Semua orang yang ada di situ melongo dengan keputusan dari sang nenek, terutama Isvara dan Gerald yang terlihat syok.
"Kenapa begitu nek? Kenapa tidak sekarang saja kami yang menentukan?" Protes Gerald.
"Semua ada waktu dan prosesnya sayang.seperti pepatah mengatakan, kebencian dan cinta sangatlah tipis, seseorang yang benci bisa saja menjadi cinta ataupun sebaliknya," ucap sang nenek.
Gerald tak mengerti, namun Gerald tidak terima dengan keputusan konyol ini.
"Sebelum kau protes. Ini juga demi menghormati keputusan ayahmu," ucap nenek Triani saat Gerald hendak bicara.
"Yang dikatakan Ayahmu tentang Laura memang benar, dia tidak baik untukmu, meskipun kau sangat mencintainya tak bisa di pungkiri ia tak mungkin menjadi menantu keluarga ini."
"Kenapa? Kenapa kalian sangat membenci kekasihku?" Ucap Gerald, rahangnya mengeras menahan amarah.
"Sabar lah kak," suara seseorang, Isvara menoleh, itu Brandon.
"Anggaplah ini sebagai tantangan untukmu," ucap Brandon sambil meliriknya dan menyeringai nakal. Isvara bergidik.
"Brandon benar nak," seseorang berbicara lagi, Isvara tahu itu adalah nyonya Arini.
"Kamu tampan, putra keluarga ternama,dan pewaris perusahaan besar, tidak akan mungkin kan kamu jatuh cinta pada gadis kampungan seperti dia? Terima saja, toh hanya enam bulan," ujar nyonya Arini.
Ah, omongan mereka terlalu menyakitkan untuk Isvara, hati mungilnya tidak bisa menerima ini. Namun apalah daya,dia harus tetap sabar,demi kebebasannya.
"Lalu bagaimana denganmu Indira? Apa punya solusi atau pendapat?" Tanya tuan Aryaloka pada istrinya.
"Aku berfik--"
"Aku tidak butuh pendapatnya!" Teriak Gerald tiba-tiba memotong perkataan nyonya Indira.
Eh, apa ini? Kenapa kesannya Gerald sangat tidak suka dengan ibunya sendiri? Gumam Isvara dalam hatinya.
"Aku sama sekali tidak butuh pendapatnya dalam hidupku!"
"Gerald! Jaga nada bicaramu!" Bentak Tuan Aryaloka.
Semua diam,tak ada yang bersuara.
"Tidak apa-apa mas," nyonya Indira berkata lembut memegang lengan suaminya.
"Aku tidak akan berkomentar apapun, keputusan ibu mertua sudah cukup baik."
Betapa lembut dan baiknya nyonya Indira,dia mempunyai tatapan teduh, keibuan. Tapi kenapa Gerald seakan membencinya? Isvara tak habis fikir.
"Baiklah,jika semua orang menginginkannya,aku menyutujui ini," ucap Gerald akhirnya.
"Tapi, aku memiliki beberapa persyaratan agar aku tidak merasa di rugikan di sini."
"Katakanlah Gerald," kata Nyonya Triani.
"Pertama,aku tidak akan pernah menganggap dia sebagai istriku, hubungan ini kuanggap abu-abu, namun meski begitu aku tidak akan menceraikannya sebelum 6 bulan berakhir, seperti kata nenek."
"Kedua, aku akan menganggap Isvara sebagai pembantu rumah ini, yang lainnya pun harus begitu, semua pengawal,dan para pelayan tidak perlu sungkan padanya, karna derajat kalian sama,"Gerald memandang Isvara sangit.
"Gerald,kau sudah keterlaluan!"
Tak mengindahkan ucapan sang ayah ia tetap melanjutkan kata-katanya.
"Ketiga, setelah semua drama ini berakhir,aku meminta untuk bertunangan dengan Laura dan menikah dengannya.tak ada yang boleh melarang ku lagi, karna akupun sudah mengikuti perintah kalian."
"Keempat, semua aset,saham, dan jabatanku aman terkendali, papah tidak boleh mengancamku lewat semua itu lagi."
"Hanya itu," ucap Gerald terakhir kali.
"Kau yakin dengan semua persyaratan itu sayang?" Tanya sang nenek terakhir kali.
"Sangat yakin nek."
"Bagaimana jika semua tidak sesuai rencanamu, malah kau yang mencintai Isvara lebih dulu?"
Gerald mendengarnya tertawa. "Itu tidak akan mungkin."
Nyonya Triani menggeleng. "Hati-hatilah dengan bicaramu, kita lihat saja nanti."
"Lalu Isvara apa kau keberatan? Atau ada persyaratan yang ingin kau ajukan?"
Semua orang kini menatap Isvara, termasuk Gerald yang menanti jawabannya.
"hanya satu permintaan saya, yaitu ayah saya di bebaskan dari semua tuntunan dan bisa hidup tenang," ucap Isvara.
Semua menatap Isvara, ada yang iba,ada yang tetap sama, sinis. Mereka semua sudah tahu tentang kasus ayah Isvara.
"Baiklah, semua sudah di putuskan. Untuk Isvara meskipun Gerald tidak menganggapmu istri,kau tetaplah menantu keluarga ini, kamu akan di fasilitasi dan mempunyai hak khusus di rumah ini," ucap nyonya Triani pada Isvara.
Lalu setelah semua sudah setuju, musyawarah keluarga ini pun di tutup.
***
"Ini kamarnya Mbak?" tanya Isvara memastikan lagi.
"Iyah non, kalau begitu saya permisi ya." lalu pelayanan yang Isvara taksir berusia 30an itu segera saja melipir.
Isvara membuang nafas pelan, pelayan itu selalu menunduk seperti takut padanya. atau ingin mencacinya seperti Gerald?
Tak menggubris, Isvara mengangkat susah payah tas besarnya ke dalam kamar.
Mulai sekarang ia bertekad untuk menyayangi dan mengasihi dirinya karna tak mungkin orang-orang di rumah ini perduli padanya. statusnya sekarang tak lebih sebagai seorang pembantu.
Isvara menatap takjub ruangan 4×4 M ini, sangat luas dan tertata rapi, berbeda dengan kamarnya yang ada di rumah.
Isvara jadi rindu rumah,itu pasti sudah digadaikan oleh pihak bank.
Mata Isvara seketika berbinar ketika ia melihat sebuah televisi besar terpajang di sana dan dua salon besar di sisi kiri dan kanan,itu pasti sangat mahal.
Kamar ini lebih mirip seperti hotel, ia kira kamar yang di berikan padanya akan sama seperti kamar pembantu pada umumnya,tak ia kira sebagus ini.
Tak butuh waktu lama, Isvara menaruh tas besarnya di sisi kamar dan menghempaskan diri di king size itu.
"Astaga,apa ini? kasur ini sangat empuk dan nyaman," Isvara berbinar.
Sebenarnya inilah sifat aslinya, di samping ia yang sering marah-marah dan mencak-mencak hanya pada Gerald, Isvara adalah gadis yang periang dan suka berceloteh.
Tanpa sadar karna terlalu kelelahan akibat perjalanan jauh Isvara pun jatuh tertidur.
Sementara di tempat lain, Gerald mengeratkan cangkir kecil berisi alkohol dalam tangannya, ia menenggak anggur itu sekali minum. wajahnya memerah menahan marah.
Sementara ada Arini sang bibi dan kedua anak kembarnya sedang meracuni pikiran Gerald.
"Kau harus tau nak, Isvara itu gadis yang licik, aku bisa melihatnya hanya dengan tatapan mata,kau harus hati-hati."
"Tante tenang saja, justru dia lah yang harus menghindar dariku karna aku akan membawa bencana besar untuknya."
"Itu bagus Gerald, bermain dengan wanita itu sebentar lalu buang dia," timpal Brandon.
"Bagus kak, aku muak melihatnya tadi. bisa-bisanya dia menggantikan posisi kak Laura dalam hatimu," imbuh Brinda.
"Tidak ada yang bisa menggantikan Laura dalam hatiku,Bri."
"Akan kubuat hidup wanita sialan itu seperti di neraka!" ucap Gerald berkilat marah.
Mereka mengangguk bersama,lalu ketiga orang itu diam-diam tersenyum karna telah berhasil meracuni pikiran Gerald.
****
Gerald berjalan limbung menaiki tangga menuju kamarnya. matanya sesekali terpejam akibat pengaruh alkohol, padahal dia adalah peminum handal namun kali ini ia benar-benar mabuk berat karna sudah berbotol-botol minuman haram itu ia tenggak.
Sampai di depan kamar, Gerald membuka pintu dengan kasar hingga menimbulkan bunyi yang membuat gadis sedang tertidur di ranjangnya terkejut.
Namun lagi-lagi karna pengaruh alkohol ia tak menyadari itu.
"Laura, Laura ... "
Isvara terkejut. "Apa yang kau lakukan di kamarku?"
"Aroma tubuhmu sangat manis," Gerald semakin ngaur, bisa Isvara cium bau alkohol yang menyengat dari tubuh pria itu.
Brukk! karna limbung, tubuh Isvara dan Gerald menubruk dan terjatuh di atas kasur.
"A-apa yang kau lakukan Gerald? bangun!"
Isvara sesak tubuh Gerald sungguh berat. namun aroma maskulin tercium oleh Isvara.
Deg,deg,deg! entah kenapa dada Isvara tiba-tiba berdegup kencang, ada apa? kenapa?
"Gerald bangunlah," Isvara menepuk-nepuk pipi Gerald.
Bukannya sadar, Gerald malah menenggelamkan wajahnya di leher Isvara. hal itu membuat Isvara terbelakak.
Dan lagi-lagi dadanya berdetak kencang.
***
PLEASE LIKE KOMEN DAN TAMBAHKAN FAVORIT AGAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT UP.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
jangan jatuh cinta dgn Gerald, biarkan Gerald yg bertekuk lutut mencintai kamu Isvara
2022-05-25
2
Rice Btamban
lanjut Thor
2022-05-22
0
Yan Zahra
thor ceritanya jngn stngah stngh ya harus smpe slese,bnyak novel yg stngah stngh dan gk smpe slese, smoga cerita ini gk stngah stngah
2022-05-12
4