Bab 13 : Cemburu?

"jadi bisa kalian ceritakan pada nenek apa yang terjadi?"

Di meja makan mereka bersitegang, tak ada yang membuka mulut perihal kejadian yang menimpa Isvara.

Juga kedatangan mendadak Mahesa setelah riset kuliahnya dari luar kota.

"Hanya masalah kecil Bu,tidak usah di perpanjang," ucap Arini.

"Masalah kecil? Gadis malang ini hampir di lecehkan, apanya yang masalah kecil?!" Ujar nyonya Triani menunjuk Isvara dengan arah matanya.

"Tenanglah Bu, pikirkanlah darah tinggi ibu, kami hanya tidak ingin ibu khawatir makanya tidak memberitahu."

Nyonya Triani menghela nafas. "Aryaloka, apa sekarang kau berusaha untuk menyembunyikan masalah yang terjadi di rumah ini padaku?"

Aryaloka menggeleng. "Bukan begitu, Bu, kami hanya khawatir dengan kesehatan mu."

"Baiklah aku mengerti."

"Lalu bagaimana dengan keadaan mu Isvara? Apa sudah lebih baik?"

Isvara mengangguk. "Sudah nek."

"Baiklah untukmu Mahesa, nenek ucapkan terima kasih karna kamu yang sudah menyelamatkan Isvara,lalu bagaimana dengan para penjahat itu?"

"Sudah di tangkap semua nek,aparat kepolisian sudah membekuk mereka."

"Bagus." Nyonya Triani mengangguk.

"Lalu untukmu Gerald, apa pembelaan mu untuk masalah ini?"

"Tidak ada. Lagipula aku sudah mengakui kesalahan ku padanya," ucap Gerald menatap Isvara.

"Benarkah itu? Isvara, apa Gerald sudah meminta maaf padamu?"

Isvara hanya bisa mengangguk, ia tidak bisa mengiyakan karna memang Gerald tak pernah mengucapkan maaf padanya. Namun ia juga tak ingin masalah ini berlarut.

"Tunggu nek, kak Gerald pasti ada alasan lain kenapa ia sampai melakukan itu pada Isvara."

Arini memutar mata malas. "kau ini selalu saja mencari kesalahan keponakan ku, padahal Gerald juga sudah minta maaf."

"Tunggu Tante, biarkan aku berikan alasannya."

Gerald yang terlanjur kesal saat melihat kedekatan antara Isvara dan Mahesa tadi pagi,kini sudah mulai menunjukkan taringnya.

"Karna Isvara adalah istriku dan aku ingin melihatnya menderita."

"Aku memang sengaja memerintahkan Isvara keluar malam itu karna ingin menjebaknya. Karna aku tahu jalan yang akan di lalui Isvara rawan dengan kejahatan, jadi aku menjebaknya agar dia di celakai oleh para geng motor itu."

Semua orang tercengang dengan alasan Gerald begitu pula dengan Aryaloka yang sudah geram dengan tingkah putranya.

Plak! Satu tamparan telak Isvara layangkan pada pria itu.

"Jahat sekali kau, aku hampir kehilangan kesucian ku dan kau menganggapnya sebagai candaan."

Nafas Isvara naik-turun menahan sesak.

Isvara lalu pergi dari sana dengan deraian air mata. Sementara Mahesa ikut menyusul.

"Kakak jahat sekali,aku tidak menyangka," ucap Kayra ikut mengejar Isvara tanpa menyentuh makanannya.

"Kau keterlaluan Gerald, harus dengan cara apalagi nenek mengajarimu." Nyonya Triani juga meninggalkan area meja makan.

"Kau!" Aryaloka siap melayangkan pukulannya namun dia tahan.

"Papa sudah lelah denganmu Gerald, sepertinya hanya karma yang akan memberimu pelajaran."

Aryaloka pun pergi lalu kemudian istrinya, Indira ikut mengekori.

Kini di meja makan hanya tersisa dirinya, Tante Arini, Brinda dan juga Brandon.

"Apasih mereka pada lebay banget,kan bukan sepenuhnya salah kak Gerald." Brinda mendelik.

"Hei, kau mau kemana?" Tanya Arini pada putranya, Brandon.

"Mau makan di kamar aja." Brandon yang kurus kering akibat selalu mengkonsumsi obat-obatan terlarang itu tampak lunglai memapah piringnya.

"Oh ya bro, kalau gua jadi Lo, gua gak akan mungkin melakukan hal setega itu," ucap Brandon pada Gerald, lalu akhirnya melenggang pergi.

"Apasih, kenapa semua orang pada lebay banget,gak jelas deh," emosi Brinda.

"Gak apa-apa kak, yang kak Gerald lakuin itu udah bener."

"Ssst ... !! Brinda!" Arini memberi kode pada putrinya.

Mereka menatap Gerald yang hanya bergeming dengan wajah menunduk,namun urat-urat lehernya terpampang jelas seperti ia sedang menahan amarah.

Lalu Gerald pun berdiri dan pergi dari meja makan.

Baik Arini ataupun Brinda tak ada yang mencegah. Karna Gerald mempunyai tempramen buruk, akan sangat fatal mencegahnya saat sedang di kuasai amarah.

Sama aja nyari mati!

***

"Isvara, tunggu! Isvara!"

Mahesa berulang kali meneriaki nama gadis yang kini berlari dengan menangis tergugu.

Mahesa berhasil menarik sebelah tangan Isvara. "tunggu."

"Apa lagi?" Isvara berucap dengan nada tinggi.

"Jangan menangis. Sudah berapa kali kamu menumpahkan air mata."

Isvara mengusap jejak air matanya.

"Jadi benar, kau adalah istri Gerald?"

"Jika kau mengetahui kebenarannya,apa kau akan mencemooh ku?"

"Tentu saja tidak." Mahesa mengenggam kedua tangan Isvara. "Bercerita lah padaku sebagai seorang teman."

Isvara kini menatap Mahesa, ada rasa hangat ketika tatapan keduanya beradu.

"Lebih tepatnya aku hanya istri di atas kertas."

"Maksudnya?"

Lalu mulai lah Isvara bercerita tentang awal masalah ayahnya, pertemuannya dengan tuan Aryaloka hingga berakhir ia terpaksa menikah dengan Gerald.

"Jadi kamu terpaksa menikah dengan Gerald demi membebaskan ayahmu?"

Isvara menganggukk.

"Sekarang di mana ayahmu?"

"Dia tinggal bersama pamanku di kota lain."

"Apa kau sudah menemuinya?"

"Belum, situasinya tidak memungkinkan untukku menemuinya."

"Kamu tidak merindukannya?"

"Tentu,aku bahkan sangat sangat merindukannya,aku ingin memeluknya."

"Kalau begitu ayo." Mahesa menarik tangan Isvara.

"Kemana?" Isvara tetap bergeming.

"Ke ayahmu, kemana lagi? Kau sangat merindukannya kan."

"Tapi kota A cukup jauh dari sini, harus lewat tranportasi udara."

"Tidak apa-apa,aku akan menemanimu."

"Tunggu Mahesa, tidak semudah itu." Isvara menyeka air matanya.

"Apalagi? Aku akan membawamu pada ayahmu,jika terus berada di sini kau akan menderita."

"Tidak bisa Mahesa,aku sudah ada perjanjian dengan nenek."

"Perjanjian apa?" Mahesa mengernyit.

"Nenek memberi waktu aku dan Gerald untuk hidup bersama selama enam bulan, jika kami tidak saling mencintai baru kami akan bebas dari pernikahan ini."

"Omong kosong macam apa itu." Mahesa mendesis. "Jika terus berada di sini kamu akan semakin menderita bersama Gerald, dia mempunyai trempramen yang buruk, jika dia membenci seseorang, orang itu tidak akan lepas dengan mudah."

"Tapi tetap saja, aku menghormati Tuan Aryaloka,dia yang telah membebaskan Ayahku dari penjara, aku tidak bisa mengecewakannya."

"Aku berterima kasih padamu Mahesa, karna kamu begitu peduli padaku,tapi aku tidak bisa pergi dari sini." Isvara melepaskan tangan Mahesa.

Mahesa menggeleng pelan. "Ini kesempatan mu Isvara, aku akan membantumu."

"Tidak Mahesa, apa jadinya jika seorang wanita yang sudah menikah lari dengan pria lain, dan parahnya pria itu adalah adik dari suaminya."

"Aku tidak perduli dengan itu, jika perlu aku bisa menentang seluruh keluarga ku, untukmu."

Deg! Dada Isvara seketika berdetak kencang.

"Kenapa kau sebegitu pedulinya padaku?"

"Karna sejak dahulu hidupku selalu di atur oleh keluarga ini, aku tak pernah bisa untuk memilih, lalu hadir dirimu, gadis sederhana yang membuatku ingin selalu melindungi mu."

Mata Isvara sudah berkaca-kaca,lalu Mahesa membawa tubuh mungil itu dalam dekapannya.

Isvara hanya diam, tak memberontak ataupun membalas saat Mahesa memeluknya. rasa hangat dari dekapan pria itu menjalar sampai ke hatinya.

Gerald melihat itu semua, ia berdiri tak jauh dari mereka. lagi-lagi Gerald harus menyaksikan kemesraan mereka berdua.

Gerald muak, dia benci melihat bagaimana dua orang itu yang saling berpelukan, namun akhirnya ia tak melakukan apapun, hanya diam menyaksikan lalu melenggang pergi membawa kekesalan yang mendalam.

"Jika kamu masih ingin di sini baiklah,tapi ijinkan aku untuk selalu melindungi mu," bisik Mahesa di telinga Isvara.

Terpopuler

Comments

Itha Fitra

Itha Fitra

wah, hati" kau Gerald, sumpah ayah mu akan jd karma buat mu

2023-03-08

1

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

mudah2n takdir jodohmu berbalik pada Mahesa Isvara. mudah2n Gerald menyaksikan perselingkuhan Laura dgn Sam, disaat itu Vara sdh pergi dari hidup Gerald, biar Gerald menyesal

2022-05-25

1

Rice Btamban

Rice Btamban

setuju Mahesa sm Isvara

2022-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2 Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3 Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4 Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5 Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6 Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7 Bab 07 : Gerald dan Laura
8 Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9 Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10 Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11 Bab 11 : Pria itu?
12 Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13 Bab 13 : Cemburu?
14 Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15 Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16 Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17 Bab 17 : Samuel dan Laura
18 Bab 18 : Hate to love
19 Bab 19 : Rasa yang berbeda
20 20 : Tidak menyadari perasaan
21 Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22 Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23 Bab 23 : Persaingan di mulai?
24 Bab 24 : Kesempatan + Visual
25 Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26 Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27 Bab 27 : Memeriksa
28 Bab 28 : Seperti Cinderella
29 Bab 29: menyadari perasaan
30 Bab 30 : Kebimbangan
31 Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32 Bab 32 : Awal yang baik?
33 Bab 33 : Masalah baru?
34 Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35 Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36 Bab 36 : Dansa bersama
37 Bab 37 : menyatakan perasaan
38 Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39 Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40 40. Berbalik arah
41 41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42 Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43 Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44 44 : Perubahan sikap Gerald
45 Bab 45. Memberikan kesempatan
46 46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47 47 : Kencan perdana
48 48. Kencan 2
49 Bab 49. True love
50 50. Hanya untukmu
51 51. Kekacauan
52 52. memperjuangkan
53 53. Gerald dan semestanya
54 54. Menonton film
55 55. Satu kamar
56 56. Good night, baby
57 57. Pengakuan
58 58. Rencana licik
59 59. Kebohongan Laura
60 60. Ingin menjelaskan
61 61.Samuel mengetahuinya
62 62. Semakin sulit
63 63. Kebenaran terungkap
64 64. Meninggalkan mu
65 65. Penyesalan yang paling terdalam
66 66. Bertemu Ayah
67 67. Merindukanmu
68 68. Menjemput
69 69. Belahan jiwa yang kembali
70 70. Melepas kerinduan
71 71. Berdamai
72 72. Kembali ke rumah
73 73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74 Bab : 74
75 Bab : 75
76 Bab 76
77 Bab : 77
78 Bab : 78
79 Bab 79
80 Bab : 80
81 Bab : 81
82 Bab : 82
83 Bab : 83
84 Bab : 84
85 Bab : 85
86 Bab : 86
87 Bab : 87
88 Bab : 88
89 Bab : 89
90 Bab : 90
91 Bab : 91
92 Bab 92
93 Bab : 93
94 Bab : 94
95 Bab : 95
96 Bab : 96
97 Bab : 97
98 Bab : 98
99 Bab : 99
100 Bab : 100
101 Bab : 101
102 Bab : 102
103 Bab : 103
104 Bab : 104
105 Bab : 105
106 Bab : 106
107 Sweet ending
108 promo new novel (My beloved hubby)
109 Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2
Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3
Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4
Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5
Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6
Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7
Bab 07 : Gerald dan Laura
8
Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9
Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10
Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11
Bab 11 : Pria itu?
12
Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13
Bab 13 : Cemburu?
14
Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15
Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16
Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17
Bab 17 : Samuel dan Laura
18
Bab 18 : Hate to love
19
Bab 19 : Rasa yang berbeda
20
20 : Tidak menyadari perasaan
21
Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22
Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23
Bab 23 : Persaingan di mulai?
24
Bab 24 : Kesempatan + Visual
25
Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26
Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27
Bab 27 : Memeriksa
28
Bab 28 : Seperti Cinderella
29
Bab 29: menyadari perasaan
30
Bab 30 : Kebimbangan
31
Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32
Bab 32 : Awal yang baik?
33
Bab 33 : Masalah baru?
34
Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35
Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36
Bab 36 : Dansa bersama
37
Bab 37 : menyatakan perasaan
38
Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39
Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40
40. Berbalik arah
41
41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42
Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43
Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44
44 : Perubahan sikap Gerald
45
Bab 45. Memberikan kesempatan
46
46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47
47 : Kencan perdana
48
48. Kencan 2
49
Bab 49. True love
50
50. Hanya untukmu
51
51. Kekacauan
52
52. memperjuangkan
53
53. Gerald dan semestanya
54
54. Menonton film
55
55. Satu kamar
56
56. Good night, baby
57
57. Pengakuan
58
58. Rencana licik
59
59. Kebohongan Laura
60
60. Ingin menjelaskan
61
61.Samuel mengetahuinya
62
62. Semakin sulit
63
63. Kebenaran terungkap
64
64. Meninggalkan mu
65
65. Penyesalan yang paling terdalam
66
66. Bertemu Ayah
67
67. Merindukanmu
68
68. Menjemput
69
69. Belahan jiwa yang kembali
70
70. Melepas kerinduan
71
71. Berdamai
72
72. Kembali ke rumah
73
73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74
Bab : 74
75
Bab : 75
76
Bab 76
77
Bab : 77
78
Bab : 78
79
Bab 79
80
Bab : 80
81
Bab : 81
82
Bab : 82
83
Bab : 83
84
Bab : 84
85
Bab : 85
86
Bab : 86
87
Bab : 87
88
Bab : 88
89
Bab : 89
90
Bab : 90
91
Bab : 91
92
Bab 92
93
Bab : 93
94
Bab : 94
95
Bab : 95
96
Bab : 96
97
Bab : 97
98
Bab : 98
99
Bab : 99
100
Bab : 100
101
Bab : 101
102
Bab : 102
103
Bab : 103
104
Bab : 104
105
Bab : 105
106
Bab : 106
107
Sweet ending
108
promo new novel (My beloved hubby)
109
Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!