Kebenaran rumah tangga Gavin.

Di kediaman keluarga Wijaya

Dika menghampiri Bram kakak angkatnya.

Saat ini Dika bekerja sebagai asisten pribadi dari Arya, ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu Arya dalam menjalankan perusahaannya. Namun, seperti ini sudah waktunya ia mencari kebahagiaannya sendiri.

"Dika ada apa?" tanya Brian begitu mereka sudah duduk saling berhadapan di ruang kerja Bram.

"Aku berencana akan menikah," ucap Dika dengan ragu-ragu.

"Menikah? Baguslah, itu kabar yang sangat baik. Aku senang mendengarnya. Jadi selama ini kau sudah memiliki calonnya kenapa kau tak pernah mengenalkannya padaku?"

"Iya ada di pulau, dia tinggal di sana dia juga warga di sana, sekali pun belum pernah meninggalkan pulau itu, setelah menikah aku memutuskan untuk tinggal di pulau asalku bersamanya."

Bram membeku mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Dika, ia sudah menganggap Dika sebagai adik sekaligus anaknya, sudah cukup lama mereka bersama melihatnya tumbuh besar mengajarkannya banyak hal. Pasti mereka akan sangat kehilangan jika Dika memutuskan untuk kembali ke asalnya kepulauan tempat masa kecilnya.

"Apa tak bisa kau membawa saja Gadis itu ke sini, setelah menikah. Jika perlu kalian bisa tinggal di sini bersama dengan yang lainnya, Ia pasti tak akan merasa kesepian saat telah mengenal semua keluarga."

"Sebenarnya aku juga ingin tinggal di sana, aku sudah lama merindukan tempat itu dan dia juga mempunyai ayah dan ibu yang tak mungkin ditinggalkannya, sebelum aku melamarnya ibunya juga meminta agar aku tinggal di sana bersama dengan mereka setelah kami menikah dan aku menyetujuinya.

Mendengar alasan itu Bram tak bisa berkata apa-apa, jika memang itu adalah keputusan dari orang tua sang gadis.

"Baiklah, Kapan kalian akan menikah?"

"Minggu depan, aku sudah menyiapkan semuanya," ucap Dika mengeluarkan sebuah kartu undangan.

"Aku juga sudah mengundang beberapa kolega kita. Hanya yang terdekat saja."

"Kau akan mengadakan resep ini di pulau itu?"

"Iya, aku juga sudah menyiapkan semua untuk keberangkatan para tamu undangan yang akan ikut menghadiri acara pernikahanku nanti, tapi khusus untuk keluarga aku ingin kalian datang lebih dulu. Aku ingin memperkenalkan kalian sebagai keluargaku kepada keluarga calon istriku," ucap Dika.

"Tentu saja kami akan datang seperti yang kau inginkan, atur saja jadwalnya."

"Aku sudah mengaturnya kita akan berangkat sehari sebelum acara."

"Baiklah tak masalah."

Suara ketukan membuat keduanya melihat ke arah pintu dan terlihat Arsy masuk dengan senyum manisnya.

"Halo Paman Dika," sapa Arsy yang sudah sangat akrab dengan adik angkat ayahnya itu.

Dika hanya tersenyum menanggapi sapaan Arsy.

"Papa, Bunda minta Papa dan Paman Dika turun ke bawah untuk makan malam."

"Ayo kita turun kita makan sama-sama, malam ini menginaplah di sini bicarakan baik-baik pada Arya ia pasti akan sangat kehilangan dirimu."

"Iya, Kak." ucap Dika kemudian mereka pun ikut turun bergabung dengan yang lainnya, mereka semua sudah berada di meja makan.

"Arsy, Clara minggu depan mintalah izin kepada guru kalian, kita akan mengantar Kak Dika ke pulau untuk pernikahannya," ucap Bram saat ia baru bergabung.

"Menikah?" ucap semuanya secara bersamaan membuat Bram dan Dika terkejut dengan pertanyaan mereka.

"Paman beneran akan menikah?" tanya Arsy dengan tatapan tak percaya.

"Kenapa kalian begitu terkejut dan menatapku seolah-olah aku ini melakukan kesalahan, ingat masih lajang tak usah memasang wajah ekspresi seperti itu," ucapnya melihat Arsy, Clara, Gavin dan juga Arya.

"Wah Selamat ya, Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu baru," ucap Gavin.

"Sudah ayo makanlah!" kemudian mereka pun makan bersama.

Keheningan terjadi di meja makan semua fokus pada makanan masing-masing hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan piring yang terdengar di ruangan itu.

Setelah makan, Dika memanggil Arya dan mereka pun berbicara di ruang kerja. Sementara Arsy dan Clara langsung ke kamarnya untuk belajar.

Bunda Mikaila, Raina, dan juga Diandra membereskan meja makan.

"Diandra maaf jika mungkin Bunda menyinggung perasaanmu. Apa tidak sebaiknya kalian periksa ke dokter, kalian sudah menikah beberapa tahun tapi belum juga ada tanda-tanda ... maksud bunda, apa tidak sebaiknya kalian melakukan program atau pemeriksaan?" ucap Mikaila menatap menantunya.

Diandra terdiam dia tak tahu harus menjawab apa, ia tak mungkin hamil sedangkan Gavin belum sekalipun menyentuhnya selama mereka menikah.

"Maaf jika Bunda menyinggung perasaanmu Kalau kau mau Bunda bisa menemanimu," ucap bunda lagi.

"Nggak usah Bunda, biar Gavin aja yang menemani Diandra, Gavin akan melakukan pemeriksaan juga, mungkin saja masalahnya ada pada Gavin," ucap Gavin yang masuk ke dalam dan kebetulan mendengar pembicaraan mereka, ia tahu betul jika istrinya tak mungkin menjawab jika ia belum hamil karena mereka belum melakukan hubungan suami istri.

"Baiklah bunda akan membuat janji pada dokter, Kapan kalian bisa pergi?" tanya Mikaila melihat keduanya secara bergantian.

Gavin dan Diandra saling tatap.

"Jangan dulu deh Bunda, Kitakan akan pernikahan kak Dika. Bagaimana jika sepulang dari sana aja," jawab Gavin, yang tak ingin membuat Diandra semakin canggung dengan pertanyaan-pertanyaan bundanya.

"Baiklah, Bunda pikir itu sarana yang tepat. Baiklah kita akan menjadwalkan saat kita pulang nanti.

Gavin kembali ke kamarnya setelah, Diandra ikut menyusul, saat sudah selesai membersihkan dapur. Diandra pun kembali ke kamarnya ia melihat Gavin yang berdiri di balkon kamar mereka, Diandra pun menghampiri suaminya itu.

"Kak, maaf jika aku tak bisa menjadi istri yang baik dan melayani kak."

"Sudahlah, nggak apa-apa, aku mengerti aku tak akan memaksamu kita akan melakukannya saat kau sudah siap. Kita akan menemui dokter untuk menghilangkan trauma mu, kamu mau kan melakukan terapi lagi?"

"Iya, Kak." Diantara mengangguk ia merasa bersalah karena tak melayani suaminya dengan baik. Namun, ia sudah sering ingin melakukannya tetapi rasa takut terus menguasainya.

Sebenarnya dokter menyarankan jika Gavin bisa melakukannya secara paksa sama dengan apa yang dilakukan oleh Kelvin waktu itu. Semua itu mungkin saja bisa menghilangkan traumanya. Namun, Gavin tak mau melakukannya, ia ingin menyentuh Diandra saat Diandra sendiri sudah memberinya izin.

"Tidurlah lebih dulu, aku masih ada pekerjaan. Aku ingin menemui seorang teman," ucap Gavin membuat Diandra lagi-lagi hanya mengangguk. Gavin pun keluar kamar lalu menuju ke sebuah Cafe, ia bertemu dengan salah satu teman yang berprofesi sebagai Psikiater.

"Apa kau tak punya saran lain selain harus memaksanya?"

"Hanya itu 'kan cara yang belum kita coba, kita sudah mencoba beberapa metode, beberapa obat. Namun tetap saja tak satupun yang bisa menyembuhkan traumanya, ia sendiri tak bisa melawan rasa takutnya."

"Tapi, bagaimana jika aku menyentuhnya dan dia masih membenciku dan traumanya justru semakin menjadi dari sebelumnya.

"Dalam kasus keberhasilan jauh lebih banyak dari kegagalan. Cara ini tak berbahaya untuk Diandra, kau Suaminya. Bahkan ada beberapa pasien yang rela melakukan adegan kecelakaan kembali, yang mengharuskannya mengalami kecelakaan yang sama untuk mengembalikan kepercayaan dirinya dan itu berhasil. Jika kau tak mencobanya mana mungkin kita tahu cara itu berhasil atau tidak."

"Dengar Gavin, resikonya jika kau gagal dalam percobaan ini dia hanya akan membencimu, tapi coba lihat keuntungannya akan banyak kebahagiaan kedepannya yang bisa kalian rasakan dalam menjalin hubungan rumah tangga kalian. Apa kalian akan seperti ini selamanya?"

Gavin berpikir sejenak, memang sudah sangat lama ia menunggu untuk istrinya mau menerima hubungan mereka. Namun, nyatanya rasa traumanya itu terlalu dalam tubuhnya masih bergetar saat ini mencoba menyentuhnya.

Gavin melihat pada dokter sahabatnya.

"Aku yakin ini akan berhasil," ucap Dokter yang bernama Nikolas.

"Baiklah, aku akan mencobanya," ucapnya kemudian, ia mencoba menerima saran dari temannya, mereka tak mungkin menutupi semua itu terus-menerus dari keluarganya.

Terpopuler

Comments

Susi nabila

Susi nabila

semoga usaha Gavin berhasil ya Thor...
kasihan gavin ...
Hem author harus kasih malam sepecial nih buat hadiah kesabaran nya gavin...
lanjut ...
semanga Thor....👍💪💪

2022-06-21

2

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Harmonis.
2 Tebar Pesona
3 Mencari tau
4 Kekompakan Zidan dan Rafiz.
5 Pengawasan Zidan
6 Zidan Sang Idol Sekolah
7 Siapa Dia?
8 Keluar Abraham Wijaya
9 Syahidah Vs Arsy
10 Little Princess
11 Cantikmu Mengalihkan Duniaku
12 Pertemuan Pertama
13 Pesona Arsy
14 Possessive Brother
15 Secret Partner
16 Kebenaran Syahidah
17 Kebenaran rumah tangga Gavin.
18 Izin Papa
19 Kepulauan Kak Dika.
20 Tamu Undangan
21 Pertemuan Tak Terduga
22 Mencoba Mendekati
23 Ketegasan Kelvin
24 kecanggungan Asry dan Zidan
25 Kekecewaan Zidan
26 Keputusan Gavin.
27 Setelah Sekian Lama
28 Kelakuan Gavin.
29 Aksi Zidan
30 Bersatunya Dua Pejuang Cinta
31 Anak kesayangan Papa dan Bunda.
32 Saling Merahasiakan.
33 Awal Rencana Zidan
34 Kunjung Zidan.
35 Awal Dari Kebahagiaan
36 Calon Besan
37 Sicret Patner
38 Sahabat Sejati
39 Zidan Si Genius
40 Kemampuan Zidan
41 Rahasia Keluarga Kian
42 Pengintaian
43 Saling merahasiakan.
44 Rencana Awal
45 Kenyataan Kian
46 Kabar Bahagia
47 Semakin Mendekati Target
48 Pertemuan Zidan Dan Kian.
49 Menjelang Peluncuran
50 Rencana Cinta Zidan
51 Persiapan Peluncuran
52 Gadis Istimewa
53 Pernyataannya Cinta
54 Kekuatan Cinta Zidan
55 Rencana Berbahaya
56 Promo karya : Rafizqi
57 Terjebak di Sarang Musuh
58 Memet Sang pahlawan.
59 Penyelamatan
60 Kebahagiaan semua Keluarga ( Tamat )
61 Promo karya Terbaru ku
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Keluarga Harmonis.
2
Tebar Pesona
3
Mencari tau
4
Kekompakan Zidan dan Rafiz.
5
Pengawasan Zidan
6
Zidan Sang Idol Sekolah
7
Siapa Dia?
8
Keluar Abraham Wijaya
9
Syahidah Vs Arsy
10
Little Princess
11
Cantikmu Mengalihkan Duniaku
12
Pertemuan Pertama
13
Pesona Arsy
14
Possessive Brother
15
Secret Partner
16
Kebenaran Syahidah
17
Kebenaran rumah tangga Gavin.
18
Izin Papa
19
Kepulauan Kak Dika.
20
Tamu Undangan
21
Pertemuan Tak Terduga
22
Mencoba Mendekati
23
Ketegasan Kelvin
24
kecanggungan Asry dan Zidan
25
Kekecewaan Zidan
26
Keputusan Gavin.
27
Setelah Sekian Lama
28
Kelakuan Gavin.
29
Aksi Zidan
30
Bersatunya Dua Pejuang Cinta
31
Anak kesayangan Papa dan Bunda.
32
Saling Merahasiakan.
33
Awal Rencana Zidan
34
Kunjung Zidan.
35
Awal Dari Kebahagiaan
36
Calon Besan
37
Sicret Patner
38
Sahabat Sejati
39
Zidan Si Genius
40
Kemampuan Zidan
41
Rahasia Keluarga Kian
42
Pengintaian
43
Saling merahasiakan.
44
Rencana Awal
45
Kenyataan Kian
46
Kabar Bahagia
47
Semakin Mendekati Target
48
Pertemuan Zidan Dan Kian.
49
Menjelang Peluncuran
50
Rencana Cinta Zidan
51
Persiapan Peluncuran
52
Gadis Istimewa
53
Pernyataannya Cinta
54
Kekuatan Cinta Zidan
55
Rencana Berbahaya
56
Promo karya : Rafizqi
57
Terjebak di Sarang Musuh
58
Memet Sang pahlawan.
59
Penyelamatan
60
Kebahagiaan semua Keluarga ( Tamat )
61
Promo karya Terbaru ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!