Bab 05 : Antara cinta Dan benci

Semua orang yang ada di situ melongo dengan keputusan dari sang nenek, terutama Isvara dan Gerald yang terlihat syok.

"Kenapa begitu nek? Kenapa tidak sekarang saja kami yang menentukan?" Protes Gerald.

"Semua ada waktu dan prosesnya sayang.seperti pepatah mengatakan, kebencian dan cinta sangatlah tipis, seseorang yang benci bisa saja menjadi cinta ataupun sebaliknya," ucap sang nenek.

Gerald tak mengerti, namun Gerald tidak terima dengan keputusan konyol ini.

"Sebelum kau protes. Ini juga demi menghormati keputusan ayahmu," ucap nenek Triani saat Gerald hendak bicara.

"Yang dikatakan Ayahmu tentang Laura memang benar, dia tidak baik untukmu, meskipun kau sangat mencintainya tak bisa di pungkiri ia tak mungkin menjadi menantu keluarga ini."

"Kenapa? Kenapa kalian sangat membenci kekasihku?" Ucap Gerald, rahangnya mengeras menahan amarah.

"Sabar lah kak," suara seseorang, Isvara menoleh, itu Brandon.

"Anggaplah ini sebagai tantangan untukmu," ucap Brandon sambil meliriknya dan menyeringai nakal. Isvara bergidik.

"Brandon benar nak," seseorang berbicara lagi, Isvara tahu itu adalah nyonya Arini.

"Kamu tampan, putra keluarga ternama,dan pewaris perusahaan besar, tidak akan mungkin kan kamu jatuh cinta pada gadis kampungan seperti dia? Terima saja, toh hanya enam bulan," ujar nyonya Arini.

Ah, omongan mereka terlalu menyakitkan untuk Isvara, hati mungilnya tidak bisa menerima ini. Namun apalah daya,dia harus tetap sabar,demi kebebasannya.

"Lalu bagaimana denganmu Indira? Apa punya solusi atau pendapat?" Tanya tuan Aryaloka pada istrinya.

"Aku berfik--"

"Aku tidak butuh pendapatnya!" Teriak Gerald tiba-tiba memotong perkataan nyonya Indira.

Eh, apa ini? Kenapa kesannya Gerald sangat tidak suka dengan ibunya sendiri? Gumam Isvara dalam hatinya.

"Aku sama sekali tidak butuh pendapatnya dalam hidupku!"

"Gerald! Jaga nada bicaramu!" Bentak Tuan Aryaloka.

Semua diam,tak ada yang bersuara.

"Tidak apa-apa mas," nyonya Indira berkata lembut memegang lengan suaminya.

"Aku tidak akan berkomentar apapun, keputusan ibu mertua sudah cukup baik."

Betapa lembut dan baiknya nyonya Indira,dia mempunyai tatapan teduh, keibuan. Tapi kenapa Gerald seakan membencinya? Isvara tak habis fikir.

"Baiklah,jika semua orang menginginkannya,aku menyutujui ini," ucap Gerald akhirnya.

"Tapi, aku memiliki beberapa persyaratan agar aku tidak merasa di rugikan di sini."

"Katakanlah Gerald," kata Nyonya Triani.

"Pertama,aku tidak akan pernah menganggap dia sebagai istriku, hubungan ini kuanggap abu-abu, namun meski begitu aku tidak akan menceraikannya sebelum 6 bulan berakhir, seperti kata nenek."

"Kedua, aku akan menganggap Isvara sebagai pembantu rumah ini, yang lainnya pun harus begitu, semua pengawal,dan para pelayan tidak perlu sungkan padanya, karna derajat kalian sama,"Gerald memandang Isvara sangit.

"Gerald,kau sudah keterlaluan!"

Tak mengindahkan ucapan sang ayah ia tetap melanjutkan kata-katanya.

"Ketiga, setelah semua drama ini berakhir,aku meminta untuk bertunangan dengan Laura dan menikah dengannya.tak ada yang boleh melarang ku lagi, karna akupun sudah mengikuti perintah kalian."

"Keempat, semua aset,saham, dan jabatanku aman terkendali, papah tidak boleh mengancamku lewat semua itu lagi."

"Hanya itu," ucap Gerald terakhir kali.

"Kau yakin dengan semua persyaratan itu sayang?" Tanya sang nenek terakhir kali.

"Sangat yakin nek."

"Bagaimana jika semua tidak sesuai rencanamu, malah kau yang mencintai Isvara lebih dulu?"

Gerald mendengarnya tertawa. "Itu tidak akan mungkin."

Nyonya Triani menggeleng. "Hati-hatilah dengan bicaramu, kita lihat saja nanti."

"Lalu Isvara apa kau keberatan? Atau ada persyaratan yang ingin kau ajukan?"

Semua orang kini menatap Isvara, termasuk Gerald yang menanti jawabannya.

"hanya satu permintaan saya, yaitu ayah saya di bebaskan dari semua tuntunan dan bisa hidup tenang," ucap Isvara.

Semua menatap Isvara, ada yang iba,ada yang tetap sama, sinis. Mereka semua sudah tahu tentang kasus ayah Isvara.

"Baiklah, semua sudah di putuskan. Untuk Isvara meskipun Gerald tidak menganggapmu istri,kau tetaplah menantu keluarga ini, kamu akan di fasilitasi dan mempunyai hak khusus di rumah ini," ucap nyonya Triani pada Isvara.

Lalu setelah semua sudah setuju, musyawarah keluarga ini pun di tutup.

***

"Ini kamarnya Mbak?" tanya Isvara memastikan lagi.

"Iyah non, kalau begitu saya permisi ya." lalu pelayanan yang Isvara taksir berusia 30an itu segera saja melipir.

Isvara membuang nafas pelan, pelayan itu selalu menunduk seperti takut padanya. atau ingin mencacinya seperti Gerald?

Tak menggubris, Isvara mengangkat susah payah tas besarnya ke dalam kamar.

Mulai sekarang ia bertekad untuk menyayangi dan mengasihi dirinya karna tak mungkin orang-orang di rumah ini perduli padanya. statusnya sekarang tak lebih sebagai seorang pembantu.

Isvara menatap takjub ruangan 4×4 M ini, sangat luas dan tertata rapi, berbeda dengan kamarnya yang ada di rumah.

Isvara jadi rindu rumah,itu pasti sudah digadaikan oleh pihak bank.

Mata Isvara seketika berbinar ketika ia melihat sebuah televisi besar terpajang di sana dan dua salon besar di sisi kiri dan kanan,itu pasti sangat mahal.

Kamar ini lebih mirip seperti hotel, ia kira kamar yang di berikan padanya akan sama seperti kamar pembantu pada umumnya,tak ia kira sebagus ini.

Tak butuh waktu lama, Isvara menaruh tas besarnya di sisi kamar dan menghempaskan diri di king size itu.

"Astaga,apa ini? kasur ini sangat empuk dan nyaman," Isvara berbinar.

Sebenarnya inilah sifat aslinya, di samping ia yang sering marah-marah dan mencak-mencak hanya pada Gerald, Isvara adalah gadis yang periang dan suka berceloteh.

Tanpa sadar karna terlalu kelelahan akibat perjalanan jauh Isvara pun jatuh tertidur.

Sementara di tempat lain, Gerald mengeratkan cangkir kecil berisi alkohol dalam tangannya, ia menenggak anggur itu sekali minum. wajahnya memerah menahan marah.

Sementara ada Arini sang bibi dan kedua anak kembarnya sedang meracuni pikiran Gerald.

"Kau harus tau nak, Isvara itu gadis yang licik, aku bisa melihatnya hanya dengan tatapan mata,kau harus hati-hati."

"Tante tenang saja, justru dia lah yang harus menghindar dariku karna aku akan membawa bencana besar untuknya."

"Itu bagus Gerald, bermain dengan wanita itu sebentar lalu buang dia," timpal Brandon.

"Bagus kak, aku muak melihatnya tadi. bisa-bisanya dia menggantikan posisi kak Laura dalam hatimu," imbuh Brinda.

"Tidak ada yang bisa menggantikan Laura dalam hatiku,Bri."

"Akan kubuat hidup wanita sialan itu seperti di neraka!" ucap Gerald berkilat marah.

Mereka mengangguk bersama,lalu ketiga orang itu diam-diam tersenyum karna telah berhasil meracuni pikiran Gerald.

****

Gerald berjalan limbung menaiki tangga menuju kamarnya. matanya sesekali terpejam akibat pengaruh alkohol, padahal dia adalah peminum handal namun kali ini ia benar-benar mabuk berat karna sudah berbotol-botol minuman haram itu ia tenggak.

Sampai di depan kamar, Gerald membuka pintu dengan kasar hingga menimbulkan bunyi yang membuat gadis sedang tertidur di ranjangnya terkejut.

Namun lagi-lagi karna pengaruh alkohol ia tak menyadari itu.

"Laura, Laura ... "

Isvara terkejut. "Apa yang kau lakukan di kamarku?"

"Aroma tubuhmu sangat manis," Gerald semakin ngaur, bisa Isvara cium bau alkohol yang menyengat dari tubuh pria itu.

Brukk! karna limbung, tubuh Isvara dan Gerald menubruk dan terjatuh di atas kasur.

"A-apa yang kau lakukan Gerald? bangun!"

Isvara sesak tubuh Gerald sungguh berat. namun aroma maskulin tercium oleh Isvara.

Deg,deg,deg! entah kenapa dada Isvara tiba-tiba berdegup kencang, ada apa? kenapa?

"Gerald bangunlah," Isvara menepuk-nepuk pipi Gerald.

Bukannya sadar, Gerald malah menenggelamkan wajahnya di leher Isvara. hal itu membuat Isvara terbelakak.

Dan lagi-lagi dadanya berdetak kencang.

***

PLEASE LIKE KOMEN DAN TAMBAHKAN FAVORIT AGAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT UP.

Terpopuler

Comments

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

jangan jatuh cinta dgn Gerald, biarkan Gerald yg bertekuk lutut mencintai kamu Isvara

2022-05-25

0

Rice Btamban

Rice Btamban

lanjut Thor

2022-05-22

0

Yan Zahra

Yan Zahra

thor ceritanya jngn stngah stngh ya harus smpe slese,bnyak novel yg stngah stngh dan gk smpe slese, smoga cerita ini gk stngah stngah

2022-05-12

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2 Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3 Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4 Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5 Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6 Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7 Bab 07 : Gerald dan Laura
8 Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9 Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10 Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11 Bab 11 : Pria itu?
12 Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13 Bab 13 : Cemburu?
14 Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15 Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16 Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17 Bab 17 : Samuel dan Laura
18 Bab 18 : Hate to love
19 Bab 19 : Rasa yang berbeda
20 20 : Tidak menyadari perasaan
21 Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22 Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23 Bab 23 : Persaingan di mulai?
24 Bab 24 : Kesempatan + Visual
25 Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26 Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27 Bab 27 : Memeriksa
28 Bab 28 : Seperti Cinderella
29 Bab 29: menyadari perasaan
30 Bab 30 : Kebimbangan
31 Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32 Bab 32 : Awal yang baik?
33 Bab 33 : Masalah baru?
34 Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35 Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36 Bab 36 : Dansa bersama
37 Bab 37 : menyatakan perasaan
38 Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39 Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40 40. Berbalik arah
41 41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42 Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43 Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44 44 : Perubahan sikap Gerald
45 Bab 45. Memberikan kesempatan
46 46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47 47 : Kencan perdana
48 48. Kencan 2
49 Bab 49. True love
50 50. Hanya untukmu
51 51. Kekacauan
52 52. memperjuangkan
53 53. Gerald dan semestanya
54 54. Menonton film
55 55. Satu kamar
56 56. Good night, baby
57 57. Pengakuan
58 58. Rencana licik
59 59. Kebohongan Laura
60 60. Ingin menjelaskan
61 61.Samuel mengetahuinya
62 62. Semakin sulit
63 63. Kebenaran terungkap
64 64. Meninggalkan mu
65 65. Penyesalan yang paling terdalam
66 66. Bertemu Ayah
67 67. Merindukanmu
68 68. Menjemput
69 69. Belahan jiwa yang kembali
70 70. Melepas kerinduan
71 71. Berdamai
72 72. Kembali ke rumah
73 73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74 Bab : 74
75 Bab : 75
76 Bab 76
77 Bab : 77
78 Bab : 78
79 Bab 79
80 Bab : 80
81 Bab : 81
82 Bab : 82
83 Bab : 83
84 Bab : 84
85 Bab : 85
86 Bab : 86
87 Bab : 87
88 Bab : 88
89 Bab : 89
90 Bab : 90
91 Bab : 91
92 Bab 92
93 Bab : 93
94 Bab : 94
95 Bab : 95
96 Bab : 96
97 Bab : 97
98 Bab : 98
99 Bab : 99
100 Bab : 100
101 Bab : 101
102 Bab : 102
103 Bab : 103
104 Bab : 104
105 Bab : 105
106 Bab : 106
107 Sweet ending
108 promo new novel (My beloved hubby)
109 Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2
Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3
Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4
Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5
Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6
Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7
Bab 07 : Gerald dan Laura
8
Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9
Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10
Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11
Bab 11 : Pria itu?
12
Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13
Bab 13 : Cemburu?
14
Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15
Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16
Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17
Bab 17 : Samuel dan Laura
18
Bab 18 : Hate to love
19
Bab 19 : Rasa yang berbeda
20
20 : Tidak menyadari perasaan
21
Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22
Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23
Bab 23 : Persaingan di mulai?
24
Bab 24 : Kesempatan + Visual
25
Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26
Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27
Bab 27 : Memeriksa
28
Bab 28 : Seperti Cinderella
29
Bab 29: menyadari perasaan
30
Bab 30 : Kebimbangan
31
Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32
Bab 32 : Awal yang baik?
33
Bab 33 : Masalah baru?
34
Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35
Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36
Bab 36 : Dansa bersama
37
Bab 37 : menyatakan perasaan
38
Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39
Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40
40. Berbalik arah
41
41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42
Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43
Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44
44 : Perubahan sikap Gerald
45
Bab 45. Memberikan kesempatan
46
46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47
47 : Kencan perdana
48
48. Kencan 2
49
Bab 49. True love
50
50. Hanya untukmu
51
51. Kekacauan
52
52. memperjuangkan
53
53. Gerald dan semestanya
54
54. Menonton film
55
55. Satu kamar
56
56. Good night, baby
57
57. Pengakuan
58
58. Rencana licik
59
59. Kebohongan Laura
60
60. Ingin menjelaskan
61
61.Samuel mengetahuinya
62
62. Semakin sulit
63
63. Kebenaran terungkap
64
64. Meninggalkan mu
65
65. Penyesalan yang paling terdalam
66
66. Bertemu Ayah
67
67. Merindukanmu
68
68. Menjemput
69
69. Belahan jiwa yang kembali
70
70. Melepas kerinduan
71
71. Berdamai
72
72. Kembali ke rumah
73
73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74
Bab : 74
75
Bab : 75
76
Bab 76
77
Bab : 77
78
Bab : 78
79
Bab 79
80
Bab : 80
81
Bab : 81
82
Bab : 82
83
Bab : 83
84
Bab : 84
85
Bab : 85
86
Bab : 86
87
Bab : 87
88
Bab : 88
89
Bab : 89
90
Bab : 90
91
Bab : 91
92
Bab 92
93
Bab : 93
94
Bab : 94
95
Bab : 95
96
Bab : 96
97
Bab : 97
98
Bab : 98
99
Bab : 99
100
Bab : 100
101
Bab : 101
102
Bab : 102
103
Bab : 103
104
Bab : 104
105
Bab : 105
106
Bab : 106
107
Sweet ending
108
promo new novel (My beloved hubby)
109
Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!