Zidan dan teman-temannya berhasil memenangkan pertandingan bola basket tersebut dan mereka akan kembali bertanding di minggu berikutnya dan untuk pertandingan kedua Wijaya school akan bersandang ke sekolah mereka.
Zidan terus melihat ke arah lantai di mana tadi Arsy berada. Namun, ia sudah tak melihat gadis itu.
"Kamu nyari apaan sih?" tanya Riza yang sejak tadi memperhatikan tingkah Zidan yang terlihat mencari sesuatu.
"Nggak kok, aku nggak nyari apa-apa," jawabnya. Ponselnya berdering.
Zidan melihat itu pesan dari Syahidah, Ia dengan malas membukanya dan melihat ke arah Lusi dan juga Nara, Syahida tak ada di sana
"Kemana lagi anak itu," gumamnya kemudian melihat pesan ponselnya. Zidan tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Syahidah mengirimkan pesan di mana ia sedang berfoto dengan wanita yang sejak tadi dicarinya, tak membuang waktu Zidan langsung menelpon adiknya itu. Namun, Syahidah sengaja mengerjainya dengan tak mengangkat panggilannya.
"Angkat nggak teleponnya kakak," pesan Zidan.
"Tapi aku boleh jalan lagi dengan teman-temanku ya, kak. Gimana?"
"Dasar ya Kamu licik banget!"
"Kalau nggak licik namanya bukan Syahidah. Kakak mau nggak aku kenalin langsung?"
"Kamu di mana sekarang?" tanyanya lagi.
"Bilang dulu, aku boleh kan jalan sama temanku lagi? Kali ini nggak sama Kian kok!"
"Ya udah, boleh. Cepat Kamu di mana sekarang?"
Di kantin di lantai 2," jawab Syahidah singkat. Zidan pun bertanya pada murid yang berpapasan di mana kantin yang dimaksud Syahidah.
Setelah mendapat informasi, Zidan pun dengan cepat menuju ke kantin tersebut. Sesampainya di sana ia bisa melihat jika Syahidah sedang bercengkrama dengan Arsy dan juga salah satu temannya yang diyakini itu adalah Putri Sofia.
"Kak Zidan," panggilan Syahidah menaikkan tangannya memanggil Zidan membuat Arsy dan Clara melihat ke arah orang yang dipanggil oleh Syahidah.
Begitu melihat orang yang dipanggil Syahidah adalah Zidan Arsy dan Clara saling melihat.
"Ngapain dia di sini? berisi Arsy pada Clara membuat Clara hanya menaikkan bahunya sebagai tanda ia tak tahu.
"Oh ya, kenalkan ini kakakku, Zidan," ucap Syahidah memperkenalkan mereka.
"Kamu yang tanding basket tadi kan?" tanya Clara.
"Iya, pertandingannya sudah selesai. tim basket sekolah kalian ternyata hebat-hebat," puji Zidan.
"Kenalkan aku Zidan," ucap Zidan mengulurkan tangannya pada Arsy dan langsung disambut oleh Clara.
"Aku Clara."
"Aku Zidan," jawab Zidan, kemudian mengarahkan uluran tangannya pada Arsy. Arsy dengan ragu menyambut tangan Zidan.
"Arsy," ucapnya kemudian melepas tangannya dengan cepat dari Zidan.
"Ayo gabung sini, Kak," Syahidah menarik Zidan untuk duduk di dekatnya dan di bangku yang ada di samping Arsy. Arsy ingin pindah tempat. Namun, sudah tak ada lagi tempat di sana membuat ia duduk berdampingan dengan Zidan.
"Kakak sebelumnya sudah bertemu dengan Arsy ya?" tanya Syahidah yang tak bisa menyimpan rasa penasarannya melihat tingkah mereka.
"Kami sempat bertemu kemarin, saat aku membawakan undangan ke sekolah ini," jawab Zidan.
"Maaf ya kemarin aku nggak tahu kalau kamu ada di dalam mobil."
"Nggak apa-apa kok, Santai aja. Maaf juga aku pasti mengejutkanmu."
"Kenapa kalian saling maaf-maafkan emangnya ini lebaran ya?" ucap Syahida menggeleng melihat tingkah kakaknya.
"Oh ya Arsy. Aku ingin jalan dengan teman-temanku. Apa kamu mau ikut? kita bisa jalan bareng?" Syahidah juga melihat ke arah Clara.
"Aku terserah Arsy aja."
"Boleh, tapi aku izin kakakku dulu ya."
"Kakak kita sama ya, jika mau kemana-mana harus izin kakak dulu, bahkan pergi ke mall untuk nonton aja harus Izin dulu. Kamu suka di larang-larang juga ya?"
"Nggak sih, tapi kakak cuman bilang kalau aku mau pergi harus izin dulu."
"Ya udah, sana izin. kita perginya satu jam lagi. Cuma nonton aja kok."
Arsy pun mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Arya mengatakan jika ia ingin pergi jalan-jalan dengan temannya dan Arya pun mengizinkan.
"Bagaimana?" tanya Syahidah
"Iya, Kakak bilang boleh, tapi harus sudah di rumah sebelum maghrib."
"Kakak kamu sama aja dengan Kak Zidan ngasih izinnya pelit, cuma bentar," ucap Syahidah membuat Zidan melotot padanya.
"Gimana Kakak mau ikut juga??" tanya Syahidah melihat kakaknya.
"Biar aku yang mengantar kalian," jawab Zidan singkat kemudian mengambil minuman Arsy dan meminumnya sehingga tandas. Dari tadi Ya memang haus dan belum sempat menyegarkan tenggorokannya.
Arsy hanya melihat gelasnya yang sudah kosong dan melihat ke arah Zidan.
Zidan hanya tersenyum melihat tatapan Arsy padanya.
Clara terus menatap Zidan yang begitu tampan di matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Bintang ❄❄❄
Clara yang jadi penjahat nya or .....
2022-06-20
2
Deriana Satali
Syahidah bnyk akalnya
😃😃😃
2022-06-14
2
Susi nabila
wiiih... selangkah lebih maju...
Syahidah jadi Mak comblang...😁👍
lanjut kak semangkuy.. 💪💪💪
2022-06-14
1