Bab 11 : Pria itu?

Isvara terkejut sekaligus senang. Orang itu menghabisi para pria bajingan dengan brutal, hingga satu persatu dari mereka lumpuh.

Setelah semuanya sekarat, pria itu mendekati Isvara.

"Kau tidak apa-apa?"

Isvara tak menjawab dan langsung memeluk pria itu dengan erat, ketakutannya Membuat Isvara melakukan itu tanpa sadar.

Pria yang menyelamatkannya tertegun, lalu mulai membalas pelukan Isvara.

"Tidak apa-apa,kau sudah aman," ucapnya, menepuk pelan pundak Isvara.

Isvara tak menjawab, dia menangis di bahu tegap pria itu, sungguh ia tak tahu apa yang akan terjadi padanya jika pria itu tak datang tepat waktu.

Cukup lama mereka berpelukan,isakan Isvara tak sekeras tadi, lalu Isvara yang sadar melepaskan pelukannya.

"Rumah mu di mana?"

Isvara mendongak, lalu tatapan mereka bertemu, pria pahlawan yang sudah menyelamatkannya ini mempunyai wajah tampan, namun sungguh tak asing untuknya.

Pria tampan itu menautkan alisnya seperti tak asing dengan wanita yang sudah ia selamatkan ini.

"Tunggu, bukankah kau yang waktu itu?" Ucap mereka hampir berbarengan.

***

Sementara di kediaman wirasena, seluruh anggota keluarga bangun ketika menyadari Isvara tak ada di kamarnya.

"Kau keterlaluan sekali Gerald, kamu menyuruh seorang gadis berbelanja tengah malam begini?!" Suara tuan Aryaloka membentak setelah tahu bahwa Isvara tak ada di rumah karna menjalani perintah Gerald.

"Aku hanya menyuruhnya membeli beberapa barang,papa tak usah berlebihan, sebentar lagi juga dia pulang," ucap Gerald tampak tak merasa bersalah.

"Gampang sekali omonganmu, bagaimana kalau sampai dia tersesat atau yang lebih parah dia kenapa-napa di luar sana? Ingat Gerald, ini sudah lewat tengah malam!"

"Sayang,sabar," ujar Indira berusaha menenangkan suaminya.

"Bagaimana aku bisa sabar? Anak ini sudah sangat keterlaluan, lihatlah keegoisannya ini?" Tuan Aryaloka menatap nyalang pada Gerald.

"Jika sesuatu terjadi pada Isvara,papa tidak akan memaafkan mu," ujar tuan Aryaloka menunjuk wajah Gerald.

Semua orang hanya diam, seperti menelanjangi Gerald dengan arah mata mereka.

Sementara Gerald bergeming, ntah, ia pun sedikit khawatir pada gadis itu.

Tuan Aryaloka sudah memerintahkan beberapa orang untuk mencari Isvara, sementara mereka sengaja untuk tidak sampai membangunkan nyonya Triani agar wanita sepuh itu tidak khawatir.

Satu jam berlalu mereka menunggu di ruang tamu,hanya tersisa tuan Aryaloka dan istrinya sementara Gerald menunggu tak jauh dari mereka.

Larisa dan anaknya Brinda sudah berlalu lagi ke kamar mereka.

"Males, ngapain nunggu tuh pembantu, paling gak akan balik," ucap Brinda, Arini membalas.

"Benar, Gerald sudah menjalankan rencananya dengan baik, tak perlu susah-susah untuk kita mengusir Isvara,jika Gerald saja bisa melakukan itu."

Lalu keduanya tertawa dan melanjutkan langkah ke kamar masing-masing.

Kayra turun setelah mengetahui kabar kakak iparnya menghilang.

"Pah, kak Vara sudah ketemu?" Kayra menatap khawatir.

Aryaloka menggeleng. "Belum ada kabar."

Kayra menatap tajam ke arah Gerald. "Kak Gerald keterlaluan sekali, Kay tidak akan memaafkan kakak!"

Gerald tertegun. Sebegitu khawatirnya mereka pada Isvara, seketika Gerald merasa tak senang.

Ia benci sebab semua orang di sini menyayangi Isvara, padahal gadis itu orang baru dan hanyalah orang asing keluarga ini. Mantra apa yang di berikan Isvara, hingga semua orang begitu menyayanginya.

Gerald tak suka, ia merasa iri dengan Isvara yang berhasil merebut kasih sayang keluarganya terutama sang adik yang tak pernah berbicara seperti itu padanya,kini malah menatap sengit ke arahnya.

Suara ketukan pintu membuat semua orang yang ada di situ menoleh, Indira dengan sigap membukanya.

"Astaga, Isvara!" Indira menutup mulut demi menahan jeritannya.

"Kenapa?" Aryaloka panik di susul Gerald dan Kayra.

"Dia pingsan,tolong bantu aku."

Gerald melebarkan mata, dia adalah Mahesa, bagaimana bisa Isvara bisa ada padanya?

"Gerald jangan diam saja."

Gerald mengangguk lalu dengan sigap mengambil alih tubuh Isvara.

"Dia sedingin es, lebih baik kita bawa ke rumah sakit saja," usul Indira.

"Tidak usah Bun, dia hanya syok," ucap Mahesa.

Gerald lalu memindahkan Isvara di sofa panjang ruang tamu.

Indira dan Kayra membawa baskom berisi air hangat dan juga kain untuk mengobati Isvara.

"Astaga ada apa dengan bajunya?" Pekik Indira ketika melihat robekan lengan baju Isvara.

Tak ada yang menjawab, tanpa banyak tanya para pria yang mengerti langsung menjauh, Kayra dan Indira lalu membersihkan tubuh Isvara yang kotor.

"Kenapa dia bisa bersamamu?" Tanya Gerald pada Mahesa.

Tak tahu kenapa ia jadi merasa kesal, harusnya ia berterima kasih pada adik tirinya itu.

"Aku tak sengaja melihatnya ketika dia hampir di lecehkan."

"Hampir di lecehkan?" Gerald memekik.

Mahesa mengangguk. "Aku tahu ini pasti ulah mu kak."

***

Plak!

Tamparan itu begitu nyaring, semua orang menahan nafas.

Sementara Gerald mengusap pipinya yang terasa kebas.

"Kau sudah keterlaluan, bagaimana jika tidak ada Mahesa di sana? apa yang akan terjadi pada Isvara di sana hah?!"

Gerald hanya menunduk, Indira berlari menenangkan sang suami sementara Mahesa tetap diam di tempat.

"Jika begini yang terjadi,aku menyesal telah mempertahankan kalian berdua," Aryaloka terduduk lemas, merasa lelah dengan sikap putranya ini.

"Apa kau sebegitu bencinya dengan Isvara?"

Yang di tanya hanya diam. sementara itu, Arini berjalan menghampiri mereka.

"Sudahlah kak, kenapa kamu terus menyalahkan keponakan ku? toh gadis itu baik-baik saja," ucapnya malas.

"Apanya yang baik-baik saja Arini, kau tidak mendengar penjelasan dokter tadi? dia bisa mengalami trauma yang berkepanjangan."

"Ya tapi dia baik-baik saja kan? apalagi yang harus di perdebatkan,kakak ini terlalu berlebihan."

"Berlebihan? ku rasa kamu salah, Isvara hampir saja di perkosa,ini bukan perkara kecil," ucap Indira.

"Apasih Lo itu gak di ajak," Arini mendelik.

Mahesa geram tak terima ibunya di perlakukan seperti itu.

"Maaf, tapi anda sedang berbicara dengan ibu saya bisakah anda berbicara dengan sedikit sopan," ucap Mahesa.

"Lah anaknya malah marah, ibumu ya ibumu gak ada urusan sama saya."

"Tapi dia juga kakak ipar anda." Mahesa hampir meninggikan suaranya.

Aryaloka menahan Mahesa. "Sudah Mahesa, kemarahan tidak akan membantu."

Indira juga ikut menenangkan putranya.

"Lalu bagaimana keadaannya, apa Isvara sudah bangun?"

Indira menggeleng. "Dia masih tertidur,mungkin karna pengaruh obat bius."

Sebelumnya Isvara sempat terbangun namun gadis itu malah berteriak ketakutan saat ingin di sentuh,hal itulah yang membuat mereka langsung memanggil dokter.

Kemungkinan ada trauma psikis yang di alaminya,hal itu membuat rasa bersalah keluarga ini Padanya semakin memupuk.

"Gerald,mau kemana kau?!"

Teriakan dari Tuan Aryaloka di abaikan oleh Gerald, pria itu terus melangkahkan kaki menaiki tangga.

"Haaah ... anak itu benar-benar susah di atur," Aryaloka menghela nafas panjang.

Di kamarnya Gerald menutup pintu dengan keras, pria itu berjalan ke arah kaca lemari.

Prang! Gerald memukul cermin besar itu dengan tangannya sendiri, kaca itu remuk seketika.

Darah langsung mengalir dari sela jarinya, namun Gerald seperti tak merasakan apapun,selain kemarahan pada gadis yang bernama Isvara.

"Wanita sialan, Isvara kau telah mengacaukan hidupku!"

Terpopuler

Comments

Umi Salsabilla

Umi Salsabilla

g bisa dimaafkan ,apapun alasanx 😡😈👿

2022-12-08

1

aang

aang

bukannya merasa bersalah. malah marah2 . ck ck ck

2022-12-07

0

elisa

elisa

hah sesak bngt bacanya 🥺🥺

2022-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2 Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3 Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4 Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5 Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6 Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7 Bab 07 : Gerald dan Laura
8 Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9 Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10 Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11 Bab 11 : Pria itu?
12 Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13 Bab 13 : Cemburu?
14 Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15 Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16 Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17 Bab 17 : Samuel dan Laura
18 Bab 18 : Hate to love
19 Bab 19 : Rasa yang berbeda
20 20 : Tidak menyadari perasaan
21 Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22 Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23 Bab 23 : Persaingan di mulai?
24 Bab 24 : Kesempatan + Visual
25 Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26 Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27 Bab 27 : Memeriksa
28 Bab 28 : Seperti Cinderella
29 Bab 29: menyadari perasaan
30 Bab 30 : Kebimbangan
31 Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32 Bab 32 : Awal yang baik?
33 Bab 33 : Masalah baru?
34 Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35 Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36 Bab 36 : Dansa bersama
37 Bab 37 : menyatakan perasaan
38 Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39 Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40 40. Berbalik arah
41 41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42 Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43 Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44 44 : Perubahan sikap Gerald
45 Bab 45. Memberikan kesempatan
46 46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47 47 : Kencan perdana
48 48. Kencan 2
49 Bab 49. True love
50 50. Hanya untukmu
51 51. Kekacauan
52 52. memperjuangkan
53 53. Gerald dan semestanya
54 54. Menonton film
55 55. Satu kamar
56 56. Good night, baby
57 57. Pengakuan
58 58. Rencana licik
59 59. Kebohongan Laura
60 60. Ingin menjelaskan
61 61.Samuel mengetahuinya
62 62. Semakin sulit
63 63. Kebenaran terungkap
64 64. Meninggalkan mu
65 65. Penyesalan yang paling terdalam
66 66. Bertemu Ayah
67 67. Merindukanmu
68 68. Menjemput
69 69. Belahan jiwa yang kembali
70 70. Melepas kerinduan
71 71. Berdamai
72 72. Kembali ke rumah
73 73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74 Bab : 74
75 Bab : 75
76 Bab 76
77 Bab : 77
78 Bab : 78
79 Bab 79
80 Bab : 80
81 Bab : 81
82 Bab : 82
83 Bab : 83
84 Bab : 84
85 Bab : 85
86 Bab : 86
87 Bab : 87
88 Bab : 88
89 Bab : 89
90 Bab : 90
91 Bab : 91
92 Bab 92
93 Bab : 93
94 Bab : 94
95 Bab : 95
96 Bab : 96
97 Bab : 97
98 Bab : 98
99 Bab : 99
100 Bab : 100
101 Bab : 101
102 Bab : 102
103 Bab : 103
104 Bab : 104
105 Bab : 105
106 Bab : 106
107 Sweet ending
108 promo new novel (My beloved hubby)
109 Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2
Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3
Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4
Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5
Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6
Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7
Bab 07 : Gerald dan Laura
8
Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9
Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10
Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11
Bab 11 : Pria itu?
12
Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13
Bab 13 : Cemburu?
14
Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15
Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16
Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17
Bab 17 : Samuel dan Laura
18
Bab 18 : Hate to love
19
Bab 19 : Rasa yang berbeda
20
20 : Tidak menyadari perasaan
21
Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22
Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23
Bab 23 : Persaingan di mulai?
24
Bab 24 : Kesempatan + Visual
25
Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26
Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27
Bab 27 : Memeriksa
28
Bab 28 : Seperti Cinderella
29
Bab 29: menyadari perasaan
30
Bab 30 : Kebimbangan
31
Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32
Bab 32 : Awal yang baik?
33
Bab 33 : Masalah baru?
34
Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35
Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36
Bab 36 : Dansa bersama
37
Bab 37 : menyatakan perasaan
38
Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39
Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40
40. Berbalik arah
41
41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42
Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43
Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44
44 : Perubahan sikap Gerald
45
Bab 45. Memberikan kesempatan
46
46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47
47 : Kencan perdana
48
48. Kencan 2
49
Bab 49. True love
50
50. Hanya untukmu
51
51. Kekacauan
52
52. memperjuangkan
53
53. Gerald dan semestanya
54
54. Menonton film
55
55. Satu kamar
56
56. Good night, baby
57
57. Pengakuan
58
58. Rencana licik
59
59. Kebohongan Laura
60
60. Ingin menjelaskan
61
61.Samuel mengetahuinya
62
62. Semakin sulit
63
63. Kebenaran terungkap
64
64. Meninggalkan mu
65
65. Penyesalan yang paling terdalam
66
66. Bertemu Ayah
67
67. Merindukanmu
68
68. Menjemput
69
69. Belahan jiwa yang kembali
70
70. Melepas kerinduan
71
71. Berdamai
72
72. Kembali ke rumah
73
73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74
Bab : 74
75
Bab : 75
76
Bab 76
77
Bab : 77
78
Bab : 78
79
Bab 79
80
Bab : 80
81
Bab : 81
82
Bab : 82
83
Bab : 83
84
Bab : 84
85
Bab : 85
86
Bab : 86
87
Bab : 87
88
Bab : 88
89
Bab : 89
90
Bab : 90
91
Bab : 91
92
Bab 92
93
Bab : 93
94
Bab : 94
95
Bab : 95
96
Bab : 96
97
Bab : 97
98
Bab : 98
99
Bab : 99
100
Bab : 100
101
Bab : 101
102
Bab : 102
103
Bab : 103
104
Bab : 104
105
Bab : 105
106
Bab : 106
107
Sweet ending
108
promo new novel (My beloved hubby)
109
Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!