Bab 19 : Rasa yang berbeda

"Lo terlambat!"

Suara Gerald begitu menggelengar seakan memenuhi seisi kantor.

"Maaf, ada kemacetan mendadak tadi." Samuel mengepalkan tangannya di depan sambil sedikit menunduk.

Meskipun mereka berteman sejak kecil, namun jika berurusan dengan kantor Gerald tak akan pandang bulu. Dan jika ia sudah dalam mode singa, Samuel pun akan seperti anak kucing di hadapannya.

"Lo tahu kan hari ini ada rapat penting! Sebelumnya, lo gak pernah terlambat kaya gini!

"Iyah-iyah, gua minta maaf" Samuel menyerah, "tapi gua gak benar-benar terlambat kan,masih ada 25 menit lagi."

"Berani membantah?!"

"Ehehe, tidak, tidak seperti itu bos." Pria itu tertawa sumbang.

Ia seperti di tertawakan oleh para karyawan di sekitarnya.

"Tega sekali dirimu Gerald!" Samuel membatin, tapi ia tetap memasang senyum termanisnya.

"Baiklah, proposal yang akan di persentasi kan nanti,sudah selesai 100%?"

Samuel mengangguk. "Sudah siap, manajer An sudah melaporkan rincinya."

"Bagus." Kini mereka keluar dari ruangan Gerald sambil mendiskusikan tentang rapat nanti.

"Tunggu!" Gerald berhenti, sontak Samuel juga berhenti.

"Lo tidur jam berapa? Gua lihat sejak tadi lo menguap terus?"

Samuel tampak salah tingkah, padahal pertanyaan itu terdengar sepele.

"Oh itu,tadi malam gua gak sengaja nonton pertandingan sepak bola sampai begadang."

Gerald mengernyit heran, "Kenapa muka lo merah gitu?"

"Oh, enggak, gak apa-apa." Samuel memaksakan untuk tersenyum.

"Bodoh Samuel,jika seperti ini malah semakin mencurigakan." Rutuknya dalam hati.

Gerald memindai penampilan temannya ini, mata sayu dengan rambut ikal yang berantakan dan kerah kemeja yang sengaja tak di biarkan rapi.

Namun ada hal yang menarik atensi Gerald, ada sebuah tanda merah persis ke coklatan di leher putih pria itu.

"Tanda merah apa di leher lo?" Gerald hendak memeriksanya namun di hentikan oleh Samuel.

"Eits, apa yang kau lakukan,wahai kakanda?" Samuel tersenyum jenaka.

Gerald terhenyak,lalu menarik diri. "hanya memeriksa."

Samuel Menghela nafas. Hampir saja.

"Jangan begitu Gerald, kita ada di tempat ramai, jika orang-orang berfikiran yang tidak-tidak bagaimana?"

Gerald menautkan alis. "Apa maksud lo?"

"Ituloh, pria dengan pria,lo tahu kan?" Samuel sengaja menaik-turunkan alisnya.

Seketika Gerald merasa jijik. "Buang pikiran kotor lo itu jauh-jauh."

"Loh kenapa? Orang melihat pasti berfikiran yang sama dengan gue, kita dekat, sama-sama tampan, jika di sandingkan sebagai pasangan? ... "

"Stopp!" Gerald merasa sangat jijik sekarang.

"Shut up! Jangan aneh-aneh ya lo!"

"Ayolah Ger, lo kan bisa jadi sugar Daddy gua." Samuel semakin gencar menggoda Gerald.

Gerald menatap aneh, lalu pandangan mereka menoleh karna mendengar suara barang terjatuh.

"Aaaa tidak, otak suciku sudah ternodai!"

Orang itu adalah salah satu OB yang tak sengaja menjatuhkan pel-nya karena melihat kelakuan Samuel dan Gerald.

Dia berlari tunggang-langgang dengan berteriak histeris.

"Ini semua gara-gara lo!" Gerald menjauhkan tubuhnya.

Samuel hanya tertawa.

"Bagaimana jika dia berfikir yang tidak-tidak." Murka Gerald.

"Enggak apa-apa, kita kan emang cocok kalau di sandingkan jadi sepasang kekasih!"

Gerald berjengit. "Najis tau gak Lo! Gue masih normal!"

***

Setelah selesai rapat, Gerald kembali ke ruangannya, ternyata di sana kedatangannya sudah di tunggu oleh seorang wanita.

"Lihat siapa yang datang ini?"

Wanita itu dengan berani duduk di kursi kebesaran milik Gerald, lalu dia menoleh, dan tersenyum hangat.

"Kau sudah lama?"

Wanita itu menggeleng lucu, lalu mereka berpelukan mesra.

Laura, wanita dengan lipstik merah yang selalu menghiasi bibir tebalnya, wajah blesteran Pakistan dan Arab, karna kakek dan neneknya yang berasal dari sana.

Terlahir cantik sejak dulu, adalah takdir untuk Laura, ia selalu menjadi primadona di manapun kakinya berpijak.

"Aku baru saja datang." tatapan Laura jatuh pada Samuel yang berdiri di belakang Gerald.

Laura seakan menyiratkan sesuatu lewat tatapannya pada Samuel.

Gerald merasa aneh. "kenapa?"

Laura menggeleng. "Tidak."

"Aku sangat merindukanmu." kembali Laura merapatkan tubuh seksinya pada Gerald.

Mood Gerald yang sejak tadi buruk seketika lebih baik sejak kedatangan Laura.

Tentang kejadian tadi pagi di kolam renang bersama Isvara, telah membuat mood nya hancur hingga berimbas pada karyawannya saat rapat tadi.

Untunglah ada Samuel yang selalu bisa menjadi penengah.

"Kenapa tidak menghubungiku jika ingin bertemu? kita bisa ketemuan di cafe mewah jika kamu mau."

"Tidak apa-apa, aku hanya merasa sangat merindukanmu, hingga rasanya aku tidak bisa melakukan apapun sebelum melihatmu."

"Sudah berani menggombal,hmm?"

Laura tersenyum, di balik sifat Gerald yang tidak bisa di tebak,ia menyukai bagaimana Gerald begitu mencintainya.

Gerald duduk di kursinya di ikuti Laura yang dengan tidak malu-malu duduk di pangkuannya, lalu wanita itu mengalungkan kedua tangannya pada leher Gerald.

"Sejak pertemuan kita di cafe, kamu tidak pernah menghubungiku lagi, kenapa? apa kamu sudah mulai tertarik dengan perempuan itu?"

"Perempuan? siapa?"

"Istri terpaksa mu itu, siapa lagi?"

"Isvara?"

"Tuhkan, bahkan kamu sudah mulai menyebut namanya."

"Kan memang itu namanya, lagian aku sibuk belakang ini, Jadi lupa mengabarimu."

"Kamu bohong ya, aku bahkan mati-matian menahan rindu, kamu malah asyik dengan wanita itu." Laura merajuk dengan suara mendayu.

"Astaga tidak seperti itu sayang, aku tidak akan mungkin jatuh cinta pada gadis seperti Isvara, cintaku hanya untukmu."

Laura kini tersenyum. "Baiklah kalau begitu cium aku."

Gerald melunak, kini wajah mereka semakin dekat, bibir mereka pun sudah menyatu, Gerald dan Laura bercumbu,mel*mat bibir dan saling melepas rindu.

Samuel masih ada di sana, menyaksikan Laura yang bermesraan dengan Gerald. hatinya sakit namun sekuat tenaga ia menahan sesak.

P*ngutan bibir mereka terlepas, Gerald mengusap bibir Laura yang basah karna ulahnya. mereka saling tersenyum.

Namun Laura menolehkan pandangan, melihat Samuel yang menatap sendu ke arahnya.

Laura masih tak mengerti apa yang di rasakan Samuel kini, ia merasa bodoh amat tentang pria itu.

Baginya Samuel hanya pelarian di saat tidak ada Gerald di sisinya.

Laura berdiri dari pangkuan Gerald. namun Gerald merasa aneh dengan cara berjalan Laura yang mengangkang.

"Kenapa jalanmu seperti itu?" tanya Gerald.

Blush! seketika Laura salah tingkah. "Oh ini aku abis yoga, jadi agak sedikit sakit setelahnya."

"Kamu harus berhati-hati, jalanmu sampai tertatih kaya gitu," ucap Gerald, perhatian.

Laura hanya mengangguk.

Tentu saja tadi itu hanya alibi,yang sebenarnya adalah ia merasakan sakit di area kew*nitaannya karna pertempurannya dengan Samuel tadi malam.

"Samuel bajing*n, dia sangat brutal tadi malam hingga membuatku kesusahan seperti ini!" rutuknya dalam hati.

Sementara Samuel tersenyum puas melihat bagaimana ekspresi wajah Laura yang menahan malu.

Dia merasa bangga, tidak apa-apa jika sekarang Laura bersama Gerald, yang terpenting dialah yang menikmati tubuh seksi Laura.

Tapi dia juga ingin segera beranjak dari sini Karna tak tahan melihat kemesraan keduanya, bagaimanapun Samuel tetap saja cemburu.

Namun saat ia berbalik, di ambang pintu terlihat seorang wanita dengan dress bermotif bunga Lily cantik sedang berdiri mematung membawa sebuah jinjingan di tangannya.

Samuel mengerut dahi tak kenal dengan gadis itu.

Sementara Isvara terus berjalan maju mendekat Gerald yang terbelakak menatapnya.

"Ngapain kau di sini?" Tanya Gerald yang terkejut melihatnya.

"Laptop mu ketinggalan." Isvara beraut datar lalu membalikkan badan setelah menaruh tas itu di atas meja Gerald.

Sementara Laura pun yang belum tahu wajah Isvara merasa asing dengan wanita itu.

Gerald mengusap wajah kasar, kenapa hatinya mendadak tak karuan? apa Isvara melihat saat dirinya tengah berciuman dengan Laura?

Kenapa juga dia harus khawatir? Tapi ...

"Tunggu, Isvara!"

Terpopuler

Comments

Itha Fitra

Itha Fitra

laura jg bodoh,udh tau lg lecet.malah dtng ke kntor

2023-03-09

0

Opick Cynkcibehsllu

Opick Cynkcibehsllu

gerald" mau aja dbodohin sama laura

2022-05-20

0

Fatma Kodja

Fatma Kodja

Gerald nikmatilah barang bekas temanmu, dasar bodoh sampai" tidak menyadari kalau Laura sering tidur dengan Samuel, semoga saat kebenaran terungkap, istrimu sudah meninggalkanmu

2022-04-30

7

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2 Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3 Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4 Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5 Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6 Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7 Bab 07 : Gerald dan Laura
8 Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9 Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10 Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11 Bab 11 : Pria itu?
12 Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13 Bab 13 : Cemburu?
14 Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15 Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16 Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17 Bab 17 : Samuel dan Laura
18 Bab 18 : Hate to love
19 Bab 19 : Rasa yang berbeda
20 20 : Tidak menyadari perasaan
21 Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22 Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23 Bab 23 : Persaingan di mulai?
24 Bab 24 : Kesempatan + Visual
25 Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26 Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27 Bab 27 : Memeriksa
28 Bab 28 : Seperti Cinderella
29 Bab 29: menyadari perasaan
30 Bab 30 : Kebimbangan
31 Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32 Bab 32 : Awal yang baik?
33 Bab 33 : Masalah baru?
34 Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35 Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36 Bab 36 : Dansa bersama
37 Bab 37 : menyatakan perasaan
38 Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39 Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40 40. Berbalik arah
41 41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42 Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43 Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44 44 : Perubahan sikap Gerald
45 Bab 45. Memberikan kesempatan
46 46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47 47 : Kencan perdana
48 48. Kencan 2
49 Bab 49. True love
50 50. Hanya untukmu
51 51. Kekacauan
52 52. memperjuangkan
53 53. Gerald dan semestanya
54 54. Menonton film
55 55. Satu kamar
56 56. Good night, baby
57 57. Pengakuan
58 58. Rencana licik
59 59. Kebohongan Laura
60 60. Ingin menjelaskan
61 61.Samuel mengetahuinya
62 62. Semakin sulit
63 63. Kebenaran terungkap
64 64. Meninggalkan mu
65 65. Penyesalan yang paling terdalam
66 66. Bertemu Ayah
67 67. Merindukanmu
68 68. Menjemput
69 69. Belahan jiwa yang kembali
70 70. Melepas kerinduan
71 71. Berdamai
72 72. Kembali ke rumah
73 73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74 Bab : 74
75 Bab : 75
76 Bab 76
77 Bab : 77
78 Bab : 78
79 Bab 79
80 Bab : 80
81 Bab : 81
82 Bab : 82
83 Bab : 83
84 Bab : 84
85 Bab : 85
86 Bab : 86
87 Bab : 87
88 Bab : 88
89 Bab : 89
90 Bab : 90
91 Bab : 91
92 Bab 92
93 Bab : 93
94 Bab : 94
95 Bab : 95
96 Bab : 96
97 Bab : 97
98 Bab : 98
99 Bab : 99
100 Bab : 100
101 Bab : 101
102 Bab : 102
103 Bab : 103
104 Bab : 104
105 Bab : 105
106 Bab : 106
107 Sweet ending
108 promo new novel (My beloved hubby)
109 Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2
Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3
Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4
Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5
Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6
Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7
Bab 07 : Gerald dan Laura
8
Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9
Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10
Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11
Bab 11 : Pria itu?
12
Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13
Bab 13 : Cemburu?
14
Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15
Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16
Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17
Bab 17 : Samuel dan Laura
18
Bab 18 : Hate to love
19
Bab 19 : Rasa yang berbeda
20
20 : Tidak menyadari perasaan
21
Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22
Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23
Bab 23 : Persaingan di mulai?
24
Bab 24 : Kesempatan + Visual
25
Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26
Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27
Bab 27 : Memeriksa
28
Bab 28 : Seperti Cinderella
29
Bab 29: menyadari perasaan
30
Bab 30 : Kebimbangan
31
Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32
Bab 32 : Awal yang baik?
33
Bab 33 : Masalah baru?
34
Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35
Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36
Bab 36 : Dansa bersama
37
Bab 37 : menyatakan perasaan
38
Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39
Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40
40. Berbalik arah
41
41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42
Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43
Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44
44 : Perubahan sikap Gerald
45
Bab 45. Memberikan kesempatan
46
46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47
47 : Kencan perdana
48
48. Kencan 2
49
Bab 49. True love
50
50. Hanya untukmu
51
51. Kekacauan
52
52. memperjuangkan
53
53. Gerald dan semestanya
54
54. Menonton film
55
55. Satu kamar
56
56. Good night, baby
57
57. Pengakuan
58
58. Rencana licik
59
59. Kebohongan Laura
60
60. Ingin menjelaskan
61
61.Samuel mengetahuinya
62
62. Semakin sulit
63
63. Kebenaran terungkap
64
64. Meninggalkan mu
65
65. Penyesalan yang paling terdalam
66
66. Bertemu Ayah
67
67. Merindukanmu
68
68. Menjemput
69
69. Belahan jiwa yang kembali
70
70. Melepas kerinduan
71
71. Berdamai
72
72. Kembali ke rumah
73
73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74
Bab : 74
75
Bab : 75
76
Bab 76
77
Bab : 77
78
Bab : 78
79
Bab 79
80
Bab : 80
81
Bab : 81
82
Bab : 82
83
Bab : 83
84
Bab : 84
85
Bab : 85
86
Bab : 86
87
Bab : 87
88
Bab : 88
89
Bab : 89
90
Bab : 90
91
Bab : 91
92
Bab 92
93
Bab : 93
94
Bab : 94
95
Bab : 95
96
Bab : 96
97
Bab : 97
98
Bab : 98
99
Bab : 99
100
Bab : 100
101
Bab : 101
102
Bab : 102
103
Bab : 103
104
Bab : 104
105
Bab : 105
106
Bab : 106
107
Sweet ending
108
promo new novel (My beloved hubby)
109
Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!