Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya

Isvara memeras kain bekas yang ia temui pada air di baskom yang dia minta dari bibi di dapur.

Kain itu lalu ia tempelkan pada kening Gerald yang kini sudah terlentang rapi. Pria itu belum juga sadarkan diri.

"Sepertinya dia tidak demam," gumam Isvara, menempelkan telapak tangannya pada pipi Gerald.

"Jika tidur seperti ini dia seperti bayi yang tidak memiliki dosa, coba kalau udah bangun, megalodon pun kalah seram dari dia," gumam Isvara lagi menatap wajah tenang Gerald.

Malam semakin larut, Isvara menguap beberapa kali karna mengantuk, ia ingin tidur, tapi ranjangnya malah dikuasai oleh mahluk menyebalkan ini.

Tak kuat dengan kantuk yang menyerang, Isvara akhirnya tertidur dengan kepala di atas tangannya yang menyilang di samping Gerald.

Pagi datang, Gerald yang tertidur membuka matanya perlahan, kepalanya terasa berat ia tak ingat yang terjadi semalam, yang ia tahu dia meminum terlalu banyak.

Gerald tertegun karna merasakan rasa hangat di lengannya, ia menoleh di dapatinya Isvara yang tertidur.

Tangan gadis itu memegang erat lengannya. Alih-alih tersentuh,Gerald malah kembali dikuasai emosi.

"Bangun!" Gerald meninggikan suara dan menarik kuat lengan Isvara.

Isvara terkejut, nyawanya belum terkumpul namun suara menggelegar itu memaksanya untuk bangun.

"Sedang apa kau di kamarku hah?!" Bentak Gerald.

Tubuh Isvara tiba-tiba gemetar, ia terkejut karna baru kali ini ada yang membentaknya sangat keras. Bahkan ayahnya pun tak pernah berkata dengan nada tinggi padanya.

"Kalau di tanya tuh jawab,bisu?!" Sentak Gerald.

Isvara buru-buru menguasai diri.

"Apa maksudmu? Ini adalah kamarku," elaknya.

"Apa kamarmu? Heh tau diri, mana mungkin kamar pembantu sebagus ini!"

"Ini adalah kamarku,kau dengar? pergi dari sini!"

Gerald bangkit dari kasur, seperti ada tenaga ntah dari mana yang membuatnya ingin mengusir gadis itu.

"Pergi!" Gerald terus mendorong tubuh Isvara,tak tertinggal tas jelek gadis itu yang ia lemparkan hingga mengenai wajah Isvara.

"Jangan pernah menyentuh kamarku lagi," ancam Gerald menunjuk Isvara.

Isvara hanya diam membeku, ia terlalu terkejut dengan semua ini. Rasa kantuknya pun masih ada karna ia sempat begadang semalam.

Brak! Pintu di tutup keras membuat Isvara berjengit.

Mata Isvara memanas dengan kristal bening yang siap meluncur, namun ia tahan. Ini bukan apa-apa, masih ada penyiksaan-penyiksaan lain yang harus ia lewati.

"Isvara," seseorang menepuk bahunya.

Isvara menoleh. "Eh, nyonya Indira?"

"Nyonya?" Bu Indira mengerutkan kening.

"Panggil aku mamah,kau adalah menantuku kan?" Ucap nyonya Indira tersenyum gurau.

Isvara terkekeh pelan. "Maaf, mamah."

Nyonya Indira tersenyum. "Ngapain kamu di sini?"

"Tunggu nak," nyonya Indira memerhatikan wajah Isvara, "Kamu menangis?"

Isvara buru-buru mengelak. "T-tidak mah, ini aku hanya kelipipan."

Nyonya Indira menggeleng, ia tidak bisa di bodohi semudah itu, melihat Isvara yang berada di depan pintu Gerald, ia sudah bisa menebak apa yang terjadi.

"Kamu pasti salah kamar ya?"

"Eh?"

"Ini bukan kamar yang di tunjukkan untukmu,ini kamar Gerald."

Isvara tidak tahu,jika begitu ia di bohongi?

Nyonya Indira menghela nafas, "pasti kamu udah di kerjai pelayan itu. Ayo,mamah tunjukkan kamarmu."

Nyonya Indira lalu menggamit tangan Isvara untuk mengikutinya.

"Nah ini kamar kamu," mereka terhenti di sebuah kamar berpintu kayu ukir.

Nyonya Indira lalu membuka daun pintu, terlihat oleh Isvara kamar sederhana yang sudah tersedia ranjang dan lemari.

"Kami tahu, Gerald tidak mungkin mau satu kamar denganmu,maka untuk mengindari hal yang tidak-tidak kamar kalian di putuskan berbeda, Vara tidak apa-apa kan?"

Isvara mengangguk,tentu ini sangat baik untuknya dari pada harus menerima amukan lagi dari Gerald, toh meskipun tak seluas tadi, kamar ini cukup nyaman.

"Baiklah, kamu bisa mandi dan bersiap dulu, baru setelah itu turun untuk makan."

Isvara tersenyum, "makasih mah."

***

Di dalam Isvara juga tidak bisa bergerak bebas, karna tiba-tiba ada dua orang pelayan yang merengsek masuk ke dalam kamarnya.

"Astaga nona muda, kenapa anda malah tidur lagi?" Pekik dua pelayan itu.

Isvara yang baru merebahkan diri terpaksa membuka matanya.

"Aku ngantuk,mau tidur," sungguh ia jujur kali ini, Isvara hanya mendapat waktu tidur sedikit karna merawat Gerald semalam.

"Tapi ini sudah pagi nona, anda tidak boleh tidur lagi," ucap salah satunya yang berambut pendek.

"Benar nona, atau ntar rezeki nona di patok ayam," ancam salah satunya yang bersurai panjang.

Isvara jadi tak fokus, ia hanya ingin tidur tenang,kenapa susah sekali?

Kedua pelayan itu menarik-narik tangan Isvara hingga mau tak mau Isvara bangun.

"Ayo nona, anda harus mandi dulu, kami

akan siapkan gaun untuk nona?"

"Kalau Nona muda tidak mau kami yang akan kena semprot Nyonya Triani?"

Mendengar nama sang nenek Isvara seketika menegakkan badan. "Nenek?"

"Iya, beliau tidak suka menunggu, tapi sekarang beliau sedang menunggu nona di meja makan," ucap salah satunya.

"Baiklah, baiklah aku akan cepat," Isvara Langsung ngacir ke dalam kamar mandi.

"Huffft, akhirnya dia mau juga," mereka menghela nafas.

Selesai mandi, Isvara kini duduk di kursi cermin rias besar, para pelayan itu sedang menata rambutnya dan memberi sapuan make up tipis.

"Rambut nona sangat indah ya," puji Dewi, salah satu pelayan yang menyisir rambut panjang Isvara.

"Kulit nona muda, juga sangat sehat dan glowing," ucap Nela, pelayan yang berambut pendek.

"Anda perawatan di salon kecantikan mana Nona?" Tanya mereka karna iri dengan kecantikan Isvara.

"Tidak, aku tidak pernah melakukan perawatan seperti itu," ucap Isvara jujur.

Mendengarnya kedua pelayan itu mencebik dalam hati.

"Kalau Nona tidak mau kasih tau tempatnya bilang saja, jangan beralibi nona tidak pernah melakukan perawatan,"

Isvara kaget, mereka bicara dengan nada ketus padanya.

"Sudah selesai nona, kalau begitu kami permisi," pamit mereka.

"Oh ya, besok-besok nona harus mandiri sendiri jangan sampai menyusahkan kami," ucap mereka masih dengan nada ketus.

Isvara terbengong-bengong, lalu mereka berlalu dengan menutup pintu kasar.

"Dasar pelit, bilang saja tidak mau ngasih tau nama salonnya. Emang kecantikan bisa di bawa dari lahir gitu?" Ketus Nela yang di angguki oleh Dewi, mereka lalu pergi dengan perasaan kesal.

Di dalam kamar Isvara mematutkan dirinya dalam cermin, blouse sederhana yang semata kaki bermotif bunga Daisy ini sangat cantik, rasanya ia tak pantas untuk memakainya, rambut coklatnya yang bergelombang pun sudah di tata dengan rapih.

Namun Isvara heran dengan sikap kasar dua pelayan tadi.

"Bahkan mereka secara terang-terangan membenciku,huft," Isvara membuang nafas lalu keluar kamar.

***

Saat mendekati meja makan, Isvara gugup karna semua orang mulai menolehkan pandangan padanya.

"Kau ini mandi berapa lama sih? Sampai-sampai Membuat ibuku menunggu," hardik nyonya Arini padanya.

"Maafkan aku," Isvara hanya bisa menunduk.

"Sudah, sudah, tidak apa-apa. Ayo, Isvara duduk di samping Kayra," kata nyonya Triani.

Isvara mengangguk,lalu mulai mendudukkan bokongnya. Hingga sebuah tepukan membuatnya menoleh.

"Halo kakak ipar," sapa Kayra padanya.

"Eh, Y-ya halo."

"Tidak usah gugup begitu, pasti kamu udah tahu siapa aku kan?"

Isvara mengangguk. "Adiknya Gerald."

Kayra melebarkan senyumnya. "Adik kak Gerald yang paling cantik."

Lalu mereka sama-sama terkekeh geli.

Semua anggota keluarga sudah berkumpul untuk menyantap sarapan pagi ini.

Namun ada hal aneh yang membuat Isvara sedikit terganggu, tatapan Gerald padanya.

Sejak tadi pria itu terus menatapnya membuat Isvara sedikit tak nyaman.

Namun bukan tatapan sengit penuh kebencian seperti biasanya, tatapan Gerald kali ini terlihat teduh dan sendu, seperti rasa bersalah ada pada diri pria itu.

Atau cuma perasaan Isvara saja?

Sementara Gerald terus melirik ke arah Isvara saat ini, hatinya sedikit tercubit saat tahu Isvara lah yang merawatnya semalam yang dalam keadaan mabuk.

Gerald di beri tahu oleh mbok Minah,pembantu rumah ini.

Seketika rasa bersalah langsung menyergapnya, dirinya malah dengan tega mengusir dan membentak Isvara tadi.

Ingin meminta Maaf dan berterimakasih, namun gengsi meruntuhkan segalanya. Gerald tidak mungkin melakukan itu,tidak akan pernah.

***

PLEASE TINGGALKAN LIKE, KOMEN, TAMBAHKAN FAVORIT DAN BERI HADIAH AGAR AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT UP.

Terpopuler

Comments

Lineke Walangitan

Lineke Walangitan

makan tu gengsi 😘

2023-03-06

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

jangan gengsi dulu Gerald.. nanti jatuh cinta baru tau loh

2023-01-29

0

Tini Wijayanti

Tini Wijayanti

bucin nih nanti nya

2022-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2 Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3 Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4 Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5 Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6 Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7 Bab 07 : Gerald dan Laura
8 Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9 Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10 Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11 Bab 11 : Pria itu?
12 Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13 Bab 13 : Cemburu?
14 Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15 Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16 Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17 Bab 17 : Samuel dan Laura
18 Bab 18 : Hate to love
19 Bab 19 : Rasa yang berbeda
20 20 : Tidak menyadari perasaan
21 Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22 Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23 Bab 23 : Persaingan di mulai?
24 Bab 24 : Kesempatan + Visual
25 Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26 Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27 Bab 27 : Memeriksa
28 Bab 28 : Seperti Cinderella
29 Bab 29: menyadari perasaan
30 Bab 30 : Kebimbangan
31 Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32 Bab 32 : Awal yang baik?
33 Bab 33 : Masalah baru?
34 Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35 Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36 Bab 36 : Dansa bersama
37 Bab 37 : menyatakan perasaan
38 Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39 Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40 40. Berbalik arah
41 41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42 Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43 Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44 44 : Perubahan sikap Gerald
45 Bab 45. Memberikan kesempatan
46 46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47 47 : Kencan perdana
48 48. Kencan 2
49 Bab 49. True love
50 50. Hanya untukmu
51 51. Kekacauan
52 52. memperjuangkan
53 53. Gerald dan semestanya
54 54. Menonton film
55 55. Satu kamar
56 56. Good night, baby
57 57. Pengakuan
58 58. Rencana licik
59 59. Kebohongan Laura
60 60. Ingin menjelaskan
61 61.Samuel mengetahuinya
62 62. Semakin sulit
63 63. Kebenaran terungkap
64 64. Meninggalkan mu
65 65. Penyesalan yang paling terdalam
66 66. Bertemu Ayah
67 67. Merindukanmu
68 68. Menjemput
69 69. Belahan jiwa yang kembali
70 70. Melepas kerinduan
71 71. Berdamai
72 72. Kembali ke rumah
73 73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74 Bab : 74
75 Bab : 75
76 Bab 76
77 Bab : 77
78 Bab : 78
79 Bab 79
80 Bab : 80
81 Bab : 81
82 Bab : 82
83 Bab : 83
84 Bab : 84
85 Bab : 85
86 Bab : 86
87 Bab : 87
88 Bab : 88
89 Bab : 89
90 Bab : 90
91 Bab : 91
92 Bab 92
93 Bab : 93
94 Bab : 94
95 Bab : 95
96 Bab : 96
97 Bab : 97
98 Bab : 98
99 Bab : 99
100 Bab : 100
101 Bab : 101
102 Bab : 102
103 Bab : 103
104 Bab : 104
105 Bab : 105
106 Bab : 106
107 Sweet ending
108 promo new novel (My beloved hubby)
109 Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 01 : Malam pertama dengan tuan muda kejam
2
Bab 02 : Ketika rasa benci itu datang
3
Bab 03 : Bukan wanita yang mudah di tindas
4
Bab 04 : waktu enam bulan untuk tinggal bersama?
5
Bab 05 : Antara cinta Dan benci
6
Bab 06 : Gengsi meruntuhkan segalanya
7
Bab 07 : Gerald dan Laura
8
Bab 08 : Kejadian di kamar mandi
9
Bab 09 : Dalam berbagai artian cinta
10
Bab 10 : Terjebak : pertolongan pria asing
11
Bab 11 : Pria itu?
12
Bab 12 : Rasa kesal Gerald
13
Bab 13 : Cemburu?
14
Bab 14 : Gerald Angkasa Wirasena
15
Bab 15 : Tuduhan yang menyakitkan
16
Bab 16 : Benar dirinya jatuh cinta?
17
Bab 17 : Samuel dan Laura
18
Bab 18 : Hate to love
19
Bab 19 : Rasa yang berbeda
20
20 : Tidak menyadari perasaan
21
Bab 21 : Menyekapnya di dalam gudang
22
Bab 22 : Penyelamatan Mahesa
23
Bab 23 : Persaingan di mulai?
24
Bab 24 : Kesempatan + Visual
25
Bab 25 : Penderitaan yang sebenarnya sudah di mulai
26
Bab 26 : Ada apa dengan jantungnya?
27
Bab 27 : Memeriksa
28
Bab 28 : Seperti Cinderella
29
Bab 29: menyadari perasaan
30
Bab 30 : Kebimbangan
31
Bab 31 : Tidak ada salahnya mengikuti keinginan
32
Bab 32 : Awal yang baik?
33
Bab 33 : Masalah baru?
34
Bab 34 : Rasa yang mulai berbeda
35
Bab 35 : Panggilan dari Samuel : awas pawangnya marah!
36
Bab 36 : Dansa bersama
37
Bab 37 : menyatakan perasaan
38
Bab 38 : Kilas balik pertemuan pertama
39
Bab 39 : Tawaran dari Brandon
40
40. Berbalik arah
41
41.Bunga tulip merah dari Mr.G
42
Bab 42 : Menjadi pacar pura-pura Mahesa
43
Bab 43 : Jaga tangan kotormu itu dari istriku
44
44 : Perubahan sikap Gerald
45
Bab 45. Memberikan kesempatan
46
46. Awal yang baik? Awal yang buruk?
47
47 : Kencan perdana
48
48. Kencan 2
49
Bab 49. True love
50
50. Hanya untukmu
51
51. Kekacauan
52
52. memperjuangkan
53
53. Gerald dan semestanya
54
54. Menonton film
55
55. Satu kamar
56
56. Good night, baby
57
57. Pengakuan
58
58. Rencana licik
59
59. Kebohongan Laura
60
60. Ingin menjelaskan
61
61.Samuel mengetahuinya
62
62. Semakin sulit
63
63. Kebenaran terungkap
64
64. Meninggalkan mu
65
65. Penyesalan yang paling terdalam
66
66. Bertemu Ayah
67
67. Merindukanmu
68
68. Menjemput
69
69. Belahan jiwa yang kembali
70
70. Melepas kerinduan
71
71. Berdamai
72
72. Kembali ke rumah
73
73. Buah perbuatan baik dan buah perbuatan buruk
74
Bab : 74
75
Bab : 75
76
Bab 76
77
Bab : 77
78
Bab : 78
79
Bab 79
80
Bab : 80
81
Bab : 81
82
Bab : 82
83
Bab : 83
84
Bab : 84
85
Bab : 85
86
Bab : 86
87
Bab : 87
88
Bab : 88
89
Bab : 89
90
Bab : 90
91
Bab : 91
92
Bab 92
93
Bab : 93
94
Bab : 94
95
Bab : 95
96
Bab : 96
97
Bab : 97
98
Bab : 98
99
Bab : 99
100
Bab : 100
101
Bab : 101
102
Bab : 102
103
Bab : 103
104
Bab : 104
105
Bab : 105
106
Bab : 106
107
Sweet ending
108
promo new novel (My beloved hubby)
109
Promo new novel : Gejolak cinta tuan Erick

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!