Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta

Esoknya Gerald pulang dalam keadaan mabuk, seperti biasa yang selalu ada di sampingnya adalah Samuel, menemaninya minum sampai memapahnya pulang.

Samuel adalah sahabat sekaligus kaki tangannya di perusahaan. Gerald, Samuel, dan Brandon tumbuh bersama sejak kecil, itulah mengapa mereka kerap di sebut sebagai tiga serangkai.

Namun akhir-akhir ini hubungan pertemanan mereka tidak terlalu baik, ntah karna kesibukan atau mungkin karna ada sedikit masalah.

Siang ini Gerald baru keluar dari kamarnya, ia berjalan ke dapur untuk mengambil air dingin, saat itulah ia melihat sang bibi.

"Tante, di mana papah?" Tanya Gerald.

Arini berhenti. "Papah mu tadi pergi, bersama istrinya itu."

"Kemana?"

Arini menggidikan bahu. " Ntah, mungkin jalan-jalan.

Brak! Di luar dugaan Gerald menghempaskan gelas di tangannya Membuat Arini berjengit.

"Wanita itu telah merubah papahku!"

Sudah menjadi rahasia umum, Gerald sangat tak suka dengan ibu sambungnya, Indira. Baginya Indira adalah perusak yang telah merebut kasih sayang papanya, terlebih lagi dengan Mahesa,anak Indira yang lebih di sayang oleh papanya di bandingkan dia dengan adiknya.

Tuan Aryaloka sendiri menikah dengan nyonya Indira saat Gerald berusia 15 tahun dan adiknya berusia 10 tahun saat itu.

Gerald sudah menaruh kebencian dengan Indira saat wanita itu di perkenalkan pertama kali oleh tuan Aryaloka sebagai 'mamah baru'.

Gerald sangat benci dengan panggilan itu dia tak sudi memanggil wanita yang telah merebut papanya dengan sebutan 'mama'.

"Gerald, kamu sabar sayang, jangan marah dulu." Arini berusaha menenangkan keponakannya.

"Sejak kedatangan perempuan itu ke rumah ini, papa telah berubah tan,aku sangat benci dengannya dan juga putranya!"

"Iyah tante tahu, tante juga benci melihat wanita itu yang telah merebut papa mu. tapi kemarahan tidak akan membuat Indira pergi dari rumah ini."

"Lalu bagaimana caranya? Bagaimana caranya agar wanita itu pergi dari sini juga dari kehidupan papa!"

"Sabar Gerald,kita buat hidupnya menderita di sini, seperti kau yang ingin Isvara hengkang dari rumah ini."

"Benar,aku ingin kedua wanita itu pergi dari sini Tan!"

"Itu benar, Tante juga ingin keduanya pergi dari sini, tapi perlahan-lahan, oke."

Gerald hanya bergeming dengan kilatan amarah di matanya.

Sementara Arini tersenyum senang, mencuci otak Gerald tidaklah sesulit itu apalagi Gerald mempunyai tempramen buruk, akan sangat mudah untuknya.

*Kau sangat bodoh Gerald. Akan ku buat kau semakin membenci Indira, dengan begitu dia akan lebih cepat pergi dari sini* batin Arini.

***

"Indira, apa aku sudah salah dalam mendidik Gerald?"

Kedua insan itu sedang duduk di bangku taman yang langsung menghadap sebuah danau cantik di depannya.

Indira dan Aryaloka, meskipun umur mereka tak lagi muda, namun semangat cinta mereka masih persis seperti dua sejoli yang baru di mabuk asmara.

"Tidak,mas sudah sangat baik dalam mendidik Gerald, buktinya dia telah sukses mengembangkan perusahaan kan? Gerald tumbuh menjadi pria cerdas yang bertanggung jawab, seperti dirimu," ujar Indira sambil mengusap lembut punggung sang suami.

"Kau mengatakan itu hanya untuk memenangkan ku?" Aryaloka menatap sang istri.

"Buktinya dia masih tak bisa menerima kau sebagai ibunya? Jelas-jelas aku adalah ayah yang gagal."

Indira tersenyum. "Soal itu mas tidak usah khawatir, Gerald pasti akan menerimaku sebagai ibunya, cepat atau lambat," ucapnya berharap bisa menenangkan sang suami.

"Tapi sampai kapan? Sampai kapan Indira?" Suara Aryaloka terdengar lirih.

"Sekarang umurnya sudah 25 tahun, 10 tahun berlalu tapi dia tetap sama, dia tak mau menerima mu sebagai ibunya.bahkan hubungannya dengan Mahesa pun tidak terlalu baik."

"Dosa di masa lalu apa yang ku perbuat hingga mendapatkan putra yang keras kepala dan membangkang seperti dia."

"Mas ... Jangan bicara seperti itu," Indira berkata lembut.

Aryaloka mengambil nafas dalam. "Kamu benar tidak seharusnya aku berkata seperti itu."

Indira mengusap bahu pria yang sangat di cintainya ini. "Kamu adalah ayah Gerald, aku adalah ibunya, tugas kita sebagai orang tua adalah membimbingnya, jangan sampai kemarahan menguasai hatimu."

Aryaloka mengulas senyum. " Kau benar. Sekarang ada Isvara di sini, ntah kenapa perasaanku selalu mengatakan jika gadis itu bisa merubah Gerald, aku yakin."

Indira pun tersenyum. "Firasat seorang ayah tidak akan pernah salah, sayang."

Aryaloka menoleh, tersenyum. "Terimakasih sudah selalu bersamaku. Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu,Aku akan selalu bersamamu."

Lalu keduanya mendekatkan wajah dan sama-sama tersenyum sebelum akhirnya Indira meletakkan kepalanya di bahu sang suami sambil menikmati indahnya danau biru di depan mata.

***

"Iya ayah, aku baik-baik saja di sini, keluarga tuan Aryaloka menerima ku dengan baik, ayah tidak usah khawatir," ucap Isvara pada ayahnya via telepon.

Dugaan Isvara ternyata salah, ayahnya belum tahu jika sudah menikah dengan putra tuan Aryaloka, atasannya demi untuk menyelamatkannya.

Yang ayahnya tahu, ia di bebaskan karna kemuliaan tuan Aryaloka dan Isvara ada di sini Karna kebaikan tuan Aryaloka juga.

Ah, ayahnya terlalu polos, dia tidak tahu penderitaan yang di alami putrinya ini. tapi biarlah begitu, ia tak ingin ayahnya khawatir.

Apalagi ayahnya mengidap skizofrenia, meski belum terlalu parah, Isvara yakin itulah yang membuat sang ayah sampai bisa di jebak, oleh orang-orang yang iri dengan kesuksesan sang ayah.

Karna Isvara sangat yakin ayahnya tidak mungkin melakukan tindak korupsi.

Karna ayahnya adalah ayah yang paling hebat yang menanamkan nilai-nilai baik padanya. Membuat putrinya tumbuh menjadi gadis yang kuat, pantang menyerah, dan berbudi luhur.

Isvara sangat rindu dengan ayahnya, tapi dia tidak bisa menemuinya sekarang karna situasi dan letak rumah sang paman di mana ayahnya tinggal juga cukup jauh.

Isvara hanya berharap semoga ayahnya selalu dalam lindungan Tuhan dan keluarga pamannya bisa merawat pria kebanggaannya itu dengan baik.

"Ya sudah ayah,kalau begitu Vara tutup dulu, ayah jaga diri baik-baik."

Setelah cukup puas mengobrol dengan sang ayah, Isvara melangkahkan kakinya keluar kamar.

Malam semakin gelap, Isvara niatnya akan membantu para pelayan menyiapkan makan malam seperti biasa, saat ia melihat Kayra ternyata ada di dapur.

"Eh kenapa kamu ada di sini?"

Gadis manis yang tampak sibuk itu menoleh. "Eh kak Vara,Kay sedang membuat kue kak."

Gadis yang sangat manis. Semenjak beberapa hari lalu, hubungan Isvara dengan Kayra kini cukup akrab.

Gadis yang kini sedang menjalani kuliah semester empat itu sangat ekspresif, aktif dan selalu ceria, Isvara yakin siapapun akan betah berlama-lama dengannya.

"Kay Membuat kue untuk siapa?"

Kayra diam, tapi mata bulatnya tampak berbinar.

Lalu sejurus kemudian seorang pria melewati mereka, pria itu adalah Raka,yang Isvara tahu adalah putra dari pak Hasan, sopir keluarga ini.

Sama seperti mbok Minah, pak Hasan sudah mengikuti keluarga wirasena sejak lama sekali. Putranya pak Hasan, Raka-- sesekali akan datang mengunjungi ayahnya.

Isvara memperhatikan gerak mata Kayra yang begitu lamat memperhatikan pria tampan yang kini sedang membantu Bi Minah mengangkat galon.

"Jangan bilang kue itu Untuk .... Raka?"

Kayra tertegun, gadis itu tampak salah tingkah dengan pipi merona merah.

"Kamu menyukai Raka, Kay?"

Kayra tak menjawab, namun ekspresi wajahnya menjelaskan semuanya.

"Kayra bagaimana bisa?"

"Dia pria yang baik kak."

Isvara mengangkat satu alisnya.

"A-aku menyukainya sejak kita masih kecil," ucap Kayra.

"Sejak pertama kali dia di bawa oleh pak Hasan,aku sudah menyukainya, dia tampan, terkadang cuek dan nyebelin tapi dia juga perhatian. dia selalu menemaniku bermain saat semua orang sibuk dengan urusan mereka sendiri."

Kayra menjelaskan itu semua dengan mata berbinar penuh cinta.

Isvara yang melihatnya malah tersenyum geli. "Beginikah tingkah seseorang saat jatuh cinta?"

"Eh," Kayra mengerjap beberapa kali. "Kak Vara tidak marah?"

"Untuk apa aku marah?"

"Soalnya Kay juga pernah cerita ke Tante Arini kalau aku suka sama Raka. tapi tante Rini malah marah-marah dan bilang aku tidak boleh menyukai putra seorang supir."

"Kay, tidak ada yang salah dalam mencintai seseorang, cinta tidak memandang status ataupun rupa, setiap manusia mempunyai hak untuk cinta," ucap Isvara menepuk pundak Kayra.

"Jadi kak Vara ngedukung aku sama Raka?"

Isvara mengangguk. "Tentu saja."

Kayra tersenyum senang. Namun netra Isvara malah fokus menatap seorang pria yang hendak menghampiri mereka.

Raut wajah Isvara berubah masam. "Kecuali dengan pria kejam dan egois, pria seperti itu tak berhak untuk cintamu."

"Kakak ngomong buat siapa?" Kayra tak mengerti.

Hingga akhirnya Kayra mengikuti arah pandang Isvara, yang kini sedang melirik Gerald yang menuju ke arah mereka.

Oh. Kayra paham, lalu gadis itu tersenyum.

Terpopuler

Comments

Gerald tersindir nkah Sama ucapan vara🤔

2022-05-15

1

Rahima

Rahima

lwan aja vans biar tau rasa dia gerland

2022-05-14

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2 Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3 Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4 Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5 Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6 Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7 Bab 07 : Gerald dan Laura
8 Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9 Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10 Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11 Bab 11 : Pria itu?
12 Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13 Bab 13 : Cemburu?
14 Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15 Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16 Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17 Bab 17 : Samuel dan Laura
18 Bab 18 : Hate to love
19 Bab 19 : Rasa yang berbeda
20 20 : Tidak menyadari perasaan
21 Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22 Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23 Bab 23 : Persaingan di mulai?
24 Bab 24 : Kesempatan + Visual
25 Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26 Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27 Bab 27 : Memeriksa
28 Bab 28 : Seperti Cinderella
29 Bab 29: menyadari perasaan
30 Bab 30 : Kebimbangan
31 Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32 Bab 32 : Awal yang baik?
33 Bab 33 : Masalah baru?
34 Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35 Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36 Bab 36 : Dansa bersama
37 Bab 37 : menyatakan perasaan
38 Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39 Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40 40. Berbalik arah
41 41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42 Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43 Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44 44 : Perubahan sikap Gerald
45 Bab 45. Memberikan kesempatan
46 46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47 47 : Kencan perdana
48 48. Kencan 2
49 Bab 49. True love
50 50. Hanya untukmu
51 51. Kekacauan
52 52. memperjuangkan
53 53. Gerald dan semestanya
54 54. Menonton film
55 55. Satu kamar
56 56. Good night, baby
57 57. Pengakuan
58 58. Rencana licik
59 59. Kebohongan Laura
60 60. Ingin menjelaskan
61 61.Samuel mengetahuinya
62 62. Semakin sulit
63 63. Kebenaran terungkap
64 64. Meninggalkan mu
65 65. Penyesalan yang paling terdalam
66 66. Bertemu Ayah
67 67. Merindukanmu
68 68. Menjemput
69 69. Belahan jiwa yang kembali
70 70. Melepas kerinduan
71 71. Berdamai
72 72. Kembali ke rumah
73 73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74 Bab : 74
75 Bab : 75
76 Bab 76
77 Bab : 77
78 Bab : 78
79 Bab 79
80 Bab : 80
81 Bab : 81
82 Bab : 82
83 Bab : 83
84 Bab : 84
85 Bab : 85
86 Bab : 86
87 Bab : 87
88 Bab : 88
89 Bab : 89
90 Bab : 90
91 Bab : 91
92 Bab 92
93 Bab : 93
94 Bab : 94
95 Bab : 95
96 Bab : 96
97 Bab : 97
98 Bab : 98
99 Bab : 99
100 Bab : 100
101 Bab : 101
102 Bab : 102
103 Bab : 103
104 Bab : 104
105 Bab : 105
106 Bab : 106
107 Sweet ending
108 promo new novel (My beloved hubby)
109 Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2
Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3
Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4
Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5
Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6
Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7
Bab 07 : Gerald dan Laura
8
Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9
Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10
Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11
Bab 11 : Pria itu?
12
Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13
Bab 13 : Cemburu?
14
Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15
Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16
Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17
Bab 17 : Samuel dan Laura
18
Bab 18 : Hate to love
19
Bab 19 : Rasa yang berbeda
20
20 : Tidak menyadari perasaan
21
Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22
Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23
Bab 23 : Persaingan di mulai?
24
Bab 24 : Kesempatan + Visual
25
Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26
Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27
Bab 27 : Memeriksa
28
Bab 28 : Seperti Cinderella
29
Bab 29: menyadari perasaan
30
Bab 30 : Kebimbangan
31
Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32
Bab 32 : Awal yang baik?
33
Bab 33 : Masalah baru?
34
Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35
Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36
Bab 36 : Dansa bersama
37
Bab 37 : menyatakan perasaan
38
Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39
Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40
40. Berbalik arah
41
41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42
Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43
Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44
44 : Perubahan sikap Gerald
45
Bab 45. Memberikan kesempatan
46
46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47
47 : Kencan perdana
48
48. Kencan 2
49
Bab 49. True love
50
50. Hanya untukmu
51
51. Kekacauan
52
52. memperjuangkan
53
53. Gerald dan semestanya
54
54. Menonton film
55
55. Satu kamar
56
56. Good night, baby
57
57. Pengakuan
58
58. Rencana licik
59
59. Kebohongan Laura
60
60. Ingin menjelaskan
61
61.Samuel mengetahuinya
62
62. Semakin sulit
63
63. Kebenaran terungkap
64
64. Meninggalkan mu
65
65. Penyesalan yang paling terdalam
66
66. Bertemu Ayah
67
67. Merindukanmu
68
68. Menjemput
69
69. Belahan jiwa yang kembali
70
70. Melepas kerinduan
71
71. Berdamai
72
72. Kembali ke rumah
73
73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74
Bab : 74
75
Bab : 75
76
Bab 76
77
Bab : 77
78
Bab : 78
79
Bab 79
80
Bab : 80
81
Bab : 81
82
Bab : 82
83
Bab : 83
84
Bab : 84
85
Bab : 85
86
Bab : 86
87
Bab : 87
88
Bab : 88
89
Bab : 89
90
Bab : 90
91
Bab : 91
92
Bab 92
93
Bab : 93
94
Bab : 94
95
Bab : 95
96
Bab : 96
97
Bab : 97
98
Bab : 98
99
Bab : 99
100
Bab : 100
101
Bab : 101
102
Bab : 102
103
Bab : 103
104
Bab : 104
105
Bab : 105
106
Bab : 106
107
Sweet ending
108
promo new novel (My beloved hubby)
109
Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!