh menahan amarah.Lalu, Gerald menarik pergelangan tangan Isvara dengan kasar, menyeret gadis itu mengikuti langkahnya.

Para pelayan hanya diam saat melihat Gerald menarik paksa Isvara entah kemana.

Sementara Dewi menatap Nela yang juga tercengang.

"Kayanya kamu harus minta maaf deh sama nona muda."

***

"Gerald lepaskan,kamu mau bawa aku kemana?"

Isvara terus berusaha melepaskan cengkraman Gerald. Semua orang rumah pasti sedang tidur, jadi tidak ada yang mendengar rintihannya.

Gerald membelokkan langkahnya menuju kamar mandi.

Seketika ketakutan Isvara memuncak, apa yang akan di lakukan pria ini padanya?

Gerald menarik paksa Isvara hingga tubuhnya masuk ke dalam kamar mandi, setelah itu Gerald mengunci pintunya. tatapan pria itu masih sama, seakan-akan ingin menerkam Isvara hidup-hidup.

"Kau bilang akan membalas semua hinaan yang kuberikan kan?"

Langkah Isvara terpaksa mundur ketika pria itu semakin mendekatinya.

"Oke,lihat ini."

Byurr! bertepatan dengan ucapan Gerald, shower menyala, seketika membasahi tubuh mereka berdua.

Isvara terkesiap, matanya terpejam seiring dengan rambut panjangnya yang kini mulai di aliri air. sementara tatapan Gerald tak pernah berpaling darinya.

Noda kuning soto di kemeja putih Gerald perlahan luruh, cukup lama mereka di bawah guyuran air, tatapan mereka kini terkunci satu sama lain.

Isvara menolehkan pandangan ketika melihat badan kekar Gerald yang tercetak jelas di balik kemeja putihnya.

Deg,Deg! suara degup jantung mereka bahkan bisa terdengar.

"Lihatlah tubuh sintal mu yang menggoda ini." Dengan tangannya Gerald menyusuri setiap inci tubuh Isvara, seakan sedang merendahkannya.

"B-brengs*k." Isvara berucap dengan bibir yang bergetar, wajahnya pucat namun ia tidak bisa beranjak dari sini.

Gerald menyeringai, di tatapnya lebih dalam manik hitam milik Isvara, di bawah guyuran air shower yang menyala, Gerald semakin menghimpit tubuh yang lebih mungil darinya itu.

Setelah berhasil menghimpit tubuh Isvara hingga membentur tembok, Gerald mengukung gadis itu lebih dekat, satu tangannya terjulur menggapai tembok sedang satu tangannya lagi mencengkeram leher Isvara.

Isvara tersentak. Nafasnya seperti di tarik begitu saja.

"Akan ku pastikan kau membayar semua kata-kata sombong mu itu." Jempolnya mengusap bibir mungil Isvara yang membiru.

"Hidupmu, air matamu, hanya milikku seorang, hanya aku yang boleh menyakitimu."

"Lebih baik kau bunuh saja aku," ucap Isvara memegang tangan Gerald yang mencengkram kuat lehernya.

Gerald sedikit terkejut, namun seperkian detik seringai devilnya kembali muncul.

"Bahkan kematian pun terlalu baik untukmu."

Gerald melepaskan cengkeramannya, lalu memajukan wajahnya lebih dekat, hidung mereka sudah bersentuhan. Mereka sama-sama menahan nafas saat terasa bibir mereka semakin dekat.

Namun belum sempat Gerald melancarkan aksinya, Isvara malah menggigit pundak pria Itu.

"Arghhh!" teriak Gerald kesakitan saat gigi-gigi Isvara menancap di pundaknya.

"Jangan kau berpikir aku tidak bisa membalas penghinaan mu ini!"

Isvara lalu meninggalkan area kamar mandi, berjalan menjauh dan membuka pintu yang sempat di kunci.

"Kap*rat!" Gerald meninju dinding dengan tangannya.

****

Isvara berlari menuju kamarnya dengan keadaan basah kuyup.

Dengan kedua tangannya ia berusaha menutup dadanya yang tercetak di balik baju basahnya.

Isvara berhenti,dia bertemu dengan para pelayan yang menunggunya.

"Nona muda, kenapa tubuh anda basah semua?" tanya Mbok Minah.

Isvara hanya melirik Mbok Minah tanpa mau menjawab, lalu ia berjalan lagi menuju kamar.

Sejurus kemudian para pelayan melihat Gerald yang sama basahnya berjalan ke arah yang berbeda.

"Wah, pasti mereka abis ngapa-ngapain nih," celetuk Nela.

"Hussst, jaga omonganmu," peringat mbok Minah.

"Mereka padahal cocok ya,kenapa sih gak jadi suami-istri beneran aja?" kata Dewi.

"Sudah-sudah jangan bergosip, kita kembali," interupsi mbok Minah kepada keduanya.

Isvara menutup pintu kamarnya rapat-rapat, seperkian detik kemudian ia menangis, tubuhnya luruh dengan berguncang hebat.

Dia memukul-mukul dadanya sesak, tak bisa di pungkiri Isvara sangat ketakutan tadi.

"Ayah, Vara rindu ... " Lirihnya dengan terisak.

Sementara di kamarnya, Gerald kini sedang di kuasai amarah besar. amarahnya pada perkataan Isvara yang ternyata benar.

*Lucu sekali, siapa hidupnya seperti di neraka di sini, Aku atau kau? yang bahkan tidak mampu menikahi wanita yang kau inginkan*

Ucapan Isvara itu seakan terngiang-ngiang di otaknya dan membuatnya kesal.

"Arghhh,bangsat, bangsat!" Gerald meninju dengan brutal samsak yang menggantung di kamarnya.

"Berani-beraninya kau Isvara!"

Setelah cukup puas melampiaskan amarahnya, Gerald segera menuju walk in closed dan mengganti pakaiannya yang basah.

Di depan cermin, ia menatap tubuh kekarnya yang polos, Gerald meneliti pundaknya yang memerah dan mencetak sebuah gigitan, ulah gadis itu.

Seketika amarahnya kembali memuncak, Namun masih bisa ia tahan.

Setelah berganti pakaian, Gerald menghubungi seseorang melalui ponselnya.

"Samuel, temani gue ke club." ucapnya pada sahabatnya di seberang telepon.

Tanpa mau mendengar jawaban Samuel, Gerald mematikan sambungan lalu mengambil kunci mobil dan bergegas ke luar.

Ia butuh hiburan, manisnya alkohol telah menantinya.

Terpopuler

Comments

Hayati Railin

Hayati Railin

belum tahu aja si Gerald kalau si Samuel ada main sama laura

2023-01-06

1

Rice Btamban

Rice Btamban

lanjut Thor

2022-05-22

0

Ela Permatasari

Ela Permatasari

benci, benar benar cinta
hati hati Gerald,,,,,

2022-05-10

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2 Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3 Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4 Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5 Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6 Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7 Bab 07 : Gerald dan Laura
8 Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9 Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10 Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11 Bab 11 : Pria itu?
12 Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13 Bab 13 : Cemburu?
14 Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15 Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16 Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17 Bab 17 : Samuel dan Laura
18 Bab 18 : Hate to love
19 Bab 19 : Rasa yang berbeda
20 20 : Tidak menyadari perasaan
21 Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22 Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23 Bab 23 : Persaingan di mulai?
24 Bab 24 : Kesempatan + Visual
25 Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26 Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27 Bab 27 : Memeriksa
28 Bab 28 : Seperti Cinderella
29 Bab 29: menyadari perasaan
30 Bab 30 : Kebimbangan
31 Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32 Bab 32 : Awal yang baik?
33 Bab 33 : Masalah baru?
34 Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35 Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36 Bab 36 : Dansa bersama
37 Bab 37 : menyatakan perasaan
38 Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39 Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40 40. Berbalik arah
41 41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42 Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43 Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44 44 : Perubahan sikap Gerald
45 Bab 45. Memberikan kesempatan
46 46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47 47 : Kencan perdana
48 48. Kencan 2
49 Bab 49. True love
50 50. Hanya untukmu
51 51. Kekacauan
52 52. memperjuangkan
53 53. Gerald dan semestanya
54 54. Menonton film
55 55. Satu kamar
56 56. Good night, baby
57 57. Pengakuan
58 58. Rencana licik
59 59. Kebohongan Laura
60 60. Ingin menjelaskan
61 61.Samuel mengetahuinya
62 62. Semakin sulit
63 63. Kebenaran terungkap
64 64. Meninggalkan mu
65 65. Penyesalan yang paling terdalam
66 66. Bertemu Ayah
67 67. Merindukanmu
68 68. Menjemput
69 69. Belahan jiwa yang kembali
70 70. Melepas kerinduan
71 71. Berdamai
72 72. Kembali ke rumah
73 73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74 Bab : 74
75 Bab : 75
76 Bab 76
77 Bab : 77
78 Bab : 78
79 Bab 79
80 Bab : 80
81 Bab : 81
82 Bab : 82
83 Bab : 83
84 Bab : 84
85 Bab : 85
86 Bab : 86
87 Bab : 87
88 Bab : 88
89 Bab : 89
90 Bab : 90
91 Bab : 91
92 Bab 92
93 Bab : 93
94 Bab : 94
95 Bab : 95
96 Bab : 96
97 Bab : 97
98 Bab : 98
99 Bab : 99
100 Bab : 100
101 Bab : 101
102 Bab : 102
103 Bab : 103
104 Bab : 104
105 Bab : 105
106 Bab : 106
107 Sweet ending
108 promo new novel (My beloved hubby)
109 Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2
Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3
Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4
Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5
Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6
Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7
Bab 07 : Gerald dan Laura
8
Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9
Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10
Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11
Bab 11 : Pria itu?
12
Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13
Bab 13 : Cemburu?
14
Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15
Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16
Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17
Bab 17 : Samuel dan Laura
18
Bab 18 : Hate to love
19
Bab 19 : Rasa yang berbeda
20
20 : Tidak menyadari perasaan
21
Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22
Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23
Bab 23 : Persaingan di mulai?
24
Bab 24 : Kesempatan + Visual
25
Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26
Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27
Bab 27 : Memeriksa
28
Bab 28 : Seperti Cinderella
29
Bab 29: menyadari perasaan
30
Bab 30 : Kebimbangan
31
Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32
Bab 32 : Awal yang baik?
33
Bab 33 : Masalah baru?
34
Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35
Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36
Bab 36 : Dansa bersama
37
Bab 37 : menyatakan perasaan
38
Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39
Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40
40. Berbalik arah
41
41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42
Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43
Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44
44 : Perubahan sikap Gerald
45
Bab 45. Memberikan kesempatan
46
46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47
47 : Kencan perdana
48
48. Kencan 2
49
Bab 49. True love
50
50. Hanya untukmu
51
51. Kekacauan
52
52. memperjuangkan
53
53. Gerald dan semestanya
54
54. Menonton film
55
55. Satu kamar
56
56. Good night, baby
57
57. Pengakuan
58
58. Rencana licik
59
59. Kebohongan Laura
60
60. Ingin menjelaskan
61
61.Samuel mengetahuinya
62
62. Semakin sulit
63
63. Kebenaran terungkap
64
64. Meninggalkan mu
65
65. Penyesalan yang paling terdalam
66
66. Bertemu Ayah
67
67. Merindukanmu
68
68. Menjemput
69
69. Belahan jiwa yang kembali
70
70. Melepas kerinduan
71
71. Berdamai
72
72. Kembali ke rumah
73
73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74
Bab : 74
75
Bab : 75
76
Bab 76
77
Bab : 77
78
Bab : 78
79
Bab 79
80
Bab : 80
81
Bab : 81
82
Bab : 82
83
Bab : 83
84
Bab : 84
85
Bab : 85
86
Bab : 86
87
Bab : 87
88
Bab : 88
89
Bab : 89
90
Bab : 90
91
Bab : 91
92
Bab 92
93
Bab : 93
94
Bab : 94
95
Bab : 95
96
Bab : 96
97
Bab : 97
98
Bab : 98
99
Bab : 99
100
Bab : 100
101
Bab : 101
102
Bab : 102
103
Bab : 103
104
Bab : 104
105
Bab : 105
106
Bab : 106
107
Sweet ending
108
promo new novel (My beloved hubby)
109
Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!